webnovel

Apa itu cinta.

Aku bertemu dengannya, dan pada akhirnya siapa yang akan aku pilih?

author_gaje_ya_kan · Urban
Not enough ratings
20 Chs

Kerumah pacar.

"Kak."

"Iya, ada apa chi?" tanya-ku, nampaknya ia begitu gelisa, disaat ia baru selesai membaca pesan di Hpnya.

"Ayah kami mengajak Kakak untuk makan malam dirumah kami."

jelep, apa yang ayahnya ingin lakukan kepada-ku, Ya tuhan jika hari ini, jika malam ini adalah malam terakhir-ku, aku minta kepada-mu tolong hapus seluruh dosa-dosa ku selama ini.

"silahkan masuk, silahkan masuk." apakah keramahan ini hanyalah ekting ayahnya?

aku masih saja ketakutan, kedua lututku seakan tidak bersendi.

"mari makan mari makan, nak siapa namanya?"

"Sucipto Pak." jawab-ku, apakah dimakanan ini ada racun didalamnya.

"Kamu anaknya pak Zul kan?"

"Iya."

"Ahahaha... anaknya pak zul toh." ucap ayahnya Ichi kepada ku.

ichi hanya diam membisu duduk disamping-ku menggenggam tangan kiri-ku, bermaksud untuk menenangkan diri-ku.

"Ayah mu dulu teman kerja nya Bapak diwaktu masih kerja dipercetakan. ibu mu kalau gak salah namanya Jainab kan."

apakah mereka memang teman baik dulunya?

entahlah, yang hanya ingin ku lakuan iyalah menghilangkan ketakutan ini di dalam diriku.

"Ayah kamu dulunya temannya ayah ichi, mereka berdua suka mengadakan makan-makan setiap minggunya, baik dirumah ini atau pun dirumah kalian, kalau gak salah pak idam yang pertama kali mengadakan makan-makan ya kan Yah?

Kemana sekarang pak idam ya."

kini aku sedikit lebih tenang, Ichi pun kini mulai menikmati setiap suapan makan dimulutnya, dia tidak lagi menggenggam tangan-ku.

Nina dan Sandra mereka sudah dari tadi selesai makan, mereka langsung naik keatas.

"Apa yang kamu sukai dari anak kami ini?"

Yah tuhan, baru saja berpacaran sudah ditanya seperti ini.

aku harus jawab apa Tuhan?

"Yang aku sukai? tidak ada." ucap-ku, seketika membuat ichi menoleh kearah-ku.

dia mulai agak kecewa dengan ucapan-ku barusan

"namun, jika bapak bilang apa yang aku cintai dari ichi aku akan menjawab, yang aku cintai dari ichi adalah ichi itu sendiri." jawab-ku, aku seperti motivator aja.

ya tuhan malunya aku, kenapa aku harus memgatakan perkataan seperti itu, sungguh memelukan.

Ku lihat ichi yang mulai malu-malu, Maaf ichi maafkan Aku.

"Yang kamu pilih adalah peribadi yang rapuh, suka manja, bodoh, suka mengalah. kenapa kamu tidak memilih kembar yang lainnya?"

pertanyaan macam apa ini, salah menjawab sedikit saja bisa membuat hubungan ini hancur, bahkan nyawa ku pun bisa hilang.

"Ichi pekerja keras, walau pun dia bodoh, dia tetap ingin berusaha. dia tidak pintar memasak, bahkan masakannya itu terasa hambar namun, dia masih mau berusaha. itulah yang membuat dia menonjol dari kedua kembarannya."

Ini apakah tes dari orang tuanya, di setiap kali mereka bertanya disetiap kali itu pun aku harus berpikir agar tidak menyakiti hati ichi.

"Kamu tahu, kamu dan Ichi mempunyai sifat yang sama."

ucap ibunya, sembari membereskan piring bekas makanan kami.

Aaaah... selesai juga jamuan makan malam yang menegangkan itu, aku pun berpamitan pulang kepada mereka semua, ichi mengatar-ku sampai depan pagar rumahnya.

besok apa yang harus aku lakukan?

tanpa aku sadari pagi pun menyibak, cahaya nya masuk kekamar-ku.

Sekolah pun dimulai pukul 8 pagi, guru bahasa indonesia menjelaskan materi tentang puisi.

Kini sore datang lagi, sesi les kali ini tanpa kehadiran sandra, karena dia sedang ada kegiatan disekolah.

"Wah seratus kamu hebat Ichi." ucapku.

"Hadiah apa yang ingin kamu pinta dari kakak? boneka? coklat? atau..." belum sempat aku meneruskan perkataan-ku, tiba-tiba ia mendaratkan ciuman dibibir-ku, untung saja orang tua ku tidak dirumah dan adik masih latihan volly.

"Itu pertama kalinya aku berciuman kak." ucapnya malu-malu.

"aku pun sama sayang." kemudia kami melanjutkan lagi berciuman.