webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

II-151. Belenggu

Siapa gerangan yang memarkir mobil semewah itu di seberang jalan rumahnya? De Javu berulang? Atau intuisinya memang tidak bisa di bohongi kali ini?

Pemuda Padang kembali memasuki rumahnya, meletakkan lagi helmnya. Buru-buru menaiki tangga. kali ini kalimat tanya yang meronta-ronta di otaknya harus dituntaskan. Aruna, tak bisa seperti ini. 

"Aruna," panggil Damar kembali melepas jaketnya. Ternyata Gadis itu bersiap diri untuk istirahat. Dia sudah merebahkan punggungnya di atas kasur tidur. 

"Hem.." bangkit dan duduk menatap Damar keheranan, "sudah dapat dokter?" 

"Apa kau bisa bertahan malam ini tanpa infus?" tanya Damar mengejutkan, bukankah tadi dia yang bersemangat dan memaksa Aruna kembali memasang infus pada pergelangan tangan. Sekarang pemuda itu malah bertanya apa sanggup tanpa doping kimia. 

"Damar aku sudah bilang aku baik-baik aja," begitu kalimat Aruna menjawab keresahan Damar. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com