webnovel

Tolong bertahan

Disisi lain tuan wang langsung mengajak istrinya untuk pergi malam itu juga.

Begitu panggilan dengan Haikuan berakhir, hati Tuan Wang menjadi sangat gelisah dan ingin menemui xiao mei sesegera mungkin.

nyonya wang yang melihat sikap dari suaminya itu pun heran, Nyonya Wang bertanya kenapa suaminya yang sedang memasukan pakaian ke dalam koper.

"Laogong… kamu kenapa kok panik gitu? Kenapa gak besok pagi saja kita perginya? Hari ini kan anak kita baru saja menikah, masak udah mau kita tinggal tanpa makan malam penyambutan?" tanya nyonya wang

"Mei mei masuk rumah sakit, jadi kita harus pergi sekarang juga" ujar tuan wang tanpa melihat kearah sang istri sembari memepersiapkan semua keperluannya.

"Apa?!" ujar nyonya wang terkejut, tanpa berkata apapun lagi nyonya wang langsung ikut bersiap untuk pergi bersama suaminya.

Wang yibo yang mendengar keributan dari kamar orang tuanya pun menghampiri mereka, dia terheran-heran melihat kedua orang tuanya sedang mengemasi pakaian mereka. Seolah mereka akan pergi ke suatu tempat.

"Mama, baba kalian mau kemana malam malam begini?" ujar yibo yang masih berdiri di ambang pintu

"Kita ada urusan mendadak keluar negeri malam ini, maaf jika tidak ada makan malam penyambutan . kalian makan malam berdua saja, para maid sudah menyiapkan makanan di bawah." ujar tuan wang sambil terus merapihkan pakaiannya tanpa melihat kearah yibo yang semakin keheranan dengan tingkah kedua orang tuanya itu.

Tak lama mereka sudah rapi dengan kedua koper yang mereka bawa, dengan terburu-buru tuan wang hanya menepuk bahu yibo sambil meminta maaf sekali lagi.

"Maaf yibo, kami pergi dulu"

Dalam hati kecil yibo dia sebenarnya ingin menahan kedua orang tuanya, namun entah mengapa dia urungkan ketika melihat wajah panik dari wajah kedua orang tuanya. Seolah sedang terjadi sesuatu yang buruk, hingga ketika kedua orang tuanya sudah mencapai ambang pintu rumah yibo tiba-tiba berlari menuju kedua orang tuanya sambil berteriak "tunggu mama baba !"

Mendengar panggilan yibo tuan dan nyonya wang berhenti, "ada apa yibo?"

Napas yibo terengah-engah ketika sampai di depan kedua orang tuanya "  apa xiao mei baik-baik saja?"

Mendengar pertanyaan yibo kedua orang tuanya terkejut, namun mereka mencoba bersikap biasa saja agar yibo tidak mengetahui keadaan xiao mei yang masuk rumah sakit " dia baik-baik saja" ujar tuan wang. " sudah ya nak, kami berangkat dulu, takut ketinggalan pesawat"

Lalu tuan wang meninggalkan yibo yang masih termangu di depan pintu memandang  kepergian kedua orang tuanya, yibo yakin jika xiao mei sedang tidak baik-baik saja. Kedua orang tuanya terlampau protektif dengan xiao mei, jadi ketika xiao mei sakit keduanya adalah orang yang paling khawatir dengan keadaan xiao mei.

Yibo hanya bisa menghela napas sejenak, dia lalu berbalik menuju meja makan. Ketika dia menuju meja makan, dia melihat suaminya sedang menuruni tangga, dia pun imemanggil suaminya itu untuk pergi bersama menuju ruang makan.

"Gege"

Xiao zhan yang mendengar yibo memanggilnya pun mengalihkan tatapannya, dia sedikit mengerutkan keningnya ketika mendapati yibo sudah berada di ujung tangga.

" Yibo? Sejak kapan kamu berada disitu?"

Dengan senyuman Yibo menjawab " baru saja ge, aku abis mengantar kepergian kedua orang tuaku"

Mendengar penjelasan yibo, xiao zhan tambah terheran-heran " mereka pergi kemana?"

Dengan helaan napas panjang Yibo hanya diam, dia juga tidak tahu kemana kedua orang tuanya pergi. Mereka tidak memberitahukan tujuan mereka, yang terpenting mereka terlihat sangat panik ketika mereka pergi.

Yang yibo takutkan hanya satu, yaitu kondisi xiao mei.

Dalam hati Yibo bergumam 'Mei mei semoga kamu dalam keadaan baik-baik saja. Apapun yang terjadi padamu, tetaplah jadi adik gege yang kuat'

Ketika xiao zhan sampai di depan yibo, dia berusaha untuk menyadarkan yibo dari lamunannya.

"Yibo!" panggil xiao zhan dengan nada tinggi.

Yibo tersentak kaget, lalu mengalihkan pandangannya pada suaminya yang kini sudah berdiri di hadapannya.

"Kamu mikirin apa sih?! Trus  kenapa kamu tidak menjawab pertanyaanku?" ujar xiao zhan lagi

" maaf ge, hanya saja aku sedikit khawatir dengan kedua orang tuaku. Sepertinya salah satu perusahaan baba ada yang bermasalah, barusan mereka pergi dengan tergesa dan tidak mengatakan apapun padaku" jelas Wang Yibo pada xiao zhan

Xiao zhan tidak ingin mendengar penjelasan yibo lagi, pada akhirnya dia pergi menuju meja makan. Sejujurnya xiao zhan kesal dengan sikap keluarga yibo, entah kenapa saat hari pernikahannya dengan yibo justru mereka pergi meninggalkan mereka.

Terlebih dia sama sekali tidak melihat adik dari xiao zhan, walau dia tidak suka dengan xiao mei tapi dia ingin gadis itu juga dapat hadir di pernikahan mereka.

'Kenapa dengan keluarga Yibo sih! Dulu sebelum aku resmi menjadi bagian dari keluarga ini mereka menyambutku dengan sangat ramah. Tapi apa sekarang! Bahkan tidak ada makan malam bersama dengan keluarga! Juga kemana Xiao mei?! Gadis itu bahkan tidak menunjukkan batang hidungnya sama sekali di hari pernikahanku dengan Yibo!'

Sepanjang makan malam Xiao Zhan selalu menggerutu di dalam hati, moodnya juga rusak ketika dia melihat Wang Yibo yang bahkan tidak fokus dengan makanan di hadapannya.

Sebenarnya Xiao Zhan sudah berusaha maklum ketika Wang Yibo bilang jika Honey moon mereka di tunda hingga minggu depan karena dia harus menyelesaikan proyek terbarunya di perusahaan. Karena minggu ini merupakan waktu paling penting dan genting, jadi Wang Yibo ingin memastikan jika semuanya berjalan dengan lanjar hingga hari peluncuran di laksanakan.

Xiao Zhan di kejutkan oleh suara Wang Yibo yang memilih untuk pamit ke ruang kerja untuk mengerjakan beberapa dokumen yang dia butuhkan besok meeting.

"Gege aku ke ruang kerja dulu ya, kamu tidur duluan aja. Gak perlu nunggu aku"

Yibo berlalu dari hadapan Xiao Zhan setelah membubuhkan kecupan di keningnya.

Xiao Zhan tidak melanjutkan makannya, bergegas menuju kamar untuk tidur.

Sedang Wang Yibo tengah mengecek beberapa dokumen dan proposal yang membutuhkan persetujuan darinya, namun pikirannya kembali melayang memikirkan kondisi Xiao mei saat ini.

'Xiao mei.... Mei mei bagaimana keadaanmu disana? Gege harapa kamu baik-baik saja.... Gege rindu kamu mei'

Wang Yibo hanya bisa menghela napas panjang, lalu mengalihkan pikirannya pada pekerjaan yang membuatnya jatuh tertidur di ruang kerja. mengabaikan sang Suami yang menunggu dia kembali ke kamar demi menghabiskan malam bersama, yang berakhir dengan kekecewaaan.

***

Tuan wang beserta istrinya sampai di kediaman Xiao mei saat hari sudah menunjukkan makan siang, mereka saat ini sedang duduk bersama di ruang tamu dengan Xiao mei yang berbaring di pangkuan yang Bunda.

"mama.... baba... Xiao mei boleh nyerah aja?"

Suara lirih Xiao mei mengejutkan kedua orang tuanya berserta haikuan yang saat itu sedang mengupas buah apel untuk cemilan Xiao mei.

Dengan lembut dan penuh kasih sayang Bunda Lusi mengelus kepala Xiao mei.

"Kamu itu anak yang kuat Mei... Jika kamu menyerah, lalu bagaimana dengan anak yang sedang kamu kandung? bagaimana dengan mama dan baba? Kami tidak sekuat kamu Mei, bagaimana kami harus menghadapi kenyataan jika kami harus kehilangan sumber bahagianya kami?"

Xiao mei hanya bisa menangis dalam diam, dia juga ingin bertahan dengan kuat. Namun dia merasa terlalu sakit dan lelah.

'mama... baba... haikuan gege.... makasih'

Tuang Wang Liu hanya mampu menatap iba pada putrinya, lalu menatap Haikuan. Seolah sedang berbicara dengan telepati, mereka berdua memutuskan untuk fokus hanya pada Xiao Mei hingga kondisi Xiao mei stabil dan cukup kuat untuk berdiri di kakinya sendiri.