webnovel

Apa itu cinta.

Aku bertemu dengannya, dan pada akhirnya siapa yang akan aku pilih?

author_gaje_ya_kan · Urban
Not enough ratings
20 Chs

Ketaman

Masa bakti ku sebagai Ketua OSIS akan segara berakhir, diakhir semester ganjil ini.

Ah... aku pikir dengan begini aku memiliki waktu luang.

"Kamu sudah menentukan dimana kamu akan kuliah To?"

"Masih belum ku pikirkan."

Ujian Semester tidak lama lagi akan datang, Sandra beberapa hari ini meminta ku untuk menemani dirinya belajar.

dia bilang bahwa dia belum yakin dengan kemampuan dirinya sendiri, apakah bisa lulus disemua mata pelajaran yang diujikan nanti.

"Selain pintar, guru juga ada penilaian lainnya.

Kamu rajin masuk sekolah, absen mu bagus.

dan yang terpenting selalu mengerjakan tugas yang guru-guru berikan kepada mu."

"Sandra, apa kamu pacaran sama Dimas?"

"Tentu saja tidak Kak, dari awal bertemu Kak Dimas sudah melirik Nina. dan dia juga berkata kepada ku, bahwa dia menyukai Nina."

Kok aku jadi pusing ya... jadi mana yang Dimas sukai?

ayolah jangan membuat ku menebak-nebaknya Dimas.

"Aku belum mau pacaran, aku hanya ingin serius belajar.

aku ingin menjadi seperti Ibu ku, ya dia dulu adalah seorang guru."

apakah dia ingin semirip mungkin dengan ibunya?

Ruangan kelas ini begitu sunyi, sore hari.

cahaya jingga yang masuk keruangan kelas, aku merasa seperti aku sedang di planet lain.

ini sungguh sunyi.

"Ibu pernah berkata bahwa Ayah kami memiliki trauma terhadap cahaya senja, disaat kami menanyai hal itu, ibu menjelaskan bahwa pacar ayah yang dulu, meninggal diwaktu senja, kemudian kami tidak lagi membahas persoalan itu."

senja ya?

warna jingga ini memang begitu memilukan, bahkan untuk aku yang notabene tidak memiliki pengalaman pahit sekali pun.

apa yang sebenarnya tuhan maksudkan dari warna senja ini?

"Hey kak!?"

Sandra langsung saja menyadarkan ku dari lamunan.

nampaknya kami harus segera pulang.

sampai dirumah, aku begitu kelelahan.

Ayah mungkin sudah pergi, minggu besok aku juga akan menyusul mereka, namun... 4 jam menaiki motor itu sungguh melelahkan, "Dek...!? dek!?" ku panggil adik ku, sambil aku mencari nya sekeliling rumah.

setelah lama mencarinya dan tidak ketemu ketemu, aku pun baru sadar bahwa adik ku juga ikut pergi bersama ayah.

"Ya Tuhan! bodohnya diriku."

ucapku, lalu tertawa kepada diri sendiri.

"Kak, Minggu Kakak ada acara gak?"

"kakak pergi ke acara pernikahan sepupu kakak."

"Aku ikut..."

eh... ada apa dengannya?

"Ayah dan Ibu mengizinkannya."

Aduh kalau orang tuanya sudah memberi izin aku tidak bisa lagi melarangnya untuk ikut bersama ku.

"besok boleh ketemuan gak?"

Sudah sekitar 2 jam aku menunggu ditaman ini, namun dia tidak kunjung datang, saat membalas pesan ku dia baru selesai berdandan.

ya ampun berapa lama waktu yang dihabiskan perempuan untuk itu?

"Maaf ya..."

"Kenapa kamu begitu lama Ichi."

ku tarik pipi tembemnya, "Dasar wajah bola." ejek ku kepadanya.

kami ketaman hiburan, mencoba menaiki rollercoaster.

Apa yang mereka teriaki sih, ini hanya permainan, aku tidak terlalu takut dengan ini.

"Itu menakutkan bukan, Kak?"

"Ah, Iya itu menakutkan... sampai-sampai kamu mencengkram ku begitu kuat, lihat ini (sembari aku menunjuk ke lengan tanganku yang bebercak.) dasar Ichi"

huuu... dia sungguh mengerikan dari rollercoaster, "Aku ingin sekali mencubit pipi mu."

"Kakak selalu saja mencubit pipiku."

"Karena pipi mu sungguh mengemaskan Ichi."

aku terus-terusan mencubit pipinya, dia hanya bisa mengaduh dan berupaya melepaskan tanganku dari kedua pipinya