webnovel

Apa itu cinta.

Aku bertemu dengannya, dan pada akhirnya siapa yang akan aku pilih?

author_gaje_ya_kan · Urban
Not enough ratings
20 Chs

menghabiskan waktu

"Baik adik-adik sekarang kita latihan baris berbaris."

kemana ichi ya?

apa sebenarnya dia tidak ikut pramuka?

selang berapa lama, sekitaran 15 menit mereka bertiga pun muncul dan bergabung mengikuti kegiatan pramuka.

kami selesai di jam 6 sore, hari sudah menjadi gelap.

"Kalian dijemput ya?"

tanya-ku.

"Gak, kami biasanya naik bis."

kok orang sekaya mereka naik bis sih?

ah masa bodoh, yang penting aku bisa pulang bareng dengan ichi.

kami berempat pulang menaiki bis, lalu kami berpisah di tengah perjalanan, rumah-ku lumayan jauh.

Sepertinya ada yang kurang?

aku berpikir lama sekali apa yang ku lupakan itu?

"Astaga! aku lupa untuk mengatakan itu!"

dirumah ayah dan ibu sudah duduk dimeja makan, menunggu kepulangan-ku, lalu mereka menyuruhku cepat-cepat duduk dan makan malam bersama.

"Sur, kamu ikut turnamen volly ya?"

Bulan depan akan diadakan turnamen se kabupaten, SD, SMP, dan SMA.

Adik ku sangat berperestasi dibidang olah raga, dia dan timnya selalu mendapat juara disetiap turnamennya.

katanya kini dia mulai fokus untuk mengejar cita-citanya sebagai pemain volly propesional, mudah-mudah itu bisa terwujud.

"Kak, Besok ada waktu?

Kalau bisa, yuk kita jalan-jalan."

Dia ichi pacar-ku, anak seorang pembesar 3B, Ayah dan Kakeknya adalah petinggi 3B.

dia mempunyai kembaran.

yakini, Nina dan Sandra.

mereka ibarat apel dibelah 3 sama rata.

Kalau bukan gaya rambut, sifat dan suara, sangat sulit untuk membedakan mereka bertiga, bahkan aku... sampai sekarang masih kesulitan membedakan mereka.

"Permisi! Kak Cipto!."

panggil dirinya dari luar rumah-ku, ibu membukkan pintu untuknya, menyuruhnya masuk kedalam.

"To, ada pacarmu!"

seru ibu memanggil ku, Aku pun dengan segera keluar dari kamar.

"Kakak? Gaya rambut apa yang kakak buat?"

tanya dia, aku cuma membalas dengan senyuman dibibir.

kemudian kami berpamitan kepada ibu, dan pergi jalan-jalan di pagi itu.

menyusuri trotoar, kami mampir sebentar di caffe, memesan segelas kopi latte, dan sepotong kecil cake.

"Pagi ini kamu manis sekali Ichi." Ujar-ku sembari mencubit pipinya.

wajah bulat itu bersemuh merah, "Lucunya." gumamku dalam hati.

kemudian kami melanjutkan lagi perjalanan kami, dan sampai lah kami di suatu pantai yang sepi tak jauh dari rumah-ku.

"Dulu aku suka mencari kerang dipinggir pantai ini, bersama teman-teman-ku."

ku ajak dia menuruni tangga, beton pencegah erosi pantai.

"Disaat air laut surut besar, Kami bahkan bisa ke ujung sana."

Menunjuk kearah batang mangrove yang tumbuh sendirian ditengah-tengah sana.

dulu, pantai ini memang terletak disana, namun semenjak hutan bakau dibabat habis, sekarang pantainya maju sekitaran 20 meter dari tempat asalnya.

erosi besar-besaran pun terjadi dikala itu, tapi untungnya sekarang masyarakat sadar akan pentingnya menam kembali pohon mangrove, agar tidak terjadi erosi lagi.

Kini dia mulai berlari-larian di bibir pantai, "Aku ingin sekali menghirup angin laut, Apakah air laut itu benar-benar asin?"

"Apakah selama ini kamu tidak pernah kepantai?" tanya-ku.

"Pernah kok, aku cuma mengoda kakak saja."

jawabnya kemudian memperlihatkan gigi putihnya.

"Eeem... Kakak cubit pipi tembem ini ya."

rasanya sudah lama aku tidak bermain keluar rumah, semenjak aku beranjak dewasa

aku jarang sekali bermain keluar.

toh gak ada juga yang ngajakin aku main keluar, teman-teman sekampung udah pada sombong-sombong.

"Kakak, itu apa bentuknya kayak daun terbalik? ih gede nya..."