webnovel

Lahirnya Sayap Baru

"[Teleport]"

 Akio dan Ellia seketika berada di atas langit.

"dasarrr pikiran mesum hahah" ucap Akio

"[Cube]… duduklah disini Ell.. sekarang tak perlu takut, gak bakal ketauan kalo kita disini" ucap Akio lembut dan memegang tangan kanan Ellia.

"heeiii Kin… pemandangan yang kau berikan ini selalu saja membuatku tak bosan untuk menikmatinya, aku bersyukur bisa mengenalmu di dunia ini. Rasanya aku lahir, hanya untuk bersamamu… kuharap aku selalu bisa bersamamu hingga akhir Kinn"

"udah ahh Ell, ngomong apaansih lebay banget hahaha"

"issshhh nyebelin banget sih, ngerusak suasana aja huuufff!"

"apa kau tau Ell hari ini sedang ada hujan meteor leonid lohh.. mungkin sebentar laa…"

"Kinnn lihat ituu bintang jatuhhh…" ucap Ellia memotong bicara Akio

"hehehe dasar" Akio tersenyum

"buruan Kinn buat permohonan.." ucap Ellia yang menutup matanya dan berharap dengan memegang erat kedua tangannya.

"uwaahhh bahagianyaa… hei Kin apa kau tidak membuat permohonan?"

"hemm?? Aku rasa permohonanku akan dikabulkan sekarang Ell.."

"maksudnya Kinn? Ucap Ellia heran sedikit memiringkan wajahnya.

Tak disangka, Akio yang mendekatkan wajahnya perlahan kearah Ellia membuat Ellia gugup bukan main, Ellia yang melihat Akio seperti akan menciumnya, menutup matanya dengan kuat.

Deg…

Degg.. Degggg

Akio pun mencium Ellia dengan lembut, di atas langit yang bertaburan bintang dan bulan yang bersinar terang semakin menyejukkan suasana yang terjadi.

Akio yang membuka matanya, perlahan melepaskan bibirnya dari bibir Ellia dengan pelan..

"aku cinta kamu Ell… hari ini, esok, dan selamanya…" ucap Akio dengan tulus dari hatinya paling dalam

Ellia yang tak bisa berkata apa-apa, dengan mimik muka yang polos dengan mata yang bahagia, memeluk Akio dengan erat.

Akio yang merasakan kalo Ellia merasa malu karena tak sanggup dengan apa yang dilakukan Akio barusan, perlahan menggerakkan tangannya memeluk Ellia dengan lembut. Terasa cukup kuat detak jantung Ellia yang berdebar di dada Akio lewat pelukan mereka.

"Elll… apa sudah selesai?" Tanya Akio yang merasa pelukan ini terbilang cukup lama.

Ellia yang hanya diam dan terus memeluk Akio dengan erat, tak menanggapi ucapan dari Akio.

"hemmm.. kamu ini Ell Ell…" ucap Akio pelan menggelengkan kepalanya pelan.

Pukul 05:23 WIB

"hoaaammm…. Ergghhhhhhh" raung Ellia yang terbangun dari tidurnya.

"Eehhhh….??? EHHHHHHH!!!! Kenapaa bisaaa.. ak..akuu tertidur disini" teriak Ellia terkejut yang terbangun di pangkuan Akio.

"ehehe.. selamat Pagi matahariku.. " ucap Akio lembut dengan senyumannya

"Kinnn.. kenapa kau tak membangunkanku.. maafkan aku yang membuatmu jadi susah karena tidur di pangkuanmu… huaaa maa…."

"sssshhhhtttttt…. " Akio menutup mulut Ellia dengan jari telunjuk kanannya.

Akio yang mengarahkan pandangannya dari Ellia yang masih tersipu malu, kea rah matahari yang akan segera terbit…

 Ellia yang mengerti maksud dari Akio, mengarahkan pandangan juga kearah matahari yang perlahan mulai terbit.

Ellia dan Akio diam sembari menikmati matahari terbit perlahan memancarkan sinarnya ke seluruh tanah mata memandang.

"indahnyaaa…" gumam Ellia

Akio memegang tangan Ellia perlahan, yang tak ingin melewatkan momen romantic dengan suasana yang sedang mereka rasakan, diatas [Cube] yang dibuat Akio.

"tidakkan awal hari ini terlalu indah untuk dirasakan Kinn?"

"eemm.." Akio hanya menganggukkan kepalanya saja.

Sinar Matahari, menyinari tubuh Akio dan Ellia yang berada di atas langit, kehangatan yang dirasakan mereka berdua, serta dibalut angin yang menerpa tubuh mereka, membuat keromantisan dari sepasang kekasih ini tumbuh lebih besar lagi.

"Aku tak akan melepasmu Akintut.. tak akan pernah.." ucap Ellia

"aku juga akan selalu berada disisimu Ell, selamanya…"

Ellia yang mendekatkan wajahnya pada Akio, dengan bibir mungil Ellia… ia mencium Akio dengan penuh kelembutan disetiap sisinya. Ciuman tersebut diakhiri Ellia dengan pelukan penuh perasaan Ellia atas kecintaannya pada Akio.

"uwaaahhh…. ELLLL lihat kebawah!!!" Teriak Akio

"aduuhhh semuanya sudah berkumpul dilapangan Kin.. bagaimana ini" Ellia ikut panik

"kurasa Bakso itu sudah mengetahui kehilangan dirimu didalam camp huufff…!"

"jadi bagaimana dong Kin???"

"aku akan mencari tempat yang pas untukmu Ell.. pegang pundakku" ucap Akio yang membungkukkan badannya, dan Ellia yang berdiri bersiap untuk menyelinap dalam barisan Cronites.

"Reaaaddyyyy???"

"yoshhhhhaaa!!!!…!!!" teriak Ellia

Suara dari para Cronites yang sedang mengobrol menunggu dalam barisan sebelum memulai latihan terakhir pada bulan ini, terlihat Baskoro yang masih belum memulai latihan karena kehilangan jejak Akio.

"wooshhh..!!" Ellia berdiri dibelakang barisan, Ellia yang langsung melepas peganggannya pada bahu Akio, langsung membuat Akio hilang seketika dari pandangan Ellia.

 Akio berteleport disebelah Baskoro, yang membuat Cronites yang melihat cukup terkejut darimana

dia datang.

"wooaahhhhh…" Akio yang meregangkan tangannya ke atas dan kesamping seperti baru bangun dari tidur.

"sudahlah bocah.. kau piker aku sebodoh itu bisa kau tipu.. hmm" ucap Baskoro sambil menggelengkan kepalanya.

"ehehe.. hehe ketauan dehh hahaha" ucap Akio bersikap seakan tak bersalah.

"dasar jiwa muda, selalu saja semaunya… sudahlah berhubung kau sudah disini akan kumulai latihan terakhir minggu ini"

"yooohhh…" ucap Akio dengan lemas

Ketua Baskoro yang membuka latihan akhir bulan ini, diiringi sorak-sorak dari semua Cronites Elite, tingkat I, II, dan III yang ada dilapangan pelatihan.

"Kali ini aka nada perubahan system latihan.. Cronites tingkat Elite akan aku ambil alih dan ikut andil dalam latihan, Cronites Tingkat II, dan III akan diambil Alih oleh Akio, dan Tingkat I masuk ke dalam pelatihanku. Kapten Rusty yang dari awal melatih Tingkat III, akan ikut masuk dalam pelatihan Tingkat Elite.. Apa bisa dimengerti ??!!!"

"yeaaaahhhhh...…" teriak semua Cronites menggema

"satu hal lagii!! Diakhir latihan nanti, akan ada pertarungan strategi antar Tim dari tiap tingkatan, yang nantinya kan kujelaskan diakhir sesi latihan. Sekian!"

"wahhhh seruuu nih… latihan yang kutunggu-tunggu… akhirnya bisa merasakan sensasi pertempuran sedikit.." gumam dari para Cronites

Para Cronites, berkumpul sesuai dengan tingkatan mereka. Tingkat Elite dan Tingkat I yang berjumlah 54 orang berkumpul di sisi kiri, sedangkan Tingkat II, dan III berjumlah 73 orang di sisi kanan.

"waaddaaawww Mishalll kenapa kau ada disini???" ucap Akio terkejut

"sialan kau Akio.."

"hahaha kukira kau ini di tingkat I, ternyata di tingkat III hahaha…" Akio mengejek Mishall

"isshhh nyebeliinnn…"

"ahahaha… oh iya dimana gebetanmu itu?? Azka yah kalo tidak salah.. aku tidak melihatnya heemmm…" ucap Akio sambil melirik disekitar

"dia sudah naik ke Tingkat I"

"bahahaha menyedihkan sekali kau ditinggal oleh gebetanmu sendiri.." Akio tertawa lepas tak dapat menahannya

"hoeehh… sedih sekalii dirikuu, hina aku aku sepuasmu Akio.." ucap Mishall pasrah tak bisa mengelak ejekan Akio.

"haduuhhh sakitt sekali perutku.. huhuhu"

"baiklahh kalo begitu, aku akan membuat hmmm… 73 orang yah, bentuk jadi 37 Tim dan yang sisa satu akan jadi satu tim denganku… silahkan pilih rekan setim kalian dalam hitungan 10 detik"

Semua Cronites tingkat II dan III berhamburan mulai mencari pasangan setim mereka, dan banyak sekali yang berlari kea rah Akio untuk satu tim dengannya.. namun Akio terbang ke atas agar tak ada yang bisa setim dengannya.

Setelah hitungan ke 10 semuanya telah mendapatkan rekan setim mereka, yang awalnya tak saling mengenal dipaksa untuk menjadi rekan satu tim oleh Akio.

"baiklah.. tinggal mencari sisa 1 orang yang bel…lum" ucap Akio terhenti melihat seorang Cronites tingkat III yang terbang perlahan ke atas mendekati Akio.

Akio tersenyum pada Cronites tersebut, sontak saja hal itu membuat semua Cronites yang ada dilapangan terkejut melihat Cronites tersebut juga memiliki skill [Fly] selain Akio, Renz (Rival Akio), Gerrald (Ketua Cronites Dunia), Flen (Pengembara), dan Kaori (Senjata Kanan Akio).

Terlihat dari kejauhan Ellia yang merasa cemburu dengan Cronites tersebut, tak mampu membendung rasa cemburunya yang membakar hatinya, bagaimana tidak.. Ellia yang selalu mencoba untuk menggunakan skill [Fly]

selama hampir 2 tahun, selalu saja tak berhasil.

"heii… siapa namamu??" Tanya Akio pada Cronites yang terbang dihadapan Akio

"Ball… Balqis Jendral"

Akio tersenyum memandang Balqis dengan Skill langkanya, Akio perlahan mengangkat wajahnya melihat ke langit.

Ketua Baskoro yang masih terkejut juga senang mengenai Cronites perempuan yang sedang terbang di sisi Akio, mengingatkannya pada Kaori yang saat itu selalu senantiasa bertempur sebagai tangan kanannya.

"kupikirr.. kau menemukan senjatamu yang baru Akio.." Gumam Baskoro

Angin yang cukup kencang menerpa tubuh Akio dan Balqis di atas langit, membuat Akio merasakan nostalgia saat ia pertama kali mengangkat Kaori sebagai tangan kanannya kala Kaori masih hidup.

"Jendd.. jendrall Akio… apa kau tidak suka jika aku menggunakan skill yang sama sepertimu?" Tanya Balqis gugup

Akio perlahan membuka matanya dan melihat ke arah Balqis..

"eemm.. aku malah berpikir sebaliknya dari yang kau pikirkan Balqis.. matamu, mengingatkanku pada seseorang yang telah pergi.. kuharap kau bisa menjadi harapan dari Cronites Indonesia Balqis" ucap Akio yang terus tersenyum dan mata yang berlinang melihat Balqis