webnovel

3 Bertemu Maya

"Aku bahagia sekali diulang tahunku yang ke 17 papa kasih kado kak."adunya dengan gembira sambil menggandeng manja lengan kananku dilantai butik langgana ibuku.

Aku hanya terdiam,ungkapan yang keluar dari mulutnya bukan disengaja hanya saja dia tidak pernah tahu kalo ayah hanya peduli dan perhatian padanya saja.

"kok diam kak,kita bisa sama-sama pergi.Aku sudah meminta sama papa kalo aku akan pergi bersamamu ke Paris tepat 2 Minggu sebelum acara ulang tahunku."sambungnya dan menghentikan langkahku

"Kakak ga bisa.."tolakku sambil menarik napas berat

"kenapa tiba-tiba ga bisa kan hari itu tepat diulang tahun kakak lagian aku libur semester."manjanya.

"kakak ga bisa sayang,banyak tugas."elakku

"pokoknya aku mau kakak pergi.kalau kakak ga mau aku ga jadi pergi."Maya berlalu dengan bibirnya yang cemberut.

Aku hanya menarik napas dan mengikutinya.Maya memang manja karena segala yang ia inginkan pasti terpenuhi.Ayah memiliki cabang perusahaan yang maju.Bagi kami segala yang diinginkan soal materi pasti terjamin.Namun hatiku tak tak terjamin karena ada bilahan yang tak ku dapatkan selama hidupku tak lain kasih sayang ayahku.Rasanya aku ingin pergi ke tempat yang tidak bisa ditemukan,agar aku tidak merasakan kesakitan.Hati dan perasaanku sudah terluka amat dalam.

"Kalo ngambek gitu mana bisa kamu nemuin gaun terbagus."bujukku

"..."Maya hanya diam membisu sambil melihat-lihat pakaian yang terpajang

Aku hanya diam dan memperhatikan geriknya,memang gadis itu kalo sudah marah pasti lama untuk baikkannya.Biasanya juga ujung-ujungnya biasa lagi dan aku faham sekali sifatnya yang satu ini.

"Aku bahagia bila kakak bahagia"bisiknya pelan sambil memberikan satu gaun padaku

Aku hanya terdiam dan menerima gaun yang ia berikan

"Selama ini aku tidak pernah lihat kakak merayakan ulang tahun sepertiku.papa bilang kakak tidak menyukainya."sambungnya dan menatap penuh tanya padaku

"Kamu tau kan kakak tidak pandai bergaul,kakak tidak punya banyak teman bahkan kakak tidak nyaman dengan suasana berbau pesta."jawabku singkat.Namun ucapan yang terlontar dari adikku sedikit menusuk hati.Mengapa ayahku berkata demikian jelas-jelas ia tidak berniat merayakan ulang tahunku.

"Kakak (tiba2 memelukku) maafkan aku.Aku tidak pernah memahami perasaanmu.aku berpesta padahal kau tidak menyukainya.aku kadang memaksamu untuk mengikuti keinginanku.aku adik..."

"Kau adikku yang ku sayangi."potongku dan balik memeluk tubuhnya

"acara marah-marahan Ama sedih nya stop.ayo dicoba gaun itu kak sepertinya akan tambah cantik kalo dipake kakak."sambungnya tiba-tiba ceria.

kami pun berkeliling butik hingga waktupun tak terasa makin sore.Saat kami usai dengan segudang belanjaan adikku.kamipun keluar butik dan rintik hujan pun turun.Kami singgah di cafe langganan favoritku yang tak lain tempat kencan ku dengan Restu.Sambil menunggu mobil jemputan kamipun ngopi santai dengan melihat kucuran air hujan yang semakin deras.Sedang asyik-asyiknya terdengar suara yang tidak asing lagi.

"bolehkah saya bergabung."terlantun dari bibir manis Restu

Aku hanya melongok kaget dan ku lihat ekspresi wajah Maya yang terlihat terpesona memandang wajah tampan Restu.Tanpa basa basi Restupun duduk menghadap kami.Aku sedikit tak suka karena Restu seolah tebar pesona pada adikku.aku sedikit cemburu.

"Perkenalkan aku Restu temen kakakmu dikampus." sambungnya kembali dan lagi-lagi sok kenal dan seolah tebar pesona

"oh aku Maya adiknya kak Merisa loh kakak kan kakak kelas "responnya dan langsung menerima salam tangan Restu.aku hanya memanyunkan sedikit bibir tanda sebal dibalik wajah adikku.Restu melihatku tersenyum seakan mengisyaratkan aku kakak iparnya.

"Dan kamu Maya salahsatu seleb tercantik diangkatanmu ya..memang tidak salah menilai.kamu memang cantik."pujinya balik.

"ah kak Restu terlalu berlebihan."jawabnya dan tersipu malu.

aku sedikit memelototinya dan dia hanya memberi senyuman senang melihatku terlihat cemburu

"sejak kapan kak Restu mengenal kak Merisa?kok kakak ga cerita."sambungnya

"Dia kan seangkatan pasti kenal doank."jawabku sedikit ketus

"jangan judes-judes gtu doank tar cantik hilang."rayu Restu

"apaan sih.."bisikku dan meneguk kopi yang semakin dingin

"sedang apa kak Restu disini apa sedang ada janji?"tanya Maya sok akrab

"Iya tadinya cuma orangnya lagi g bisa ketemu,dia ada janji sama yang lain."jawabnya sambil memandang wajahku

"tapi kan hikmahnya jadi ketemu kita,iya kan kak."timpasnya sambil senyum-senyum

Akupun memandang datar wajah lelaki didepanku.begini caranya membuat sedikit darahku bergejolak menahan tebaran pesona nyak yang sok banget.tapi apalah daya aku tidak bisa berterus terang kalo Restu adalah kekasihku.aku tidak mau ayah mengetahuinya dan marah besar.Itu akan mempersulit hubungan kami.entah sampai kapan kami akan menyembunyikan hubungan ini.