webnovel

Xiao Xing Xing

" Pfffttt ... Kamu bilang ini jahat? Aku tak menyangka kamu senaif ini! Neraka ini kamu yang menciptakan! Kata Feng Jiang Ming Malam itu, Xing Xing berjalan dengan gemetar lalu jatuh di lantai. Sangat sulit mengingat apa yang baru saja terjadi. Pantulan cermin memperlihatkan wanita berpakaian compang camping dengan noda darah. Wajahnya sungguh amat berantakan. Beberapa tanda merah dan lebam ada di tubuhnya. Ya, dia telah pergi dari sejam yang lalu. Pada awalnya Xing - Xing berusaha tegar menghadapi yang barusan di alami. Matanya melekat begitu pintu itu terbuka dengan paksa. Tiga laki - laki bertubuh tegap menggendongku paksa. Belum sempat membuka mulut, milik lelaki itu masuk kedalam semua yang lubang yang ia miliki. . . . Pantulan cermin memperlihatkan kecantikanku yang begitu menawan. Aku sudah siap dengan baju perangku. Xiao Xing Xing ... Itulah namaku! Akulah ratu pertama di kerajaanku. Tiada siapa yang berani menolakku. Bahkan banyak raja yang mendengar tentangku datang untuk berusaha meminangku atau menginginkanku melayani mereka di ranjang. Taktik mereka sungguh kotor dan menjijikan! Mereka akan berakhir bersujud di kakiku meminta pengampunan atau pergi ke liang kubur! . . . Aku berlindung dibalik topeng ini selama hidupku. Aku terperangkap dalam istanaku yang megah yang dibuat ayah dan ibunda. Ibunda telah memutuskan meminum racun begitu Baginda raja gugur di perjalanan menuju medan perang. Kakiku lemas mendengar semua ini. Aku tak punya keberanian mengatakan ini. Akulah sang putra mahkota bertopeng, Feng Jiang Ming yang akan membalas dendam pembunuh Baginda Raja.

lodaniella · Fantasy
Not enough ratings
51 Chs

Jendral Su (3)

Ni Yu memasuki kamar Paduka Ratu dengan tergesa gesa. Ni Yu berteriak memanggil Jendral Wei Su hendak melaporkan kekacauan di luar istana.

" Putra Mahkota yang kerajaannya baru saja Jendral taklukan membuat kekacauan memaksa masuk ke istana bertemu Paduka Ratu, Jendral! "

"Biar aku yang mengatasi! Jaga Paduka Ratu dengan baik!" Perintah Jendral Wei Su.

Diluar istana empat orang pria membuat kekacauan.

"Mundur semuanya! Mau apakah kamu kemari!"

"Aku hanya ingin bertemu Paduka Ratu! Kerajaanku telah di ambil alih oleh Paduka Ratu. Berikan aku belas kasih untuk menjadi pelayan setianya."

"Paduka Ratu memberikan kuasanya padaku untuk sementara! Katakan padaku mengapa aku harus menyetujuinya! Kau datang membaca kekacauan dan bilang minta belas kasihan musuhmu? Aku tidak sebodoh itu! Kau bisa saja membalas dendam! "

"Maafkan kelancanganku. Aku berlindung dibalik topeng ini selama hidupku. Aku terperangkap dalam istanaku yang megah yang dibuat ayah dan ibunda. Ibunda telah memutuskan meminum racun begitu Baginda raja gugur di medan perang. Aku tak punya keberanian mengatakan ini. Akulah sang putra mahkota bertopeng, Feng Jiang Ming. Meminta belas kasihan karena aku telah di siksa begitu lama. Paduka Ratulah yang telah membebaskanku." Ucapnya sambil bersimpuh bersama ketiga orang kepercayaannya.

" Baiklah! Maka berlatihlah kalian menjadi bala tentara tingkat rendah! Akan ku liat kesetiaan kalian! "

" Baiklah mulai sekarang kami akan menjadi pelayan setiamu dan Paduka Ratu. Akan ku abdikan diriku dan orang kepercayaanku pada kerajaan yang memberiku kebebasan."

Semua orang tau Jendral Wei Su adalah orang kepercayaan Paduka Ratu. Perintahnya sama dengan perintah Sang Paduka Ratu.

Atas perintah Jendral Wei Su, Feng Jiang Ming dan tiga orang kepercayaannya dilatih sebagai tentara kelas bawah.

Tidak jarang mereka di menerima perlakuan tak adil atas perintah Jendral Wei Su.

Bulan telah berganti tahun. Paduka Ratu masih saja tidak terlihat. Jendral Wei Su benar benar berkuasa di istana.

Feng Jiang Ming masih saja memakai topengnya. Kini ia bukan lagi tentara tingkat rendah. Ia telah naik pangkat dan bertugas menjaga keamanan dalam istana.

Pyarrrrrrrrrr ....

Suara kaca pecah dari kamar Paduka Ratu. Kamar Paduka Ratu adalah tempat terlarang di istana.

Feng Jiang Ming memberanikan diri untuk masuk setelah mendengar kegaduhan yang tak henti hentinya dari kamar tersebut.

Feng Jiang Ming melihat seorang gadis cantik hanya berbalut kain tipis menghancurkan barang di sekitarnya.

Wanita itu begitu cantik dan memiliki tubuh yang indah.

Hati Feng Jiang Mingpun bergetar. Namun segera tersadar melihat Jendral Wei Su menenangkannya dan mememeluknya erat.