webnovel

Pertarungan Kata Dimulai

"Silakan!!"

Lalu kemudian Rara menghembuskan napasnya dengan pelan dan menatap Rosa.

"Siapakah ingin kau berkata!"ucap dingin Rara pada Rosa. Tetapi sahut Rosa kepadanya"kenapa harus berkata!"suara Rosa begitu dingin dengan kata-katanya,sampai Rara tersentak kaget.

"Boleh juga..."Rara berkata dalam hatinya.

"Karena aku bertanya padamu!"ucap Rara dengan sangat dingin.

"Mengapa harus bertanya!!aku pun tak ingin berkata!"tak kalah juga dibalas oleh Rosa kepadanya.

"Kau boleh juga,tapi tak berpengalaman!!"

"Siapa kamu?aku bahkan tak tahu apa yang kau maksud!"

"Maksud!!kenapa harus itu!"

"Maksud adalah sesuatu yang dimaksudkan!!" "Yang dimaksudkan?memangnya kau yang dimaksud!"

"Jika itu pun yang dimaksud,maka aku akan menjadi yang termaksud!!"

Dasar!ternyata dia cukup ahli!!,kata Rara dalam hatinya.

"Tapi menurut saya, maksud adalah sesuatu yang dimaksud,untuk sesuatu yang dimaksud tentang apa yang dimaksud!"

"Jika bisa seperti yang dikatakan,maka itu bisa diterima!"jawab Rosa dengan sangat baik.

Raka melongo melihat mereka berdua yang sedang beradu kata itu. Tak heran gadis yang berhadapan dengan kakaknya itu dapat mengimbangi kakaknya sendiri.

"Kenapa harus seperti ini,saya tak mengenal anda!!anda pun tak mengenal saya!"kata Rara yang ingin mengembalikan keadaan.

"Anda benar dengan kata anda,tapi anda tak bisa menjamin kalau kita tak akan saling mengenal"ucap Rosa tenang pada Rara.

"Seperti kau sudah tahu saja!"

"Memangnya apa masalahmu?"

"Yang pernah mengerti dan yang tahulah yang akan tahu!!siapa kau berkata seperti itu!"

"Siapa diriku itu bukan urusanmu,tapi itu bisa membuat hormat untukku darimu!!"

"Apa yang kau katakan!!"ucap Rara dengan terkejut,seketika dirinya merasa takut.

"Tak pernah tahu pun tidak ada gunanya bagiku!!"

"Heiii....kau kira ini tempatmu ha!!"kata Rara dengan marah.

Raka pun melihat bahwa kakaknya telah tersulut emosi. Itu berarti kakaknya telah kalah..

Raka tidak menyangka hal langkah seperti ini akan terjadi!!

Kakaknya tak pernah kalah dalam hal ini!!tapi sekarang mungkin itu tidak berlaku lagi.

Raka pun semakin tertarik dengan gadis yang melawan kakaknya.

"Dirimu sama saja dengan semua yang kulihat!!"ucap Rara dengan sangat marah. Dan Rosa tampaknya tidak terpengaruh sama sekali oleh kemarahan Rara kepadanya. Dirinya masih sangat tenang dan dingin menjawab Rara.

"Penampilan tak selalu benar!!"

"Apa mau mu ha!!"

"Dari awal pun kau tahu itu!!"

"Apa-apaan ini!!!"

Raka pun mendekat kepada kakaknya dengan resah,tujuannya untuk menghentikan semua itu.

"Kak,kau telah kalah darinya!!"

Seketika itu juga dengan cepat Rara menatap Raka dengan tajam, sekaligus sangat terkejut dengan apa yang terjadi.

Dirinya telah kalah dengan gadis itu!!

Tak pernah terbayangkan sebelumnya!!

Rara pun terdiam dan kembali melirik Rosa yang berdiri dengan perawakannya.Bagai seseorang yang sangat berkuasa dengan hatinya yang dingin dan sangat misterius.

Rara belum pernah berjumpa seseorang seperti gadis yang didepannya ini.

Gadis ini sangatlah menarik..

Memang dirinya belum pernah kalah,dan berpikir bahwa dirinya adalah yang terhebat dalam hal ini. Tapi ternyata suatu hari nanti,akan ada yang mengalahkannya.

Tapi Rara bukan tipe orang yang marah atau benci akan kekalahannya tapi belajar dari kekalahannya.

Dirinya pun menatap Rosa lalu tersenyum lebar. Seperti yang diduga Rara pun sangat menghormati Rosa,karena Rosa adalah seseorang yang pertama kali mengalahkannya dan yang menyadarkan dirinya akan kesombongannya selama ini.

Dan merasa semakin tertantang!!

.

Aku tak mengerti dengan senyuman gadis remaja itu kepadaku. Entah apa yang ada dipikirannya..

Lalu kemudian kulihat gadis remaja itu menyilang kedua tangannya di dada,dan masih tersenyum lebar kepadaku.

"Selamat!!"ucap Rara dengan bangga. Bangga karena masih ada yang lebih hebat darinya,dan tak akan menjadi seseorang yang egois.

"Apa?"

"Kau menang!!"jawab Raka pada Rosa sambil berdiri di samping Rara. Dirinya kagum kepada kakaknya sendiri.

"Apakah itu benar?"tanyaku lagi tidak percaya. Ekspresi wajahku begitu terkejut dan entah kenapa aku dengan cepatnya berubah. Entah apa yang merasuki ku sampai aku bisa menjadi seseorang yang berhati dingin seperti tadi.

Sebelumnya aku sangat takut,karena gadis didepan ku ini terlihat begitu hebat.

Tapi biarlah...

Aku kembali ke diriku lagi...

Rara dan Raka yang melihat perubahan cepat dari Rosa merasa sangat terkejut dan menaruh rasa hormat dan kagum.

Adakah orang seperti ini di dunia imajinasi??

Menurut mereka gadis didepan mereka itu tampak sangat berbeda. Tak ada yang mendominasi dari jubah lambangnya dan tak tahu pakaian macam apa yang dipakainya.

Gadis didepan mereka ini seperti teka-teki..

"Apakah kami terlihat sedang bercanda?"tanya Raka kepada Rosa.

Aku meyakini bahwa mereka memang tidak sedang bercanda..

Aku sontak menutup mulutku dan terkejut..

Aku berhasil!!!

"Kami akan menepati janji kami!!"kata Rara. Dan sekarang nada bicaranya telah berubah.

"Dan satu hal lagi,kami akan selalu menerima mu ditempat kami."

"Dan perkenalkan kami adalah Rara dan Raka.Dari dunia imajinasi gelombang 1,daerah keluarga besar R. Kami tahu kau bukan dari daerah kami,karena itulah kami sangat berterimakasih padamu karena sudah mau berkunjung.." Rara dan Raka berucap dengan bersamaan tanpa ada cacat sama sekali. Mereka seperti sedang bernyanyi bersama.

"Salam kenal bertemu dengan anda!!"ucap mereka bersamaan lagi dengan rasa hormat.

"Jangan takut!!kami adalah golongan putih bukan golongan hitam!!"ucap Rara sambil tersenyum manis.

Aku merasa sangat terkejut dengan kedua kakak beradik itu. Tapi diriku sangat bahagia karena ternyata diriku bisa diandalkan untuk saat-saat seperti ini.

"Terimakasih.."ucapku sopan dengan membalas senyuman gadis itu.

"Jika kau ingin berkunjung!!kami akan sangat senang"ucap Raka kepada Rosa yang sangat terkejut itu. Rara pun juga tidak menghiraukan ucapan adiknya.

Aku sempat berpikir dan sangat canggung,tapi kemudian gadis itu mendekat kepadaku dan merangkul pundak ku. Gadis itu tersenyum dengan sangat manisnya. Sampai aku tidak mengenal siapa dirinya yang tadi!.

"Ayo!...jangan takut,kami ini bukan seperti yang kau bayangkan"

"Kami kakak beradik yang berbeda dengan saudara-saudara kami yang lainnya. Jadi jangan khawatir,dan sekarang kita adalah teman.Bagaimana??"ucap hangat Rara pada Rosa.

"Hmmm...baiklah"

"Wah... terimakasih telah mau berteman dengan kami!"ucap senang Raka mendengar perkataan Rosa.

"Kami akan merasa sangat terhormat menerima persetujuan mu.."

"Tapi ngomong-ngomong namamu Rosa kan?"tanya Rara dengan cerianya.

"Iya.."

"Inisial mu sama dengan nama kami, berarti kau secara tidak langsung sudah seperti keluarga kami!"kata Raka dengan sedikit terkejut.

"Apa maksud kalian?"

"Maksud kami adalah semua inisial nama di keluarga kami adalah dimulai dengan huruf 'R'!Di dunia imajinasi gelombang satu,itu terdiri dari keluarga-keluarga besar dengan semua kesamaan nama inisialnya.Misalnya kami keluarga besar 'R'adalah dominan inisial nama kami!!"jawab Rara dengan terperinci dan tenang.

"Satu hal lagi,kami tak pernah akan curiga dengan inisial nama. Karena kami percaya itu adalah keluarga kami,baik itu jauh maupun dekat. Tapi itu juga kami mempunyai daya untuk mengetahui bahwa jika kau berbohong tentang namamu!!"ucap Rara yang menjadi serius.

"Apakah itu berarti jika mereka mengetahui bahwa inisial namaku sama dengan kalian mereka akan menganggap ku juga keluarga?"

"Ya..mungkin bisa dibilang seperti itu!"jawab Raka dan diikuti dengan anggukan kepala Rara.

"Ayolah..berkunjung ketempat kami"mohon Rara kepada Rosa.

Rosa terdiam sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Ayolah...kita kan sudah berteman!"

"Ayolah..."

"Baiklah kalau begitu..tapi janji! kalian akan mengantarku"

"Janji!"jawab bersamaan Rara dan Raka.

"Oh iya..kau bisa panggil aku Rara dan ini adalah adikku Raka. Dan sepertinya kita seumur"

"Mungkin!!"

"Ayo.."

"Tapi kemana arah yang akan kita pergi?"

"Kita tidak akan pergi kemana-mana..tapi kita sudah berada di tempatnya"jawab Raka yang membuat ku tidak mengerti.

Lalu kemudian Rara mengatakan sesuatu yang tidak ku mengerti,dan seketika..

Para pohon biru itu saling menyatu dengan cepatnya dan membentuk suatu gerbang yang sangat besar dan juga sangat tinggi.

Tinggi gerbang itu membuat ku seperti sedang kepayang dan membuat leherku jadi sakit karena melihat keatas. Bentuk gerbang itu sangat indah dan jika tidak salah kulihat tampaknya diatas gerbang itu seperti ada sebuah mahkota dari dedaunan bening indah para pohon biru itu.

Gerbang ini begitu fiksi bagiku..

Tingginya seperti 20 meter dari tanah!!!

Gerbang itu terlihat sangat indah dan besar dan berwarna biru tua dibagian pinggirannya. Dan sangat bening sampai aku bisa melihat dibalik gerbang itu.Yang kulihat adalah seperti hanyalah hutan biasa yang sama dengan yang tadi. Gerbang tersebut seperti hanya berdiri diam tanpa ada ruang untuk menempatkannya.

Lalu kemudian Rara memanggil ku dan diriku melihat Rara menyentuh gerbang besar itu dan gerbang itupun terbuka dengan sendirinya.

Dan dari gerbang itu terdapat asap-asap putih yang keluar dengan banyaknya.

Lalu aku pun mengikuti mereka dan selama aku melewati gerbang itu tampaknya gerbang itu seperti lorong dan asap putih tampak sangat menghalangi penglihatan ku tapi mataku tidak perih. ketika aku melewati gerbang itu,aku sama sekali tidak melihat mereka berdua dan kakiku seperti tidak berhenti untuk berjalan.

Diriku berusaha memanggil mereka,tapi suaraku seperti terendam.

Dan tiba-tiba ada sebuah cahaya biru datang padaku dengan sangat cepat. Dan ingin menyambar ku,ketika cahaya itu menyambar ku seketika itu juga kurasakan ada sebuah tangan yang begitu dingin dan menarik ku untuk mengikutinya.

Ingin berteriak tapi mulutku seperti dikunci.

Diriku pun hilang bersama kilatan cahaya biru itu.

* Rosa tidak mengetahui bahwa ternyata gerbang itu sama sekali tidak berasap atau pun berlorong. Itu hanyalah ilusi mata yang dibuat.*