webnovel

figoo

Anistia_Eliza · Fantasy
Not enough ratings
6 Chs

sedikit tau

Langit terlihat sangat tidak bersahabat, awan hitam menjatuhkan  rintik rintik hujan tanpa petir. Lelaki berparas hampir sempurna ini memilih duduk di balkon kamarnya ditemani alunan nada yang timbul dari suara senar gitar yang tangan nya petik.

Bagai bintang di surga dan seluruh warna.

Dan kasih yang setia dan cahaya yang nyata

Figo menghentikan lagu nya dan menghembuskan nafas berat.

"Gimana ya buat zia jatuh hati sama gue"

" Jatuh cinta ke siapa hayoo" Suara wanita parubaya melalulalangkan lamunan nya siapa lagi kalau bukan fira kalinda migo bunda figo. Wanita karier yang hebat dan segalanya bagi figo.

" Enggak bunda orang figo lagi nyanyi kok" Elak nya sambil memetik senar nya.

" Figo kamu tu anak bunda jadi bunda tau sama kamu siapa cewek nya? Sini ceritain ke bunda" Fira menarik figo kedalam pelukan nya. Yah pelukan bunda juga adalah pelukan ternyaman bagi seorang figo.

" Ayah figo nyaman deh kalo di peluk kayak gini sama ayah atau bunda" Terlihat lelaki tampan berbadan tegap ini mengelus kepala figo di bidang dada nya. Senyum nya terpancar jelas kebahagiaan.

" Emm kalo nyaman figo gak boleh nakal ya. Kalo ga ayah sama bunda gak mau peluk figo lagi "

" Emm iya ayah janji"

Kata kata itu lah yang terngiang di kepala nya seakan sudah merajai fikiran nya. Sampai sekarang pun dirinya tak menyangka akan kehilangan sosok ayah yang sangat ia cintai.

" Go siapa cewek nya? Yang udah buat anak bunda jadi galau kelebay lebayan gini"

" Gak ada bunda " Tidak akan dan tidak mungkin figoo memberitahu jika gadis yang ia sukai itu adalah zia. Bunda nya pasti akan secara terang terangan menentang hal itu.

Hidup memang kadang serba salah. Saat bahagia jangan terlalu bahagia dan saat bersedih jangan terlalu lama bersedih. Hah! Kadang semua membuat keadaan menjadi bingung.

" Go ada jihan tu di bawah nungguin lo"  Teriakan galang membuat figo bernafas lega karena berhasil lolos dari intimidasi bundahara nya ini.

" Iya bang" Figo pun menuruni satu persatu anak tangga terlihat jihan dengan kaos kemeja putih nya sedang duduk di sofa dengan anggun.

Jihan cantik, perduli dan baik kalau di kategorikan ia masuk dalam katagori wanita idaman para pria. Tapi mengapa figo tal bisa menyayangi nya lebih dari seorang sahabat? Jawaban nya adalah hati.

" Go anterin jihan ke toko buku yuk, jihan mau cari novel terbaru" Mulut nya seketika diam untuk sesaat sebelum menggangukan kepala nya.

" Tunggu disini gue ambil jaket" Figo menggambil jaket levis milik nya dan berjalan mengeluarkan motor pespa kesayangan nya.

" Bun figo pergi dulu ya nganterin jihan ke toko buku"

" Iya sayang hati hati ya jihan di jaga"

" Oke bunsay" Dengan lembut figo mencium kedua pipi bunda nya dengan hangat.

Kini motor pespa yang di beri nama pesgo ini sudah membelah keramaian dijalanan ibukota. Hujan rintik tak beraturan turun membasahi kedua nya jihan mempererat gengaman tangan nya pada lingkaran pinggang figo.

" Sabar ya han bentar lagi sampek"

Akhirnya motor figo sudah berhenti disebuah toko buku yang di depan nya terpampang banyak sekali model model boneka berkarakter.

" Han lo masuk aja gue tunggu di depan aja" Pinta nya sambil melepaskan helm fullface milik nya. Jihan pun menggangukan kepalanya dan masuk kedalam toko buku.

Lelaki bermata hazel ini duduk sambil mengeluarkan permen tusuk dari dalam saku jaket nya hati nya hening saat menatap suasana yang sepi saat hujan datang.

Mata nya terkunci pada seorang wanita yang memampangkan dirinya di tengah hujan deras. Gadis itu berteriak histeris dengan tatapan luka.

" Zia" Satu nama yang keluar dari mulut nya sampai akhirnya figo berlari menadah jaket nya tepat diatas kepala zia. Gadis itu sontak terkejut dan menatap penuh benci kearah figo.

" Jangan sok care sama gue pergi lo!" Suara nya kian meninggi saat di terpa hujan. Tangan lembut nya sebagai seorang gadis telah menjatuhkan tubuh figo di aspal jalan raya.

" Gue gak suka sama lo bajingan! Harus berapa kali lagu gue bilang ke lo. Apa lo budeg. Lo beban buat gue!" Teriakan nya menusuk relung hati figo yang paling dalam. Senyum nya luntur seketika saay melihat airmata yang tertutup air hujan di pelopak mata zia.

Figo bangkit dan memeluk erat tubuh zia.

" Beri gue waktu 30 hari buat bisa ajarin lo kembali merasakan jatuh cinta"

Ini drama!  Semua orang yang sedang berteduh dari derasnya air hujan melihat agenda mereka bak melihat drama korea. Huh sungguh miris.

" Pergi" Sekali lagi zia mendorong tubuh figoo hingga kembali tersungkur keaspal. Harga diri nya semakin dijatuhkan. Namun masalah hati itu tidak berguna bagi dirinya.

" Gue mohon kasih gue kesempatan. Kasih kesempatan buat hidup gue yang gak berguna ini."

Zia memilih diam tak berniat untuk membalas ucapan bodoh ini. Ini adalah sebuah drama!. Bagaimana pun keras hati nya dia adalah seorang wanita yang terkenal lemah lembut. Hati terdalam nya meraskan iba namun fisik nya tidak. Ini bukan kerjasama yang baik.

" Zia gue mohon" Ucapan figo semakin lirih dan memelas menjatuhkan harga dirinya didepan seorang wanita.

" Gue kasih lo waktu 30 hari!, kalo lo gak berhasil lo pergi dan jangan gangu gue lagi!"

" Gue janji"