webnovel

episode 11

Sesampainya di wisma aku langsung tak berdaya lagi (lebay banget ya wkwkw). Bukan bukan, hanya bercanda. Sesampainya di wisma aku langsung pergi ke kamarku sendiri tuk menenangkan jantungku yang tak karuan tadi, dengan sebuah dear diary dan pulpen, ku tulislah semua yang aku rasakan saat itu ke dalam buku dear diaryku.

Selain menulis tentang perasaanku saat ini di dear diary, aku juga menulis sebuah puisi tentang perasaanku, untuk menulis sebuah puisi tidaklah mudah! tapi, jika ada suatu perasaan yang terpendam dan sulit di ungkapkan dengan langsung maka di situlah muncul beberapa baris puisi yang terlintas di benakku.

Ini salah satu puisi yang masih tersisa saat itu. Puisi puisi yang lainya di saat itu hilang entah kemana hehehe ....

#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#

*Perasaanku*

Tingkah lakunya yang lugu, tegas

dan murah senyum

Membuat hati ini sering bertanya

Siapakah dia sebenarnya ?

Siapa namanya, Tempat tanggal lahirnya

Dari mana asalnya, dan lain lain

Kucoba tuk meminta bantuan ke temanku

mencari tau siapa dia sebenarnya

sedikit demi sedikit ku tau tentang dirinya

Siapa dia ? Hingga akhirnya aku ...

kenapa aku jadi begini ?

kenapa aku selalu memikirkannya

memimpikannya dalam tidurku

selalu terbayang bayang akan wajahnya

apakah aku ini JATUH CINTA

#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#-#

Begitulah aku meluapkan perasaanku yang terpendam, hanya melalui tulisan saja, tak berani secara lisan.

Sedang asyiknya sendiri menulis di kamar, nurul tiba tiba datang ke kamarku membawakan sarapan pagiku, karna dari pagi aku belum makan.

"Rin, makan dulu nah kena kumat lagi penyakitmu, kamu jua pang nantinya yang mearit, bukan aku." Ucap nurul.

"Iya, iya aku makan nih, kalo aku sakit kan kasian kamunya jadi repot gara gara aku wkwk" balasku.

"Nah itu tau, kasi makan" ucap nurul.

Akupun langsung memakan jatah sarapanku pagi ini, ya walaupun tidak habis. Kata nurul sih kada papa kalau kada habis yang penting ada makan, dari pada kadada makan sama sekali.

Waktu pun terus berputar. Hari demi hari di lewati dengan keadaan begini, ya ... keadaan yang tak tenang jika bertemu dengan si taufiq. Jantung rasanya tak karuan, mana musti ketemu dia setiap hari, ya jelas ketemu tiap hari kan 1 panti dengan dia.

Sore hari saat kegiatan apel sore selesai, Rahimah teman 1 wisma aku yang berjurusan tata rias memintaku untuk menjadi model potong rambut di kelas tata rias dia. Ya, aku pun menyetujuinya toh cuman potong rambut saja kataku, lagi pula rambutku juga sudah lumayan panjang tak terus hehehe, bukan semir rambut juga kan. jika semir rambut aku pasti menolak. Rahimah pun kesenangan karna sudah dapat model. Dan dia bilang nanti kamu masuk aja dulu ke kelas keterampilan komputermu, baru aku sendiri yang jemput kamu ke kelas keterampilanmu sekalian minta izin ke gurunya langsung.

Esoknya setelah kelas umum selesai, Aku langsung ke kelas keterampilan komputeru seperti biasa. Tak berapa lama Rahimah menjemputku juga, aku kira hanya dia sendiri yang datang, ternyata dia bersama yanti.

Rahimah dan yanti pun meminta izin ke guru keterampilanku pak fajri dan pak izai, dan akhirnya di izinin Alhamdulillah.

Selagi aku di jalan bersama Rahimah dan Yanti menuju ruang keterampilan tata rias, terlintas di benakku {Aduh gimana ini, ruang keterampilan tata rias kan bersebelahan dengan ruang keterampilan meubel alumunium kelas si taufiq}. Ku coba tuk tetap rileks akhirnya aku bisa yeay .... Dan sampailah aku di ruang keterampilan tata rias.