webnovel

PERGI

"A..aku .. aku hamil" 

Pernyataan Xiao mei adalah hal yang tidak pernah terbayangkan oleh kedua orang tuanya, karena mereka selalu menjaga pergaulan sang putri dengan sangat ketat.

Dengan raut terkejut campur sedih kedua orang tuanya menatap putrinya yang tertunduk sedih, mereka tahu jika saat ini kondisi putri mereka tidak baik-baik saja.

" nak kamu tidak sedang bercanda kan? Bagaimana bisa? Padahal kan selama ini kamu tidak pernah bepergian sendiri, selalu di temani oleh kakakmu" tanya sang mommy beruntun

Sedang sang ayah seolah mendapat jawaban dari pertanyaan sang bunda tanpa perlu menunggu jawaban dari xiao mei.

Dengan hati-hati beliau bertanya " apa itu anak Yibo nak?"

Medengar pertanyaan dari sang ayah tangis xiao mei akhirnya pecah, sang bunda yang akhirnya mengerti pun akhirnya memeluk putri bungsunya lebih erat sambil mengelus punggungnya.

"Tuhan… kenapa seperti ini?" ujar sang bunda yang ikut menangis " sejak kapan kamu tahu jika kamu hamil nak?" tanya sang bunda masih dengan posisi yang sama.

"Se… sejak dua bulan yang lalu mo..mom" masih dengan tangis sesegukan xiao mei kembali bertanya "ja… jadi aku boleh kan mom, dad untuk keluar negeri?" xiao mei menatap sang ayah untuk meminta persetujuan.

Melihat kondisi putri bungsunya yang berantakan akhirnya sang ayah mengijinkan " baiklah, tapi jaga dirimu disana dan selalu kabari kami oke? Kita berangkat bersama sekalian mencari rumah dan mempersiapkan semua kebutuhan kamu dan bayi kamu nantinya".

Mendengar ucapan suaminya sang nyonya hanya ikut mengangguk, menyetujui semua keputusan suaminya.

"Boleh dad tanya, apa yibo tahu kehamilan kamu?"

Dengan perlahan xiao mei menggelengkan kepalanya.

"Apa kamu ingin memberitahukannya suatu saat nanti?"

Lagi lagi hanya gelenga kepala yang di dapat, itu menimbulkan pertanyaan lebih bagi sang ayah. "Kenapa?"

"Aku tidak ingin menghancurkan rumah tangga impian gege" ujar xiao mei dengan suara lemah namun masih bisa di dengar oleh kedua orang tuanya.

Jawaban xiao mei meremas hati kedua orang tuanya tanpa dia sadari, mereka tidak tahu harus bersikap bagaimana. Karena melihat semua ketulusan xiao mei yang selalu mementingkan kebahagiaan kakaknya, dan tidak banyak menuntut. Tapi kenapa masa depannya justru di hancurkan oleh kakaknya senidiri.

Dengan hati-hati sang kepala keluarga bertanya " apa kamu tidak ingin mengaborsinya saja?"

"Tidak dad, meski kalian bukan orang tua kandungku tapi kalian tetap menyayangiku seperti anak kandung kalian sendiri. Aku merasa beruntung menjadi anak kalian, aku tahu rasanya tidak diinginkan oleh kedua orang tua kandungku. Dan aku tidak mau anakku mengalaminya sekalipun mereka harus besar tanpa sosok ayah. Aku sanggup jadi ayah sekaligus ibu untuk anakku nanti" jelas xiao mei

Ya xiao mei awalnya hanya anak yang dibuang di panti asuhan oleh kedua orang tua kandungnya sejak bayi, jadi dia tidak tahu bagaimana rasanya memiliki orang tua sampai keluarga wang memboyongnya menjadikan dia bagian dari keluarga itu.

"Ya sudah sekarang kamu pergi ke kamar kamu istirahat, jangan terlalu memikirkan hal yang lainnya agar bayi kamu tidak ikutan terbebani." ujar sang bunda sambil mengelus perut xiao mei yang masih rata.

***

Seminggu berlalu sejak hari itu, kini mereka sedang berada di bandara di antar oleh haikuan tentu saja haikuan ikut dengan mereka karena dia adalah sahabat dari yibo juga haikuan sudah menganggap xiao mei seperti adiknya sendiri.

haikuan tidak terlalu terkejut ketika mendengar kabar jika xiao mei hamil oleh wang yibo, karena pria wang itu akan selalu lepas kendali jika hanya berdua dengan xiao mei terlebih ketika pria itu dalam keadaan mabuk. gilanya lagi pria wang itu tidak akan ingat dengan semua yang dia lakukan ketika mabuk, dan sekarang justru memilih untuk menikahi kekasih prianya.

haikuan berjanji kepada dirinya sendiri jika dia akan lebih menjaga xiao mei, terlebih dengan kondisi xiao mei saat ini.

begitu mereka sampai di negara tujuan, mereka langsung menuju hotel yang sudah mereka pesan sebelumnya. baru keesokan harinya mereka pergi menuju agen properti untuk mencarikaan apartemen untuk Xiao mei, lama menanyakan setiap model apartemen akhirnya mereka menemukan apartemen yang cocok untuk Xiao mei dan calon anaknya nantinya.

Begitu mereka menyelesaikan semua dokumen dan sebagainya, mereka memilih apartemen yang full furniture agar mereka tidak perlu membeli barang lagi.

saat ini mereka sedang makan malam di sebuah restoran di dekat gedung apartemen yang akan di tempati Xiao mei, mereka sudah memindahkan semua barang bawaan Xiao mei kesana.

"mom" ujar Xiao mei dengan nada lembut

"ya nak?"

"tolong berikan kado ini untuk gege yah, saat pernikahan gege nanti" Xiao mei lalu memberikan sebuah kotak yang di bungkus kertas kado.

"apa ini nak?" tanya sang bunda heran

"itu salah satu lego yang berbentuk rumah mom. aku ingin gege selalu ingat rumah sekalipun dia sudah memiliki keluarganya sendiri nanti"

lagi, ucapan Xiao mei membuat bungkam semua orang, termasuk haikuan yang diam-diam memiliki amarah dalam dirinya kepada sahabatnya itu. sang bunda menggengam tangan putrinya lalu memberikan senyuman hangat, dia hanya ingin menyalurkan kehangatan dan mengatakan jika dia akan selalu disisi putri mereka apapun yang terjadi.

"terima kasih nak" ujar tuan wang

"terima kasih sudah menjadi puteri yang kuat untuk kami, kami yakin jika kamu akan menjadi ibu yang hebat untuk kedua anakmu nantinya".

tak terasa air mata membasahi pipi Xiao mei, Xiao mei bisa merasakan kasih sayang yang di berikan kedua orang tuanya untuknya. haikuan juga selaku sahabat akan selalu membantu dan mendukung Xiao mei.

mereka menghabiskan hari itu untuk membeli perlengkapan bayi, di lanjut ke dokter kandungan untuk mengecek kondisi kandungan Xaio mei.

setelah seminggu mereka menghabiskan waktu bersama, akhirnya kedua orang  tua dan sahabatnya haikuan berpamitan untuk kembali ke china. mereka saling berpelukan mengucapkan perpisahan sebelum mereka menaiki taksi yang sudah menunggu di lobi apartemen yang akan membawa mereka menuju bandara.

Xiao mei kembali ke kamarnya setelah melihat taksi yang ditumpangi oleh kedua orang tuanya menghilang dari pandangannya, hatinya masihlah hancur namun dia harus tetap bertahan demi anak yang ada dalam kandungannya. sang ayah juga memperbolehkan dia untuk bekerja sebagai direktur di salah satu cabang perusahaan yang ada di negara ini.

tatapan Xiao mei melihat langit malam yang bertaburan bintang.

'gege semoga gege bahagia selalu'.

yeaaay jadi ^-^!!

jangan lupa kritik dan sarannya.