webnovel

Wanita Licik

Bunga Atmaja sejak kecil percaya bahwa ia dilahirkan menjadi hanya cantik tapi tidak cerdas. Ketika bekerja di restoran keluarganya, Bunga jatuh cinta dengan Andrian Saputra, seorang lulusan teknik namun culun yang sedang belajar untuk masuk pegawai negeri. Bunga hanya ingin menjadi ibu rumah tangga dan dia berjanji bahwa dia pasti bisa. Akhirnya mereka pun menikah. Pada 3 bulan pernikahan mereka, Andrian mengumumkan bahwa ia berhenti dari pekerjaannya karena ia memiliki ide untuk menjalankan bisnis sendiri. Namun bisnis Andrian gagal dan Bunga harus berjuang untuk menghidupi mereka dengan bekerja beberapa pekerjaan. Selama dalam kemiskinan Bunga menjadi satu-satunya pencari nafkah. Hal ini lah yang membuat Bunga mengalami stres berat. Akhirnya Bunga menceraikan Andrian setelah empat tahun mereka menikah. Tiga tahun setelah perceraian, Bunga tahu bahwa Andrian menjadi sukses dan kaya, sementara dia masih membayar utang yang harus dibayar selama ketika mereka masih berumah tangga. Kehidupan mereka mulai menarik kembali sejak mereka bertemu. Bunga berencana untuk membalas dendam, sementara Andrian percaya bahwa Bunga ingin dia kembali karena dia telah menjadi orang kaya. Bagaimana kelanjutan ceritanya?

MohammadTahir · Teen
Not enough ratings
8 Chs

Malam pertama 21+

Akhirnya resepsi pernikahan selesai juga. Bunga serta lainnya ikut makan malam keluarga sebelum mereka kembali ke kamar.

"Malam ini lembur, Bunga," ejek Baby dan Nisa.

"Pastinya donk," sahut Andri yang mendengar ejekan kedua sahabat bunga itu.

" Kami sudah selesai makannya, kita duluan yah," ucap Andri yang sudah tidak sabar.

"Kamu udah ga sabar yah Ndri," ucap Arga kakaknya Bunga.

"Bukan...bukan begitu. Pakaian ini panas dan kami sudah tidak tahan ingin berganti baju," Andri mengeles sambil menggaruk kepalanya karena ketahuan berbohong.

Baby memutar mata malas nya, "Kamu saja tuh yang kepanasan, sedangkan Bunga aman - aman aja tuh."

"Sudah - sudah, Andri dan Bunga sana istirahat kalian butuh istirahat pasti sudah lelah," ucap Ibu Nur mama Bunga.

" Mama paling ngerti deh," ucap Andri.

"Bunga pamit dulu yah, istirahat duluan," pamit Bunga dengan tidak enak.

Dengan tidak sabarnya Andri membawa Bunga masuk ke dalam kotak besi berjalan yang membawa mereka ke lantai atas hotel, di mana di situ lah khusus kamar pengantin berada.

Kamar pengantin di buka. Kamar itu di hias seperti khasnya kamar pengantin pada umumnya. Bunga melepas sepatu hak tinggi yang ia kenalan sepanjang jari saat acara resepsi pernikahan. Lalu mengganti dengan sandal Spons.

Andri membantu istrinya untuk membuka gaun pengantin yang cukup berat itu. Andri juga membantu istrinya melepaskan pernak pernik yang berada diatas kepala istrinya. Bunga menghapus make-up yang menempel diwajahnya. Bunga meminta suaminya untuk mandi duluan. Tapi suaminya menolak karena mau mandi bareng. Tapi kali ini Bunga yang menolak karena menurutnya kalau mandi bareng akan jauh lebih lama. Akhirnya sang suami mengalah.

''Ya udah aku mandi duluan deh,'' segera Andri menanggalkan semua pakaiannya, lalu mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Tak lama Andri sudah keluar dari kamar mandi, dengan handuk di pinggang. Bunga segera mengambil handuk dan membawanya masuk ke kamar mandi.

''Sayang mandinya jangan lama-lama,'' pinta Andri..

''Iya-iya, ga sabar banget sih,'' ucap Bunga sambil tersenyum sebelum dia menutup pintu kamar mandi.

Bunga akhirnya keluar juga dari kamar mandi dengan handuk yang menempel di dada. Dia berjalan mendekati suaminya yang berada di tepi tempat tidur. Andri mengecup kening Istrinya. Berlanjut turun sampai ke bibir. Bunga membuka sedikit bibirnya, agar Andri bisa memainkan lidahnya di dalam sana. Tangan Andri mulai meraba setiap inci tubuh Bunga, begitu pula Bunga yang akhirnya sampai di tempat terlarang, segera ia memainkan jarinya disana untuk membangunkan benda terlarang yang sudah lama tertidur. Andri melepaskan handuk yang dipakai Bunga. Tangan Andri sudah sampai di tempat terlarang milik istrinya. Andri mengusap - usap bagian itu dengan lembut. Andri membaringkan istrinya, menaruh kepala istrinya diatas bantal. Dengan tangan satu sudah mulai menusuk-nusuk untuk masuk ke dalam, dan tangan satu lagi bermain bola diatas sana.

Andri menghisap bola-bola tersebut secara bergantian, Bunga yang sudah tidak tahan tangannya sudah di kepala Andri, dan menekan kepala suaminya itu agar hisapannya semakin dalam, Sampai Andri sulit bernapas. Kepala Andri turun kebawah... dan mulai menghisap habis yang ada dibawah sana. Lidahnya bermain dan menusuk kedalam, membuat Bunga bergetar hebat, Bunga mencengkram kepala suaminya dan menekan kebawah, seakan tidak membiarkan lidah suaminya keluar dari dalam sana. Suara merdu pun terdengar seiring dengan bergetar hebatnya tubuh Bunga, Andri tak hanya tinggal diam. Dia melahap habis semua yang keluar dari sana. Andri tak berhenti disana, dia semakin membenamkan kepalanya di sana, dan sesekali lidahnya bergantian dengan jari - jari nya yang sudah menusuk - nusuk didalam, saat Andri merasakan tubuh istrinya akan bergetar hebat jari - jari nya sudah dia ganti dengan lidahnya, kepala Andri dibenamkan didalam sana sangat dalam dan akhirnya tubuh istrinya bergetar hebat kembali untuk kedua kalinya. Andri masih asik dibawah sana membersihkan semua yang keluar dengan lidahnya.

Setelah itu Andri meraih kepala istrinya dan mendorongnya kebawah, istrinya langsung melahap predator yang sudah bangun itu, berulang kali dia lahap, seperti sedang melahap lolipop. Itu membuat Andri tak tahan. Segera tubuh istrinya di tarik keatas, Andri sudah tak sabar untuk memasukkan predator nya. Andri mengecup kembali bibir manis istrinya. Andri mulai memasukkan predatornya di bawah sana. Terasa sempit, karena Bunga masih perawan dan dia juga rutin berolahraga. Membuat kewanitaannya terawat kencang.

''Sayang, kamu mau cepat atau lambat?''

''Aku mau cepat sayang,'' jawab Bunga.

Andri melakukan apa yang diminta istrinya. Dia bermain dengan tempo cepat dan keras. Tubuh Bunga bergetar hebat. Dia mencengkram tangan suaminya hingga terluka karena kukunya.

Andri membalikkan tubuh istrinya dan menarik seluruh rambut istrinya. Akhirnya tubuh Andri bergetar hebat dan terjatuh lemas dipunggung istrinya. Bercak darah perawan dan benih - benih cinta keluar menetes dari lubang kenikmatan Bunga.

''Sudah yah sayang, aku lelah,'' ucap Bunga.

''Kamu tidak akan ku biarkan istirahat malam ini, habis nih kita main lagi,'' ucap Andri.

Andri mengatur nafasnya beberapa saat. Sekitar 10 menit gairah Andri sudah kembali lagi, dia ingin bermain kembali.

Andri duduk di sofa dan meminta istrinya untuk naik dan duduk di pangkuannya. Bunga mengambil alih dan bermain naik turun disana. Bunga terus bergerak sampai kakinya terasa kram dan lemas. Andri langsung ambil alih untuk menggempur istrinya dari bawah sana. Tangan Bunga melingkar di leher suaminya. Bunga Terengah - engah. Dia sudah tak sanggup lagi. Dan meminta Andri mempercepat permainannya. Andri mempercepat gerakannya, Andri mencengkram pinggang istrinya dan menekan kebawah, dan saat tubuh Andri bergetar hebat, tubuh Bunga di tekannya semakin dalam. Sehingga ia keluarkan semua benih-benih cinta itu didalam rahim istrinya. Suasana malam yang dingin, mereka berdua menikmati indahnya surga dunia.