webnovel

Nona Gu Dan Ular Penyakit Tidur(2)

"Gu,apa yang terjadi?"tanya Chan cepat karena melihat Rosa terjatuh pingsan di tempat duduk itu.

Chan menghampiri Rosa dan menatap wajah Rosa dengan khawatir.

"Sepertinya baby menggigitnya"ucap sedih Nona Gu sambil melihat kearah ular kecilnya.

"Mungkinkah..Rosa akan tidur selamanya?"ucap Chan dengan gelisah.

"Apa yang harus kita perbuat!"

"Baby,kenapa kau menggigit Nona Rosa"tanya Nona Gu kepada ular kecilnya,tapi ular kecil itu seperti sedang marah dan merajuk.

"Bagaimana ini..lakukan sesuatu!"kata Chan dengan cemas kepada Nona Gu.

"Jalan keluarnya adalah tergantung baby sendiri. Jika dirinya tidak dengan tulus hati mau mengisap racun ularnya dari Nona Rosa. Maka Nona Rosa akan mengidap penyakit tidur selamanya!"

"Gu..aku sekarang hanya bisa bergantung kepadamu untuk menyelamatkan Rosa"

"Iya aku tahu..kau tenang saja. Aku akan melakukan yang terbaik"

"Tunggulah.."

"Baiklah.." setelah mengatakan itu Chan keluar dari taman kecil itu dan menunggu diluar dengan penuh harapan. Dirinya tidak bisa memaafkan dirinya karena tidak bisa menjaga Rosa dengan baik. Apa yang bisa dikatakannya kepada dirinya sendiri tentang ini. Aku harus berusaha lebih baik lagi,aku tidak akan membiarkan Rosa pergi dariku.

Hanya kau yang bisa membantuku Rosa,dan kau memang orang yang tepat,kata Chan dalam hatinya.

Selama Chan menunggu diluar,didalam sana Nona Gu berusaha untuk memberikan pengertian kepada ular kecilnya.

"Baby,kau marah atau cemburu??"tanya Nona Gu dengan lembut.

[Dua-duanya..] ular kecil itu berbicara melalui matanya kepada Nona Gu. Mereka saling bertatap mata dengan serius. Yang satu sangat lembut dan yang satu lagi sedikit keras kepala.

"Memangnya apa salah Nona Rosa,kepadamu?"

[Tidak tahu]

"Ataukah aku yang salah padamu?"

[Tidak!!Gu ku tidak salah. Tapi aku kesal sekarang]

"Kalau begitu apa yang membuatmu mengigit Nona Rosa seperti itu?!"

"Apa kau marah karena Nona Rosa cepat dekat denganku?!"

[...]

"Ohhh...jadi seperti itu!..kau membuatku sedih. Apa ini hadiah mu yang kau berikan?!" sorot mata Nona Gu berubah menjadi sangat sedih dan dengan cepat melepaskan ular kecilnya dipinggiran kursi itu.

"Kesedihan.."

"Kau tidak senang jika aku punya teman lain selain Chan?!"

"Nona Rosa itu gadis yang baik hati,dan mungkin dirinya adalah yang dimaksud..."

"Apa kau tidak menyadari itu..kau tidak lihat jubah yang dikenakannya??!..."

"Kau membuatku menjadi lebih sedih lagi"

[Gu..jangan sedih,bukan seperti itu maksudku. Maafkan kesalahanku..aku tidak berniat membuat Gu jadi sedih,hanya saja aku terbawa oleh suasana dan menggigitnya"

[Kumohon maafkan aku...aku janji akan memperbaiki ini]

"Aku tidak mau memaafkan mu,jika kau saja dalam keterpaksaan.."

[Tidak..ini berasal dari dalam,aku janji tidak akan melakukan kesalahan yang sama lagi]

"Kalau begitu lakukanlah...aku bisa lihat dimana ketulusanmu"

[Baiklah]

Kemudian ular kecil milik Nona Gu pergi ke tempat dimana dirinya mengigit Rosa.

Ular kecil itupun mengeluarkan dua giginya yang sangat tajam dan menusukkan ke tangan Rosa. Dan menghisap semua bisa ular didalam tubuhnya Rosa.

Jika asap yang keluar berwarna putih maka memang melakukannya dengan tulus tapi jika berwarna abu-abu itu berarti tidak dilakukan dengan sepenuhnya.

Proses penyembuhannya juga bisa dilihat dari asap yang keluar.

Asap putih: akan sembuh total.

Asap abu-abu: tidak akan sembuh total dan akan menyimpan bekas,yang membuat tubuh si penderita merasa sangat lemas setiap 1 jam dan 1 jam berikutnya kembali segar dan 1 jam berikutnya akan merasa sangat lemas begitulah seterusnya.

Dan asap yang keluar adalah berwarna putih.Itu membuat Nona Gu merasa sangat lega. Ternyata ular kecilnya melakukannya dengan tulus.

*Jika kita melakukan sesuatu dengan setulus hati,biarpun itu dihadapkan oleh berbagai tekanan dan hambatan tapi itu akan menghasilkan hasil yang baik. Dan kesabaran hatilah yang dibutuhkan*

Setelah menghisap semua racun itu,ular kecil itupun juga merasa lega. Dirinya bisa melakukannya dengan baik dan juga tentunya tulus untuk memperbaiki kesalahan yang diperbuat.

.

Namun Rosa pada saat itu sedang bermimpi indah..

Dan tiba-tiba dirinya ditarik oleh pusaran angin yang begitu kuat sampai momen bahagianya hilang.

Dan kemudian Rosa terbangun dan melupakan semua yang telah dimimpikannya.

"Bagaimana perasaan Nona Rosa?!"tanya Nona Gu kepadaku memastikan.

"Cukup baik"aku pun memperbaiki posisi dudukku..

"Kau tadi digigit oleh baby kecilku,dan itu membuatmu tertidur sebentar"

"Tertidur?..tapi seingatku aku tidak tertidur"

"Memang setelah bangun..kau akan melupakan mimpimu dan kejadian sesudah kau digigit. Dan jika kau dibiarkan tertidur maka kau akan selamanya tertidur."

"Aku dan baby ku,kami bersama meminta maaf kepada Nona Rosa dengan apa yang terjadi"Nona Gu menunduk menyesal sebagai tanda permintaan maaf.

"Ah..Nona Gu tidak perlu seperti ini,ini hanya kecelakaan saja, dan aku memakluminya..jangan khawatir" Aku tersenyum hangat kepada Nona Gu,dan lalu Nona Gu melakukan kontak mata dengan ular kecilnya.

"Kau lihat kan sekarang.."Nona Gu berkata kepada ular kecilnya melalui kontak mata.

[Iya..maafkan aku,Nona Rosa memang sangat baik hati]

"Iya baiklah..tidak apa-apa. Ingat kau juga harus melindungi Nona Rosa selain aku"

[Janji..]

"Pintar.."

Tampaknya Nona Gu sedang berbicara dengan ular kecilnya dengan kontak mata.

Lalu kemudian Nona Gu menatapku dan aku pun mengajukan pertanyaan.

"Nona Gu,dimana Kakak Chan?sedari tadi aku tidak melihat Kakak Chan."

"Dirinya sedang menunggu diluar"

"Akan ku panggilkan" lalu kemudian aku melihat Nona Gu menutup matanya dan berkerut.

Setelah itu datanglah Kakak Chan dengan tampang yang cemas.

"Rosa,apa kau baik-baik saja?!"Kakak Chan dengan cepat mendekatiku.

"Iya..aku baik-baik saja,tenang saja"

"Syukurlah.."lalu kemudian Chan melihat ke Nona Gu.

"Gu..aku dan Rosa. Mau permisi dulu"

"Maafkan aku.."

"Tidak apa-apa..lagipula sekarang Rosa dalam keadaan baik-baik saja. Maaf juga karena aku tidak sempat memberimu hadiah"

"Tak usah pikirkan itu..kalau begitu hati-hati"

"Baiklah Nona Gu,senang bertemu dengan anda"

"Sampai jumpa"Nona Gu melambaikan tangan kepada aku dan Kakak Chan dengan senyum yang terbingkai di wajahnya.

Aku dan Kakak Chan kemudian keluar dari tempat itu.

Persahabatan antara Nona Gu dan Kakak Chan membuatku teringat seseorang.

Aku pun tersenyum kembali dengan tulusnya.

Hal sama terjadi lagi aku merasa tubuhku ringan dan semakin hilang satu persatu mulai dari kaki dan terus mengikuti keatas.

"Kakak Chan.."

"Sampai disini dulu.."

"Tapi aku masih belum mengerti"

"Nanti akan kujelaskan jika kau kembali lagi"

Lalu kemudian aku pun menghilang.