webnovel

I Want To Be A Prince!

Sungguh sangat melelahkan menjadi seorang idol. Apalagi dengan jadwal yang sangat padat. Aku butuh mesin waktu! Rasanya akan sangat menyenangkan jika hidup sebagai seorang pangeran.

~Oh Sehun EXO~

Osaka, Jepang

20xx

Penampilan memukau dari EXO di konser tur dunia mereka sangat membuat para fans mereka menjerit histeris. Terlebih saat mereka menyanyikan lagu mereka yang berjudul Artificial Love. Tarian mereka yang sexy itu berhasil membuat seluruh EXO-L--sebutan untuk fans EXO--semakin menjerit histeris.

Konser mereka yang bertajuk 'EXO Planet' di kota Osaka, Jepang, merupakan konser penutup untuk rangkaian seluruh tur konser mereka. Setelah konser ini berakhir, mereka akan kembali disibukkan untuk album mereka yang baru.

Benar-benar tidak ada kata libur bagi kesembilan pemuda bertalenta itu. Mungkin jika mereka mendapat satu hari untuk berlibur, pasti mereka semua akan sangat begitu senang.

Rangkaian konser hari ini akhirnya selesai, dengan lagu terakhir yang mereka bawakan adalah lagu debut mereka, 'growl'. Setelah sedikit bercengkrama dengan para EXO-L yang telah hadir, kesembilan personel EXO berjejer dan memberikan ucapan terimakasih sembari membungkukkan badan mereka.

Mereka semua lalu segera pergi kebelakang panggung, dan Oh Sehun adalah satu-satunya member yang terlihat begitu bersemangat untuk segera kembali kebelakang panggung. Bahkan saking bersemangatnya, ia tersandung kakinya sendiri dan nyaris terjatuh jika Kim Junmyeon, sang leader tidak menahannya.

"Hati-hati makanya," ujar Junmyeon.

"Ah iya hyung," balas Sehun dengan diakhiri seulas senyuman diwajahnya itu. Ia segera 'melarikan diri' dari kedelapan member lainnya.

"Sehun terlihat bersemangat sekali. Seperti anak sekolah yang diberitahu mereka bisa pulang cepat dari biasanya," celoteh Kim Jong In.

"Tapi, kalian sadar tidak jika selama tur konser ini dia terlihat tidak bersemangat?" Pertanyaan dari member tertua EXO, Kim Minseok, membuat ketujuh member lainnya berhenti melangkah dan menatapnya bingung. "Sehun yang kita kenal adalah Sehun yang begitu bersemangat, apalagi dengan aegyonya.

"Tapi aku perhatikan selama konser kali ini. Dia terlihat seperti hampa, tubuhnya ada bersama dengan kita, tetapi jiwanya entah pergi kemana," jelasnya.

"Aku sama sekali tidak menyadarinya," celoteh Do Kyungsoo yang disetujui oleh yang lainnya.

"Mungkin itu hanya perasaan hyung saja. Tadi dia terlihat tersenyum dan tertawa diatas panggung," ujar Byun Baekhyun.

"Iya. Tapi itu saat kamera menghampirinya, setelah itu hilang senyuman dan tawanya," ujar Minseok.

Kedelapan pemuda itu terdiam, memikirkan apa yang mungkin sedang dirasakan oleh maknae mereka itu. Maknae mereka merupakan pribadi yang begitu ceria, sama seperti Baekhyun dan Chanyeol. Bisa dikata, Sehun itu selalu aktif jika diatas panggung saat konser. Tapi kali ini, pernyataan dari Minseok membuat semua member mengkhawatirkan Sehun.

"Apa mungkin Sehun sedang ada masalah?" Tanya Zhang Yixing, satu-satunya member dari Cina.

Ketujuh member lainnya langsung menatap Yixing. "Tidak mungkin," ujar mereka termasuk sang pemberi pertanyaan.

"Jika ada masalah, Sehun pasti akan menceritakannya padaku, Yixing," ujar Junmyeon.

"Hyung-deul!"

Panggilan ceria dari seseorang yang mereka kenal, membuat kedelapan member EXO itu segera menoleh kesumber suara. Disana, orang yang tengah mereka bicarakan--Sehun--berjalan dengan riangnya sambil membawa satu cup besar bubble tea.

"Kenapa kalian masih disini?" Tanya Sehun yang lalu menyeruput kembali minuman kesukaannya itu.

Tidak ada satu memberpun yang menjawab pertanyaan sang maknae. Mereka semua sibuk memperhatikan Sehun dari ujung rambut hingga ujung kaki lalu kembali ke ujung rambut pemuda jangkung itu.

Tidak ada yang aneh dari anak ini. Pikir si 'high note' Kim Jong Dae.

Umin hyung terlalu berlebihan mengatakan ada yang aneh dengan anak ini. Pikir si rapper utama, Park Chanyeol.

"Kenapa kalian memperhatikanku seperti itu? Apa ada yang aneh?"

Pertanyaan Sehun berhasil membuyarkan pikiran teman dan para hyungnya itu. Mereka berdelapan dengan kompak memberikan senyuman dan menjawab 'tidak'.

"Sudah, ayo kita bersiap pulang. Aku merasa seluruh tulangku ini akan hancur," ujar Chanyeol.

~"~

Oh Sehun terlihat sedang memainkan ponselnya didalam kamar hotelnya. Ia tidak mengaktifkan ponselnya, ia hanya memutar-mutarkan ponsel tersebut. Hari ini dirinya merasa sangat lelah dengan konser tadi, besok siang ia dan juga seluruh member EXO akan segera kembali ke Korea dan melanjutkan aktifitas mereka disana.

Helaan napas terdengar keluar dari hidung pemuda itu. Ia memejamkan kedua matanya lalu melempar ponselnya kesampingnya.

"Auw!"

Pekikkan dari seseorang membuat Sehun membuka kedua matanya dan menoleh kesumber suara. Disana teman satu grupnya, Jong In terlihat tengah mengusap-usap kepalanya. "Ya! Kenapa kau melempar ponselmu padaku?" Tanyanya.

Sehun tertawa kecil, sepertinya ponselnya mengenai kepala Jong In sebelum akhirnya mendarat diatas kasur. "Mian, aku tidak bermaksud melemparmu dengan ponsel," jawab Sehun. Ia mengambil ponselnya lalu meletakkan ponsel itu dengan benar diatas meja kecil disamping tempat tidur.

"Kau mau tidur disini?" Tanya Sehun ketika melihat Jong In yang sudah berbaring disampingnya.

"Kenapa? Tidak boleh ya jika aku tidur disini?" Tanya Jong In tanpa melihat lawan bicaranya itu.

"Tidak juga, tentu saja kau boleh tidur disini," jawab Sehun. Pemuda itu mendudukkan tubuhnya.

Setelah kalimat terakhir yang diucapkan Sehun, tidak ada lagi pembicaraan yang terjadi disana. Keheningan terjadi disana selama beberapa waktu lamanya hingga akhirnya Jong In mencoba untuk memecahkan keadaan. "Apa kau sedang ada masalah?" Tanyanya.

Sehun yang mendengar pertanyaan dari sahabatnya itu langsung menoleh dan menatap Jong In. Apa dirinya sedang diinterogasi saat ini? "Kenapa kau bertanya seperti itu?"

"Xiumin hyung mengatakan jika kau terlihat tidak bersemangat saat diatas panggung tadi, jadi dia mengkhawatirkanmu," jelas Jong In.

Ah, sekarang dia tahu kenapa teman satu angkatannya ini tiba-tiba pindah ke kamarnya dan ingin tidur bersamanya. "Ah, tadi aku merasa tidak enak perut saat dipanggung," jelas Sehun.

"Apa kau berkata jujur?" Tanya Jong In sambil menatap wajah Sehun untuk menganalisa apakah temannya itu berkata jujur atau tidak.

Sehun merasa geli ketika Jong In menatapnya seperti itu, ia mengambil bantalnya lalu melemparkannya kearah wajah Jong In. "Aku berkata jujur," jawabnya.

"Baiklah kalau begitu, aku akan kembali ke kamarku. Selamat malam, jangan memimpikan aku ya," ujar Jong In yang lalu kembali mendapatkan lemparan bantal dari Sehun. Ia tertawa kecil lalu keluar dari dalam kamar Sehun.

Sehun menghela napasnya saat Jong In sudah keluar dari dalam kamarnya. Ia membaringkan kembali tubuhnya dan menutup wajahnya dengan bantal.

"Aku benar-benar lelah dengan semuanya sebenarnya."

~When I Was You~