webnovel

fikiran kaliya : sudah pasti Dia Gay

Kaliya tak bisa menepis betapa nikmat makanan di tempat itu bahkan dia sanggup menghabiskan satu porsi setengah nasi dan melahap kering hampir semua bagian gurami bakar porsi sedang yang dipesan Rion tadi..

Seumur hidupnya dia tak pernah makan makanan semewah ini...

"Toh duit gue bakal terkuras habis, sayang kan kalo disisain.. Gak mungkin mintak di bungkus" GumanNya dalam hati

Sementara Rion hanya memandang geli menyaksikan tingkah kaliya yang jauh dari kesan Jaim..

Dalam hatinya betapa dia puas karna telah memberi sedikit kebahagiaan buat gadis kampung yang polos itu...

"Heemm cabut kita? " Tanya Rion

"Okee" Jawab kaliya

"Mbak" Rion memanggil salah satu pelayan yang lewat di depan lesehan mereka "minta billnya ya"

Tak lama si pelayan yang melayani mereka tadi datang dengan membawa nota di atas nampan kecil untuk menerima pembayaran..

Mata kaliya terbelalak maksimal melihat nominal yang biasa di keluarkannya untuk satu minggu lebih..

Kaliya merogoh tasnya, sementara Rion telah menaruh beberapa lembar uang keatas nampan..

"Ambil aja kembaliannya " Ucap rion kepada pelayan itu

"Terima kasih banyak pak" Jawab si pelayan girang

Wajah Rion memang tidak asing dimata mereka,kerap para pelayan berebut untuk menerima dan menyelesaikan pesanan Rion karna pasti akan dapat uang tip atau kembalian yang lumayan jumlahnya...

"Lohh....koq jadi bapak yang bayar" Tanya kaliya yang kaget

Rion tersenyum sembari bangkit dari dudukNya

Kaliya buru buru menyusulNya

"Saya gak enak Bapak udah baik banget sama saya" Kaliya mengatakannya dengan tulus

"Bekerjalah dengan baik" Ujar Rion

"Siap pak" Seru kaliya

Rion lagi lagi terkekeh dengan tingkah kaliya yang benar benar mencerminkan kepolosan seorang gadis masa kini...

*

*

Sesampainya di mess kaliya menghampiri teman temannya yang tengah asik melepas penat sembari menonton televisi..

"Kalian gak beresin barang barang" Tanya kaliya

"Capek mbak.. Ngasoh dulu" Sahut monica

"Okleah, saya pamit ya" Ucap Kaliya sembari berlalu meuju kamarnya

Sore itu mulai menata barang barang bawaannya dan menata kamar itu seadanya.

Karna kamar itu telah tertata sedemikan rapinya sehingga tidak perlu lagi ditata ulang...

Tiba tiba Rion muncul dari pintu khusus yang menghubungkan kamarnya dan kamar Rion...

"Ngapain" Sapa Rion

"Beres beres pak" Sahut kaliya

"Nanti malam mau temanin saya makan seblak" Pinta rion

"Boleh" Jawab kaliya sembari tersenyum

"Okeee..... Saya mau kesalon dulu nanti malam saya jemput" Rion kembali menutup pintu dan berlalu

Kaliya masih tak habis pikir dengan kenapa rion membuat pintu itu disitu

Apalagi itu pintu bisa diakses kapan saja...

Gimana kalo ternyata kaliya tak sejujur yang dia kira...

Tapi kaliya yakin bahwa Rion dan Popi adalah sahabat yang sangat dekat sampai sampai tak ada pembatas diantara mereka..

Dan itu membuat kaliya semakin yakin bahwa Rion memang gay..

Terbukti dengan adanya pintu itu seolah menegaskan bahwa dia sama sekali tak tertarik dengan tubuh polos yang sewaktu waktu bisa saja terlihat olehnya saat dia tengah membuka pintu itu...

"Tapi tetap aja dia kan laki laki" Guman kaliya

Namun selama sebulan dia berada di pusat yang seperti itu tidaklah tabu lagi baginya

Sebab Gery kerap menyatroni kamar mereka bahkan dia kerap memijat bahkan ngerok cita kalau cita tengah masuk aing..

Tak sedikitpun gery merespon tubuh polos cita..

Bahkan gery kerap meminta cinta untuk membelikannya pakaian dalam cewek karna gery malu untuk membelinya sendiri...

Belom lagi percakapan gay boy yang lainnya yang kerap membuat telingan kaliya ngilu...

Kaliya mencoba menempatkan diri pada tempat semestinya untuk membuka ruang pertemanan antara dia dan Rion nantinya..

Sama halnya seperti Gery dan Cita... Maupun gery dan yona...

"Gue pasti bisa" Gumannya

*

*

"Ka turun gih" Pinta suara dari sebrang sana

"Siap pak" Jawab kaliya lalu mematikan ponselnya dan bergegas pergi

"Mbak mau kemana" Teriak monic

"Cari aing, bye" Seru kaliya

Kaliya bergegas turun dia menghampiri Rion yang sudah menunggunya di samping mobil kesayangannya

"Hallo kaliya " Sapa popy dari bangku belakang

"Yaa hallo bu " Jawab kaliya kagok, seolah dia tengah mengetahui bahwa gadis itu adalah popy

"Cuss berangkat ion" Seru popy

"Lets go" Seru Rion

Mereka berjalan menyusuri kota menuju alun alun

Sesekali popi memperkenalkan kota itu kepada kaliya

Kaliya yang heran dengan perlakuan popi mencoba menepis rasa GR nya takala Dia duduk disamping Rion sementara popi duduk dibangku belakang...

Dalam fikiran kaliya posisi itu istimewa namun Aneh

Kenapa mereka begitu baik dan Ramah kepadanya

Sesampainya di alun alun Rion memarkir mobilnya lalu berjalan menuju tukang seblak langganan Dia dan Popy

"Duduk sini" Suruh Rion sembari menarik bantal lesehan berada disampingnya

"Trimkasih pak" Ucap kaliya

"Seblak disini enak lo ka" Seru popy

Baru saja mereka bertemu namun rasanya seperti sudah lama saja, popy memiliki kepribadiam yang periang dan pandai membuat orang nyaman berada bersamanya

"Gimana kamarnya nyaman kan" Tanya popy

"Ehh... Iyaa bu heheheheh" Jawab Kaliya salang tingkah

"Isshh gak usah panggil ibu napa, panggil aja popy" Seru popy

"Aa.. Tapi saya gak enak bu" Sahut kaliya

"Kalian mau pesan yang mana" Tanya Rion menyela percakapan mereka

"Gue biasa ya bang " Seru popy

"Baik neng" Jawab si abang seblak

"Saya juga sama ya bang" Seru rion

"Lo yang mana ka" Tanya popy

Kaliya yang dipanggil seperti itu tiba tiba tersentak kaget seolah popy menganggap dia adalah teman

"Yang mana aja yang penting gak pakek udang ya bang" Sahut kaliya

"Kenapa , kamu gak suka udang" Tanya Rion

"Saya alergi udang pak" Jawab kaliya

"Ohh.... " Jawab rion dan popy serentak

Si abang pergi menyampaikan pesanan ke koki seblak...

Mereka bercakap cakap sembari menunggu pesanan, alangkah terkesimanya kaliya melihat kepribadian popy yang humble dan supel itu

Rion membicarakan tetang acara grand opening mereka yang kemungkinan diaadakan lusa..

Besok rion dan popy akan mengadakan rapat beserta pengenalan areal salon kepada seluruh staf nantinya...

Tak lama seblak pesanan mereka pun tiba...

Mereka makan dengan obrolan dan canda tawa di selanya

Kaliya merasa nyaman berada diantara mereka berdua..

Pertemanan antara rion dan popy begitu natural, begitu dekat sebab itu kaliya semakin yakin bahwa Rion memanglah penyuka sesama jenis sebab itu selama itu pertemanan antara mereka berdua tak sedikitpun menumbuhkan perasaan cinta diantara mereka..

Kaliya mulai yakin menepis kebaperan dia beberapa hari ini..

Karna dia tak mungkin larut dalam perasaan yang takkan mungkin terbalaskan...

Dalam hal status sosial aja sudah beda kasta apalagi dalam prihal hati...

"Gue gak boleh Baper" Batin Kaliya dalam hati

Malam itu malam pertama kaliya tidur di kamar baru, mess baru dengan kota baru..

Meskipun dikota baru itu dia tak mendapatkan upah sebesar di ibu kota namun rasa nyaman yang sudah dia dapatkan dijadikannya semangat untuk meniti karir yang cemerlang seperti yang di sugestikan oleh bu shinta sebelum mereka berangkat ke kota itu...

******