webnovel

Black Rose

Berawal dari surat ancaman tanpa pengirim, Soojung terpaksa harus menjalin hubungan pura-pura dengan Jimin yang ternyata adalah seorang vampir. Namun, apa yang ada di balik surat tersebut perlahan mulai menghancurkan keyakinannya. Ia tidak tahu, siapa kawan yang harus diwaspadai, atau lawan yang harus dipercaya. Semua seolah sama saja. Bahkan dia juga tidak tahu, kepada siapa kesetiaannya harus diberikan. Kaum kekasihnya, ataukah organisasi sahabatnya?

Astralian · Fantasy
Not enough ratings
31 Chs

The Change

Tangan Jungkook terulur melewati Soojung untuk mengambil pisau yang memang berada di depan gadis itu. Tentu saja Soojung terkejut. Apalagi ia bisa mencium parfum Jungkook dari belakangnya.

Saat itu, hidung Jungkook menangkap aroma yang tidak pernah ia cium sebelumnya. Dahinya berkerut. Ada sedikit aroma darah Soojung. Namun juga ada sedikit aroma milik Jimin. Padahal hyungnya tidak ada di sana, malah berada di lantai dua.

Aroma sepasang kekasih itu bercampur dengan sebuah aroma lain. Jungkook tidak tahu aroma apa, tapi ia bersumpah bahwa aroma tersebut berasal dari Soojung. "Maaf, Noona," kata pemuda bergigi kelinci tersebut sambil menarik diri.

Soojung yang sedang memotong egg roll, langsung menoleh, kemudian mengangguk. "Tidak apa," jawabnya sambil tersenyum.

"Apakah ada yang bisa kulakukan untukmu, Noona?" tanya Jungkook basa-basi. Karena ia tahu, Soojung pasti akan menolak bantuannya, mengingat ia sama sekali tidak bisa memasak.

"Tidak, Jungkook. Sebentar lagi semuanya siap. Kau bisa menunggu dengan yang lain," tolak Soojung dengan halus.

Jungkook pun mengangguk. Lagi pula ia harus segera berbicara dengan Jimin tentang keanehan barusan. "Baiklah," ujarnya yang kemudian pergi ke lantai dua.

Seperti biasa, mereka akan makan malam bersama setelah restoran tutup. Soojung dan Hyena sedang sibuk memasak dibantu oleh beberapa koki. Sedangkan para pria menunggu di ruang tengah milik Taehyung. Inbi tidak datang hari ini karena sekarang adalah minggu ujian untuknya.

Saat memasuki ruang tengah, Jungkook hanya melihat Jimin yang sedang sibuk dengan smartphonenya. "Di mana Taehyung Hyung?" tanyanya memastikan.

Si lelaki bersurai hitam kelam mendongak, "Toilet."

Merasa aman karena Taehyung tidak ada, Jungkook pun berani membicarakan tentang aroma darah Soojung. "Kupikir memang ada yang aneh dengan Soojung Noona," katanya sambil duduk di samping Jimin.

Mendengar nama kekasihnya, vampir yang lebih tua segera meletakkan smartphonenya dan menyimak dongsaengnya yang kini tengah memotong kue kiriman dari Inbi. Ya, gadis Choi itu mengirimi mereka sekotak besar cake sebagai permintaan maaf karena ia tidak bisa membantu di restoran selama beberapa hari ke depan.

Ekor mata Jungkook melihat Jimin yang kini telah terfokus padanya. Maka ia pun melanjutkan, "Aku mencium bau darahmu juga dari tubuh Soojung Noona. Juga ada bau lain yang aku tak tahu apa."

"Kau yakin bahwa itu bau darahku?" tanya Jimin yang kemudian menggigit bibir bawahnya dengan cemas.

Jungkook mengangguk. "Aku tidak mungkin salah mengenali aromamu, Hyung," jawabnya yang kemudian melahap sepotong cake.

Jimin menghela napas panjang, "Sudah kuduga." Ya, dia sudah menduga hal ini sejak mengunjungi Soojung di toko bunganya senja tadi. Namun, karena belum yakin, ia pun meminta bantuan pada Jungkook.

"Apa? Apa yang kau curigai, Hyung?" tanya Jungkook dengan antusias.

"Menurut buku yang pernah kubaca, perubahan aroma darah pada manusia adalah salah satu tanda bahwa manusia tersebut akan berubah menjadi separuh vampir," jelas Jimin.

Jungkook langsung tersedak mendengarnya. Jimin pun buru-buru menyodorkan segelas air pada adiknya. Setelah minum, Jungkook menatap hyungnya dengan pandangan tak percaya. "Jadi kau ingin mengatakan bahwa Soojung Noona sekarang sedang bertransformasi menjadi separuh vampir begitu?"

Jimin mengangguk dengan muram. Berbagai kemungkinan berputar dalam benaknya. Terutama kemungkinan buruk yang membahayakan Soojung.

"Tapi bagaimana bisa? Apa kau pernah menyuruhnya untuk meminum darahmu?" tanya Jungkook dengan panik.

Bola mata Jimin berotasi sebal, "Jika dia meminum darahku secara langsung, dia pasti akan langsung menjadi vampir, Kookie."

Kepanikan Jungkook berubah menjadi cengiran polos. "Benar juga!" ujarnya, baru menyadari kebodohannya. "Lalu? Apa yang pernah kau lakukan padanya, Hyung?"

"Apa kau lupa Kookie? Aku pernah mentransfusikan darahku padanya."

Tatapan Jungkook berubah horor. "Artinya, darah vampirmu mengalir di dalam tubuhnya. Pantas saja ada aroma darahmu pada tubuh Soojung Noona!"

Yang lebih tua kembali menganggukkan kepalanya, "Dan dia pasti akan kesakitan jika tidak berubah menjadi vampir sebelum bulan purnama."

Jungkook menelan ludah ngeri. Ia pernah membaca tentang separuh vampir yang akan sangat kesakitan setiap bulan purnama datang. Dan ia tidak bisa membayangkan jika hal itu terjadi pada kekasih dari hyungnya. "Kau tahu bagaimana cara mengubahnya menjadi vampir, Hyung?"

Jimin menggeleng, "Mungkin dengan melakukan ritual? Aku akan menanyakannya pada Yoongi Hyung nanti."

Si vampir Greitiklis memijit pelipisnya, pusing memikirkan masalah yang bukan miliknya. Benar kata para vampir bahwa urusan dengan belahan hati pasti akan menguras otak dan hati. "Entahlah, Hyung. Kau membuatku pusing!" ujarnya dengan gusar.

"Maaf, Kookie. Dan terima kasih telah membantu mengonfirmasi kecurigaanku tentang Soojung," ucap Jimin sambil menepuk bahu yang lebih muda.

Jungkook tentu saja terkejut. Selama beratus-ratus tahun bersama dengan Jimin, baru kali ini kakaknya berterima kasih padanya. "Tidak masalah. Mungkin kita harus pergi berburu untuk menyegarkan pikiran?" usulnya disertai cengiran.

Jarang sekali Jungkook mengajak Jimin pergi berburu darah manusia seperti ini. Tapi hei, dia terlalu bahagia! Menurutnya, perubahan sikap Jimin ini layak mendapat sebuah hadiah.

"Pergilah, Kookie! Aku sedang tidak ingin," jawab Jimin yang kembali sibuk dengan benda persegi panjang kesayangannya.

Dahi Jungkook berkerut. Ini sudah kesekian kalinya Jimin menolak ajakannya untuk berburu. Padahal dulu hyungnya itulah yang paling bersemangat untuk mencari buruan setiap malam.

Ia jadi berfikir, sejak kapan Jimin seperti ini? Ah, ia ingat! Itu terjadi saat Jimin tahu bahwa Soojung adalah belahan hatinya. Lelaki Park tersebut lebih sering pergi mengunjungi Seokjin atau Yoongi untuk berkonsultasi.

Bahkan pria yang berusia 200 tahun lebih tua dari Jungkook itu lebih memilih meminum pil darah daripada meminum jatah darah babinya. Padahal pil darah sangatlah hambar dibanding darah babi. Seolah Jimin meminum darah babi hanya untuk bertahan hidup sebagai vampir, sebelum berubah menjadi manusia.

Jimin terlihat serius dengan niatnya menjadi manusia agar bisa bersama dengan Soojung. Sepertinya rasa cintanya sangat besar hingga ia rela mengubah dirinya menjadi makhluk yang selama ini dianggapnya sebagai hewan ternak. Bahkan ia juga rela menukar seluruh kekuatan vampirnya dengan menjadi tua dan mati.

Namun sekarang mereka menemukan fakta lain bahwa Baek Soojung sedang bertransformasi menjadi separuh vampir. Dia tidak bisa menjadi manusia lagi. Satu-satunya cara untuk menyelamatkannya adalah dengan mengubahnya menjadi vampir. Yang berarti Jimin tidak perlu berubah menjadi manusia, bukan?

Namun kenapa hyungnya ini tetap saja menolak ajakannya untuk berburu? Jungkook sungguh tidak habis pikir. Sepertinya masalah dengan belahan hati telah mengubah pemuda tersebut.

🌹 Black Rose 🌹

Tanpa menghidupkan lampu kamar, Soojung berjalan menghampiri lemari. Setelah menemukan piyamanya, ia segera mengganti pakaian. Kemudian, dia pergi ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka.

Saat Soojung menyalakan lampu kamar mandi, ia langsung mengernyit silau, lantas memejamkan mata. Matanya terasa sangat sakit. Dan rasa sakit itu terus naik ke kepala hingga membuatnya pening.

Soojung pun memijit pangkal hidungnya, berharap hal tersebut bisa mengurangi sakit matanya. Dan saat merasa sedikit reda, perlahan ia membuka matanya. Namun matanya masih terasa sakit dan kepalanya pun juga masih terasa pening.

Segera saja Soojung mematikan lampu. Gadis itu kembali mengerjap. Sakit matanya sedikit berkurang. Bahkan matanya terasa nyaman saat melihat dalam kegelapan.

Dia bisa melihat semua benda dalam kamar mandi dengan jelas. Sangat jelas malah. Karena terlalu lelah, Soojung tidak memikirkannya lebih lanjut. Ia segera menghampiri wastafel untuk menggosok giginya.

Setelah selesai, Soojung memasuki kamar sambil menekan saklar lampu dengan refleks. Matanya kembali terasa sakit karena cahaya lampu yang seolah menusuk matanya. Cepat-cepat ia mematikan lampu.

Kemudian Soojung mengamati kamarnya. Segalanya terlihat jelas. Bahkan ia bisa melihat lantai di bawah ranjangnya dengan sangat jelas.

Kemudian matanya tertumbuk pada lemari pakaian. Dia ingat bahwa ia bisa menemukan piyamanya dengan mudah meskipun tidak menyalakan lampu.

Penasaran, Soojung mencoba untuk menyalakan lampu lagi. Hasilnya, dia harus memicing silau. Bahkan semakin lama, matanya terasa semakin sakit karena tersengat cahaya lampu.

Sambil menghela napas, gadis bermata bulat itu mematikan lampunya lagi. "Sepertinya aku terlalu lelah," gumamnya sambil naik ke ranjang dan berusaha untuk tidur.

🌹 Black Rose 🌹

Soojung tersentak bangun karena kembali memimpikan kepala ibunya yang menggelinding mengenai kakinya. Sambil mengatur napas, ia menatap jam dalam kegelapan. Anehnya, ia bisa dengan jelas melihat jarum jam yang menunjukkan pukul dua dini hari.

Seperti malam sebelumnya, gadis Baek itu segera mencuci muka dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Bedanya, kali ini dia tidak menghidupkan satu pun lampu. Soojung benar-benar berjalan dalam kegelapan total.

Setelah menenggak habis sebotol air mineral, entah kenapa Soojung merasa tidak puas. Ia masih merasa haus. Tangannya pun mengambil air dingin dari kulkas.

Setelah meminumnya, Soojung memegang lehernya dengan tidak nyaman. Entah kenapa rasa hausnya masih terasa di tenggorokan. Padahal sekarang adalah puncak musim dingin dan ia baru saja meminum air dingin di pagi buta.

Soojung pun kembali menenggak air dingin di tangannya. Namun rasa hausnya masih juga terasa. Bahkan sama sekali tidak berkurang.

Sambil menghela napas kasar, gadis model itu pun membawa sebotol penuh air dingin ke kamarnya. Sama seperti malam sebelumnya, ia memeluk lutut dan menantikan fajar pertama muncul di ufuk timur.

🌹 Black Rose 🌹

Baek Soojung menjatuhkan tubuhnya di kursi halte. Hari sudah malam dan dia baru saja menyelesaikan jadwal pemotretan. Tidak seperti biasanya, dia membuat semua crew kesal hari ini.

Para stylist mengomeli Soojung karena ia memiliki kantung mata besar dengan wajah yang kusut. Fotografer yang berkali-kali menghela napas kecewa karena hasil foto yang jauh dari kata sempurna. Para crew lain yang terus mengeluh karena kesalahan yang selalu Soojung buat, hingga mengharuskan mereka semua mengulangi pemotretan lagi dan lagi.

Tidak fokus.

Itulah yang sedang terjadi pada Soojung hari ini. Bagaimana tidak, jika yang dia pikirkan hanyalah mimpi tentang kematian ibunya yang selalu datang di jam yang sama? Belum lagi tentang keanehan yang terjadi pada tubuhnya sejak semalam.

Matanya selalu terasa sakit saat ada cahaya yang masuk. Dia bahkan harus memakai topi lebar dan kacamata hitam untuk menghindari sinar matahari siang tadi. Meskipun matahari tidak bersinar seterik musim panas, tapi tetap saja matanya terasa sangat sakit.

Dan inilah salah satu kesalahan Soojung selama pemotretan hari ini. Dia berkali-kali memicing silau karena cahaya softbox. Bahkan ada beberapa hasil foto dimana dia sedang memejamkan mata.

Pantas saja semua orang merasa jengkel padanya!

Perut Soojung tiba-tiba bergemuruh, menandakan bahwa si pemilik sedang kelaparan. Gadis malang itu pun memegangi perutnya sambil menghela napas. Untung saja saat ini halte sedang sepi.

Soojung benar-benar tidak mengerti dengan tubuhnya. Bagaimana bisa dia masih merasa lapar meskipun sudah makan sebanyak lima kali hari ini? Itu benar-benar sudah melebihi jatah makannya sebagai model!

Dia juga terus saja merasa haus. Padahal ia sudah menghabiskan berbotol-botol air dingin. Namun tetap saja rasa dahaganya tidak juga berkurang.

Karena terlalu hanyut dalam lamunannya, Soojung tidak menyadari bahwa saat ini ia tengah dikelilingi oleh beberapa orang berbaju hitam. Mereka bahkan tidak repot-repot mengendap-endap. Tiba-tiba orang yang berdiri di samping kanan Soojung membekap mulut dan hidungnya menggunakan sapu tangan berbau menyengat.

Soojung terbelalak. Saat itulah ia baru sadar dari lamunannya. Dia meronta, berusaha melepas tangan yang membekapnya. Namun tangan-tangan lain segera mencengkeram pergelangan tangannya.

Soojung terus meronta dengan panik. Namun semakin ia meronta, semakin erat pula cengkeraman pada tangannya. Hingga kesadarannya pun semakin lama semakin menipis karena terus menghirup bau sesuatu dari sapu tangan.

Sebelum gadis Baek itu benar-benar jatuh pingsan, ia masih sempat mendengar salah satu dari mereka mengatakan, "Pantas saja bos menginginkannya. Dia memang sangat cantik."

🌹 Black Rose 🌹

Tangan Jimin tidak sengaja menyenggol sebuah botol soju. Botol minuman itu pun jatuh dari meja dan langsung pecah berkeping-keping. Jimin langsung menghela napas lelah dan berjongkok, berniat membersihkannya.

Namun belum sempat tangannya menggapai pecahan botol, tiba-tiba smartphonenya bergetar. Cepat-cepat ia mengambil benda canggih tersebut.

1 pesan dari Baek Soojung

Dahi Jimin berkerut karena bingung. Bukankah smartphone Soojung masih berada di tangan Junmyung?

To be continued...

I tagged this book, come and support me with a thumbs up!

Astraliancreators' thoughts