webnovel

Ujian Sayap Baru

Kemampuan [Fly] adalah skill yang bisa dilakukan oleh orang yang memiliki kestabilan kekuatan, yang melampaui titik batas fisik manusia, dan memiliki tenaga dalam melebihi dari 1000 orang.

"heii Balqis.. aku tidak yakin jika kau adalah Cronites tingkat III, apa kau menyembunyikan kekuatanmu selama ini?" Tanya Akio

"mungkin aku tidak ingin menyakiti disekitarku karena kekuatanku Jendral, kalo dibilang menyembunyikan kurasa mengontrol kekuatanku mungkin lebih tepat.." ucap Balqis lembut.

"kau sungguh membuatku takjub Balqis, tak ingin menyakiti tapi tersakiti… kau sepertiku dulu… tapi Balqis,, ingatlah ini, kekuatan yang besar adalah tanggung jawab besar, jangan pernah berlari dari kekuatan yang ada dalam dirimu. Kau adalah salah satu dari Cronites terkuat di dunia tanpa kau sadari Balqis, hanya saja kau seperti permata yang belum di asah saja"

Balqis hanya membisu mendengar ucapan Akio, karena Balqis menahan kekuatannya karena takut menyakiti disekitarnya jika ia menggunakan kekuatan penuhnya, ditambah lagi Balqis adalah orang yang takut akan kematian

jika harus berhadapan dengan Pires yang kuat jika kemampuannya ini terungkap.

"baiklah Balqis, kita tunda dulu obrolan kita ini.. walaupun masih banyak yang ingin kubicarakan padamu"

"baikk.. jendral"

"yoshhh… kuberi kalian mengadu kekuatan kalian pada rekan setim kalian selama sejam untuk mengetahui kekuatan  dari rekan kalian, lalu setelah sejam berlalu.. aku akan memberikan kalian istirahat 30 menit, lalu kita akan berkompetisi.. lalu akan kuambil 5 tim saja untuk mewakili pertarungan kita nanti dengan Cronites Tingkat Elite dan tingkat I di akhir latihan nanti"

"baiklaahhhh… latihaannn dimulaiiii!!!"

Semua Cronites Tingkat II dan III mulai mengadu kemampuan mereka, suara dentuman keras, teriakan dari para Cronites tingkat II dan III bergemuruh di lapangan sisi Kanan. Akio yang menggunakan Skill [Retaining Wall] sebagai pembatas sisi kanan dan kiri tiap Tim membuat para Cronites Tingkat II dan III bertempur dengan wilayah yang cukup tanpa khawatir mengenai tim yang lain.

"apa kau masih bisa terbang lebih tinggi lagi Balqis?" Tanya Akio

"tentu Jendral.."

Mereka terbang lebih tinggi lagi jauh dari atas tanah, Ellia yang melihat mereka merasa cukup cemburu dengan Cronites yang ada disisi Akio sekarang.

"Balqis apa kau pernah mengeluarkan kemampuanmu 100% ?"

"belum Jendral, kurasa aku selalu menggunakan 30% saja jika dalam keadaan genting"

"sebenarnya aku ingin menggunakan kekuatanmu untuk memberi salam pada Bhagiah, tapii yahhh kurasa aku belum bisa sekarang.. karena kemampuanku sudah cukup terkuras karena fisikku yang tidak dalam kondisi baik hahaha… tapi kupikir aku masih bisa menahan semua kekuatanmu"

"maksud Jendrall???"

"iyaa.. kerahkan semua kekuatanmu padaku, akan kucoba untuk menangkisnya"

"jangann Jendral, aku tak mau menyakitimu"

"awww… kurasa kau ada benarnya Balqis, tapi jangan remehkan aku juga Balqis" ucap Akio yang sedikit tertusuk dengan ucapan Balqis

"tapii Jendral.. aku sungguh tak mau melakukannya"

"hemm.. mungkin aku terlalu menyombongkan diriku juga hahaha maafkan aku Balqis, baiklah 80% kekuatanmu saja, kupikir juga aku tak akan mampu menahan kekuatanmu jika 100%" ucap Akio yang mulai merendah.

"Yosshhhh Balqis!!! Bersiaplah…. Aku akan mengujimu disini!!!" teriak Akio membakar semangat Balqis

"Baaiiiiikk Jendrall… bersiaplah juga!!" teriak Balqis namun masih terdengar lembut.

"kita  mulai dari serangan jarak jauh.. [Lightning Spear].." teriak Akio, yang membentuk tombak terbuat dari petir mengarah ke Balqis.

Balqis yang sudah siap dengan pertarungannya dengan Jendral, meregangkan kedua tangannya.

"[Antidote]…" Balqis yang menahan serangan Akio dengan kemampuannya, berhasil menahan serangan Akio Akio.

Akio tersenyum yang merasakan getaran dalam tubuhnya

"sudah lama tidak seperti ini.." gumam Akio yang hanya menggunakan kekuatannya 30% mulai meningkatkannya ke 50%

"bagaimanaaa dengan iniii Balqissss!!!! [Dark Side of Hell].." langit yang tadinya cerah berubah menjadi gelap perlahan dan mengeluarkan api hitam dari balik langit mengarah ke Balqis

"[Super Antidote].." Balqis masih mencoba menahannya dengan penangkalnya namun dalam ukuran yang lebih besar

"guaaarrr… Duarrrrr… Gaaarrrrrr" penangkal Balqis tak mampu menahan serangan Akio, dan serangan Akio mengenai telak pada tubuh Balqis. Balqis terhempas jauh ke tanah.

"ayolahh Balqis.. bangunkan kekuatanmu yang masih tertidur itu.." gumam Akio

Balqis yang perlahan bangkit, meraung cukup kesakitan atas serangan Akio.

"hosshh… hoshhh tak kusangka ini masih dalam tahap ujian dari Jendral"

Balqis yang mulai terbang kembali, sedikit menyentuh titik emosi jiwanya..

"Jendral.. maafkan aku, mungkin aku tak akan bisa melewati ujianmu jika hanya separuh kekuatanku"

Akio hanya tersenyum kearah Balqis menanggapi ucapannya.

"[Power Up]…" tubuh Balqis perlahan diselimuti oleh aura yang sangat besar yang keluar dari dalam tubuhnya.. aura yang dikeluarkan Balqis, terus menerus membesar, hingga pada puncaknya.

Semua Cronites yang sedang berlatih, seketika menghentikan latihannya dan melihat sinar yang sangat besar di pertarungan Akio dan Balqis. Tak lepas Ketua Baskoro, Kapten Rusty, Wakil Kapten I Martis, dan Wakil Kapten II Ellia juga menyaksikan pertarungan mereka berdua.

"Bersiaaplaaahhhh Jendral!!!"

"Aku sudahhh menunggunyaa Balqisssss!!!!"

"[Soul Tantrums]…." Muncullah kilatan kuning hitam dari telapak tangan Balqis yang terus membesar hingga seperti bangunan yang sama seperti serangan penuh Ellia.

"[Soul Tantrums Paiinnnn]!!!!..." serangan yang sangat besar melesat kencang ke arah Akio yang sudah bersiap untuk membalas serangan tersebut.

"hahaha… kekuatan yang indah.. [Eternal Fireball] !!!" bola Api biru Hitam yang seukuran lebih kecil dari [Soul Tantrums] Balqish, melesat ke serangan Balqis yang menuju kea rah Akio..

"GLEGAARRRR!!!!" dentuman dengan daya ledak yang sangat besar karena kedua serangan tersebut, memaksa Akio menggunakan [Super Perfect Cube] yang sangat besar untuk melindungi disekitar dari pertarungan mereka berdua, namun kilatan dari dentuman kedua serangan tersebut menyilaukan di sekitar dengan tajam membuat semua Cronites tertunduk dan menutupi pandangannya dari kilatan itu.

"menyenangkan bukan Balqis kalo bisa tau ada yang bisa menahan serangan penuhmu?" Tanya Akio

"hoshh…hosshh.. hoshh haahaha.. terima kasih Jendral membuatku bisa mengeluarkan semua kemampuanku.. apa kita bisa lanjut lagi Jendral?"

Akio tersenyum.. "yapsss mari kita lanjutkan kembali…"

"Jendral apa kita bisa memulai pertarungan jarak dekat?"

"boleehh… kapanpun kau siap Balqis" ucap Akio tersenyum

Balqis mengeluarkan pedangnya dari balik sarung pedang yang terkait di sisi kiri pinggangnya, Akio yang tidak membawa pedang terkutuknya, hanya menggunakan [Eternal Fire] sebagai pelapis untuk tangannya

"triiinggg… sringgg… sringgg… gaarrrr!!" adu kecepatan dan kekuatan dari mereka membuat semua Cronites Terpelongok melihat pertarungan mereka.

"bagaimana bisa dia memendam kekuatan gila seperti itu… apa dia benar-benar Cronites tingkat III, tidakkah dia terlalu hebat hingga bisa mengimbangi HARUMA" ucap para Cronites yang menyaksikan pertarungan mereka.

Pertarungan jarak dekat Akio dan Balqish berlangsung cukup lama, tapi taka da satupun dari mereka yang mengenai fisik mereka masing-masing.

"Clannggg!!!..." pedang Balqis dan [Eternal Fire] Akio saling beradu.

"he…heeii Balqis apa kau siap untuk maju ke tahap berikutnya??" Tanya Akio

Mata Balqis melotot terkejut, karena yang dikiranya Jendral sudah mengeluarkan semua kekuatannya.. sirna tak percaya ternyata jendral masih menahan kekuatannya.

"akuu siaapp Jee…jendralll!!"

"akan kugunakan 70% kekuatanku untukmu Balqis"

"[Power Up]…"  langit yang mendung selama pertarungan mereka berlangsung, berubah menjadi gelap pekat

yang membuat semua Cronites ketakutan.