Hal_Sya
Lv1
Menulis bagi saya sudah menjadi kebutuhan sekunder
2022-05-16 JoinedIndonesia
0.7h
of reading
13
Read books
Badges
4Moments
47
Hal_Sya1yrCommentedkaget banget pasti kalau denger ibu kita celaka.. ayok semoga ibunya baik-baik aja
"Halo Mbak, ini saya yang membawa Ibu Anda ke Klinik. Ibu Anda tadi terserempet sebuah mobil yang melaju lumayan kencang. Kebetulan saya lewat karena baru saja pulang dari pabrik tekstil di sini dan kebetulan juga saya shift malam hari ini. Sekarang, Mbaknya bisa menemui Ibu Mbak di Klinik Medika Utama ya," balas suara laki-laki yang ada di sebrang telfon.- Hal_Sya1yrCommented
emang gila dia itu!! Marahin aja.. emosi deh bacanyaaa
"Dasar gila!!!" Alisha berteriak, kembali mengumpati Rean berkali-kali. - Hal_Sya1yrCommented
Asli.. psikis Alisha pasti terguncang banget dam trauma sama prilaku kasar
Dengan kasar, Rean segera melempar tubuh Alisha ke kamar sesampainya mereka di rumah. Alisha mundur, ia memeluk dirinya sendiri menghindari sentuhan kasar Rean yang kalap. - Hal_Sya1yrCommented
Rean!!! gua tandai ya elu? kesian anak orang wwhhh
Alisha mengangguk kecil pada Rean sebagai jawaban. Sejak pertama ia menginjakkan kaki sebagai Nyonya Hadiyaksa, Rean bahkan pernah mencekik lehernya. Alisha tidak dapat mengambil resiko lebih besar dengan mengacaukan acara Rean. Bisa-bisa Rean benar-benar membunuhnya malam ini jika ia ketahuan bertingkah. Tapi, bukan Alisha namanya jika ia tidak memiliki sebuah rencana. Ia jarang sekali bisa keluar dari istana megah dari kediaman Hadiyaksa. Bukankah ini bisa menjadi salah satu kesempatannya untuk meminta sebuah pertolongan? - Hal_Sya1yrCommented
kasian Alisha . sabar yah
Akhirnya setelah berjam-jam berdiri bagai patung selamat datang, acara menjemukan itu berakhir. Alisha segera berlari ke arah kamar pengantin lalu melucuti seluruh pakaiannya. Memakai baju pengantin yang pernikahannya sama sekali tidak ia inginkan membuatnya merasa sangat sesak. Ia terlalu terburu-buru hingga tidak sadar saat seseorang melangkah masuk begitu saja ke dalam sana dengan langkah perlahan. - Hal_Sya1yrCommented
kasian banget, masa anak adalah aset
Sebelum benar-benar pergi, Alisha membalikkan kembali tubuhnya. Ia menatap tajam pada kedua orang tuanya lalu berkata dengan nada paling sinis, "Anggap saja ini sebagai bakti terakhirku sebagai seorang anak kepada kalian. Semoga nanti Papa dan Mama tidak menjadikan kedua adikku sebagai aset kalian lagi," - Hal_Sya1yrCommented
aduh yang lagi kasmaran.. mahluk tuhan paling sempurna cenah
"Dia benar-benar makhluk Tuhan yang paling sempurna dan aku sangat jatuh cinta, padanya! Dia pasti baru balik kerja karena temannya bilang dia sedang dapat shift malam, ternyata seperti itu pakaiannya jika dia kerja. Yang aku tahu, itu setelan untuk yang jabatannya tinggi di perusahaan mau pun perhotelan. Pantas dia galak, dia tegas, dia dipanggil Mamih sama teman-temannya rupanya ini salah satu, sebabnya! Kalo dia jabatannya tinggi pasti gajinya besar, apalagi ini hotel go Internasional. Tapi kenapa dia tinggalnya di mess, kenapa tidak ambil rumah atau apartemen saja? Interesting, lady! Nanti sore saja aku ke mess, dia pasti butuh istirahat karena baru pulang kerja jadi aku pun bisa tidur, kejap. Aku sampai tak bisa tidur terbayang-bayang wajah cantiknya, galaknya dan kelucuannya." Nathan tersenyum tipis, ia menyeruput kopinya. - Hal_Sya1yrCommented
goyang ngebor keluar minyak gak tuh???đ
"Tidak seperti Ratna ya bang, idungnya pesek? Biar pesek blesek juga idung Ratna, tapi goyangan ngebor dong!" pungkas Ratna dengan percaya dirinya, dia goyangkan badannya membuat semua tertawa melihat kelakuannya yang lucu. - Hal_Sya1yrCommented
Olga, kenapa jilatin tangannya hihi lucu
"Mau dibayar sekarang boleh besok juga boleh Mih, masih sedikit kok belom sampe seratus ribu. Cuma tujuh puluh delapan ribu, sama yang barusan." jelas Mak Nemi, Olga membersihkan tangannya dengan cara dia jilatan. - Hal_Sya1yrCommented
Olga Galak juga, but she so cute
"Apa, lihat-lihat? Belom pernah lihat cewek cantik, ya? Biasa aja kali, lihatnya!" celetuk Olga ketus, ia melirik sinis ke arah pria yang sedang duduk di beranda messnya. Pria berkulit bersih itu mengalihkan pandangannya dan meneguk aqua sedang yang berada di tangannya.