webnovel

Welcome Kaliya

Kaliya terbangun dan mendapati tubuhnya sudah tergeletak diatas tempat tidur empuk dengan selimut yang nyaman...

Dia tersentak kaget tiba tiba telah berada diruangan kamar yang nyaman dengan segala barang yang telah tertata rapi..

"Dimana ini? 'Bisiknya

" Udah bangun" Suara bak dentingan piano samar samar menyeruap kedalam telinganya...

Kaliya membelalakan matanya mencoba memperjelas pandangannya

"Pak Rion " Desisnya

Rion tersenyum manis dengan posisi tubuh yang tersender di kursi nyaman yang tadinya diperuntukan popi menganalisis keuangan maupun kebutuhan salon...

"Kita dimana pak" Kaliya bertanya seolah dia tengah dalam kebingungan

"Ini kamar kamu" Jawab Rion

"Khaa.... Kamar saya? " Kaliya celingak celinguk memperhatikan ruangan 4x4 dengan kamar mandi khusus dan perabotan yang bisa dibilang seprti kamar pribadi...

Sebulan lalu popi merancang kamar tersebut sesuai keinginannya sebelum sang Ibu mendadak mengalami penurunan imun...

Ibu popi menderita penyakit pembekakan kelenjar getah bening sejak 3 tahun lalu belom bisa dipastikan apakah akan berlanjut dalam keadaan yang lebih serius atau tidak...

Popi harus fokus bekerja sembari mengurus sang Ibu

"Iyya ini kamar kamu" Jawab rion sembari tersenyum manis

"Gimana saya bisa sampe ke kamar pak" Tanya kaliya dengan polosnya

"Saya gendong kamu sampai ke sini dan kita berada di lantai 3" Jawab rion seakan ingin me. Bagakan diri

"Khaaa...??? Aduuhh kan bapak bisa bangunin saya pak, kanapa repot repot menggendong saya sampe ke sini" Ujar kaliya merasa tidak enak merepotkan rion apalgi dimata kaliya rion yang lemah gemulai itu harus mengerahkan semua tenaganya demi bisa menggendongnya sampe ke atas...

"Saya lebih kuat dari yang kamu kira" Kekeh rion

"Heeuummm" Nada tidak enak terselip di senyum kaliya yang terkesan dipaksakan...

"Cuci muka dan ikut saya" Ajak rion

"Kita mau kemana pak.. Ahhh iyya kita harus ke salon baru ya" Seru kaliya

"Makan kaliya, makaannn...!, kamu belom ada makan apapun dari pagi tadi" Tukas rion

"Ouummm... Iyya juga" Lirihnya

Kaliya menuju kamar mandi yang di tunjuk oleh rion..

Tak menampik bila kaliya sangat senang mendapat kamar yang nyaman dengan fasilitas privat..

Kamar mandi berukuran 1,5x1, 5 m persegi berada di sudut kamar kaliya itu didesain sangat nyaman untuk sekedar kamar mandi bagi karyawan rendahan seeprti kaliya..

Setidaknya itu yang ada dikepala kaliya saat itu...

Selepas mencuci muka dan menggosok giginya dia keluar dengan dengan wajah sebab yang lembab ..

Rion seakan menikmati pemandangan itu,

sisi terseksi menurutnya adalah ketika melihat seorang gadis masih terlihat begitu imut ketika dia tengah tidur dan bangun tidur...

Seakan dia terus akan menikmati moment itu dikamar yang kini terhubung dengan kamarnya di lantai dua...

Pandangan kaliya pun tertuju pada pintu yang yang ada di samping kamar mandi..

"Itu pintu apa pak? Pintu keluar kah? " Tanya kaliya penasaran

"Itu pintu menuju kamar saya" Jawab rion enteng

"Yeeeiikkkk" Kaliya setengah melotot memandang wajah rion yang tengah mengulum senyumnya...

"Kamar ini tadinya akan digunakan oleh popy, namun popy tiba tiba mengurungkan niatnya mau tinggal disini karna kondisi kesehatan ibunya, jadi saya pikir kamar ini cocok buat kamu" Jelas rion

"Bukankah saya sudah disiapkan kamar khusus leader pak" Tanya kaliya

"Hemm.. Kamar itu gak ada kamar mandinya dan ukurannya standard dengan kamar lainnya hanya saja memang di perkhususkan untuk satu orang saja" Jelas rion lagi..

"Gak papa pak, saya disana aja" Seru kaliya

"Sayang kamar ini jika tidak di huni, kamar ini udah begitu rapi tertata.. " Tukas rion

"Yaa mana tau bu Popi nanti bisa balik ke sini pak, saya gak enak" Ujar kaliya

"Hemmm... Itu urusan nanti... Ayok lekas kamu harus makan" Rion bangkit dari zona nyamannya

"Tapi pak" Kaliya masih berusaha meminta pindah kamar

"Terima ajalah kaliya, anggap itu rasa terimakasih saya karna kamu mau ikut kesini" Rion telah bersiap membuka pintu kamar ..

Kaliya bergegas mengambil tas selempangan yang kerap dia bawa kemana mana, tas yang nyaris usang namun kaliya tak berniat menggantinya karna itu tas pemberian ibunya saathari pertama dia magang di cabang salon tersebut..

Betapa kagumnya kaliya begitu mendapati ruangan mess yang begitu apik dan bersih...

Nampak beberapa teman temannya tengah asik ngobrol dan menonton tv di sudut ruangan yang disediakan khusus untuk para karyawan khusus perempuan dilantai itu...

Begitu juga untuk lantai 2 yang khusus di huni para karyawan laki laki...

Betapa kagumnya kaliya dengan bangunan mess yang nampak sederhana namun kental akal sentuhan ekslusif yang tentu saja dirancang oleh arsitek profesional..

Namun siapa sangka bahwa bangunan itu rion sendirinyalah yang merancangnya...

"Mau makan apa " Tanya rion sembari membuka mendorong pintu besi yang melapisi pintu utama menuju keluar mess..

"Apa aja pak" Sahut kaliya

"Okee"

Rion menggiring kaliya menuju tempat ia memarkir mobilnya... Lalu membukakan pintu mobil untuk kaliya

Kaliya merasa tersanjung dengan perlakuan rion namun lekas menepis perasaannya itu akan dia tak semakin larut dengan pesona Rion yang begitu memabukan dimatanya...

Namun begitu memuakan untuk dijadikan perasaan terpikat bagi hatinya...

Rion menekan pedal gas lalu meluncur kearah tempat lesehan yang menjadi tempat langganannya...

Kaliya tak henti hentinya berusaha menepis segala perasaan aneh yang menjalari rongga hatinya yang menganga lebar seakan bersiap memasukan sebongkah hati yang lainnya kedalam ruang kosong itu...

Namun dia tak berharap akan jatuh cinta kepada lelaki yang begitu cantik yang tengah menyetir untukNya...

*

*

Sesampai ditempat yang dituju rion memilih tempat favoritenya di samping waduk buatan yang di penuhi dengan teratai dan ikan hias dibawahnya...

"Tempat yang bagus bukan? " Tanya Rion seraya duduk bersandar di dinding pondok yang terbuat dari daun nira yang dianyam... Dengan bingkai bambu dan beratapkan dari daun nira...

"Iyya pak bagus banget" Jujur Kaliya

Tak lama pelayan datang membawakan daftar menu

Mata kaliya terbelalak melihat daftar menu dengan harga fantastis untuk setiap hidangannya..

"Pesanlah" Suruh Rion

"Glek" Kaliya menelan ludah membayangkan isi dompetnya yang bakal menyusut drastis

"Hahahhaha saya aemm... Pesen ini aja" Tunjuk kaliya pada menu yang paling murah

Rion tak pelak terkekeh melihat menu yang ditunjuk kaliya, hanya semangkuk sayur asem

"Apa kamu seotang vegetarian? " Rion masih terkekeh

"Saya suka sayur asem" Jawabnya polos

"Hufftttt... Biar saya yang pilih" Rion menarik menu lalu menunjuk menu ikan bakar gurami favoritenya

Mendadak kaliya keringat dingin melihat harga yang tertera disana untuk seporsi nya di bandrol seharga 125 rb ..

"Mati gue" Batin kaliya

"Buat 3 porsi nasi, 2 porsi sayur 2 jus jeruk satu porsi sedang pencuci mulut" Sambung Rion

Tak pelak kepala kaliya berputar putar membayangan tagihan yang siap mengosongkan seluruh isi dompetnya dalam hitungan detik..

Si pelayan telah berlalu untuk mengklaim pesanan mereka ke bagian dapur...

"Makanan disini enak banget, saya biasa kesini bareng popy" Tutur Rion

"Ohh.. Hehe" Jawab kaliya seadanya

Dia tengah gusar membayangkan isi dompetnya yang bakal terancam punah..

Bagaimana dia bisa bertahan untuk satu bulan kedepan..

Kaliya selalu menyiapkan biaya untuk hidup di perantauan selam sebulan..

Jika dia mendapatkan tip dari para tamu dia menabungnya di tempat terpisah untuk di gunakan di bulan berikutnya sementara semua gajinya dia kirim ke ortunya di kampung..

Kaliya berusaha menekan pengeluaran Seminim mungkin, bahkan dia sanggup hanya makan dua kali sehari di siang dan sore hari

sementara untuk sarapan dia hanya perlu sereal seharga 1500 per sachetnya...

Semua dia lakukan demi mengumpulkan pundi pundi untuk kuliah sang adik tercinta...

****