Bertemu Nina

hari rabu, tepatnya di sore hari sepulang sekolah.

aku tanpa sengaja melihat Nina di depan sebuah toko, dari gerak-geriknya dia sedang melihat-lihat ke dalam toko itu.

apa yang ingin dia lakukan?

kemudian aku mengarahkan pandangan-ku kearah papan menu yang berdiri di pojok kanan toko kayaknya itu tempat jualan ice cream deh.

"Diskon ice cream buat pasangan?"

apa itu yang dia inginkan?

aku pura-pura berjalan mendekatinya, menyapa dan kemudian menanyakan dirinya.

"Gak langsung pulang Nin?"

ujar-ku, sesekali melihat kearah papan menu.

"Wih ada diskon, bawa pasangan diskon 50% sayang Ichi lagi ada kegiatan sekolah.

lu mayan nih, kamu mau Nina?"

ucap-ku kepadanya, menanyakan apakah dia mau masuk kedalam toko bersama ku.

Akhirnya kami pun masuk kedalam, lalu memesan ice cream berukuran besar yang berwadah mangkuk besar.

"Ini sih gak bakalan habis untuk satu orang, kita bagi aja yuk nina?"

kemudian kami duduk, lalu menyantap ice cream itu, Uuuu super lembut dan dingin, rasa vanila benar-benar kuat.

topping biskuit begitu banyak, marsmellow dan butiran apa lah namanya, menambah rasa.

"Hey, di pipi mu ada bekas biskuit yang menempel."

"Bukan, bukan yang disebelah kanan, ya kiri agak kebawah.

Huh sini aku yang bersihinnya."

ku gapai dirinya, tangan-ku mulai membersihkan bekas biskuit dari pipinya.

sesudah itu aku melanjutkan lagi menikmati ice cream yang lembut ini.

entah kenapa dia diam saja sore ini, apakah dia sakit gigi?

ke esokan harinya, giliran Ichi pula yang mengajak-ku ke suatu tempat. dan pada akhirnya ia mengajak ku ketoko ice cream itu.

astaga... apakah ia juga ingin mencoba menu itu?

"Mau pesan seperti yang kemarin?"

"Huh kemarin? kamu sudah pernah kesini ya Kakak?"

mampus aku, apa yang harus aku katakan kepadanya?

"Bukannya kemarin mas dan bak pernah mampir ketoko ini?"

"Siapa dari mereka berdua? Nina atau Sandra? kenapa kamu tidak bilang kepada-ku bahwa kamu mengajak salah satu dari mereka kesini? apakah..."

"Tidak Ichi, aku hanya kebetulan bertemu dengan saudari-mu, dia tanpak ingin sekali mencicipi ice cream itu." ucap-ku menunjuk kearah papan menu yang ditempel di dinding.

"Kami pesan yang itu bak, satu aja."

aku harus menangkan dirinya, kalau tidak ini akan berakhir dengan pertengkaran.

ku jelaskan apa yang terjadi kemarin, dimana aku dan nina mampir ke sini untuk membeli ice cream.

"Jagan gambek lagi dong, jelek loh kalau gambek."

"Suapin."

Dengan paksa dan menahan malu, aku menyuapi ice cream ke mulutnya.

"Ini kupon diskon selama satu bulan." ucap karyawan ditoko itu, memberikan satu lembar kupon diskon kepada kami berdua.

apa maksudnya?

besok jum'at, pramuka?

kelas 11 sudah tidak diwajibkan untuk ikut pramuka, sedangkan kelas 10 wajib pramuka.

Aaah... gak bisa pulang bareng Ichi deh.

"To, besok kita pramuka yuk."

"Gak ah Mas, aku mau belajar aja dirumah."

jawabku, dan setelah itu mulai mencatat materi yang ketinggalan dibuku tulisku.

"Pacar kamu pramuka kan?"

"Yuk, aku ikut pramuka juga."

"Kalau soal pacar aja cepat."

ledek dimas kepada ku, tentu saja soal pacar aki cepat mengiyakannya, apa lagi pacar wajah bulat itu, aaah aku ingin sekali menarik kedua pipi-pipinya.

"Kak ini aku bawakan bekal, ini dijamin enak kok. kakak, apa kakak juga akan ikut premuka?"