webnovel

Wanita Licik

Bunga Atmaja sejak kecil percaya bahwa ia dilahirkan menjadi hanya cantik tapi tidak cerdas. Ketika bekerja di restoran keluarganya, Bunga jatuh cinta dengan Andrian Saputra, seorang lulusan teknik namun culun yang sedang belajar untuk masuk pegawai negeri. Bunga hanya ingin menjadi ibu rumah tangga dan dia berjanji bahwa dia pasti bisa. Akhirnya mereka pun menikah. Pada 3 bulan pernikahan mereka, Andrian mengumumkan bahwa ia berhenti dari pekerjaannya karena ia memiliki ide untuk menjalankan bisnis sendiri. Namun bisnis Andrian gagal dan Bunga harus berjuang untuk menghidupi mereka dengan bekerja beberapa pekerjaan. Selama dalam kemiskinan Bunga menjadi satu-satunya pencari nafkah. Hal ini lah yang membuat Bunga mengalami stres berat. Akhirnya Bunga menceraikan Andrian setelah empat tahun mereka menikah. Tiga tahun setelah perceraian, Bunga tahu bahwa Andrian menjadi sukses dan kaya, sementara dia masih membayar utang yang harus dibayar selama ketika mereka masih berumah tangga. Kehidupan mereka mulai menarik kembali sejak mereka bertemu. Bunga berencana untuk membalas dendam, sementara Andrian percaya bahwa Bunga ingin dia kembali karena dia telah menjadi orang kaya. Bagaimana kelanjutan ceritanya?

MohammadTahir · Teen
Not enough ratings
8 Chs

Saling sindir

Bunga dan Andri akhirnya sudah menikah. Andri menunjukan pada Bunga sebuah miniatur rumah yang di buatnya. Ia mengatakan kalau dirinya ingin tinggal di rumah yang seperti itu suatu hari nanti bersama Bunga. Bunga berkata kalau ia menginginkan rumah yang mempunyai jendela yang besar. Andri menyahut kalau itu akan membuat tagihan pemanas ruangannya tinggi. Bunga cemberut mendengar hal itu dan berkata kalau ia juga akan membuat tembok pagar di rumah itu. Bunga menambahkan kalau ia juga ingin di semua sudut ruang keluarga ada tanamannya.

"Aku akan memeriksa seberapa besar kebahagiaanku tumbuh sementara aku menumbuhkan tanamannya." Andri tersenyum. Bunga menunjuk orang - orangan di miniatur rumah itu. "Yang ini anak kita."

Andri menyingkirkan miniatur rumahnya. Bunga pun bertanya - tanya sekarang keduanya akan saling memanggil apa setelah menikah, Darling, Honey atau Baby. Andri tersenyum malu, Sayang. Ia pun langsung naik ke tempat tidur di ikuti oleh Bunga. Hiiiiiiii

Kini keduanya tertawa - tawa di balik selimut hahaha.

Pagi ini,

Pagi yang cerah ketika matahari memancarkan sinarnya dari timur dunia, pohon - pohon rindang dengan daun - daun hijaunya yang masih basah oleh embun semalam. Tampak riang berceloteh sekelompok burung pipit yang terbang, melompat dan hinggap di dahan ranting pohon. Mereka asyik berdiskusi membicarakan satu tempat dengan hamparan sari - sari bunga dan biji - biji buah yang telah matang untuk di santap sebagai sarapan pagi mereka.

Masih pukul 06:00 pagi. Bunga telah bersiap melakukan kegiatan rutin paginya, membuat sarapan untuk suaminya. Andri yang sudah berpakaian rapi tergesa - gesa akan pergi kerja. Bunga menyusul ke pintu untuk menyuapkan makanan itu ke mulut suaminya.

Andri berkata sambil mengunyah makanan kalau ia akan menelepon Bunga nanti. Bunga memberi tahu suaminya kalau ia akan bertemu teman - temannya. Bunga menyuapkan satu lagi makanan ke mulut Andri. Andri berlari keluar tapi ia tiba - tiba menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke atas dimana tempat tinggalnya. Tampak Bunga melambaikan tangan padanya, dan Andri pun membalas lambaian tangan Bunga, Andri yang kemudian memperagakan tanda love sambil bergoyang - goyang hahaha. Bunga pun tertawa geli melihat sikap suaminya, ia juga memperagakan tanda love seperti Andri tapi ga pakai bergoyang - goyang hahaha.

Siang harinya Bunga sedang bertemu dengan teman - temannya di sebuah kafe. Seorang teman Bunga berkata kalau ia merasa Nisa sungguh beruntung karena mertua Nisa membelikan apartemen yang luas. Nisa

tersenyum berkata kalau ia kesal karena dirinya harus membayar banyak pajak. "Mereka (mertuanya Nisa) bilang akan sebuah apartemen lagi yang jauh lebih besar dari yang ia berikan sekarang, tapi aku masih memikirkannya." ucapnya sombong dan itu sangat membuat Bunga muak dan ingin muntah.

Tiba - tiba tanpa sengaja Baby menjatuhkan makanan ke baju Nisa, dan Baby pun panik meminta maaf, tapi Nisa membentaknya, "Hei baju ini mahal tahu!"

Bunga meminta Nisa jangan bersikap berlebihan begitu. "Karena Baby pasti sedang dalam posisi yang canggung, kalau mahal, seberapa mahal sih harganya?" ucap Bunga sinis.

Nisa berkata kalau Bunga tak akan mampu membeli baju yang di kenakannya dengan gaji sebulan suami Bunga. Bunga tampak marah mendengar semua hinaan yang keluar dari mulut sahabatnya Nisa, tapi Baby memberi kode agar Bunga menahan dirinya agar tidak emosi.

Bunga menerima telepon dari Andri, ia berbicara mesra dengan suaminya itu hahaha. Manja banget deh logatnya. Ia mengatakan pada Andri kalau ia akan pergi kesana menemui Andri. Semua itu di lakukan untuk memanasi Nisa sahabatnya.

Beby tanya apa itu telepon dari Andri. Bunga membenarkan, ia memberi tahu teman - temannya kalau malam ini ia dan Andri akan merayakan tiga bulan pernikahan mereka. (wuah perayaan tiga bulan jadi inget perayaan tiga bulan pernikahannya artis korea itu loh hehehe)

Baby ikut bahagia dan menilai kalau Bunga dan Andri sekarang ini pasti saling mencintai. "Jika kau melihat siapa yang menikahi pria baik. Bunga juga menikah dengan pria biasa - biasa saja. Dia tampan, latar belakang bagus, pintar, dan seorang PNS.

Bunga meminta Baby menghentikan ocehan itu, ia sengaja melirik ke arah Nisa. "Hei Nisa akan marah, karena suami Nisa gagal ujian PNS selama 7 kali. Tapi aku merasa tak enak karena Andri langsung lulus saat pertama kali mengikuti tes itu." sindir Bunga.

Nisa yang merasa di sindir begitu, berusaha menahan emosinya agar tidak meledak, "oh ya, apa tadi kau bilang.. rumahmu masih menyewa?" Nisa kembali mengoceh untuk membalas ucapan Bunga yang menyakitkan itu.

Seketika nada suara Bunga langsung berubah, "memangnya kenapa kalau kami masih menyewa?"