webnovel

Dua Puluh Tiga

Justin pulang habis maghrib. Seharusnya dia bisa mengurangi kebiasaan buruknya kalau di rumah mertua. Namun rasanya sulit, dia sangat benci di kekang.

Sekarang dia harus hidup lurus dan baik, sangat menyebalkan. Di usia muda dia harus terikat sesuatu. Seharusnya dia bisa bebas hura - hura bersama temannya, jalan - jalan, clubbing dan lainnya. Namun semua sirna kala ucapan konyol ayahnya.

"Malam, Pa, Ma" Sapanya pada mertuanya yang sedang duduk di ruang TV.

"Baru pulang Jus" Jawab Mama Tisha, Justin mengangguk.

"Ya udah mandi sana. Terus makan" Jawab Mama Tisha sehalus mungkin. Berbeda dengan suaminya yang bodi amat. Beliau masih sakit hati atas insiden beberapa minggu lalu.

Justin tahu itu. Tapi dia biasa saja, lagipula dia bukan orang yang selalu memikirkan perasaan orang lain.

"Aku ke atas dulu Ma, Pa" Ujar Justin langsung menaiki tangga menuju kamar Tisha.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com