webnovel

Apa itu cinta.

Aku bertemu dengannya, dan pada akhirnya siapa yang akan aku pilih?

author_gaje_ya_kan · Urban
Not enough ratings
20 Chs

Kamu hebat Ichi

"Apa Kakak Dimas naksir sama Sandra?"

Tanya Nina blak-blak'an, Aku cuma bisa terdiam sambil menganga.

"Gila!" pikirku, melihat Nina tanpa beban langsung berkata seperti itu.

Namun, sepertinya Nina juga menampakan ekspresi lain... aku tidak tahu apa yang dia pikirkan sekarang ini.

"Enak ya, kalau memiliki sifat sayang mudah akrab dengan orang lain. aku juga kepengen sekali memiliki sifat itu." Dia sanggahkan dagunya di telapak tangan kanannya, lalu mengadah ke atas.

"Sifat bisa diubah Nina, tergantung kemauan diri. Dan kamu perlahan-lahan sudah mengubah sifat itu, waktu itu Sucipto selalu berkata kepada ku... bahwa dari ketiga kembaran hanya kamu yang tidak menerima kehadiran nya, namun sekarang ini kamu sudah menerima kehadirannya ditengah kalian bertiga bukan? bukankah itu juga karena kamu, yang sudah mengubah sifat mu?"

aku yang mendengarkan perkataanya lagi-lagi cuma bisa terdiam, gila sih dalam sekali nasehat dari Dimas sih mesum ini, sumpah selama 11 tahun aku berteman dengannya baru kali ini dia berbicara seperti itu.

"Tumben Mas kamu berkotbah." Aku berusaha mencairkan suasana yang mulai membeku ini, akhirnya kami berempat tertawa, menertawai Dimas.

"Aku memang suka sama Sandra, Wanita bodoh itu tipe aku sekali." ucapnya blak-blakan, namun kayaknya itu juga hinaan untuk Sandra.

"Karena mengajar wanita yang kita sukai itu, sangat menyenangkan."

Entahlah Mas, aku bahkan berpikir sebaliknya, bahwa mengajari pacar itu melelahkan.

karena mereka tidak akan sepenuhnya ingin belajar, melainkan hanya ingin bermain dan bermanja-manja dengan ku.

"Ya, aku juga tidak ingin mendengarkan jawaban itu untuk sekarang ini, toh aku ingin Sandra melihat apakah aku layak atau tidak untuknya... ayo ayo belajar lagi!"

Kami pun meneruskan lagi kegiatan belajar, Ichi lagi-lagi tidur dipangkuan ku, Nina bilang bahwa Ichi sekarang ini sedang meniti karir di dunia Fashion designer, kata Nina itu memang Cita-cita Ichi sejak kecil, Ichi selalu ikut kursus menjahit dikala tidak ada sesi les.

dia selalu pulang larut malam, Aku merasa aku harus menyemangati dirinya.

"Apa yang kakak suka dari Ichi?" Tanya Nina kepada ku, lagi-lagi aku harus mendengar pertanyaan ini.

"semuanya." jawabku singkat, lalu mengkoreksi jawaban Nina, "Ini masih salah Nina, coba jawab ulang."

Sampai pada akhirnya, Nina, Sandra dan Dimas pulang. Ichi masih tertidur dengan nyenyak dipangkuan ku.

"Aku selalu bodoh menghadapi dirimu... Aku selalu saja merasakan kalah dari mu, perjuangan mu sungguh membuat ku kagum."

malam pun semakin larut, aku antar pulang Ichi kerumahnya, sampai dirumahnya aku hanya bersalaman kepada kedua orang tuanya, lalu aku kemudian langsung pulang kerumah.

jika hari sesi les mereka itu Senin, Selasa dan Minggu.

Maka sesi les adik ku itu Kamis dan sab'tu, kadang bisa berubah mengikuti keadaan dari adik ku.

Aku juga tidak ingin melihat nilai yang buruk dari adik ku.

"Kamu udah pulang? gimana latihan hari ini?" Tanpa aku duga, dia langsung masuk kedalam kamar tanpa menjawab pertanyaan ku terlebih dahulu, apakah ada masalah ditempat latihannya?

Sekarang aku sedang menunggu kepulangan ayah, tak biasanya ayah pulang selarut ini, paling lama ayah pulang kerja ya selepas magrib.

apa mungkin dia lembur?

"Ayah pulang..."

akhirnya ayah pulang dijam 12 malam, ini terlalu larut.

bahkan aku saja sudah sangat mengantuk, mata ku pun sangat berat.