webnovel

Alqueena

Astyaaa · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

Alqueena 3

Key pun memikirkan apa yang Efan dan Dana bicarakan, ia sangat penasaran dengan mereka berdua hingga.

Tok tok tok

Ceklek

Pintu pun dibuka oleh Key  dan menapakkan seorang laki laki siapa lagi kalau bukan Efan Gustav.

"Gua masuk ya" ujar Efan dan langsung masuk ke kamar Key tanpa menunggu jawaban dari Key.

"Ngapain? Gua mau nanya bang lu ngomong apa sm Bang Dana?" Tanya Key.

"Oh jadi gini..."

Flashback

"Duduk" ujar Efan saat mereka sudah sampai di sebuah ruangan

"Aldana Damian Waltson anak sulung dari Damian Waltson dan Rika Keyna Waltson. Mempunyai sepasang adik kembar yaitu Aldrick Keyvaro Waltson dan Alqueena Keyna Waltson. Dulunya mempunyai keluarga harmonis tetapi saat kecelakaan 7 tahun yang lalu senuanya berubah menjadi sunyi. Hahaha dan kedua orang tua yang tak mempunyai otak rela mengusir anaknya hingga menuduhnya sebagai  pembunuhh sang kakak padahal ia tidak membunuhnya, dan sang kakak masih hidup sampai saat ini apakah itu yang dinamakam membunuh?. Hingga sampai saat ini seorang gadis yang diusir tersebut belum kalian temukan bahkan kalian menghrapkannya sudah meninggal bukan begitu Aldana Damian Waltson?" Tanya Efan

"Tidak. Justru kita mencarinya dan menyewa detektif handal untuk menemukan princess Waltson" balas Aldana

"Ouhh mengewa detektif handal rupanya, kau tidak perlu menyewa detektif handal karena princess waltson sudah ada didepan mata lu sendiri, bahkan ia menjadi teman lu" ujar Efan

"Wht? Siapa? Tolong kasih tau gua please" balas Aldana

"Tidak semudah itu tuan Aldana" ujar Efan

"Tolong kasih tau gua dimana Queen, dan gua janji akan menuruti apapun keinginan lu" ujar Aldana dengan menatap Efan sendu.

"Kalo gua mau lu mati bagaimana?" Tanya Efan dengan senyum smirk nya.

"Gua sanggup, tapi pertemukan gua dengan queen sebelum gua mati" jawab Aldana

"Hahahaha gua bercanda brother" ujar Efan seraya menepuk bahu Aldana. "Gua cuma minta jangan kasih tau siapa siapa termasuk keluarga lu, gua mau cuma lu doang yang tau karena gua gak mau queen akan dicelakai lagi oleh keluarga lu. Dan satu fakta gua kasih tau ke lu bahwa yang mau mencelakai queen 7 tahun lalu adalah salah satu keluarga Waltson, gua gak mau kasih tau siapa orangnya yang gua mau lu menyelidiki sendiri." Lanjut Efan

"Kok lu bisa tau kalau salah satu anggota keluarga Waltson yang ingin mencelakai queen?" Tanya Aldana kebingungan

"Ya gua tau, karena gua sudah menyelidiki semuanya. Alasan ia mau membunuh queen pun gua sudah mengetahuinya" ujar Efan

"Please sekarang kasih tau gua dimana queen gua mohon" mohon Aldana

"Gua kasih tau, tapi apa lu berjanji untuk gak bilang ke keluarga lu dan teman teman lu cukup lu sendiri yang mengetahuinya" ujar Efan

"Ya gua janji" balas Aldana

"Oke percaya kalo lu laki." Ujar Efan "Ekhmm, Alqueena Keyna Waltson adalah Alqueena Keyna, seorang gadis perempuan siswa baru di AIHS, sekelas dengan sahabat kecilnya Rere Putri Algarega,  ia junior lu dan sekarang lu sedang berada di mansionnya." Lanjut Efan

"Keyna?" Tanya Aldana

"Ya, dia Queen lu. Gadis kecil yang diusir oleh keluarganya sendiri karena kesalah pahaman dan dengan tega orang tuanya tidak memperbolehkan ia menggunakan  marga keluarganya lagi. Cukup miris bukan? Sampai ia tidak tau harus kemana dan saat itu ia bertemudengan seseorang" balas Efan

"Tolong pertemuka gua dengan queen gua mau minta maaf buat semuanya, tolong" mohon Aldana dengan mata yang berkaca kaca.

"Tidak untuk sekarang, maaf sebelumnya lebih baik lu dan teman teman pulang. Dan pastikan mereka tidak curiga bahwa lu sudah mengetahui dimana keberadaan queen lu. Satu lagi mansion ini akan terbukan untuk lu kapan pun lu mau kesini pintu akan selalu terbuka" ujar Efan seraya tersenyum tulus

"Terimakasih bang, gua berhutang budi sama lu dan gua mau nanya gimana lu bisa bertemu dengan queen?" Tanya Aldana

"Sans, lain waktu gua ceritain sekrang lu pulang, gua tau lu bisa jaga rahasia" balas Efan

"Oke, thanks bang" ujar Aldana

Flashback of

"Jadee gituuu Keyy sayanggg" ujar Efan sedangkan Key yang mendengarnya hanya manggut manggut. "Tapi lu gak marah kan dek gua kasih tau Aldana yang sebenarnya" tanya Efan

"Ga bang, santai. Tapi tidak dengan orang yang telah mengusirku bang" balas Key tersenyum smirik.

"Siapp, cuma Aldana doang mah" ujar Efan

"Okee, yaudah lu keluarr sanaaa. Gua mau tidurr bang" ujar Key

"Iye iyeee, gua balik. Yaudah tidur good night princess abang" balas Efan seraya mengecup dahi Key. Key yang mendapat perlakuan seperti itu oleh abangnya pun tersenyum tulus, senyum yang tidak pernah ia keluarkan  setelah beberapa tahun lalu.

^^^^^^^

Reynald Pov.

Ini kenapa si Dana ngajak pulang tiba tiba dan mukanya masem banget.

Didalm mobil pun dia cuma diem doang anjir.

"Eh Dan kenapa lu?" Tanya gua

"Gak" balas Dana.

"Iye lu kenapa sih bang, lu di apain sama bang Efan ntu?" Tanya Varo

"Gak ada anjing." Sarkas Dana

"Lah sante bang kek dipantee, gosah ngegass" ujar Varo, sedangkan Rere dan Rey hanya menyimak. Yak kita memakai 2 mobil. Mobil gua dan mobil Adit. Dimobil gua berisi gua, Rere, Varo dan Dana. Sisanya di mobil Adit.

"Kalo gua bilang gak ada yang gak ada. Gak usah lu kepo urusan gua ajing" balas Dana emosi

"Udah ngapain pada ribut. Turun lu berdua" ujar Rey, adik kakak tersebut pun langsung turun karena mereka sudah sampai di kediaman Waltson.

Rey pun langsung menjalankan mobilnya menuju rumah Rere karena ia harus mengantar Rere terlebih dahulu.

Tak lama kemudian Rey dan Rere sampai di kediaman Algarega.

"Yaudah gua masuk Rey, thanks" ujar Rere saat keluar dari mobil, yang gua balas dengan acungan jempol doang.

Gua pun melajukan mobil gua menuju mansion guaaa. Gua keinget dan dare itu, jujur gua baru pertama kali cium pipi cewe anjir dan rasanya itu deg deg an parahh. Tapi tu cewe cantik juga, dia orang nya tertutup gitu dan keknya sih gak suka keramaian. Udah apaan sih mikirin tu cewe.

Tak lama kemudian Rey sampai di kediaman Anderson.

Authorr pov.

Rey masuk tanpa mengucapkan salam dan langsung nyelonong, tetapi saat ditangga ia menghentikan langkahnya karena mendengar suara seseorang.

"Dari mana lu?" Tanya seseorang laki laki seumuran dengan Rey

"Luar" balas Rey dingin

"Lu gak kangen sama gua? Gua baru balik loh" ujar laki laki tersbut

"Iya kangen gua sama lu Reiki Mahattam Anderson. Tapi boongan gua" balas Rey dan langsung berlari menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya.

"Asu lu Reyy gua bunuhh lu yaa. Dasarr kembaran setann lu" teriak Reiki. Rey yang mendengarnya pun terkekeh karena ini pertama kalinya ia mengerjain kembarannya. Yaps, Reiki Mahattam Anderson adik Rey atau kembaran Rey.

"Huhh sabar sabar orang sabar disayang pacar. Eh salah disayang tuhan maksudnya" gumam Reiki atau Biasa dipanggil Reki

"Gila lu ngomong sendiri bangsat" teriak Rey dari atas, yaps Rey tidak benar benar masuk ke kamarnya ia diam terlebih dahulu ditangga terakhir.

"Babi lu, gua mutilasi tau rasa lu setan" teriak Reki yang dibalas Rey  dengan tawa keras. "Bangsat gua mau ngerjain dia eh gua yang dikerjain setan emang si  Rey" gumam Reiki

----------///-----------

Kediaman Waltson.

"Varo dan bang Dana pulang dengan selamatt yuhuuuuuu" teriak Varo

"Jangan teriak begoo budekk telinga gua" balas Dana, sedangkan Varo mendelikkan bahunya acuh.

"Dari mana?" Tanya sang ayah saat mereka melewati ruang keluarga.

"Rumah teman pa" balas Varo seraya mendudukan dirinya disofa

"Dana kekamar" ujar Dana dan langsung menaiki tangga menuju kamarnya.

"Mama mana pa?" Tanya Varo

"Dikamar" balas Dami seraya membaca korannya, yang dibalas dengan anggukan oleh Varo.

Varo pun merebahkan tubuhnya di sofa panjang nya dan memejamkam matanya. Hingga teriakkan sang kakak mengganggunya.

"Varoo kamprettt gitar gua manaa setan" teriak Dana dari atas

"Di kamar guaaa, ambil ajaa" balas Varo teriak

"Gak usah teriakk, telinga papa sakit" teriak Dami

"Papa juga teriakk" teriak Dana dari atas, yang dibalas hanya dengan gelengan oleh Dami.

Tak lama kemudian teriakkan Dana lagi mengganggu acara rebahannya Varo.

"Varoo anjingg setann ini senarnya putusss setannn, lu gimana cara pake nya sihh sampe bisa putus gini" ujar Dana seraya menuruni tangga.

"Yaudah buang aja besok beli lagi susah amat" balas Varo cuek

"Mata lu buang bangsat. Ini beli nya pake uang anjing bukan pake kentut lu" ujar Dana seraya memukul Varo menggunakan gitarnya.

"Sakit anjing" sarkas Varo seraya nengusap usap dahiny yang terkena pukulan oleh Dana.

"Sudah sudah besok beli lagi" ujar sang ayah melerai

"Noh besok beli lagi, dikasih uang sama papa" ujar Varo

"Gak gampang pa, ini gitar banyak kenangannya pa. Gak semudah itu buat buang gitar ini. Dan lu besok ganti senar tu gitar pake uang lu sendiri" ujar  Dana seraya memberikan Varo gitar tersebut.

"Dana kekamar" ujar dana dan langsung berjalan menuju kamrnya.

"Varo juga" ujar Varo dan langsung berjalan tak lupa ia membawa gitar tersebut yang akan ia perbaiki ke tukang senar.

***** TBC *****