webnovel

Chapter 4

"HUWAAA!"

"Tuan Putri!"

"Huwaa."

"Tuan putri kenapa menangis." Lilian menggendong putri Athanasia dalam pelukannya

"Huhuhu."

"Apakah tuan putri lapar?" tanya Lilian dengan senyuman hangatnya

•••

Lilian York,

Satu-satunya orang dalam <Lovely Princess> yang mengatakan Athanasia tidak bersalah,karena itu dia pun mati di tangan Claude.

Walau Lilian tahu tentang peristiwa istana Ruby,dia tetap masuk istana dengan kemauannya sendiri dan menjadi orang tua bagi Athanasia,alasannya adalah karena ibu kandung Athanasia,dia mendambakan Diana yang memiliki jiwa bebas bagai burung.

Tapi Diana mati setelah melahirkan anaknya dan Claude membuat peristiwa mengejutkan dengan membantai seluruh orang istana Ruby.

•••

"HUWAAA!" tangisan putri Athanasia semakin besar.

'Claude brengs*k.'

"Tu,tuan putri jangan menangis." ucap Lilian khawatir

'Mau dipikir bagaimana pun sepertinya memang benar aku masuk kedalam dunia novel sialan itu.'

'Kalau begitu akhirnya aku akan mati.'

'Kakak ini juga akan mati karena membela Athanasia.'

"Huwaaa!"

Lilian membaringkan tubuh putri Athanasia untuk memeriksa apa popoknya penuh

"Bukan makanan,popok juga bukan."

'Aku gak pipis.'

"Akhir-akhir ini sering merengek."

"Tidak apa-apa putri,saya ada disini." Lilian menggendong kembali Athanasia dalam pelukannya yang hangat

'Oh Lilian,kenapa namamu adalah Lilian.'

'Dan kenapa aku aku adalah Athanasia?'

'Aku mau jadi Zenith saja,gak mau Athanasia.'

'Memang aku harus meninggalkan istana sial ini! waktu tolonglah cepat berlalu!'

•••

Saat ini putri Athanasia berumur 5 tahun.

"Kakak-kakak,Athi mau choco."

"Tuan putri yang manis,mau coklat?"

"Iya! suka choco,yang banyak-banyak."

"Putri suka sekali pada coklat ya?"

"Athi suka choco,suka,berikan,berikan,Hanna juga suka!"

"Aduh."

"Hanna ada apa ini?"

"Lilian kan bilang tidak boleh memberikan makanan kecil pada tuan putri seenaknya."

"Seth!" ucap Hanna menyuruh Seth diam

"Hanya satu boleh." Hanna meyakinkan Seth untuk memberikan coklat pada putri Athanasia

"Masalahnya bukan satu-dua orang yang lemah hati seperti kau begitu." jawab Seth

"Kakak." Putri Athanasia menarik-narik baju Seth

"Hah?"

"Athi mau mam choco." ucap putri dengan wajah meyakinkan

"Tidak boleh,tuan putri." Seth berusaha menahan niatnya memberi coklat pada putri

"Benar tidak boleh?" tanya Putri Athanasia dengan mata berkedip-kedip

"Rahasiakan pada Lilian ya." akhirnya Seth memberikan coklat itu pada putri

*Pesan Lilian:Gigi putri berlubang,makanan ringan dilarang!

"Maaci,kakak!" Putri Athanasia mengucapkan terimakasih serta mencium pipi Seth

"Ah! Seth curang! kau ikut-ikutan demi ini,kan?" tampak Hanna kesal dengan Seth

"Ehem.Kau ini bicara apa? kau pikir aku orang bertindak dengan motif seperti kau?"

"Kalau begitu kenapa kau memberikan coklat pada tuan Putri? ciuman tuan putri itu milikku"

Putri Athanasia berlari meninggalkan tempat dimana Seth dan Hanna masih bertengkar.

'Waktu mengalir seperti aliran air,umurku sudah 5 tahun.'

'Dengan usaha bertahun-tahun,kakak pelayan pun sekarang baik padaku.'

'Dulu aku memang sering menyusahkan mereka karena kesal,tapi aku tidak mau dianiaya karena dibenci.'

'Ah,lalu barang emas yang hilang dari kamarku ternyata benar,semua orang yang ada di istana memang bangsawan,tapi orang yang sekarang ada di istana Ruby diantara bangsawan pun berasal dari keluarga miskin.'

'Jelas saja,awalnya mereka juga melakukannya untuk bertahan hidup,tapi seiring berjalannya waktu mereka sadar bahwa Claude tidak peduli sama sekali padaku dan istana Ruby.'

'Keberadaanku berubah menjadi sosok yang tidak memiliki peran,mereka mulai sedikit demi sedikit mengambil anggaran istana Ruby dan lagi tidak ada yang lain selain aku di istana Ruby,jadi tidak ada yang menghalangi mereka.'

'Lalu pajangan dan perhiasan yang menempel di tembok juga mulai hilang,sakitnya perasaanku ketika tahu bahwa makananku hilang satu persatu.'

'Sampai-sampai aku ingin melaporkan mereka pada raja,walau sepertinya dia akan memotong leherku duluan.'

'Akhirnya masalah itu berakhir dengan Lilian mengahadapi kepala pelayan secara langsung,tapi barang yang dikembalikan oleh para pelayan saat mereka diusir dari istana tidak kembali padaku.'

'Apa orang itu ya(kepala pelayan),aku sudah tahu sejak dia tidak mau membelikan kerincingan dengan alasan anggaran.'

'Walau sebenarnya untung juga,jadi tidak ketahuan aku menyembunyikan barang.'

'Barang yang diambil terlalu banyak ya?' tanya Putri Athanasia dalam batinnya ketika melihat Lilian memandang teliti pajangan dan barang di istana Ruby

"Tuan putri anda mau kemana?"

"Petik bunga."

'Akan kuberikan pada Lilian.'

"Sebelum itu anda harus lap mulut dulu dong,coklatnya enak ya?"

"Athi makan choco rahasia!" jawab putri Athanasia sembari melambaikan tangannya

"Iya tuan putri."

'Aduh benar-benar bocah(malu).' batin putri Athanasia

'Aduh ini coklat menempel di tangan,meper di baju,apa aku cuci di air mancur saja.'

•••

'Banyak tempat-tempat yang indah di istana Ruby,tapi sepertinya bukan tempat yang baik untuk pendidikan anak kecil.'

'Hari ini juga tubuhnya bagus sekali.' putri Athanasia berkata dalam hati sekaligus mencuci tangannya di air mancur

Oleng...

"AKH." putri Athanasia hampir terjatuh kedalam air mancur

'Cantik...'

'Jadi ini wajahku,rasanya ingin gigit.' putri Athanasia terpesona melihat bayangan wajahnya di air mancur

'Aku sangat mirip dengan ibuku,tapi katanya mataku yang unik mirip dengan ayah.'

'Mata permata yang hanya didapat oleh keturunan langsung keluarga kerajaan,orang-orang di dunia ini memiliki kepercayaan turun temurun bahwa aura langsung keluarga kerajaan khusus dan unik,karena itu membentuk mata seperti ini.'

'Mereka semua bilang bahwa akulah satu-satunya orang yang menurunkan mata permata Claude,tapi sebenarnya ada Zenith.'

•••

Putri Athanasia berada di taman bunga yang luas,dipenuhi dengan bunga warna-warni

♪Bunga-bunga di taman hidup bersama-♪

'Ng?'

'Loh,di mana ini?'