webnovel

Iyya Atau Tidak

Bu shinta telah memesan tempat kurang lebih untuk 35 0rang...

Memang untuk wilayah pusat karyawan jauh lebih benyak dibandingkan cabang, dikarnakan jumlah tamu yang berbeda dari cabangnya...

Bu shinta sengaja menyuruh kaliya duduk disampingnya...

Dihadapannya rion siap menggirim perangkapnya...

Dia harus mendapatkan gadis itu bagaimanapun caranya...

Makanan telah terhidang merata di atas meja yang sengaja digabungkan dan dibagi menjadi 2 kelompok...

"Mari makan" Seru shinta

Para karyawan makan dengan lahapnya kecuali kaliya..

Rion yang melihat pemandangan janggal di depan matanya menaruhkan potongan bebek goreng dipiringNya

"Makanlah yang banyak.. Lihat betapa kurusnya tangan itu" Ujar rion sembari menatap kegusaran kaliya

"Trimakasih pak" Jawab kaliya lirih

"Kaliya, pikirkan jenjang karir yang bakal kamu dapatkan jangan pikirkan susahnya.. Rezeki gak akan kemana" Bujuk shinta

"Ahh benar saja ternyata mereka mencoba membujukku" Batin kaliya seraya mendorong sejumput nasi dan secuil potongan bebek goreng ke mulutnya..

"Ayo lakukan yang terbaik" Ajak Rion seakan yakin gadis itu akan menerima tawarannya

Kaliya tetap diam...

Selepas acara makan makan shinta mengintruksikan bubar kepada para karyawan..

Para karyawan bubar dan berpencar ke tempat tujuan masing masing..

Mereka lebih memilih untuk menghabiskan waktu pulang cepat mereka dengan mengunjungi berbagai tempat dengan masih masing kelompoknya...

Kaliya memilih pulang sementara cita memilih untuk menginap dirumah neneknya...

Sementara dewa dan yona mendapat keistimewaan mengambil libur besok karna harus mempersiapkan keberangkatan di keesokan harinya

Sesampainya di mess kaliya duduk termangu menatap dari kaca nako ke arah gang sempit tempat jalan masuk ke messnya..

Tiba tiba pintu kamarnya diketuk pelan dari luar..

Kaliya sekonyong konyong membukakan pintu..

Ternyata Rion telah berdiri sembari tersenyum padanya

"Boleh saya masuk?" Tanyanya

"Tapi... " Belom sempat kaliya menjawab rion lantas masuk dan mendorong pintu lalu menguncinya...

Rion duduk dipinggir tempat tidur yang tak terlalu tinggi terbuat dari kayu jati yang nampak telah lama berada disitu...

"Maaf jika saya lancang" Buka rion

"Eummm " Kaliya menyahut seadanya

" Saya gak mau berbasa basi tentunya kamu sudah bisa menebak maksut kedatangan saya kesini"

"Iyya pak" Sahut kaliya pelan

"Begini kaliya saya paham kenapa kamu berat untuk pindah ke cabang, saya sudah mendengar semuanya dari bu shinta"

"Jika memang permasalahannya karna biaya kuliah adik kamu, saya bisa membantu kamu untuk biaya uang masuk kuliah adikmu"

Rion menjelaskan secara detail maksut dan tujuannya..

Kaliya yang sedari tadi menundukan kepalanya tiba tiba melongo dengan raut wajah setengah heran tapi telah berubah menjadi lebih cerah dari yang tadi..

"Gimana, apa kamu masih keberatan untuk ikut saya" Tanya Rion

Kaliya masih terdiam pandangannya terlempar lurus ke arah tangan rion yang begitu sempurna untuk menjadi idaman tangan seorang wanita...

"Cantik sekali tangannya " Guman kaliya dalam hati

"Kaliya" Panggil rion memecah lamunannya "gimana, kamu mau ikut dengan saya" Tanya Rion lagi

"Saya jujur tidak mengerti konsepnya pak,? Maksut dan tujuan bapak membantu saya apakah itu berarti dengan memotong gaji saya setiap bulannya atau giamana? "

Kaliya mencoba untuk bersikap senatural mungkin...

"Terserah yang kamu mampu" Senyum tipisnya bergetar disela bibirnya yang menawan...

"Saya akan...

" Tak perlu berfikir lama, saya termasuk orang yang gak sabaran" Rion memotong omongan kaliya

"Anuu"

"Iyya atau tidak" Tiba tiba rion mendekatkan wajahnya ke wajah kaliya

Sontak kaliya terkejut dia spontan menjauhkan kepalanya.. Tapi tangan rion dengan sikap menahan agar dia tidak hilang keseimbangan

Kini jarak mereka jadi semakin dekat nyaris menempel,

"Iyya atau tidak " Tanya Rion setengah berbisik

Aroma cherry dari lipbamnya menyeruap tersapu nafas rion yang seakan memabukan jika terhirup...

Kaliya masih tercekat dia tak mampu berkata kata..

Detak jantungnya bertalu talu bak irama gendang yang mengiri musik dangdut..

"Pikirkanlah kaliya adikmu tak lama lagi lulus.. Kau tau betapa mahalnya biaya masuk kuliah bahkan jika kau berplaning mengumpulkannya selama 3 bulan ini takkan cukup menutup kesekuruhan biaya, semantara saya sanggup menutupnya meskipun detik ini juga kamu pinta"

Rion membujuk kaliya yang masih berada dalam rangkulan tangannya

Kaliya sejenak berfikir dalam hatinya ada benarnya juga bahkan tabungan ibunya mungkin belom mencapai setengahnya..

Belom lagi harus menyediakan motor untuk sang adik pergi kuliah.. Maklum saja rumah kaliya yang lumayan jauh dari jalan raya akan memakan waktu banyak untuk adiknya sampai di kampus...

Sembari menarik nafas panjang kaliya telah menetapkan hati

"Baik pak, saya setuju" Jawab kaliya mantap

Rion yang senang bukan kepalang melepas sanggahan tangannya yang tak pelak membuat kaliya nyaris terpental tapi rion dengan sigap mencoba meraihnya namun malah tubuhnya pun hilang keseimbangan dan menindih tubuh kaliya...

Spersekian detik moment itu sukses bikin kaliya baper bukan kepalang...

Kaliya benar benar salah tingkah sampai rion bangkit dan mengangkat tubuh kecil kaliya...

"Baiklaahhh... Lusa kita berangkat jadi besok kamu boleh libur untuk mempersiapkan segalanya" Ucap rion..

"Catatlah nomor rekeningmu saya akan mentransfer uang untuk biaya kuliah adikmu"

"Baik pak" Kaliya berdiri dan mengambil pena yang terselip dibuku tts milik cita..

Dia menyalin nomor rekeningnya dari buku tabungannya...

"Ini pak" Kaliya memberikan potongan kertas yang bertuliskan nomor rekening dan nama lengkapnya

"Kaliya deriska, cantik sekali namamu" Guman Rion

Rion bergegas pergi meninggalkan kamar kaliya...

Kaliya menghembuskan nafas panjang, hampir saja jantungnya meledak...

Tak lama hpnya berbunyi,

"notif dari Mbangking " Gumannya

Betapa terperangahnya kaliya mendapati nominal di yang masuk ke rekeninganya " 30 juta... " Desisnya...

Tak lama masuk notif Whatshap dari nomor yang tak dikenal

"Jangan pernah mencoba untuk berubah pikiran... Saya akan mengejarmu sampai ke ujung bumi manapun"

Kutipan kata kata itu membuat kaliya bergidik ngeri..

Ekspektasinya melayang jauh..

Seolah dia tengah berhadapan dengan kekasih yang otoriter..

"Ahh mikir apa sih gue, Dia pria nampaknya tapi wanita dalam kepribadian dasarnya"

Guman kaliya dalam hati sembari membenamkan tubuhnya diatas tempat tidur

Lagi lagi pikirannya melayang jauh " Tapi sikapnya seolah menggambarkan lelaki nakal yang kerap bergaul dengan beberap wanita di ranjangnya... Ahh mana mungkin pria secantik dia akan tergugah dengan seoarang wanita... Pastinya dia menyukai pria gagah dengan belahan roti sobek di perutnya"

Hingga kaliya larut dalam pikirannya matanya pun terpejam...

Tak terbayangkan dia akan pindah lagi ke tempat yang sama sekali belum pernah dia datangi..

Tempat asing dengan bos baru yang mungkin saja akan membuat fantasynya melambung tinggi..

Seorang pria cantik dengan parasnya lembut dan tubuhnya bening bak idol korea itu seakan meninggalkan kesan tersendiri di hati kaliya...

Hanya saja kaliya mencoba menepisnya...

****