webnovel

Tingkatan Dalam Dunia Imajinasi

"Jangannnnnn"ucapku teriak dan terbangun dengan cepatnya,sambil mengibaskan tanganku ke sana kemari dengan takutnya.

Dan ibu tiri ku sepertinya mendengar teriakku..

"Rosa kau kenapa,teriak seperti itu ha!!"

"Ahhh...tidak ada bu,hanya kecoa"

Ibu tiri ku sudah tidak bertanya lagi,dan ketika aku tahu itu hanyalah mimpi,aku pun menutup wajahku dan menangis.

"Huhuhu...kenapa mimpiku aneh seperti itu!!"

"Huhu.."

"Mimpi yang aneh..huhhu"

Lalu kemudian aku pun melihat pada jam dinding,dan syukurlah masih jam 06.00 pagi sehingga aku masih ada waktu untuk bersiap ke sekolah.

Kukira akan bangun kesiangan karena mimpi yang sangat aneh itu...

Terimakasih kepada Tuhan,aku terbangun dengan cepat sebelum apa yang aku tidak inginkan terjadi.

Aku pun bersiap dengan cepat dan kulihat dimeja belajarku ternyata roti semalam belum ku makan.

Hati ini terasa hangat melihat itu dan tersenyum sendiri dengan tulusnya. Seketika itu cahaya menyilaukan datang lagi dan aku kehilangan kesadaran.

"Hei!!!...bangun!!"ucap seorang anak lelaki remaja sambil menggoyangkan tubuh Rosa.

"Siapa dia?..dari rumah mana dia berasal?"tanya seorang gadis remaja kepada anak lelaki itu.

"Tidak tahu?"jawab Raka kepada kakaknya Rara.

Rara mengibaskan rambutnya yang sangat panjang dengan indah dan Raka adiknya tampak melihat tingkah kakaknya dan lalu memarahi kakaknya.

"Kak ada orang pingsan disini,dan kakak malah bergaya cantik!!"

"Kamu seperti tidak tahu aja,sifat kakak!"

"Hehe...maaf kak,soalnya aku panik!!dimana harus kita minta tolong?"

Ketika Raka selesai mengatakan itu, lalu kemudian Rosa tampak memegang kepalanya yang sakit dan perlahan-lahan untuk berdiri.

Raka yang awalnya dekat dengan Rosa tapi sekarang,ketika melihat Rosa tampaknya akan segera sadar lalu dirinya pun berdiri jauh dan pergi kesamping kakaknya.

"Dia sudah sadar kak!"Raka menatap kakaknya.

"Hmmm"

Auuuh kepalaku sakit,dan aku berusaha untuk berdiri.

Dan beberapa saat aku menutup mata,dan seketika itu juga sakit kepalaku hilang.

Ketika aku perlahan mengembalikan pandanganku, didepan ku ternyata berdiri sepasang anak remaja. Dan menyadari ternyata saat ini sedang malam.

Yang gadis penampilannya sangat feminim dan yang lelaki yang disebelahnya tampak sangat kalem dan imut. Keduanya sangat indah dimata ku.

Kulihat gadis itu memakai gaun malam yang sangat indah berwarna biru dengan hiasan gemerlapan dari batu-batu kristal kecil yang indah. Dan sedikit terbuka dibagian atas gaun itu.Gaun itu sangat indahnya sampai aku tidak tahu harus menggambarkannya dengan apa. Juga ingin memilikinya,tapi itu mungkin hanyalah mimpi.

Dan anak lelaki itu memakai jubah berwarna biru laut dengan lambang huruf R dibagian tengah jubahnya. Huruf R itu dilapisi dengan batu kristal yang sama dengan gadis disebelahnya. Aura mereka begitu kuat,hingga aku sampai merinding melihat mereka.

Mereka berdua menatapku dengan tanya,aku juga tak mengerti akan tatapan mereka kepadaku.

Dan kulihat ke sekeliling tempat diriku berdiri sekarang,tampak disebuah hutan yang sangat luas. Aku dan mereka berdiri berhadapan dengan bulan sebagai penerangnya.

Aku dimana lagi ini?

Apa ini dunia imajinasi?!!

Jadi kemarin itu beneran!!!

Tidak kusangka!!

"Hei...siapa kamu?"tanya Rara dengan cuek mengagetkan Rosa.

"Ah..namaku Rosa"jawab Rosa dengan gemetar.

"Kau berasal dari rumah mana?"tanya Rara lagi,tanpa mengubah cara bicaranya.

Aku harus jawab apa?

Bagaimana kalau aku bilang saja, bahwa aku bersama Kak Chan.

"Hei!!kenapa diam saja.Jawab!!!"

"Kak,kau sedikit kasar!"bisik Raka pada Rara.

"Diam..aku bukan seperti batu yang kasar!!diamlah!"Raka pun hanya bisa diam dengan perintah kakaknya.

"Hei..jawab!!"

"Aku bersama Kak Chan"jawab Rosa dengan cepat.

"Kak Chan??"

"Seperti pernah mendengarnya..."pikir Rara sambil menatap Raka.

"Kau tahu?"tanya Rara pada Raka.Balasan Raka hanya mengangguk tidak tahu.

"Ah...aku ingat!"

"Kau berasal dari dunia imajinasi kan?"tanya Rara dengan semangat.

Rosa hanya bisa mengangguk,dan Rara pun tahu hal itu.

"Dan kenapa kau sampai berada disini?!"tanya Raka kepada Rosa yang mulai berbicara.

"Aku juga tidak tahu?"

Rosa mengingat perkataann Kak Chan kepadanya untuk tidak memberitahukan kepada setiap orang di dunia imajinasi bahwa dirinya berasal dari mana!!

"Hmmm"kata Rara sambil memegang dagunya yang putih itu.

"Tapi, sebenarnya ini dimana!"tanyaku kepada mereka dengan gemetar. Suhu hutan dimalam hari begitu dingin.

"Kau berada di Dunia Imajinasi gelombang 1"jawab Rara kepada Rosa dengan serius. Dan lalu melanjutkan..

"Dan ini adalah daerah kami!!"ucap Rara dengan tatapannya yang dingin.

"Dunia imajinasi gelombang 1?"ucap Rosa heran.

Kak Chan tidak pernah menceritakannya kepadaku!!

Aku harus mencarinya,tapi harus kemana!!aku bahkan tidak tahu tempat macam apa ini!

Tapi nampaknya hanya seperti hutan yang sangat luas, anehnya letak pepohonan disekitar mereka membentuk lingkaran dan warna dari pepohonan itu juga aneh.

Apakah ada tingkatan dalam dunia imajinasi?

.

Pohon disitu berwarna biru dan dedaunan pada pohon itu begitu indah. Daunnya bentuknya sangat indah dan yang lebih mengagumkan lagi adalah bentuk transparan dari daun itu. Bagai daun yang terbuat atau tersusun atas air yang sangat jernih dan mengeras seperti es dan menjadi sangat transparan. Daun pohon itu sangat kecil tapi terkumpul dengan sangat lebat dititik pusat masing-masing lingkarannya. Dari dedaunan kecil itu membentuk lingkaran daun besar yang terpisa dengan lingkaran daun lainnya. Pohon tersebut begitu khas dan unik,juga tidak lupa dengan pancaran kilaunya.

Itu tidak terlihat dingin,tapi itu seperti lebih kepada ketenangan malam yang mendinginkan hati yang penuh amarah.

Yang mengherankan adalah hanya beberapa pohon disekitar mereka yang berwarna dan berbentuk seperti itu. Sekitar 3 meter dari garis pohon pertama,warna dan bentuknya sama,sisanya hanya seperti pohon biasa.

Aku belum pernah melihat yang begini..

"Jika kau ingin pergi dari sini,kau harus mengikuti kami bermain dulu!"ucap Rara kepada Rosa dengan sangat jutek.

"Bermain?"

"Iya!!bermain. Kalau tidak mau ya sudah"

"Ehhhh....tunggu!!baiklah!"

"Ini adalah permainan kata dingin!!kau harus bisa melawan Kakakku dalam berkata-kata dan itu termasuk dalam kedinginan yang sangat cuek!!jika kau membuat Kakakku menyerah maka kau bisa pergi dari sini!!"

Lalu kemudian aku sedikit berpikir dan pun bertanya!!

"Jika aku menang,bisakah kalian mengantarku!"

"Baiklah!tidak masalah!"kata Raka dengan cepatnya.

"Aku setuju!!"kataku pada mereka.

"Baiklah permainan dimulai!!"Ucap Raka sambil melipat tangannya.

Kemudian aku dan gadis remaja itu berdiri berhadapan dan jarak diantara kami cukup dekat.

Tiba-tiba saja angin berhembus dengan cukup kuat membawa hawa dingin yang menyentuh kulitku.

Aku pun masih memakai baju seragam sekolahku,entah kenapa pakaianku tidak berubah.

Rara menatap tajam ke Rosa dan menganggap bahwa dirinya pasti akan menang pada pertarungan ini.

"Kau saja yang mulai!"kataku pada mereka,diriku bisa dengan cepat berubah karena aku memiliki kepribadian yang cepat berubah dengan sangat ekstrim.

Kini Rara tampak melihat bahwa didepannya ini bukanlah gadis pertama yang dilihatnya. Sekarang dirinya dengan sangat cepat berubah, perawakannya menjadi dingin dan sangat diam membisu. Pakaiannya cukup aneh dilihat,tapi Rara bisa mengetahui bahwa dirinya bukan berasal dari dunia imajinasi,tapi dari dunia lain.

"Baiklah,aku mulai!!"kata Rara dengan tatapan matanya yang tajam.

"Oke.. masalah kata yang pertama dimulai dari Rara"kata Raka memulai permainan.