webnovel

Black Rose

Berawal dari surat ancaman tanpa pengirim, Soojung terpaksa harus menjalin hubungan pura-pura dengan Jimin yang ternyata adalah seorang vampir. Namun, apa yang ada di balik surat tersebut perlahan mulai menghancurkan keyakinannya. Ia tidak tahu, siapa kawan yang harus diwaspadai, atau lawan yang harus dipercaya. Semua seolah sama saja. Bahkan dia juga tidak tahu, kepada siapa kesetiaannya harus diberikan. Kaum kekasihnya, ataukah organisasi sahabatnya?

Astralian · Fantasy
Not enough ratings
31 Chs

The Curse

Di suatu malam awal musim dingin, restoran yang terletak di ujung jalan itu libur. Taehyung memang sudah merencanakannya, karena ia ingin mengajak Soojung dan Inbi pergi karaoke. Katanya, ini adalah ucapan terima kasih kepada mereka karena telah membantu di restoran. Tentu saja Jimin dan Jungkook ikut serta.

Saat sampai di tempat karaoke, mereka semua disambut oleh seorang lelaki ceria. Ia memperkenalkan dirinya sebagai Jung Hoseok. Dan ternyata pria Jung itu sangat akrab dengan ketiga pemuda pemilik restoran. Sepertinya Jimin, Taehyung, dan Jungkook sering pergi berkaraoke di tempat Hoseok ini.

"Sebagai pembuka dan sambutan dariku, aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk kalian," kata Hoseok saat mereka semua sudah berada di dalam ruangan karaoke. Para tamunya langsung bersorak memberi semangat. Kemudian ia menyanyikan sebuah lagu berjudul Just Dance, milik boyband tanah air. Untung saja ruangan yang mereka sewa cukup luas, karena pria bermarga Jung ini sama sekali tidak bisa diam selama bernyanyi.

Setelah itu, Jungkook pun maju dengan sedikit canggung. Ia menyanyikan lagu milik Tori Kelly yang berjudul Paper Heart dengan bahasa Inggris yang sangat bagus. Namun Inbi sepertinya tidak menyadarinya, karena terlalu terpesona. Bahkan gadis Choi ini menatapi Jungkook hampir tanpa berkedip.

Selanjutnya adalah giliran Taehyung. Ia menyanyikan lagu Singularity, milik boyband yang tengah naik daun. Suaranya yang husky sangat cocok dengan lagu tersebut.

Kemudian Inbi pun memilih lagu ost drama Hwarang yang berjudul Only You. Sebelum bernyanyi, ia mengatakan bahwa lagu tersebut ia persembahkan untuk seseorang. Soojung tahu bahwa orang yang dimaksud adalah Jungkook. Namun sepertinya pria bergigi kelinci itu tidak merasa sama sekali.

Setelah itu, Soojung pun bangkit. Sebenarnya ia tidak tahu harus menyanyikan lagu apa. Hingga akhirnya, pilihannya jatuh pada ost drama Goblin yang berjudul I Miss You.

Tepat saat Soojung mulai bernyanyi, bulu-bulu halus di seluruh tubuh Jimin tiba-tiba berdiri. Semakin lama mendengar nyanyiannya, ia merasa semakin merinding. Refleks tangannya mengusap-usap tengkuk.

Mata tajamnya memperhatikan teman-temannya yang terlihat menikmati nyanyian kekasihnya. Sepertinya tidak ada yang merasa merinding seperti dirinya. Bahkan Jungkook juga terlihat biasa-biasa saja. Apakah hanya dirinya seorang yang merasakan sensasi ini?

Jimin pun beringsut mendekati Jungkook. "Kookie!" bisiknya yang hanya dibalas gumaman oleh yang lebih muda. "Apa kau tidak merasakannya?" sambungnya dengan mata yang masih memperhatikan Soojung.

Jungkook yang sedang asik memakan camilan pun segera menghentikan aktivitasnya. Keningnya berkerut samar. Meskipun begitu, ia hanya melirik saja ke arah hyungnya. "Merasakan apa?" ia balas berbisik.

Kini Jimin mengusap-usap lengannya. "Merinding," jawabnya.

Si pemuda Jeon sontak menatap Jimin dengan heran. Seolah kakaknya itu telah mengatakan sesuatu yang sangat aneh. "Tentu saja tidak. Pemanas ruangannya menyala, Hyung," ujarnya. Mengira bahwa Jimin sedang merinding karena kedinginan, mengingat sekarang adalah awal musim dingin.

Jimin langsung berdecak dengan jengkel. Mata tajamnya melirik dongsaengnya dengan kesal. "Bukan karena dingin!" desisnya.

Bukannya merasa takut ataupun bersalah, Jungkook malah mengernyit. Hei, dia benar-benar tidak tahu arah pembicaraan Jimin! Jadi tidak salah, bukan jika dia berpikir demikian? "Lalu?" tanyanya dengan sebelah alis terangkat.

Belum sempat Jimin menjawab, Soojung telah mengakhiri nyanyiannya. Semuanya pun memberi tepuk tangan dan sorakan pada si gadis model. Namun Jimin malah tertegun. Merinding yang sejak tadi ia rasakan, seketika hilang tak berbekas.

Tidak percaya dengan apa yang dirasakannya, pria bersurai hitam kelam tersebut menatapi bulu-bulu halus di tangannya. Tidak ada lagi yang berdiri. Semua kembali seperti semula.

"Ada apa?" tanya Soojung sambil menyentuh tangan Jimin. Si pria refleks mendongak, masih dengan wajah bingungnya. Sentuhan Soojung semakin erat saat ia duduk dan menatap lelakinya dengan khawatir.

Jimin terlalu bingung hingga ia hanya bisa membuka mulut tanpa ada suara yang keluar. Dan tingkahnya ini berhasil membuat Soojung semakin khawatir. "Apa yang kau pikirkan? Kau terlihat tidak nyaman sejak aku bernyanyi tadi. Apakah ada yang salah?" tanyanya.

Sang vampir mengerjap kaget. Ia jadi merasa bersalah karena telah membuat gadisnya khawatir. Jimin pun tersenyum menenangkan sambil menggenggam tangan mungil Soojung. "Tidak, Soojung-ah. Aku hanya merasa dingin," jawabnya saat teringat pemikiran Jungkook tadi. Karena sangat tidak mungkin baginya untuk mengatakan yang sesungguhnya tanpa membongkar identitasnya terlebih dahulu.

Sayangnya, jawaban Jimin malah membuat Soojung semakin khawatir. "Apa kau merasa tidak enak badan? Haruskah aku naikkan pemanas ruangannya?" tanyanya dengan panik.

"Tidak, tidak perlu," jawab Jimin gelagapan. Tiba-tiba mata tajamnya mengerling jahil, seolah baru saja mendapat ide yang menurutnya menarik. "Kurasa, aku hanya membutuhkan pelukanmu," lanjutnya disertai kedipan nakal.

Raut wajah Soojung seketika berubah seratus delapan puluh derajat. Kekhawatirannya lenyap begitu saja, digantikan oleh kekesalan. Bahkan ia melepas genggaman tangan Jimin dengan kasar. "Kau peluk saja Jungkook!" ujarnya dengan lirikan tajam. Rasanya percuma saja ia merasa khawatir tadi. Karena ternyata, lelaki di sebelahnya ini hanya mengerjainya.

Tawa Jimin pun meledak karena berhasil menggoda pacarnya. Sementara itu, Jungkook yang disebut-sebut tanpa tahu apa pun, langsung tersedak minumannya. "Apa?" tanya si pemuda bersurai cokelat madu.

Namun tidak ada seorang pun yang menjawab pertanyaannya. Hoseok dan Inbi sama-sama mengedikkan bahu. Taehyung masih asik menyanyi, dengan Soojung sebagai satu-satunya penonton yang memperhatikannya. Dan Jimin masih saja tertawa-tawa tidak jelas. "Hyung!" tegurnya sambil menyiku pinggang Jimin.

Jimin melirik partnernya sekilas. Kemudian ia berdeham dan berusaha menghentikan tawanya. Kupikir sensasi merinding itu disebabkan oleh suara Soojung, batinnya sambil menyesap minuman.

Jungkook yang mendengarnya di dalam kepala, langsung menatap Jimin dengan mata terbelalak. Jangan-jangan, kutukan itu? balasnya, menyampaikan isi pikirannya pada pria di sampingnya.

Jimin refleks memperhatikan Soojung di sampingnya. Namun sepertinya, gadis bermarga Baek tersebut masih jengkel padanya. Karena dia hanya melirik Jimin sekilas, kemudian kembali menonton Taehyung yang sedang bernyanyi.

Kau mungkin menyebutnya sebagai kutukan, Kookie. Namun bagiku, ini adalah anugerah, ujar Jimin dalam hati, dengan ekspresi yang sangat sulit diartikan. Soojung adalah belahan hatiku, sambungnya.

Jeon Jungkook benar-benar tidak tahu harus merespon seperti apa. Ia hanya langsung teringat pada hyungnya yang lain, Kim Seokjin. Karena kakaknya yang bermarga Kim itu juga pernah mengalami hal seperti ini.

Sebenarnya Jungkook setuju-setuju saja dengan hubungan Jimin dan Soojung. Perasaan mereka sepertinya membawa perubahan baik pada diri masing-masing. Contohnya, Jimin yang kini mau mengucapkan kata maaf.

Namun, yang membuatnya sangat khawatir adalah sesuatu yang mempertemukan mereka. Surat ancaman. Bagaimana jika suatu saat nanti, wanita yang mengaku sebagai istri Jimin itu tiba-tiba muncul dan menghancurkan hubungannya dengan Soojung?

Ia tahu, hyungnya itu memiliki kekuatan Stroumer yang sangat dahsyat. Ia juga yakin, bahwa Jimin pasti akan melindungi Soojung dengan semua nyawa yang dia miliki. Namun si pengirim surat adalah orang gila! Lantas, apakah Jimin mampu melindungi Soojung, mengingat dia selalu saja gagal selama ini?

Setelah Taehyung selesai dengan lagu keduanya, Park Jimin segera bangkit dan memilih lagu. "Ini untukmu, Baek Soojung," katanya saat intro sebuah lagu mulai terdengar. Tak lupa, bibirnya membentuk senyum miring andalannya.

Hoseok dan Taehyung langsung bersiul mendengarnya. Bahkan Inbi memekik dengan heboh sambil menyiku pinggang sahabatnya. Sedangkan Jungkook hanya cengar-cengir saja sambil memakan camilan. Tentu saja Soojung merona hingga kedua cuping telinganya merah. Namun gengsinya yang sangat tinggi mencegahnya untuk tersenyum bodoh.

Kemudian si lelaki Park mulai menyanyi. Soojung tahu lagu tersebut. Itu adalah lagu berjudul Serendipity milik sebuah boyband ternama. Serendipity yang memiliki arti kebetulan.

Soojung sering mendengarkan lagu itu. Selain karena enak didengar, juga karena maknanya yang sangat menyentuh. Dan sekarang ia mengerti kenapa Jimin memilih lagu ini, yang katanya dipersembahkan untuknya.

Soojung dan Jimin dipertemukan oleh sebuah surat ancaman tanpa pengirim. Padahal sebelumnya, mereka sama sekali tidak saling kenal meski rumah keduanya hanya berjarak beberapa meter. Di awal, mungkin mereka sering kali bertengkar hanya karena masalah kecil. Namun ternyata, perasaan mereka tumbuh menjadi apa yang disebut cinta.

Seperti yang lagu itu katakan, sejak alam semesta pertama kali diciptakan, semua sudah ditakdirkan. Pertemuan Jimin dan Soojung bukanlah kebetulan belaka. Karena tidak ada sedikit pun yang tidak pada tempatnya.

Kemudian di akhir lagu, Jimin tiba-tiba menghampiri Soojung. Dia mengeluarkan setangkai bunga mawar merah dari punggungnya. "Let me love, let me love you," Jimin mengakhirinya dengan memberikan bunga tersebut pada gadisnya.

Wajah Soojung sudah semerah kepiting rebus. Sungguh ia merasa malu sekaligus senang sekarang. Bahkan ia sampai lupa jika sedang marah pada lelakinya. Kepalanya hanya mampu mengangguk sambil menerima bunga pertanda cinta itu.

Para penonton langsung bertepuk tangan heboh sambil bersiul menggoda. Bahkan Jungkook yang sejak tadi hanya cengar-cengir, sekarang ikut berteriak heboh. Sepertinya dia turut berbahagia atas pasangan ini.

"Saranghae, Oppa!" seru Soojung tiba-tiba. Senyum manis tersemat di wajah cantiknya. Menunjukkan seberapa bahagianya dia saat ini.

Pernyataan Soojung yang tiba-tiba itu sukses membuat mata Jimin membulat. Pasalnya, kekasihnya tersebut tidak pernah sekali pun mengungkapkan perasaannya. Apa yang dia rasakan, selalu disampaikan secara tersirat. Tidak pernah terang-terangan seperti ini.

Sang vampir Stroumer pun segera menghampiri Soojung dan mendekatkan wajahnya. "Katakan lagi!" pintanya dengan antusias.

Senyum si gadis Baek seketika hilang, kembali menampakkan wajah datarnya. "Maaf, tidak ada siaran ulang," ujarnya dengan ketus.

Namun Jimin ternyata tidak bisa menyerah semudah itu. Ia pun bergerak untuk duduk tepat di samping Soojung. "Oh ayolah!" rengeknya bak anak kecil yang meminta mainan.

Soojung awalnya membuang muka. Beberapa saat kemudian, ia pun mendekatkan bibirnya ke telinga lelakinya. Sepertinya ia telah berubah pikiran. "Saranghae!" bisiknya.

Taehyung, Hoseok, Jungkook dan Inbi kembali bersorak menggoda sepasang kekasih itu. Namun Jimin dan Soojung sama sekali tidak menghiraukannya. Mereka malah asik berbisik-bisik sendiri.

Kebahagiaan adalah apa yang Jimin rasakan di dalam dadanya. Ia merasa seperti tokoh utama yang ada dalam lagu Serendipity yang ia nyanyikan beberapa menit lalu. Dan kekasihnya, Baek Soojung adalah pasangannya. Karena ternyata, gadis tersebut adalah belahan hati yang dikirimkan untuk seorang vampir seperti dirinya. Park Jimin sangat amat bersyukur saat ini.

To be continued...

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Astraliancreators' thoughts