webnovel

Chapter 12

'Kapan lagi aku bisa memukulnya setelah ini?'

'Kesempatannya cuma sekarang!!'

'Ini juga termasuk balasan dari kejadian di danau.'

'Terimalah satu pukulan ini!!!' kedua tangan Athanasia siap memukul raja Claude

Belum sempat pukulan Athanasia menyentuh Claude ada satu batu kerikil dari lengan baju Athanasia yang jatuh tepat di kepala Claude,Claude membuka matanya

Claude melirik ke arah Athanasia,dengan cepat dia mengubah posisi tangannya yang melayang di udara menjadi menepuk-nepuk pelan tubuh Claude

"Bobok ya,bobok." Athanasia berusaha mencairkan suasana

'Apa yang sedang aku lakukan sekarang?!'

"Bu..."

Athanasia menyayikan lagu tidur untuk Claude

♪Bulan tersenyum♪

♪Sampai jumpa hari ini♪

♪Anak kecil melihat bintang dan tertawa♪

♪Besok akan datang pagi lebih bersinar♪

♪Mimpi indah lah♪

♪Selamat tidur,anakku♪

'Bagaimana ekspresiku saat mengangkat tangan tadi ya?'

'Jangan-jangan aku mengeluarkan ekspresi seperti boneka chucky?!'

"Lagu apa itu?" tanya Claude

"Lagu selamat tinggal mimpi buruk." jawab Athanasia

'Orang ini bahkan nggak tahu senandung tidur,harusnya orang satu negara ini semua tahu.'

"Papa selamat pagi." ucap Athanasia dengan senyuman manisnya

Claude terdiam beberapa detik

"Sekarang bukan pagi." jawab Claude

"Selamat malam." Athanasia memperbaiki kalimatnya

"Felik yang membiarkanmu masuk?" tanya Claude

Claude mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk,lalu memperbaiki rambutnya dengan cara menyisir menggunakan jari kebelakang,setelah itu dia berdiri dari sofa tempat dia tidur tadi

"Santapannya siapkan disini saja." perintah Claude

•••

"Melihat wajahmu yang cerah,sepertinya sementara ini kau baik-baik saja." ucap Claude pada putri Athanasia

'Padahal udah tahu aku sakit,bisa-bisanya dia berbicara begitu!'

"Papa juga tambah cantik." jawab Athanasia dengan wajah tersenyumnya

'Jangan lupa plan C.'

'Plan C.'

'Senyum,senyum!'

'Setidaknya hanya demi plan B!'

'Sebagaimana pun kotor dan liciknya ini,tidak ada yang lebih penting dari nyawaku.'

Claude menatap Athanasia dengan dingin

'Untuk apa dia memamerkan pesona mematikannya tanpa ada guna begitu?'

"Makanlah,aku sengaja memesan makanan yang akan kau sukai." perintah Claude kepada Athanasia

"Selamat makan." balas Athanasia

'Terus memangnya itu daging hah?'

Terlihat putri Athanasia sangat kesusahan memotong daging yang ada di piringnya

Kling

Kling

Garpu dan pisau pemotong daging itu terbang hampir mengenai Athanasia,untungnya Athanasia menghindar sehingga garpu dan pisau itu terjatuh ke lantai

"Kau harus belajar tata krama lagi ya,besok akan ku kirim orang ke istana." ucap raja Claude

'Fiuhh,rasanya nyawa berkurang 10 tahun!'

"Gara-gara kau belajar dari orang-orang yang tidak memiliki dasar,mulai sekarang terimalah pendidikan yang sesungguhnya." lanjut Claude

'Apa? Dasar? kau sekarang merendahkan para kakak pelayan itu,kakak-kakak itu juga bangsawan,kenapa sih kau ini?!'

"Athi akan berusaha papa!" jawab Athanasia seperti biasa dengan senyuman

'Apa ya?'

'Kenapa melihatku dengan aneh seperti itu?'

'Bisa-bisanya aku sakit perut!'

•••

"Lili,aku mau mendengar senandung dong." pinta Athanasia

"Kalau begitu akan saya nyanyikan satu lagu." jawab Lilian

♪Ketika malam datang perlahan♪

♪Petik lah bunga untukku♪

♪Bintang rupawan memberi salam dan tersenyum♪

'Memang tidak bisa dibandingkan dengan nyanyianku.'

♪Sampai jumpa hari ini♪

♪Besok akan datang pagi lebih bersinar♪

♪Mimpi indah lah♪

♪Sampai jumpa♪

♪Selamat tidur anakku♪

•••

Claude duduk di sofa kamarnya dengan memegang baju kerikil yang jatuh dari baju Athanasia tadi

"Perilaku tidak sopan nya mungkin mirip Diana,"

"Yang pasti nona Diana memang bukan orang yang dapat terlupakan dengan mudah oleh siapa saja." ucap Felik

"Setelah satu tahun berlalu juga kalau cuma wajah perempuan itu pasti akan terlupakan sepenuhnya." balas Claude

Felik terdiam

"Apa yang mulia menikmati saat bersantap dengan tuan putri Athanasia?" tanya Felik

"....Tuan putri benar-benar seorang putri yang menawan." sambung Felik

"Menawan ya." Claude mengulangi kata 'menawan'

"Sudah lama melupakan perasaan itu." ucap Claude

Felik kembali terdiam

"Keluarlah aku lelah." perintah Claude

"Segala keagungan dan berkat Obelia."

•••

*Felik

'Walau yang mulia berkata seperti itu.'

'Jelas sekali masih tersisa di dalam dirinya.'

'Suatu saat,'

'Saya berharap hari dimana cahaya terang bersinar akan datang kepada anda juga.'