webnovel

Chapter 5

'Loh,di mana ini?' putri Athanasia melihat ke kanan dan ke kiri karena kebingungan

'Aku kesasar.'

Putri Athanasia melihat dari kejauhan bangunan yang mirip dengan istana Ruby

'Di sana!' ucapnya dalam hati sambil berlari mendekati bangunan tersebut

'Apa ini?'

'Bukan istana Ruby.'

'Padahal lagi memetik bunga, sebenarnya aku jalan sampai kemana?'

Putri Athanasia mengendap-endap memasuki bangunan itu

'Apa tak ada yang pakai?'

'Tapi bersih,sepertinya ada yang mengurus.'

'Sepertinya tidak ada orang,kosong melompong.' putri Athanasia terus berjalan dengan kepalanya melihat kiri kanan (celingak celinguk)

'Oh?'

'Kalau ini istana gak dipakai berarti aku boleh pakai dong?'

'Pas sekali aku sedang bingung mau menyembunyikan modal kaburku,dimana istana Ruby terbatas.'

'Bukannya ini takdir?'

'Tinggal berhati-hati saat dibersihkan.'

'Sudah ku putuskan! Ini akan ku jadikan tempat bersembunyi ku!'

•••

*Putri Athanasia sedang menggambar dan mewarnai di kertasnya

'Setelah dipikir-pikir badanku bagaimana kabarnya ya?'

'Apa aku salah minum obat tidur lalu mati?'

'Ditengah-tengah musim dingin gak pakai penghangat,mungkin aku mati kedinginan.'

'Aku yang yatim piatu dan selalu sendirian,aku tidak punya penyesalan,malahan aku sama sekali tidak mau kembali.'

'Kalau tidak mempedulikan tentang kematian Athanasia dan bisa berpikir dengan dingin,dapat makan,gak usah cari uang,pokoknya ada rumah dengan namaku,ini surga di dunia.'

'Sudah begitu mungkin karena aku terlahir kembali.'

'Aku mempelajari bahasa disini dengan mudah.'

"Lili!" panggil putri Athanasia dan menunjukkan gambarannya kepada para pelayan

'Sepertinya di dunia ini mereka tidak memulai pendidikan menulis diusia kecil seperti di usiaku,begitu aku menulis sembarangan...'

"TUAN PUTRI SANGAT PINTAR."

'Habis sudah,padahal tujuanku adalah hidup biasa-biasa saja tanpa terasa keberadaannya.'

'Lalu pendidikan dini dimulai.'

"Saya sangat senang bisa berada di sebelah tuan putri."

"Athi juga cenang besyama Lili!"

'Ditengah-tengah kesialan,untungnya istana Ruby terkucil dari dunia luar,dengan begitu berita tentang aku tidak akan mudah bocor keluar.'

'Dan aku juga tidak akan bertemu dengan Claude di istana raja saat berumur 9 tahun!'

'Aku akan keluar membawa bibit uangku sebelum berusia 18 tahun! kalau ada gosip aku bisa susah.'

'Pokoknya aku harus menghindari Claude,kalau ada tempat besar dan mewah aku gak akan menampakkan diri.'

"Tuan putri,mau saya antar kan susu?" tanya Lilian

"Iya,gak suka yang dingin!" jawab putri Athanasia

"Baik,akan saya panaskan."

Setelah Lilian keluar dari kamar putri,putri Athanasia langsung mengambil dua kantong berisi uang,permata dan berlian dari bawah kasurnya

'Cepat,cepat.'

'Barang-barang cantikku yang aku sembunyikan diam-diam.' tuan putri Athanasia mengikat dua kantong tersebut di paha kakinya

'Aku pikir selama beberapa lama akan ku taruh di istana Ruby,tapi....'

"Tidak lama lagi kita harus bersih-bersih besar-besaran." ucap salah satu pelayan yang tidak sengaja didengar oleh putri Athanasia tempo hari

'Selesai.' ucap Athanasia saat sudah selesai mengikat kantong di paha kakinya

'Berat sih,tapi tidak ada pilihan,tinggal beberapa kali bolak-balik seperti ini.'

•••

"Mimpi indah ya tuan putri." ucap Lilian dengan mengecup pipi putri,saat putri Athanasia ingin tidur siang

Saat Lilian keluar dari kamar putri Athanasia,

'Aduh,sakit sekali hampir mati aku.'

Putri Athanasia mengendap-endap keluar dari istana Ruby

'Bagus,aku sudah keluar tanpa ketahuan.' putri Athanasia berlari menuju tempat persembunyian (hutan)

'Hampir sampai,aduh capeknya.'

'Kalau disembunyikan dalam bangunan bisa ada masalah saat mengeluarkannya.'

'Oh?'

'Gak ada alat untuk menggali tanah!'

'Kalau tanganku kena tanah,pasti ketahuan Lili.'

'Nggak ada cara lain,sekarang sembunyikan dulu,besok kembali lagi dan kabur.'

'Aku harus minta sekop untuk main rumah-rumahan pada Hanna.' batin putri Athanasia sambil berlari

•••

'Aduh,mati aku.'

"Tuan putri,waktunya ba..."

"Loh,tuan putri kenapa keringatan begini."

'HAH?'

"Sepertinya agak sedikit panas,apa anda saki..."

"Uuhm,kamar panas,matahari terik-terik panas."

Lilian melihat matahari keluar jendela

"Iya ya,apa sudah mau musim panas?" tanya Lilian

"Besok akan saya pasangkan gorden ya."

"Athi mau susu,susu dingin."

"Anda kan sudah minum sebelum tidur siang."

•••

'Setelah itu aku beberapa kali lagi keluar dari istana Ruby,agar tidak ketahuan aku pergi beberapa hari sekali.'

'Sebenarnya aku ingin terus hidup seperti ini karena aku sangat puas dengan kehidupan ku yang sekarang,tapi di kerajaan ini kan tinggal bom waktu besar bernama Claude.'

'Jadi barang-barang cantik ini bisa dibilang asuransi,asuransi untuk hari yang tidak aku ketahui kapan akan datangnya.'

Putri Athanasia sampai di depan bangunan yang dijelaskan sebelumnya

'Seperti biasa tak ada tanda-tanda keberadaan manusia.'

'Hari ini bukan arah sini(hutan).'

'Ooohhh.' putri Athanasia melihat patung yang terbuat dari emas

'Emas asli! astaga!'

'Padahal yang ada di istanaku semuanya batu marmer.'

'Kalau sebanyak ini diambil satu pun gak akan ketahuan kan?'

'Ini benar emas asli kan?' putri Athanasia memastikannya dengan menggigit patung emas tersebut

Tap!

"Sejak kapan,ada serangga seperti ini di istanaku?"

'?!'