webnovel

Ciuman Pertama Aruna

Bagaimanakah rasanya menjadi pengganti kakak sendiri untuk menikahi seorang lelaki tak dikenal hanya demi sebuah perjanjian? Itulah yang dirasakan Aruna, gadis 20 tahun mahasiswi jurusan desain ini. Ia harus menikahi Hendra, seorang CEO muda, pemilik mega bisnis di seantaro negeri! Hanya pernikahan kontrak Tak masalah tapi rumornya Hendra memiliki kekasih?? Kekasihnya malah seorang artis! Namun...apa yang akan terjadi ketika sang CEO tiba-tiba saja mulai menunjukkan bibit-bibit cinta padanya? Tak hanya itu, seorang pemuda sahabat terbaik, Damar namanya juga mendekatinya! "Apa bedanya tanggal 28 sama 29 Oktober??". Damar melempar pertanyaan. "Apa? nggak lucu gue jitak". "28 Oktober sumpah pemuda". "29 Oktober.. ". Aruna tak sadar Damar mendekati dirinya. "Sumpah aku sayang kamu". Pemuda Padang benar-benar berbisik tepat ditelinga Aruna. Membuat gadis itu gelagapan dan mendorong tubuh Damar. Siapakah yang akan dipilihnya, sang suami kontrak atau Damar, solois bersajak manis ini? Dapatkah keinginan Aruna untuk menjadi janda dan pulang ke rumahnya kelak terlaksana seiring berjalannya waktu ataukah hatinya akan luluh untuk sang CEO? Nikmati kisah Aruna, CEO Hendra dan Solois Damar dalam 'Ciuman Pertama Aruna' #available in English, title: The Beauty Inside: stealing the first kiss, get a wife. INFO : Instagram bluehadyan, fansbase CPA (Hendra, Aruna, Damar) Nikmati visualisasi, spoiler dan cuplikan seru tokoh-tokoh CPA.

dewisetyaningrat · Urban
Not enough ratings
1020 Chs

II-150. Tersudut

"Aku tak paham yang kau katakan?? Biar apa?" Damar mengurai kebingungannya. 

"Haha.." gadis itu malah tertawa. 

"Biar aku bisa reinkarnasi menjadi  burung -lah," jelas Aruna, kian janggal. 

"Kau pikir dunia nyata mirip Anime!?" Damar ter sulut emosi mendengarkan ke-tidak jelasan Aruna.

"Aku sama seperti lelaki kecil pemain piano itu. Aku ingin keluar dari Kungkungan dengan segala cara, sampai lelahku membawaku ke arah yang tidak masuk akal," Aruna memasang ekspresi wajah tanggung. Tidak berduka dan tidak bahagia serta tidak biasa saja. 

Damar mengamatinya sesama, membuat simpulan-simpulan hasil terkaannya sendiri, "Kau salah," katanya yakin, "kamu tidak se- mengenaskan Sasana (nama lelaki kecil pemain piano)."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com