webnovel

Apa itu cinta.

Aku bertemu dengannya, dan pada akhirnya siapa yang akan aku pilih?

author_gaje_ya_kan · Urban
Not enough ratings
20 Chs

Aku benar-benar mencintai Ichi

Kini waktu sudah semakin sore, Ichi pun kini tertidur di sampingku, sedangkan aku masih saja harus berkutat dengan tugas menyalin dan mengkoreksi tulisan di lembaran kertas ini, semakin lama cahaya senja semakin berwarna jingga gelap.

"Aku yang berumur 16 tahun tidak lebih pintar dari aku yang berumur 11 tahun."

aku mengelus-elus rambutnya, sembari tangan satunya lagi mengetik di keyboard laptop.

siapa sangka aku mempunyai pacar secantik Ichi, yang sangat mencintai diriku, selalu ingin terus-terusan berada didekat ku.

"Ichi, bangun... yuk kita pulang."

di perjalanan pulang, dia masih mengantuk. aku pun berinisiatif mengikat kedua tangannya melilit pinggang ku, agar dia tidak terjatuh.

Sesampainya kami dirumahnya, hari sudah menjelang malam dan dia tertidur sepanjang perjalanan tadi.

"Maaf ya Ichi ngerepotin kamu." Ucap ibunya, mencoba membangunkan Ichi, namun seperti yang dipikirkan Ichi tidak mudah untuk dibangunkan.

"Justru saya yang ngerepotin Ichi bu." kini aku juga membantu membangunkannya, dan pada akhirnya dia pun sepenuhnya terbangun, "Ehm... masuk dulu yuk nak Sucipto, Makan disini aja."

Awalnya aku menolak ajakan itu, dengan dalih bahwa mungkin saja keluarga ku sedang mencemaskan diriku yang tidak kunjung pulang, namun dengan cepat ayahnya menelepon ayah ku, mengabari bahwa aku sedang berada dirumah mereka.

"oke lah kalau gitu."

kemudian telpon itu pun terputus, kini aku tidak bisa menolaknya lagi, dengan agak sungkan aku pun masuk kerumah pacar ku.

"Makan makan ayo makan." keramahan ini membuat ku tidak enak, rasanya begitu canggung, Ichi sengaja duduk didekat ku, sedangakan kedua saudarinya duduk di kedua sisi kanan dan kiri meja makan.

"Akhir-akhir ini Sandra selalu memamerkan nilai nya, dia begitu sombong dengan nilai-nilanya.

berkat mu lah nilainya menjadi baik, mereka semua tidak ada yang meniru kepintaran ibu mereka." Ujar ayah mereka bertiga, kemudian mengambil lauk dan menaruhnya di piring ku kemudian berkata "makanlah sepuasnya."

mereka memiliki rumah sederhana diluar bayangan ku, aku pikir mereka benar-benar menghabiskan waktu dirumah yang super megah dan besar.

namun nyatanya rumahnya tidak jauh berbeda dari rumah keluarga kami.

Ichi pernah berkata, bahwa ayahnya orangnya tidak terlalu suka dengan keramaian, maksudnya bahwa jika rumah mereka itu besar dan mewah, pastinya harus memperkerjakan pembantu yang banyak pula untuk mengurusi dan membersihkan rumah, Ayahnya tidak suka keramaian, itu akan membuat ayahnya merasakan pusing dikepalanya.

dia juga berkata bahwa ibunya super perhitungan, selain mereka bekerja di 3B grup, orang tua Ichi juga membuka usaha sendiri, sekarang usaha itu sudah semakin berkembang dengan cabang 4 cabang diluar kota.

yang jadi masalahnya adalah kenapa mereka selalu mengunakan moda transportasi umum?

"Terimakasih atas makanannya, saya rasa saya harus berpamitan pulang. kalau begitu saya pulang dulu bapak, ibu, Ichi, Nina, dan Sandra." setelah itu aku berpamitan kepada mereka sekeluarga.

sesampainya dirumah, aku ditanyai berbagai macam pertanyaan dari kedua orang tua ku.

"Gimana makan dirumah calon mertua? Enak gak?"

untung saja dia ini adalah Ayah ku, kalau saja dia ini adalah teman ku sudah pasti aku cekik habis-habisan.

"Hemzz... kamu menanyai kenapa mereka tidak memilih mengunakan kendaraan pribadi ketimbang harus mengunakan tranportasi umum?

mungkin karena kemacetan?

kenapa kamu tidak menanyai ini ke pacar mu?"

Sesudah mandi, aku pun langsung masuk kekamar dan ingin segera tidur, sungguh hari ini sangat melelahkan sekaligus menyenangkan, karena aku bisa terus-terusan bersama orang yang aku cintai.

"Akhirnya aku bisa merasakan cinta!" teriak ku didalam hati.