webnovel

Episode 21 : Lei Ying Hua Du (Racun Bunga Air Mata)

Jin Shui dan Xu Qiao tidak mendapati Liu Xin di sekitar tebing, entah tuan putri kecil itu masih berada di tangan musuh atau sudah pergi sendiri. Xu Qiao terus menarik tangan Jin Shui meninggalkan pondok tempat Qing Yi berada, menjauh dari bau wewangian dupa beracun agar pengaruh Qing Yi juga bisa menghilang sepenuhnya.

Darah kembali mengalir di tangan Xu Qiao. Jin Shui menahan langkahnya, memeriksa keadaan luka itu. Xu Qiao menarik tangannya, membalutnya sendiri dengan selendang miliknya, tidak memandang ke arah Jin Shui.

"Qiao-er," Jin Shui memandangnya.

"Jin Shui Gege, kau tidak akan menyalahkan aku, bukankah begitu?" Xu Qiao menanya.

"Kenapa aku harus menyalahkanmu?" Jin Shui balik bertanya.

"Perempuan itu, dia adalah putri pelindung Meng Gui, kau juga pernah berjanji akan menjaga dia seumur hidup, aku tahu apa artinya janji semacam ini," kata Xu Qiao, "barusan aku memaksamu meninggalkan dia begitu saja, apakah kau akan menyalahkan aku?"

"Qing Yi adalah masa lalu, kau adalah masa sekarang dan masa depan," Jin Shui berkata, "kau sampai terluka demi mengingatkan aku mengenai masalah ini, aku... akulah yang bersalah padamu."

"Mengenai kau dan Qing Yi, tidak perlu dijelaskan," Xu Qiao memandangnya pelahan. "Kau pernah mengatakan padaku, jika suatu hari aku tidak bisa menyesuaikan diri dengan posisimu sebagai ketua Yumen, maka setiap saat aku boleh meninggalkanmu. Kata-kata ini, juga berlaku sebaliknya. Jika kau tidak menyukai aku lagi, kau juga boleh pergi. Kau dan Qing Yi dari satu dunia yang sama, jika kelak kalian memang ingin berada di satu dunia yang sama, maka aku akan merelakan dengan sepenuh hati."

Jin Shui memeluknya. "Mana mungkin aku tidak menyukaimu lagi? Qing Yi di masa sekarang dan masa depan bisa saja menjadi musuh, dia sendiri yang memilih untuk berada di dunia yang berbeda dengan kita, maka aku dan dia tidak mungkin lagi. Kelak jika sampai aku mengatakan tidak menyukaimu lagi, atau ingin kau pergi dari sisiku, maka kau boleh gunakan xuanlong jian untuk menyadarkan sekali lagi. Hanya saja," ia meraih tangan Xu Qiao yang terluka. "Jangan gunakan tangan sendiri, darah sendiri, lebih baik kau tusuk langsung saja disini." Ia meletakkan tangan Xu Qiao di dadanya.

"Ilmumu begitu tinggi, aku mana ada kesempatan?" Xu Qiao melepaskan diri darinya. "Kita harus lekas menemui Huang Erge dan yang lain," ia berkata. "Tidak lama setelah kau pergi, mereka datang, menghalangi Zhu Guniang dan yang lain mengusir racun, Liao Gongzi juga terkena pukulan orang yang menyamar sebagai Zhu Guniang itu. Huang Erge meminta aku pergi mencarimu, sementara dia sendiri juga menghadapi seorang pemuda yang aku tidak kenal."

"Liangshan Liu Mo," kata Jin Shui, "mereka sungguh datang lagi setelah aku pergi."

"Zhou Yan Zi dan kakaknya, juga dashixiong dan orang-orang Wansui Gu yang tersisa entah berada dimana, sepertinya sedang berusaha menemukan Lao Feng dan mencari obat penawar racun bunga apa itu," kata Xu Qiao pula. "Liao Gongzi, Qin Liang Jie, Qin Furen dan Lin Guniang terkena racun, bayinya Qin Furen sudah meninggal."

"Apa?" Jin Shui menanya.

"Bayi itu memang sudah terkena racun sejak dari Wuzhang, keadaannya tidak baik, ditambah lagi terkena racun dari senjata rahasia orang yang menyamar sebagai Zhu Guniang. Ayah ibunya masih bisa bertahan, akan tetapi anak itu tidak bisa."

Ia berbicara panjang lebar sambil melangkah cepat menuruni tebing, beberapa kali hendak terpeleset dan terkena semak berduri. Jin Shui merasakan tenaganya sudah cukup banyak kembali, kemudian menyambar pinggangnya dan membawanya melayang menuruni tebing.

Asap tebal nampak mengepul dari salah satu bagian Wansui Gu, sebuah bangunan batu yang ada disana agaknya sudah terbakar cukup lama. Jin Shui membawa Xu Qiao ke depan gua tempat Huang Yu dan yang lain berada.

Empat anggota Liangshan Liu Mo berada di depan gua. Li Bai Xun sedang bertarung dengan Huang Yu, Zu Ye masih dengan penyamarannya sebagai Zhu Bai Que sedang berkelahi dengan Liao Xian, sedangkan Fuchang Long mengadu jurus dengan Qin Liang Jie. Ma Yong Tao duduk di sebuah bongkahan batu besar, mencekal Zhu Bai Que di tangannya.

Huang Yu, Liao Xian dan Qin Liang Jie sama sudah terluka, mereka berusaha menghadapi tiga anggota Liangshan Liu Mo demi melindungi Lin Xiao Yan, Yin Xiu Chen dan Shangguan Ru Yin serta membalaskan kematian bayi Qin Yu Jiang. Jin Shui segera melihat bahwa ketiga anggota Liangshan Liu Mo dengan sengaja mempermainkan kawan-kawannya, membuat mereka kelelahan, tidak berusaha membunuh, agaknya menunggu perintah dari Ma Yong Tao.

Li Bai Xun mengembalikan serangan senjata rahasia biji catur milik Huang Yu, berusaha mendekat ke arah gua, agaknya hendak menangkap siapa pun yang berada disana. Yin Xiu Chen menjaga di mulut gua, akan tetapi ia juga sudah terluka dan terkena racun, tidak banyak berdaya. Huang Yu melihat Jin Shui datang mendekat, semangatnya terbangun kembali dan ia berhasil menarik bahu Li Bai Xun, menyingkirkannya dari Yin Xiu Chen.

Liao Xian sekali lagi terkena pukulan Zu Ye, si tukang menyamar itu ilmu ringan tubuhnya sangat baik, tubuhnya pun lentur dan gesit bukan main. Hanya tenaga pukulannya tidak seberapa besar, kemungkinan karena ia sengaja menahan. Liao Xian masih bisa bangkit dengan cepat, kemudian menyerang lagi dengan senjata maobi di tangan.

Qin Liang Jie yang keadaannya kurang baik, beberapa kali terkena hantaman tasbih Fuchang Long. Sejak dari Wuzhang, Qin Liang Jie kerap menghabiskan tenaga mempertahankan nyawa bayinya, kemudian juga terluka dalam saat berkelahi dengan Xie Tian Hu di dekat Longshan Zhuang. Ia belum lagi pulih, kini mesti menghadapi si biksu palsu dari Liangshan Liu Mo. Sungguh jika Fuchang Long memang berniat menghabisinya, maka hanya perlu menghantamnya satu kali.

Jin Shui langsung menghampiri Ma Yong Tao, tidak lantas turun tangan membantu ketiga kawannya karena ia tahu Liangshan Liu Mo belum berniat membunuh. Zhu Bai Que melihat kedatangannya, berusaha melepaskan diri dari cekalan si raja iblis, akan tetapi si pewaris Hu Ling itu kedua tangannya juga diikat, dan Ma Yong Tao punya kemampuan untuk tetap menahannya.

"Kau sebenarnya ada dendam apa dengan kami para pewaris Yumen?" Jin Shui langsung menanya pada Ma Yong Tao. "Liangshan Liu Mo membantu Zhou San Gong melakukan pemberontakan di Wansui Gu, tidak mungkin demi kekuasaan disini, terlebih lagi tidak mungkin hanya demi sejumlah tanaman beracun."

"Ayah dia sudah mencelakai ayahku, kau tahu tidak?" Ma Yong Tao menunjuk ke arah Zhu Bai Que, berkata dengan santai saja. "Ayahku kehidupannya sekarang seperti apa, meski kalian semua mati juga tidak cukup untuk menghapus untuk membayar dendam."

Ia menyebut mengenai dendam tanpa sedikit pun memperlihatkan kebencian, setiap kata-katanya diucapkan dengan tenang dan santai. Sungguh pemuda ini seorang yang aneh, isi pikirannya tidak bisa diterka.

"Dia adalah calon istrimu," Jin Shui berkata, "tidak disangka anggota kedua Liangshan Liu Mo yang terkenal kejam dan bisa mencelakai orang sampai hilang waras hanya mampu menipu seorang anak gadis."

"Aku tidak pernah menipu dia satu patah kata pun," sahut Ma Yong Tao. "Aku sudah berjanji akan menikahinya, kata-kata ini masih berlaku."

"Lepaskan dia," Jin Shui kembali berkata. "Kau ada permusuhan apa dengannya, aku akan mewakili menyelesaikan denganmu."

"Baiklah," Ma Yong Tao menyahut santai, kemudian melepaskan tali pengikat Zhu Bai Que begitu saja.

Zhu Bai Que langsung merebut seruling ba yin xiao yang tergantung di pinggang Ma Yong Tao, memutarnya di tangan, kemudian menghantam si raja iblis itu dengan seluruh sisa kemampuannya, emosi kemarahan nampak jelas di wajahnya. Ma Yong Tao dengan mudah menangkap seruling, merebutnya kembali, kemudian menyingkir ke samping.

"Zhu Guniang, lekas bantu Huang Yu dan yang lain," Jin Shui berkata.

"Biar aku yang menghadapi dia," Zhu Bai Que berkata, "dia tidak akan membunuh aku."

"Zhu Guniang sangat memahamiku," Ma Yong Tao berkata. "Kelak kau akan menjadi seorang istri yang baik." Kata-katanya terdengar seperti mengejek, akan tetapi juga seperti sungguh serius, sungguh seorang yang tidak mudah dibaca. Zhu Bai Que memalingkan wajah, mengerahkan tenaga dalam pemberian Hu Ling dan hendak menghajar orang habis-habisan untuk melampiaskan emosinya.

"Kau tidak boleh menghadapi dia sekarang, hanya akan merugikan dirimu sendiri," Jin Shui berkata, mengetahui Ma Yong Tao punya niatan lain dengan memancing emosi Zhu Bai Que. "Jangan khawatir, aku juga tidak akan membunuhnya. Urusan diantara kalian, kau akan ada giliran untuk menyelesaikan."

Zhu Bai Que memutar badan dengan kesal, menyadari niatan Jin Shui, juga menyadari ia menghadapi Ma Yong Tao demi melampiaskan kebencian hanya akan memberi kesempatan si raja iblis itu untuk mempermainkannya lebih parah. Ia sempat tertangkap oleh Ma Yong Tao dan terkena beberapa pukulan, tetapi keadaannya masih cukup baik, maka ia lekas melompat membantu Huang Yu bertiga menghadapi Zu Ye, Li Bai Xun dan Fuchang Long.

"Rupanya kau melepaskan dia lebih dahulu karena perlu dia untuk melindungi mereka," Ma Yong Tao berkata sambil tersenyum. "Juga karena ingin menghalangi aku membawa dia pergi."

"Dia adalah salah seorang dari kami," Jin Shui berkata, "aku Hua Jin Shui tidak akan membiarkan siapa pun mengusik kawanku."

"Aku tidak mengusik dia, hanya bermain sebentar sambil menunggumu kembali," sahut Ma Yong Tao. "Aku ingin dia tetap bisa berdiri baik-baik saja menyaksikan aku menjatuhkan kalian semua satu persatu."

Jin Shui menghunus pedang dan langsung menyerang ke arah Ma Yong Tao sebelum si raja iblis itu bertindak sesuatu. Xu Qiao menyingkir ke mulut gua dan bersama Yin Xiu Chen menjaga Shangguan Ru Yin dan Lin Xiao Yan yang ada di dalam sana.

Akan tetapi Ma Yong Tao lagi-lagi tidak ingin sungguh berkelahi dengannya, hanya membuatnya sibuk saja dengan jurus-jurus tangan hantunya. Jin Shui juga tidak lantas menggunakan seluruh kemampuan, berusaha mencari kelemahan lawannya. Ia tahu Ma Yong Tao menguasai tenaga dalam tinggi, bisa jadi setara dengan yang dimilikinya. Tidak akan mudah baginya untuk menangkap si raja iblis itu.

"Hua Jin Shui, kawan-kawanmu terkena racun leiying hua, kau tahu tidak?" Ma Yong Tao menanya sambil menghindari sambaran pedang xuanlong, dengan santai malah sempat menyentuh badan pedang itu dengan dua jarinya, menekannya ke bawah untuk menguji seberapa besar tenaga Jin Shui yang tersisa. "Kau juga belum pulih," katanya pula, "entah kita masih punya kesempatan melaksanakan janji pertarungan atau tidak."

"Apa tujuanmu sebenarnya?" Jin Shui menanya penasaran. "Kenapa kau terus-terusan mencari masalah dengan kami para pewaris Yumen?"

"Tidak ada, hanya ingin menguji kalian," sahut Ma Yong Tao, "hanya ingin mengetahui seberapa jauh kemampuan kalian agar bisa menyampaikan pada Gu Chen Hui."

Jin Shui memperlambat serangan. Ia hampir melupakan mengenai Meng Po, si anggota pertama Liangshan Liu Mo yang menurut Fuchang Long sudah bukan lagi Meng Po asli. Ma Yong Tao agaknya sungguh mengetahui mengenai keberadaan jiaozhu furen Gu Chen Hui.

"Jiaozhu furen," katanya, "kau mengenalnya?"

"Tentu saja aku mengenalnya," sahut Ma Yong Tao, suaranya lebih pelan seakan ia tidak ingin pembicaraan dengan Jin Shui sampai terdengar oleh orang ketiga. "Sejak Huan Jiao Zheng menyerahkan dia pada kami Liangshan Liu Mo sepuluh tahun yang lalu, aku yang mengurusnya, merawat dia, bahkan kemudian berguru padanya."

"Apa katamu?" Jin Shui menanya kaget.

"Hua Jin Shui, kawan-kawanmu terkena racun leiying hua, jika sampai nanti tengah hari racun itu belum disingkirkan maka dewa pun tidak akan bisa menolong," Ma Yong Tao tiba-tiba berteriak pula. Entah apa yang ada di pikiran anggota kedua Liangshan Liu Mo itu, tiba-tiba ia maju ke depan, membiarkan dirinya terkena satu hantaman telapak tangan Jin Shui, kemudian melompat mundur dan menjatuhkan diri di tanah. Telapak tangan Jin Shui tidak mengandung tenaga, tentu saja ia tidak terluka, hanya dengan sengaja memegangi dadanya dan berlagak kesakitan.

Zu Ye, Li Bai Xun dan Fuchang Long mulai kerepotan menghadapi Zhu Bai Que yang berusaha menghajar mereka dengan emosi kemarahan, melihat pemimpin mereka terjatuh sedikit mengagetkan ketiganya. Tendangan Zhu Bai Que membuat Li Bai Xun terlempar, senjata rahasia Huang Yu juga menyambar kaki Fuchang Long.

"Anak murid Haitang Jian Pai semuanya juga terkena racun leiying hua," Ma Yong Tao kembali berkata dengan suara cukup keras. "Hua Jin Shui, kau tidak punya banyak waktu. Aku mau melihat kau akan menolong kawan-kawanmu lebih dahulu dan membiarkan pengikut Yuan Wan Cui semua mati kesakitan, atau kau akan berlagak jadi pahlawan dan menyelamatkan semuanya."

Bersamaan dengan kata-kata itu, Ma Yong Tao sudah melesat pergi meninggalkan mereka semua. Ketiga saudaranya tidak punya nyali begitu besar menghadapi para pewaris Yumen tanpa si anggota kedua yang berilmu tinggi, mereka juga lantas berlarian pergi.

"Jangan kejar," Jin Shui lekas menahan kawan-kawannya terutama Zhu Bai Que.

Akan tetapi ia sebenarnya juga tidak perlu menahan mereka. Qin Liang Jie dan Liao Xian sudah terkena racun dan pertarungan barusan sudah menguras kemampuan mereka dan membuat racun bereaksi lebih cepat. Keduanya segera duduk dan berusaha menyingkirkan racun itu dengan tenaga dalam. Huang Yu memburu ke dalam gua untuk menolong Lin Xiao Yan. Zhu Bai Que terpaksa mengikuti dan berusaha menolong Shangguan Ru Yin lebih dahulu setelah Yin Xiu Chen mengatakan masih bisa menahan sendiri racunnya.

Zhou Yan Zi berlari mendekat, Zhou Xiang Nu dan Yang Lei mengikut di belakangnya. Pemberontakan di Wansui Gu sudah dipadamkan, akan tetapi korban yang jatuh tidak sedikit, Zeng Bai Feng juga sudah pergi entah kemana, kemungkinan menguburkan jenasah Yuan Wan Cui di tempat yang hanya ia sendiri yang tahu.

"Huang Yu Gege, ruang obat sudah dibakar orang," Zhou Yan Zi lekas melapor, "tidak ada yang bisa diselamatkan."

"Dimana ayahmu?" Jin Shui langsung menanya padanya.

"Ayahku?" Zhou Yan Zi langsung pucat.

"Racun leiying hua itu ayahmu yang membuatnya, dia juga yang mungkin bisa menawarkan," Jin Shui berkata.

"Tidak bisa," Zhou Yan Zi nampak kebingungan.

"Kau sudah melepaskan ayahmu," tebak Jin Shui.

Zhou Yan Zi langsung berlutut. "Maafkan aku, Jin Shui Gege, tetapi ayahku sudah melakukan kesalahan besar, dan aku tahu gonggong tidak akan mengampuni dia. Dia adalah ayahku, aku tidak bisa membiarkan…."

"Aku akan mencarinya," Zhou Xiang Nu berkata. Ia juga terkena racun leiying hua, tidak punya kemampuan menyingkirkan racun dengan tenaga dalam seperti para pewaris Yumen, terhadap mereka juga ada permusuhan, dengan sendirinya tidak bisa meminta bantuan.

"Sudah pergi jauh," Zhou Yan Zi berkata. "Tidak mungkin menemukan dia dan membawa kembali kemari."

"Kau ini…." Zhou Xiang Nu hendak menendangnya karena kesal, Xu Qiao lekas menarik Zhou Yan Zi ke sisinya.

"Shimei, bisakah kau menolong Xiang-mei?" Yang Lei menanya pada Xu Qiao, pandangannya sekilas sempat tertuju pada Jin Shui, berharap Xu Qiao akan meminta Jin Shui menolong Xiang-mei itu, si Jiuwei Bian Zhou Xiang Nu. "Kumohon."

"Jin Shui Gege," Xu Qiao berkata pada Jin Shui.

"Anak murid Haitang Jian Pai yang juga terkena racun, mereka berada dimana?" Jin Shui menanya pada Zhou Yan Zi, tidak ingin mengurusi Zhou Xiang Nu.

"Ada di sebelah sana," Zhou Yan Zi menunjuk.

"Jin Shui Gege," Xu Qiao kembali meminta.

"Zhou Daguniang pernah bersalah pada Huang Yu, jika Huang Yu bersedia mengampuni jiwanya maka biar dia sendiri yang menyingkirkan racun leiying hua itu," Jin Shui berkata, kemudian melangkah mengikuti Zhou Yan Zi. Xu Qiao memberi isyarat pada Yang Lei bahwa ia akan berusaha, kemudian mengikuti.

Mereka menuju pondok-pondok batu di bagian selatan Wansui Gu, melewati sebuah kebun bunga yang penuh dengan tanaman merambat dan bunga-bunga kecilnya yang menyerupai tetes air. Jin Shui hampir saja menghunus pedang dan menghancurkan tanaman-tanaman bunga itu, akan tetapi ia masih ingat kata-kata Zhou San Gong bahwa racun ada pada bunga-bunga kecil, sebilah pedang tidak akan bisa menghancurkannya.

Ia tidak memedulikan tanaman-tanaman itu, terus melangkah mengikuti Zhou Yan Zi. Di depan pondok-pondok batu terlihat pelayan setia Zeng Bai Feng, Duan Meng, bersama beberapa pelayan Wansui Gu yang masih setia, membantu para tahanan keluar dari pondok batu dan melepaskan ikatan mereka. Akan tetapi racun sudah melemahkan orang-orang yang ditangkap oleh Zhou San Gong dan Liangshan Liu Mo itu, mereka semua kemudian hanya bisa duduk di depan pondok, sebagian berusaha memulihkan hawa murni.

Murid ke tiga dan ke tujuh Yuan Wan Cui, Yun He dan Yun Li, berada diantara sebelas anak murid Haitang Jian Pai yang berada disitu. Empat biksu yang tempo hari dikerjai oleh Fuchang Long juga ada, agaknya tertangkap kembali setelah dilepaskan oleh Huang Yu. Empat orang pendeta tao juga ada, semuanya masih muda, kemungkinan juga hasil tangkapan Fuchang Long. Dua orang lainnya adalah anggota Yongjun Hui, entah bagaimana mereka bisa sampai ikut ditangkap dan dibawa kemari.

"Yan Zi, apakah mereka semua juga terkena racun leiying hua?" Xu Qiao menanya pada Zhou Yan Zi.

Zhou Yan Zi menghampiri Yun He dan memeriksa nadinya. Murid ketiganya Yuan Wan Cui itu berusaha menolak, akan tetapi ia juga sudah terlalu lemah dan bahkan tidak bisa menyingkirkan seorang tukang racun cilik. Zhou Yan Zi juga memeriksa keadaan Yun Li dan menemukan keadaan yang serupa.

"Mereka juga sudah menelan racun leiying hua," Zhou Yan Zi melapor pada Jin Shui.

"Jin Shui Gege," Xu Qiao berkata pelan, berharap Jin Shui bersedia menolong karena bagaimana pun Haitang Jian Pai adalah perguruan ibu mudanya Bao Xin Fei.

"Yan Zi, di tempat kakekmu apakah ada obat penawar racun leiying hua?" Jin Shui menanya.

"Racun leiying hua adalah hasil kerjaan ayahku, gonggong tidak mau tahu mengenai urusan ini," sahut Zhou Yan Zi. "Akan tetapi gonggong mempunyai satu botol berisi penawar untuk berbagai macam racun buatan Wansui Gu. Aku akan mengambilnya."

Ia tidak menunggu jawaban lagi, langsung berlari pergi. Jin Shui menunggu saja, membiarkan Xu Qiao memberikan air minum pada Yun He dan yang lain. Ia memandang ke sekitar, mendengar ada kehadiran orang lain di sekitarnya. Agaknya para iblis Liangshan itu tidak sungguh pergi, mereka diam-diam mengawasi dan menunggu apakah Jin Shui akan menghabiskan tenaga menyelamatkan nyawa orang-orang yang ingin pernah membunuhnya.

Zhou Yan Zi kembali agak lama kemudian, membawa sebotol obat di tangannya dan memberikannya pada Jin Shui.

"Jin Shui Gege, ini adalah guishi tan (pil kembali ke dunia), gonggong dahulu membuatnya untuk mengatasi racun zixie, zhaobai, dan racun yang ada pada honglong chen," Zhou Yan Zi memberitahu, "aku tidak tahu apakah bisa digunakan untuk mengatasi racun leiying hua, akan tetapi pil ini adalah satu-satunya harapan."

Jin Shui tidak menerima, memintanya memberikan obat pada Yun He dan yang lainnya. Zhou Yan Zi lebih dahulu memberikan botol obat itu pada Duan Meng, memastikan obat bisa digunakan untuk mengatasi racun leiying hua. Duan Meng mengeluarkan salah satu pil obat dan membelahnya.

"Bisa," Duan Meng berkata, "hanya saja disini ada dua puluh satu orang, sedangkan obat ini hanya ada sepuluh butir. Tidak cukup."

"Membuat obat baru apakah kalian bisa?" Jin Shui menanya. "Atau setidaknya yang bisa digunakan untuk menahan racun."

"Ruang obat sudah dibakar, di kebun tidak ada bahan yang cukup untuk mengatasi racun leiying hua," Duan Meng yang menjawab, "membuat obat baru perlu mengumpulkan banyak bahan langka dan proses pembuatan yang panjang, tidak akan keburu."

"Hua Gege."

Liu Xin berlari mendekat, di belakangnya mengikut seorang pemuda yang segera dikenali Jin Shui sebagai putra ketua Yongjun Hui dari Nanyang, Huan Chao Yu. Entah bagaimana dua orang ini bisa muncul bersama.

"Liu Xin Meimei, kau juga ada terkena racun leiying hua?" Jin Shui langsung menanya padanya.

"Tidak tahu," sahut Liu Xin setengah menangis. "Qing Yi sudah membunuh Yue Dage, aku tidak berhasil menemukan jenasahnya di bawah tebing, hanya satu sepatunya ini." Ia menunjukkan sebuah sepatu di tangannya. Sepatu milik Yue Long Dai.

Semalam Qing Yi memang sudah menendang Yue Long Dai ke dalam jurang sebelum melumpuhkan Jin Shui. Liu Xin rupanya ditinggalkan begitu saja, beberapa saat kemudian sudah tersadar dan langsung berusaha menemukan kekasihnya. Ia bertemu dengan Huan Chao Yu di bawah tebing, dan pemuda itu lantas mengikutinya.

"Liu Xin Jiejie," Zhou Yan Zi langsung memeriksa nadi Liu Xin, menemukan racun yang sama dan menganggukkan kepala satu kali pada Jin Shui.

"Kau mempunyai tenaga dalam milik Shui Yao Shishu, bisa mengatasi sendiri racun itu," Jin Shui berkata. "Lekas pergi menemui Huang Yu dan yang lain disana. Ada urusan apa, nanti saja baru dikatakan."

Liu Xin mematuhinya dan lekas berlari pergi. Huan Chao Yu hendak mengikuti akan tetapi Zhou Yan Zi sudah menangkap tangannya dan memeriksanya. "Dia juga kena racun," katanya. "Tetapi tidak akan mati."

Dengan sengaja ia mendorong Huan Chao Yu ke arah dua anggota Yongjun Hui yang juga ada disitu, memberitahu bahwa dua orang itu terkena racun leiying hua dan akan segera kehilangan jiwa. Huan Chao Yu mengenali dua orang itu, akan tetapi ia tidak terlalu peduli dengan nasib mereka.

"Jin Shui Gege, hanya ada sepuluh butir obat penawar untuk dua puluh satu orang," Xu Qiao berkata. "Bagaimana baiknya?"

"Berikan saja pada mereka," Jin Shui berkata, tidak menunjuk secara langsung tetapi agaknya ditujukan pada sebelas anak murid Haitang Jian Pai.

"Guniang, bagaimana dengan kami?" kedua anggota Yongjun Hui menanya.

"Kalian bagaimana bisa ditangkap sampai kemari?" Zhou Yan Zi menanya pada kedua orang itu.

"Kami datang mencari shaoye," salah seorang menyahut. "Menzhu yang menyuruh."

"Shaoye tidak juga kembali dari Yiling," sahut salah seorang, "malah terdengar kabar bahwa… bahwa…." Ia tidak berani menyebut bahwa Huan Chao Yu sudah merusak nama Yongjun Hui dengan membiarkan diri kalah memalukan di Yiling.

"Kalian berdua adalah orang Yongjun Hui, selama ini memusuhi Jin Shui Gege dan kawan-kawannya tanpa alasan, tidak ditolong juga tidak apa," Zhou Yan Zi tidak pedulikan jawaban mereka. "Anak murid Haitang Jian Pai juga suka bertindak semena-mena, merasakan sakit karena racun leiying hua sudah terhitung hukuman ringan."

"Yan Zi," Xu Qiao menegur, "aku tahu Jin Shui Gege akan menyelamatkan semuanya."

"Aku tahu, hanya ada sepuluh butir pil di dalam botol itu, hanya cukup untuk menolong setengah yang ada disini," kata Zhou Yan Zi. "Jika ingin menyelamatkan semua, maka Jin Shui Gege akan terpaksa menggunakan tenaga dalamnya untuk menyedot racun, kemudian baru memunahkan racun dengan obat ini."

"Karena sifat wuqing xue bukan untuk memudarkan racun, akan tetapi menyedotnya ke dalam tubuh sendiri, atau memindahkan pada orang lain," Xu Qiao berkata. "Jin Shui Gege, ada harapan untuk menolong semuanya."

"Kau ingin aku menggunakan wuqing xue, menyedot racun dari belasan orang sekaligus, dan menyimpannya dalam diriku sendiri?" Jin Shui menanya.

"Masih ada kakaknya Yan Zi, juga dashixiong," Xu Qiao mengingatkan, "juga mereka." Yang dimaksud olehnya adalah Liao Xian, Yin Xiu Chen, Qin Liang Jie, Shangguan Ru Yin, Liu Xin dan Lin Xiao Yan.

"Satu orang tidak bisa menerima racun sedemikian banyak," Zhou Yan Zi berkata. "Jin Shui Gege masih tetap harus memilih siapa yang perlu ditolong siapa yang tidak."

Jin Shui tidak lekas menyahut. Ma Yong Tao ada mengatakan ingin melihat apakah ia akan menolong kawan-kawannya atau menyelamatkan semuanya. Kata-kata ini membuatnya lekas menyadari sesuatu. Ia lekas kembali ke gua dan menemui yang lain disana. Liao Xian dan Qin Liang Jie masih berusaha mengatasi sendiri racun di tubuh mereka dengan tenaga dalam, akan tetapi agaknya mereka kesulitan. Wajah mereka sama pucat pasi dan keringat sebesar biji kedelai menetes di dahi. Yin Xiu Chen malah sudah jatuh tidak sadarkan diri.

"Yu, bagaimana?" Jin Shui menanya pada Huang Yu di dalam gua.

"Racun ini sangat kuat," Huang Yu berkata, "bisa dipunahkan dengan tenaga dalam akan tetapi akan memerlukan waktu berbulan-bulan, serupa dengan tiga tahun yang lalu ketika kau menyingkirkan racun zixie dan zhaobai dari Xu Guniang."

Ia tidak berhasil menyingkirkan racun dari tubuh Lin Xiao Yan, kemudian menyedot ke dalam tubuhnya sendiri, masih cukup mampu untuk mengumpulkan racun pada darah di lengan kirinya. Akan tetapi darah yang tercemar sedemikian banyak jika semuanya dikeluarkan sekaligus maka nyawa juga akan melayang, menahan disana dan memunahkan pelan-pelan juga akan perlu waktu.

"Kita tidak punya banyak waktu, racun itu hanya bisa disedot ke dalam tubuh sendiri atau dipindahkan ke tubuh orang lain," Jin Shui berkata, "kemudian baru meminum obat penawar untuk menyingkirkannya."

Racun leiying hua bersifat melemahkan tenaga, meski tidak langsung membunuh namun kerja racun sangat cepat, tidak seperti racun hasil kerjaan orang Wansui Gu lain yang kebanyakan baru bereaksi setelah beberapa hari. Hanya dalam setengah jam, siapa pun yang terkena racun tidak akan bisa menggunakan tenaga dalam mereka. Enam jam kemudian akan mulai merasakan lemah dan jika saat itu tidak diberikan obat penawar, maka berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan kemudian baru akan kehilangan nyawa.

Sakit cepat dan kematian yang lambat, sungguh sejenis racun yang sangat mengerikan. Zhou San Gong membuat racun ini dengan menggabungkan beberapa jenis tanaman beracun, hasilnya adalah bunga kecil menyerupai tetes air, indah namun mematikan.

Obat penawar ada sepuluh butir. Diantara para pewaris yang ada disitu juga hanya Jin Shui, Huang Yu, dan Zhu Bai Que bertiga yang cukup mampu untuk menyedot racun atau memindahkan pada orang lain. Liao Xian dan Qin Liang Jie sudah terkena racun dan gangguan dari anggota Liangshan Liu Mo tadi sudah membuat racun bereaksi, membuatnya keduanya tidak akan mampu berbuat banyak. Racun di tubuh Liu Xin juga sudah bereaksi karena ia baru saja kehilangan Yue Long Dai, ia pun tidak bisa menggunakan tenaga dalam untuk sementara waktu.

Mereka mengumpulkan semua yang terkena racun di dalam ruangan gua. Total ada tiga puluh orang. Sepuluh butir obat penawar artinya dari tiga puluh orang itu mesti dijadikan hanya sepuluh saja. Akan tetapi Jin Shui juga tahu bahwa ancaman dari Liangshan Liu Mo juga masih ada, sedang menunggu mereka kehabisan tenaga dan entah apa yang akan terjadi saat itu.

Maka Jin Shui lantas meminta Zhou Yan Zi memberikan masing-masing sebutir obat penawar pada Liao Xian, Qin Liang Jie dan Liu Xin bertiga agar bisa menjaga jika anggota Liangshan Liu Mo kembali. Ketiganya kemudian duduk di depan mulut gua sambil mengatur hawa murni, membiarkan penawar racun bekerja lebih cepat.

"Aku tidak terkena racun, aku juga bisa ikut menjaga," Huan Chao Yu menawarkan diri. "Meski ilmuku tidak sebanding dengan kalian para pewaris Yumen, akan tetapi tidak akan mudah mati."

Agaknya ia tertarik pada Liu Xin, sejak pertama kali melihatnya di Chunjie Kezhan hari itu. Pandangannya tidak pernah lepas dari si tuan putri kecil, menawarkan diri ikut menjaga adalah demi melindungi Liu Xin. Maka ia pun kemudian berdiri di mulut gua, tidak jauh dari Liu Xin.

"Yan Zi, berikan pada kakakmu dan Yang Shaoxia," Huang Yu meminta pada Zhou Yan Zi. "Mereka bisa pergi mencari Feng Yeye, atau melepas tanda milik para pewaris dan berusaha menemukan Li Qian, atau Xiao Hu dan Xiao Mi yang seharusnya tidak jauh."

Li Qian dan Huang Lian sampai sejauh ini belum menampakkan diri, membuat Huang Yu sedikit cemas. Xiao Hu dan Xiao Mi waktu itu diminta menemukan Zhou Yan Zi akan tetapi kemudian Zhou Yan Zi muncul sendiri. Kedua pelayan itu tidak mengetahui Huang Yu dan yang lain masuk ke Wansui Gu melalui jalan rahasia, mereka kemungkinan kehilangan jejak.

Zhou Yan Zi terpaksa memberikan dua penawar pada Zhou Xiang Nu dan Yang Lei. Keduanya lekas menelan obat, duduk mengatur pernafasan sebentar, menunggu obat penawar bereaksi lebih dahulu sebelum bisa pergi.

Sepuluh obat penawar, lima sudah digunakan. Tinggal tersisa lima butir. Kini tinggal menentukan siapa lima orang yang akan menerima racun.

"Jin Shui Gege," Xu Qiao menegur, "masih ada aku. Kau pernah mengajarkan wuqing xue padaku, saat ini aku bisa membantu kalian. Pada akhirnya nanti racun akan dipindahkan ke lima orang saja, biar aku menjadi salah satunya, aku mohon...."

"Qiao-er, urusan ini bukan bagianmu. Kau juga tidak akan cukup kuat."

"Kau punya tugas besar di masa depan, tidak boleh mengorbankan diri sendiri," Xu Qiao berkata padanya. "Percayalah padaku, Jin Shui Gege, aku tidak akan sampai mati. Racun itu, kalian pindahkan saja padaku."

"Tidak boleh," Jin Shui berkata.

"Aku bersedia," Duan Meng mengajukan diri, "Hua Shaoxia, zhuren pernah mengatakan, orang yang seumur hidupnya berurusan dengan racun tidak akan mati karena racun sendiri. Racun leiying hua ini aku paling paham sifatnya, badan tuaku ini aku tahu masih kuat menahannya, bahkan tidak perlu penawar. Paling banyak akan hilang kesadaran selama beberapa hari, tidak akan kehilangan nyawa."

Orang tua itu tidak menunggu jawaban Jin Shui, langsung mendekati Huang Yu yang sudah menghampiri empat biksu muda.

"Huang Shaoxia," ia berkata, "racun itu pindahkan saja padaku."

"Qiao-er," Jin Shui kembali berpaling pada Xu Qiao, "kau bantu aku, pindahkan racun padaku."

"Jin Shui Gege...." protes Xu Qiao.

"Percayalah padaku, Hua Jin Shui tidak akan mati."

"Tapi kau bisa kehilangan kesadaran selama beberapa hari, selama itu juga nyawa akan terancam. Aku tidak bisa...."

"Aku percaya padamu," Jin Shui berkata halus. "Kali ini, kau yang akan menjagaku."

Zhu Bai Que sudah menghampiri Yun He. "Aku akan memindahkan racun dari mereka padamu dan pada Yun Li," ia berkata, menunjuk pada sembilan keponakan murid Yuan Wan Cui, "aku tahu kalian berdua tidak suka menerima bantuan dari para pewaris Yumen, akan tetapi aku juga tahu kalian ingin menyelamatkan murid-muridnya bibi guru kalian. Nanti setelah mereka semua bebas dari racun, obat penawar itu kalian mau meminumnya atau ingin mati keracunan, sama sekali bukan urusanku."

Yun He dan Yun Li memang tidak ingin kebencian mereka terhadap para pewaris Yumen sampai melibatkan murid-murid bibi guru mereka yang rata-rata masih berusia belasan, belum cukup memahami kekejaman pengikut aliran sesat. Meski Zhu Bai Que yang memindah racun, akan tetapi bisa dikatakan anak murid yang masih muda itu bukan ditolong langsung oleh seorang pewaris Yumen, melainkan dengan mengorbankan jiwa mereka sendiri.

Jin Shui dan Xu Qiao bekerja sama membantu empat pendeta tao muda. Racun dari empat pendeta tao dipindahkan pada dua anggota Yongjun Hui atas permintaan Huan Chao Yu. Akan tetapi dua anggota itu tidak punya kemampuan menahan racun dalam darah, tidak bisa menerima lebih banyak, maka mereka kemudian diberi obat penawar.

Huang Yu juga sudah berhasil memindahkan racun dari Lin Xiao Yan dan keempat biksu pada Duan Meng seorang. Si kakek kecil menerima racun sedemikian banyak, ia tetapi ia menolak penawar, mengatakan hanya perlu beristirahat sebentar, kemudian minum air banyak-banyak dan tidur dengan tenang di sudut gua yang gelap. Huang Yu duduk bersila dan berusaha memulihkan tenaga.

Yun He dan Yun Li masing-masing juga hanya bisa menerima racun dari dua orang, tidak akan mampu menyelamatkan lima saudara seperguruan mereka yang lain. Zhu Bai Que menghentikan memindah racun, menunggu Jin Shui dan Xu Qiao dan hanya menyaksikan saja racun yang bertumpuk membuat keduanya kesakitan.

Zhou Xiang Nu dan Yang Lei sudah meninggalkan mereka, membawa beberapa buah kembang api pemberian Huang Yu, keluar dari lembah melalui jalan rahasia. Beberapa saat kemudian tanda kembang api terlihat melesat ke udara diluar wilayah Wansui Gu. Tidak ada jawaban yang terlihat, artinya Li Qian masih jauh.

Liao Xian, Qin Liang Jie dan Liu Xin bertiga tetap duduk bersila di mulut gua, membiarkan penawar racun dalam tubuh mereka bekerja. Rasa sakit dan lemah akibat racun tidak lagi terasa, akan tetapi mereka masih belum bisa menggunakan tenaga dalam, masih harus menunggu entah berapa lama.

Jin Shui dibantu Xu Qiao juga baru saja menyedot racun dari Shangguan Ru Yin dan Yin Xiu Chen, Jin Shui menekan racun ke satu titik di lengan kirinya seperti yang tadi dilakukan oleh Huang Yu, ia menahan disana. Lengan itu membiru, kemudian warna biru itu semakin gelap, Jin Shui mengeluarkan sebagian darah dari sana. Racun dari dua orang sekaligus rupanya sedemikian banyak, dan Jin Shui merasakan pengaruhnya.

"Jin Shui, masih ada lima orang lagi," Zhu Bai Que berkata padanya. "Obat penawar hanya tinggal tiga butir, dua untuk mereka, satu untukmu."

"Aku masih bisa," Jin Shui berkata.

"Aku juga masih bisa," Yun He berusaha berkata. "Kami Haitang Jian Pai tidak mau sampai berhutang pada para pewaris Yumen."

"Selamatkan mereka," Yun Li berkata, "aku juga tidak berencana keluar dari tempat ini dalam keadaan hidup, tidak perlu obat penawar."

"Kau minta selamatkan mereka, sama saja Haitang Jian Pai akan berhutang pada para pewaris Yumen," Zhou Yan Zi berkata seenaknya. "Tidak benar, saat ini pun kalian sudah berhutang budi pada para pewaris Yumen, tidak bisa tidak mengakui."

"Liangwei Nu Xia, guru kalian sudah tewas di tangan Zhou San Gong, beberapa murid Haitang Jian Pai jenasahnya juga masih berada diluar sana, belum ada yang mengurus," Jin Shui berkata. "Yun He Nuxia sebagai murid ketiga, bisa dikatakan adalah yang paling senior pada saat ini, punya kewajiban membawa pulang jenasah Yuan Wan Cui. Jika tidak ingin hidup, silakan saja membunuh diri nanti setelah kembali ke Haitang Jian Pai, Hua-mo tidak akan melarang."

"Apa katamu?" Yun He menanya dengan susah payah. "Guruku sudah meninggal?"

"Jika kalian mati bisa pergi menemui sendiri di neraka dan menanyakan siapa yang membunuhnya," Jin Shui berkata pula.

"Kau...." Yun Li berusaha bangkit berdiri, akan tetapi tenaganya sudah semakin lemah dan terpaksa tetap duduk dan mengatur nafasnya.

"Lima keponakan ini usianya paling banyak empat belas tahun, belum paham mengenai permusuhan kalian Haitang Jian Pai dengan kami aliran iblis," Jin Shui menunjuk pada lima murid Haitang Jian Pai yang tersisa. "Hua-mo akan menggunakan tenaga dalam untuk menyedot racun dari mereka. Liangwei Nu Xia jika tidak suka, setelah meninggalkan Wansui Gu boleh mengambil nyawa mereka, saat itu sudah bukan lagi urusanku."

Yun He dan Yun Li juga mengetahui bagaimana kakak seguru mereka Bao Xin Fei memotong lengan sendiri karena tidak sudi berhutang budi pada pewaris Yumen. Keduanya memandang ke arah Jin Shui dengan kesal dan sekaligus putus asa. Mereka adalah murid langsung Yuan Wan Cui dan pemikiran mereka terhadap para pewaris Yumen sama seperti guru mereka, akan tetapi mereka juga bisa melihat bahwa Jin Shui sungguh berniat menolong, mereka juga tidak ingin anak-anak murid yang masih terlalu muda itu kehilangan jiwa begitu saja.

"Jin Shui Gege," Xu Qiao menahan Jin Shui, "masih ada lima orang, kau tidak akan bisa menyelamatkan semuanya."

"Aku tidak apa. Jika kau lelah tidak perlu membantu aku, aku bisa sendiri," Jin Shui berkata. "Yan Zi, berikan dua penawar itu pada mereka."

Zhou Yan Zi terpaksa memberikan satu penawar pada Yun He, satu lagi pada Yun Li. Kedua orang itu tidak lekas menelan obat, mereka hendak menunggu sampai saat terakhir. Zhu Bai Que tidak sabaran, menyambar pil obat dari tangan Yun Li sambil menangkap rahangnya, memaksanya menelan obat. Yun He juga masih lemah, tidak bisa menolak ketika dipaksa menelan pil yang sama.

Di tangan Zhou Yan Zi hanya tersisa satu butir obat penawar untuk diberikan pada Jin Shui nanti. Ia melihat Jin Shui dan Xu Qiao sudah memulai menyedot racun dari seorang lagi anak murid Haitang Jian Pai, dalam hatinya sungguh tidak rela.

"Zhu Jiejie, satu orang tidak akan bisa menerima racun sedemikian banyak," ia berkata pelan pada Zhu Bai Que. "Masih ada lima orang, bagaimana jika yang tersisa...." ia tidak bisa menyelesaikan kata-katanya, menyadari mereka yang tersisa juga hanya gadis-gadis kecil, usianya tidak berbeda dengan dirinya sendiri.

"Jin Shui tidak akan setuju," Huang Yu berkata sambil tetap duduk di tempatnya. "Tugasmu hanya menyimpan baik-baik satu penawar yang tersisa itu, tidak ada yang boleh menelannya selain Jin Shui seorang."

Tiga orang lagi berhasil diselamatkan oleh Jin Shui, hanya tinggal dua orang, akan tetapi racun di tubuh Jin Shui sudah terlalu banyak. Ia menggunakan seluruh tenaga pemberian Mo Ying, berusaha menekan racun dalam darah di lengan kirinya, dua kali juga sudah berusaha mengeluarkan darah beracun. Saat tinggal dua orang yang tersisa itu, ia mesti berhenti sebentar dan berusaha mengatur hawa murninya agar racun tidak sampai menyebar. Satu kali ia memuntahkan darah, seluruh tubuhnya terasa sakit bukan main.

"Jin Shui Gege," Zhou Yan Zi menyerahkan botol obat padanya sambil menangis. "Jika kau memaksakan lagi, bisa kehilangan nyawa. Demi anak murid Haitang Jian Pai, sungguh tidak perlu."

"Jin Shui," Huang Yu juga berkata, "pikirkan lagi."

"Aku tidak apa," Jin Shui menyahut. "Hanya tinggal dua orang."

Ia kembali menghampiri satu orang lagi dan menyedot racun. Xu Qiao mengikutinya, mengerahkan tenaga wuqing xue yang pernah diajarkan oleh Jin Shui, akan tetapi bukannya mendorong racun pada Jin Shui, ia hendak menyedot ke dalam tubuhnya sendiri.

"Qiao-er," Jin Shui langsung menegurnya.

"Jin Shui Gege, aku pernah merasakan racun zixie dan zhaobai, racun leiying hua ini paling juga tidak jauh berbeda," Xu Qiao berkata, "aku bisa menahannya."

"Tidak boleh," Jin Shui berkata. "Hanya ada satu penawar, artinya hanya ada satu orang yang boleh menerima racun."

"Hua Jin Shui, biarkan saja kekasihmu mencicipi racun leiying hua. Dia tidak akan mati, aku juga sedang mempertimbangkan akan menggunakan tenaga dalam pemberian Gu Chen Hui untuk membantumu menyedot racun itu dan memberikan pada orang lain yang lebih pantas menerimanya."

Kata-kata terakhir itu lagi-lagi adalah milik Ma Yong Tao dikirim dari jarak jauh. Zhu Bai Que baru saja duduk dan berusaha memulihkan tenaga, mendengar kata-kata itu membuat konsentrasinya buyar seketika dan memuntahkan darah segar.

Sejak sepuluh tahun terakhir bisa dikatakan Ma Yong Tao sudah tumbuh dewasa bersamanya, menyayanginya, melindunginya, biar bagaimana pun ia sudah tumbuh perasaan pada si raja iblis itu. Hanya ia tidak pernah menduga sedikit pun bahwa semuanya adalah bagian dari sebuah pembalasan dendam. Setiap kali ia mengingat hal ini yang dirasakan adalah sakit hati yang sangat dalam, hampir saja membuatnya jatuh pingsan.

Jin Shui tidak memedulikan kata-kata yang dikirim dari jarak jauh itu. Ia mempercepat proses menyedot racun agar bisa lekas menyelesaikan semuanya, bahkan Xu Qiao merasakan tenaga dalamnya ikut tersedot.

Hanya tinggal satu orang yang tersisa ketika Ma Yong Tao muncul lagi di tempat itu, diikuti tiga anggota Liangshan Liu Mo lain. Zu Ye Niang, Li Bai Xun dan Fuchang Long. Keempatnya berdiri di mulut gua, menyaksikan para pewaris Yumen yang sebagian baru pulih dari racun, dan ada yang masih berjuang mempertahankan nyawa.

"Jin Shui Gege, lekas telan penawar ini," Zhou Yan Zi berlutut di depan Jin Shui. "Hanya tinggal seorang, nanti biar aku saja yang menerima racunnya. Aku sama seperti Duan Meng, tidak perlu penawar."

Akan tetapi Jin Shui tahu Zhou Yan Zi bukan Duan Meng, maka ia tidak lekas mengambil penawar itu dan menghampiri murid Haitang Jian Pai yang terakhir, sekali lagi mengerahkan tenaga dalam untuk menyedot racun.

Liao Xian, Qin Liang Jie, Liu Xin, Yin Xiu Chen sudah menghadang para anggota Liangshan Liu Mo, menjaga agar mereka tidak masuk ke dalam gua. Ma Yong Tao tersenyum saja, agaknya memang tidak berniat menyerang.

"Kau sudah menyebabkan kematian putraku," Qin Liang Jie langsung mengangkat tombaknya dan hendak menyerang ke arah Zu Ye yang sekali ini sudah berganti dandanan lagi menjadi seorang pria.

"Aku juga perlu membalaskan dendam Yue Dage," Liu Xin sudah mendapatkan kembali senjata pedang pendeknya, ia hendak ikut menyerang.

Liao Xian menahan Qin Liang Jie, Huan Chao Yu menahan Liu Xin. Tugas mereka adalah menjaga agar para anggota Liangshan Liu Mo tidak sampai masuk ke dalam gua mencelakai Jin Shui atau yang lain.

Huang Yu membuka kedua mata, ia sudah merasa cukup memulihkan tenaganya. Racun bukan ia yang menerima, melainkan Duan Meng, maka meski ia masih terluka dalam, saat ini keadaannya bisa dibilang tidak berbahaya. Ma Yong Tao berempat sudah datang lagi, mereka yang menjaga tidak akan cukup untuk menahan. Reputasi Liangshan Liu Mo sudah jelas, sekali ini bisa saja para pewaris Yumen akan habis riwayatnya.

Dilihatnya Jin Shui sesaat, ia tahu kawannya itu sudah memaksakan diri terlalu banyak, sesuatu yang tentu saja tidak diinginkannya. Untuk sesaat otaknya berputar, mencari cara menyelesaikan semua ini. Jin Shui biar bagaimana pun tidak boleh sampai tidak sadarkan diri seperti Duan Meng yang sekarang.

Zhu Bai Que berusaha bangkit berdiri, menghampiri si raja iblis, langkahnya terhuyung. berusaha menahan di mulut gua, akan tetapi si pewaris Hu Ling tidak memedulikan kawannya itu, terus maju ke hadapan Ma Yong Tao.

"Ayahku sudah mencelakai ayahmu, kau hanya ada dendam padaku dan tidak ada urusan dengan Jin Shui dan yang lain," Zhu Bai Que berkata dengan tajam. "Lepaskan mereka, kau ingin menyiksa atau membunuhku silakan saja."

"Que-mei, aku tidak pernah ada keinginan menyiksa atau membunuhmu," Ma Yong Tao menyahut sambil tersenyum. "Kau jangan meminta aku menimpakan semuanya padamu, karena aku tidak akan sampai hati."

"Sampai sekarang kau masih ingin bicara manis," Zhu Bai Que berkata. "Sepuluh tahun. Sudah sepuluh tahun aku mengenalmu, tetapi kau tidak pernah sekali pun memberitahukan padaku bahwa kau adalah anggota Liangshan Liu Mo. Ma Yong Tao, caramu membalas dendam seperti ini sungguh luar biasa."

Ma Yong Tao menghampirinya, menatapnya dengan aneh. "Aku tidak pernah berniat sungguh membalas dendam padamu," katanya pula, "ayahku yang lebih dahulu mencelakai ayahmu, aku juga tahu dendam generasi di atas kita tidak seharusnya kau ikut menanggung. Que-mei, sepuluh tahun ini, masa kau masih belum memahami isi hatiku?"

Zhu Bai Que kali ini tidak menyahut. Di tangannya sudah ada sebatang jarum, dengan cepat ditancapkan ke lengan Ma Yong Tao saat hendak meraihnya. Jarum itu adalah jarum yang disebarkan oleh Zu Ye Niang untuk meracuni Qin Liang Jie sekeluarga dan juga Yin Xiu Chen, racun leiying hua masih ada disana.

Ma Yong Tao mencabut jarum, mengetahui ada racun disitu dan ia terpaksa lekas menotok lengan sendiri untuk menghalangi racun menyebar, sesaat itu juga mesti menekan racun dan tidak bisa berbuat lebih banyak. Zhu Bai Que tidak cukup mampu untuk menghadapinya, ia lekas menyerang ke arah Fuchang Long, hendak menghajar si biksu palsu lebih dahulu sebelum Ma Yong Tao bisa menyingkirkan racun.

Liao Xian sebenarnya bisa mengambil kesempatan menyerang ke arah Ma Yong Tao lebih dahulu saat si anggota kedua Liangshan Liu Mo masih sibuk menahan racun, akan tetapi agaknya si Shen Zhang Gongzi pewaris Bai Gu itu bukan seorang yang bisa menggunakan cara licik, maka ia hanya berdiam saja menunggu. Terlebih sama seperti Jin Shui, ia pun bisa melihat bahwa Liangshan Liu Mo tidak sungguh hendak mencari masalah, hanya ingin bermain dan menguji saja. Kata-kata Ma Yong Tao pada Zhu Bai Que barusan ia pun bisa melihat, ada ketulusan di baliknya.

Di saat yang sama, Jin Shui sudah sangat kelelahan, hanya mampu menyedot setengah racun di tubuh anak murid Haitang Jian Pai yang terakhir, seorang gadis muda berusia tiga belas tahun bernama Cai Qin. Xu Qiao juga sudah menggunakan terlalu banyak tenaga, wajahnya pucat pasi.

Huang Yu mengetahui jika Jin Shui memaksakan menolong orang yang terakhir ini, maka obat penawar pun tidak akan ada gunanya. Jin Shui bukan saja sudah menyedot terlalu banyak racun, akan tetapi ia juga sudah mengeluarkan terlalu banyak darah demi menyingkirkan racun itu. Zhou Yan Zi menangis tanpa henti, memintanya tidak memaksakan diri.

Di saat itu Fuchang Long sudah menghindari Zhu Bai Que, dengan sengaja menghantam Huan Chao Yu dan terlibat perkelahian dengannya. Li Bai Xun hendak menarik Liu Xin dan membuat Liao Xian turun tangan menghadapinya. Qin Liang Jie juga sudah terlibat perkelahian dengan Zu Ye, dengan mudah terkena pukulan di beberapa bagian tubuhnya karena belum bisa menggunakan tenaga dalam dan langkahnya juga masih lambat.

Zhu Bai Que khawatir Ma Yong Tao akan bisa menyingkirkan racun dengan cepat, ia berbalik dan memaksakan diri menyerang ke arah tunangannya itu. Huang Yu bangkit berdiri, membantunya dengan menyentilkan sekaligus tiga biji catur ke titik berbahaya, sama tidak ingin menunggu sampai si raja iblis itu selesai menahan racun.

Tetapi Ma Yong Tao adalah si raja iblis dari Liangshan Liu Mo, tentu saja bukan orang yang bisa diserang dengan senjata rahasia begitu saja oleh meski oleh seorang pewaris Chai Lang. Sekali ia menggerakkan lengan baju, biji-biji catur itu berjatuhan seperti daun-daun kering, tidak satu pun yang sempat menyentuhnya. Pada saat berikutnya ia juga berhasil menangkap lengan Zhu Bai Que dan mencekalnya dengan kuat.

Huang Yu menyerang dengan tenaga pemberian Chai Lang di tangannya saat satu lengan Ma Yong Tao masih keracunan dan satu lagi mencekal calon istrinya. Ma Yong Tao tidak akan keburu menghindar, maka seharusnya ia mesti menghadang dengan lengannya yang terkena racun, akan tetapi saat itu ia tiba-tiba menggunakan tangan Zhu Bai Que menyambut serangan Huang Yu.

Sambaran tangan Zhu Bai Que dalam cekalan si raja iblis terasa kuat. Huang Yu terpaksa membatalkan serangan, bertindak dengan hati-hati dan tidak ingin sampai melukai kawan sendiri. Pada detik berikutnya, senjata rahasia beberapa kali menyambar ke lengan Ma Yong Tao yang terkena racun itu, hendak membuyarkan darah hitam yang sudah berkumpul disana.

Ma Yong Tao melihat tindakan liciknya, ia pun tiba-tiba menjejakkan kaki, tubuhnya bagai melayang seperti hantu, melepaskan Zhu Bai Que dari cekalannya, berikut sebelah tangannya menangkap satu lengan Huang Yu, sebelah tangan lagi, yang berisi racun mengarah padanya lebih lambat, hendak memaksanya menyambut dengan telapak tangan juga, gerakannya persis sama seperti yang dimainkan oleh Huang Yu tadi.

Huang Yu tahu jika menyambut serangan itu maka racun bisa saja akan berpindah pada dirinya. Ia berusaha berkelit dan melepaskan lengannya yang terkena cekalan, untuk sekali ini ia masih bisa karena perhatian Ma Yong Tao sebagian masih ada pada racun. Akan tetapi dengan cepat si raja iblis itu hendak menggunakan kesempatan lagi.

Tiga biji catur disentilkan sekaligus oleh Huang Yu, akan tetapi sekali ini bukan ke arah Ma Yong Tao. Entah apa yang ada dalam pikiran si pewaris Chai Lang itu, satu biji catur malah melesat ke arah Jin Shui, akibatnya lebih dari yang diperhitungkan sebelumnya.

Xu Qiao seketika memuntahkan darah segar. Jin Shui sama saja. Serangan rahasia barusan membuat racun yang telah dikumpulkannya di lengan kiri menyebar, bukan hanya mengusai seluruh badannya, bahkan tenaganya pun ikut terkena pengaruh, akibatnya hawa murni yang tengah menyedot racun dari Cai Qin berbalik, kembali pada gadis kecil itu, membuatnya terkulai seketika.

Jin Shui menyaksikan warna biru lebam pada lengannya menghilang, digantikan dengan warna kehitaman di seluruh tubuh, begitu cepat hingga ia tidak sempat lagi mencegah. Cai Qin mengerang beberapa saat di tanah, kemudian diam sama sekali, mengagetkan saudara-saudara segurunya yang tengah memulihkan diri. Anak kecil itu sudah tewas.

Xu Qiao juga sudah terkulai dan tergeletak diam di lantai. Jin Shui masih bisa mempertahankan kesadaran, akan tetapi ia sungguh merasakan sakit di seluruh tubuhnya, pandangannya berubah samar dan gelap, hanya bisa memanggil pelan.

Zhou Yan Zi sudah menghampiri Xu Qiao dan memeriksa keadannya. "Tidak apa-apa, hanya lelah saja," ia lekas berkata pada Jin Shui, suaranya sedikit bergetar. "Biarkan Qiao-er Jiejie istirahat sebentar, nanti setelah bangun tidak akan ada masalah lagi."

"Tapi...." Jin Shui merasa ada yang tidak beres. Racun yang tadi ditahannya seharusnya sudah menyebar ke seluruh tubuh, seharusnya saat ini ia juga sama seperti Duan Meng, terlelap setengah hidup setengah mati dan entah berapa lama lagi baru sadarkan diri, tetapi ia masih bisa sadar. Racun itu ada di badannya, namun dengan kemampuannya sekarang ia masih bisa bertahan, sungguh sesuatu yang tidak seharusnya. Sedetik itu ia teringat, barusan ada yang menyerangnya dari belakang.

"Jin Shui Gege, Huang Yu Gege sepertinya dalam kesulitan," Zhou Yan Zi lekas berkata. "Kau minum dulu penawar ini, masih ada Zhu Jiejie dan yang lain."

Ia mengulurkan satu obat penawar yang tersisa dengan tangan gemetar. Karena Jin Shui tidak lekas menerimanya ia lantas mendekat, memberikan langsung ke mulut Jin Shui dan membuatnya menelan. Jin Shui tahu tidak mempunyai banyak waktu, ia lekas meraih pedang yang tergantung di punggungnya, menggunakannya untuk membantu berjalan, membiarkan penawar racun bekerja sementara ia menghampiri Ma Yong Tao.

Ma Yong Tao bisa menahan racun lebih baik dibandingkan Jin Shui dan para pewaris Yumen lain dikarenakan Jin Shui dan yang lain sudah dalam keadaan terluka dan kelelahan terus menghadapi musuh hampir tanpa henti. Ia mengeluarkan semangkok darah beracun dari salah satu jarinya, racun yang tersisa masih bisa dibersihkan dengan obat dan tenaga dalam. Semuanya dikerjakan sambil menghadapi serangan Huang Yu dan juga Zhu Bai Que.

Di saat itu Huan Chao Yu, Liao Xian dan Qin Liang Jie sudah dijatuhkan oleh Fuchang Long, Li Bai Xun dan Zu Ye. Ketiga iblis itu tidak akan membunuh tanpa perintah, maka mereka kemudian sama-sama mengurung Huang Yu dan Zhu Bai Que, menjauhkan dari ketua mereka.

"Hua Jin Shui, aku sungguh kagum padamu," si Liangshan Mo Jun itu berkata, berusaha mengulur waktu sementara menyingkirkan darah beracun dari tubuhnya. "Kau bukan hanya menolong kawan-kawanmu sendiri, tetapi juga tidak memedulikan keselamatan sendiri, bersedia menolong orang-orang yang memusuhi aliran Yumen kalian."

"Ma Gongzi, aku juga sungguh kagum padamu," Jin Shui menyahut dengan perkataan yang serupa, juga mengulur waktu agar penawar bereaksi lebih jauh. "Kau masih muda, akan tetapi sudah menjadi pimpinan Liangshan Liu Mo, menguasai tenaga dalam demikian hebat, bisa mengusir sendiri racun qingying hua tanpa obat penawar."

"Zhou San Gong mengatakan racun ini belum ada penawarnya, entah obat apa yang kalian minum," Ma Yong Tao berkata. "Apakah Zeng Bai Feng yang memberikan pada kalian?"

"Dimana jiaozhu furen kami?" Jin Shui menanya, tidak ingin menjelaskan asal obat penawar yang didapatkannya. "Kau membawa dia pergi dari kawan-kawanmu itu, sekarang berada dimana?"

"Aku hanya membawa dia ke tempat yang aman, sebentar lagi mungkin dia juga muncul disini menemui kalian," Ma Yong Tao menyahut sambil tersenyum. "Guruku itu tiga belas tahun yang lalu memberi perintah pada para pelindung Yumen untuk mengumpulkan delapan pewaris, menaruh harapan yang terlalu tinggi pada kalian. Tetapi ternyata, kalian hanya seperti ini, bahkan tidak bisa melewati kami Liangshan Si Mo." Ia mengganti liu mo atau enam iblis menjadi si mo atau empat iblis karena Wang Wei sudah meninggal, Meng Po asli juga sudah tidak ada.

"Kami masih hidup baik-baik, masih cukup untuk menghadapimu."

Jin Shui sudah merasakan sebagian kekuatannya kembali, maka ia lekas mencabut pedang, menyerang ke arah Ma Yong Tao dengan gerakan cepat, tidak memberi kesempatan si sastrawan itu untuk merapal jurus tangan hantunya yang berbahaya.

Di saat itu kaki Huang Yu juga sudah terkena sambaran tasbih Fuchang Long dan tubuhnya terjatuh ke tanah, terseret tasbih itu cukup jauh. Satu serangan senjata rahasia dilepaskan olehnya dan berhasil mengenai lutut Fuchang Long, menjatuhkannya. Huang Yu menyingkirkan tasbih, akan tetapi ia tidak mudah bangkit berdiri lagi.

Zhu Bai Que berhasil menghantam Li Bai Xun dan Zu Ye berdua, melemparkan mereka cukup jauh. Akan tetapi ia pun sudah menggunakan tenaga dalam warisan Hu Ling dengan seluruh kemampuan, untuk beberapa saat terhuyung dan merasakan tubuhnya lemah. Li Bai Xun dan Zu Ye duduk di tanah, berusaha memulihkan diri mereka.

Semuanya dalam keadaan lelah akibat pertarungan panjang hampir tanpa henti sejak semalam. Keadaan Jin Shui juga masih sangat lemah, serangannya tidak cukup untuk merepotkan seorang anggota Liangshan Liu Mo, racun dan luka dalam yang menyatu membuatnya hanya bisa menyerang beberapa jurus saja, dan pada jurus ke enam pertahanan kakinya sudah kembali goyah. Ma Yong Tao menyerangnya dengan tenaga dalam jarak jauh, membuatnya tersungkur jatuh ke tanah tanpa bisa berdiri lagi. Seluruh tubuhnya gemetar, terasa bagai ditusuk dengan ribuan pisau tajam.

"Hua Jin Shui, kemampuannya ternyata hanya seperti ini, aku Ma Yong Tao benar-benar merasa kecewa."

Ia menyaksikan saja Jin Shui kesakitan dan memberi isyarat pada ketiga kawannya untuk tidak perlu lekas berdiri. Diantara para pewaris Yumen, hanya tinggal Zhu Bai Que yang masih bisa berdiri tegak, akan tetapi ia juga tahu kekuatan yang tersisa ini tidak akan bisa menghadapi empat anggota Liangshan Liu Mo, terlebih urusan pribadinya dengan Ma Yong Tao membuatnya tidak mampu berpikir jernih.

"Laoer, lekas bunuh dia lebih dahulu," Zu Ye berkata pada Ma Yong Tao, memintanya menghabisi Jin Shui.

"Aku tidak pernah membunuh orang, apa kalian sudah lupa?" kekejaman si raja iblis nampak di wajahnya, siapa pun merasa ngeri melihat perubahan sosok pemuda cakap itu. "Melihat Hua Jin Shui dan para pewaris Yumen lainnya bunuh diri satu persatu, pemandangan seperti ini sangat langka, kurasa kalian juga tidak ingin melewatkan."

"Mereka yang lainnya juga sudah pasti mati, tidak perlu kita yang susah payah membunuh," Fuchang Long menyahut, "semua berjalan sesuai rencana, benar-benar sangat menyenangkan."

"Mana perempuannya si Jin Shui itu?" Li Bai Xun bertanya. "Kalau masih belum mati bagus sekali, kita bisa membuat pertunjukan yang menarik."

"Heh, perempuan itu sudah mau mati kau mau mengerjainya juga?" Fuchang Long bertanya sambil tertawa.

"Perempuan yang sudah mau mati paling menyenangkan, masa kau tidak tahu?"

Huang Yu, Liao Xian, Qin Liang Jie, dan Huan Chao Yu menghadang di mulut gua, sekali ini sungguh menjaga agar para iblis Liangshan tidak sampai masuk ke dalam mengusik mereka yang ada di dalam.

Ma Yong Tao terus-terusan mencari masalah dengan Jin Shui dan kawan-kawan. Bukannya langsung membunuh tetapi membuat susah. Sebenarnya apa tujuannya? Apakah seperti yang disebutkan olehnya hanya untuk menguji seberapa jauh kemampuan para pewaris Yumen atau ia ingin menikmati pembalasan dendam? Atau hanya karena ia adalah pemimpin kedua kumpulan penjahat Liangshan Liu Mo?

Xiaodiandiancreators' thoughts