webnovel

Dis-ease

terbangun dengan kepala serasa dihantam cukup keras . Nathan menajamkan penglihatan nya melihat sekitar dan terkejut saat melihat ia tidak sedang berada di apart ataupun mansion nya . melihat pakaian nya masih lengkap kecuali jas nya yang telah tersampir rapi di sofa ia menghela nafas lega . ia bertanya-tanya bagaimana bisa ia berakhir terbangun di kamar hotel seperti ini . mengingat apa saja yang terjadi semalam membuat mood nya kacau seketika . meraih ponsel nya yang tergeletak di nakas dan mengetahui tidak ada satupun notif dari Okis , but wait.. what?! kenapa tiba-tiba jadi okis?... ia melempar asal ponsel nya ke ranjang dan berniat mandi terlebih dulu sebelum meninggalkan kamar hotel itu.

keluar dari kamar mandi ia dikagetkan oleh dering ponsel nya , melihat ID caller "Dad" yang tertampang membuat nya penasaran untuk apa daddy nya menelpon sepagi ini. "ya dad? ada a__" belum selesai ia berucap "pulang ke mansion utama sekarang juga Albus." pip! panggilan terputus seketika . cmon.. pening nya masih belum hilang dan kini harus dihadapkan dengan daddy nya .

tidak ada pilihan lain.. disinilah ia berjalan menyusuri lorong mansion hingga sampai ke ruang kerja milik daddy nya . terlihat seorang pria paruh baya dengan postur tegap dan gagah duduk di kursi kebesaran membelakanginya .

"im here dad what do u want?" nathan menatap malas punggung kursi dihadapannya kini .tidak ada jawaban daddy nya hanya menekan remot Tv dan terpampang lah berita yang sedang menjadi trending topik kini . 'Calon pewaris Kim Ent terlibat skandal dengan gadis asing di malam jamuan para pejabat' kurang lebih tag line seperti itu yang beredar sekarang . "fuck!" umpat nya menahan amarah . cmon dia bahkan tidak tau siapa yang ada didalam foto-foto itu. "i never do that dad . its just some trap i , last night i just__" tuan kim memutar kursi nya berdiri dari duduk nya dan mulai mendekati putra bungsu nya . melayangkan beberapa bogeman mentah ke perut nya dengan cukup keras dan dua tepat mengenai rahang juga pipi nya . "KEPARAT!! SIALAN TIDAK BISAKAH KAU TIDAK MEMBUAT MASALAH KIM TAEHYUNG?!! SATU TAHUN LAGI PELANTIKAN PARA CALON PEWARIS DAN YANG KAU LAKUKAN HANYA MEMBUAT SEMUANYA MENJADI SULIT KIM!!"

Bukan , bukan karena ia tak mampu melawan . ia bahkan sudah lelah dihadapkan dengan angan-angan ayah nya yang menuntut ini itu padanya. wajah datar itu kini dipenuhi lembam , sudut bibir nya berdarah dan mata sayu nya . "sudah?.." terlihat tuan Kim kembali duduk di singgasana nya . menatap dingin pada onyx putranya yang benar-benar duplikat dirinya. "Ecolé Polytechnique Fédérale de Lausanne , salah satu University terbaik di Switzerland . tinggal lah disana satu tahun . hingga saat pelantikan tiba . tentang berita yang beredar di media , Dad akan mengurus nya . masalah Kyunghee sudah diurus oleh Gong yoo . cukup persiapkan dirimu sendiri , dan teman-teman mu.. kalian punya satu minggu untuk berpamitan sebelum benar-benar Dad mengirim mu kesana." Nathan masih terdiam . apa ada alasan ia menolak? ada pun keputusan ayah nya mutlak dan tak suka dibantah . "Aku mengerti" sebuah kalimat yang cukup simple mengakhiri pertemuan ayah dan anak itu.

hal pertama yang ia lakukan usai keluar dari ruangan daddy nya adalah menghubungi sebastian . mengatakan bahwa ia butuh jemputan like.. wtf?! sebastian memaki-makinya dari sebrang sana merasa seakan dirinya adalah taksi online yang bisa dipanggil kapanpun . tak sampai 15 menit hummer hitam telah terparkir apik di pintu masuk . segera ia masuk kedalam mobil masih dengan pakaian yang sama dan hanya membawa dompet juga ponsel nya . "bosan menjadi tuan muda nath? modelan lo ga ada bedanya sekarang sama gelandangan." rupanya sahabat nya ini belum tau berita yang beredar . tak lama ponsel nya berdering dengan ID caller "Second Mom" bukan , bukan ibunya ataupun ibu tirinya .. itu kesie lol . tdk ada niatan mengangkat nya . ia diamkan hingga pada akhir nya me-nonaktifkan ponsel milik nya. "kenapa ga lo angkat? penting kek nya" ujar sebastian . "Daegu , bawa gue ke Daegu sekarang." well , otak nya baru paham kalau sikon sahabatnya ini tidak baik . tanpa jawaban pun ia langsung menancapkan gas menuju Daegu . butuh waktu satu hingga dua jam bagi mereka untuk mencapai Daegu . "yang lain? perlu gue kabarin?" tanya sebastian kala mereka memasuki halaman vila milik almarhumah ibu Nathan. "Ga perlu , lo bakal stay disini atau balik ke seoul juga ga masalah. thanks udah nganter gue. sekali lagi , jangan kasih tau siapapun kalo gue ada disini. thanks sob , u're the best" usai mengucapkan kalimat terakhirnya ia keluar dari mobil itu dan memasuki Villa dengan design minimalis peninggalan ibu nya , sebastian? yang ia tahu sahabat karib nya itu butuh waktu sendiri , ia memilih kembali ke seoul seakan tidak ada yang terjadi . Aroma kayu jati dan mahoni yang khas menusuk indra pembaunya kala ia memasuki bangunan minimalis elegan itu. menghampiri sebuah figura besar di ruang tengah menatap nya dengan gurat kerinduan jelas di matanya . "Mom , Im home..." tak lama terdengar suara langkah mendekat "Tuan nathan?.. astaga tuan! wajah anda , sebentar akan saya ambilkan kotak obat" bibi Lee, dulu ia kepala pelayan di mansion utama saat Ibu nya masih ada . kini ia bekerja di Villa sendirian sebagai bentuk loyal nya pada nyonya Kim . Nathan menuruti keinginan bibi Lee , ia menunggu wanita paruh baya itu di sofa keluarga . menyandarkan punggung nya dan menatap sekitar . 'masih sama dan terawat dengan baik' pikirnya. ia pun mencharge ponsel nya di nakas samping sofa.

Bibi Lee pun kembali dengan kotak obat digenggaman nya . dengan telaten membersihkan juga mengobati luka-luka yang ada. hati wanita paruh baya itu ikut tercubit melihat anak dari majikan nya seperti ini. "Bibi , sebagai seorang pria gentleman yang beranjak dewasa . peraturan mana yang harus ku tentang? tetap disini menghadapi masalah ku sendiri atau menentang prinsip ku sendiri dan pergi ke swiss bersembunyi disana seperti yang Dad inginkan . " wanita paruh baya itu merapikan peralatan yang ia gunakan lalu menjawab "Seorang pria dewasa bertindak sesuai keinginan hati dan akal nya sendiri .Seorang pria dewasa mampu memutuskan jalan mana yang ia ambil . seorang Pria dewasa.. tidak pernah bersembunyi jika ia tidak bersalah. Dan seorang pria dewasa bisa mengemban tanggung jawab di telapak kaki nya sendiri nak.." nathan mendengar jelas setiap kata yang diucapkan oleh bibi lee.. ia menganggukkan kepala dan menjatuhkan kepala nya pada pundak sang bibi . biar saja ia menangis kali ini . dalam pelukan bibi yang sudah seperti ibu baginya . tangis frustasi dan kerinduan akan ibunya menggema dalam vila sore itu . tak lama kemudian ia tertidur persis seperti Nathan kecil yang akan langsung tertidur saat lelah menangis . Bibi lee cukup tau kalau tuan muda kim tidak secengeng itu . saat ia benar-benar menumpahkan air matanya , saat itulah ia benar-benar di titik ter rendah dimana dukungan dan pelukan ibunya lah obat terampuh . kini semua sudah berbeda . pangeran kecil kesayangan keluarga Kim harus melangkah sendirian kedepan nya . bibi lee membenahi posisi tidur tuan muda nya tak lupa menyisipkan bantal juga menyelimutinya . tersenyum tipis mengingat bahwa ia sudah setua itu melihat bayi kecil keluarga Kim kini sudah tumbuh dewasa . ia hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk tuan nya.

------------------------------------------------------------Very-very Important Place...

beda di daegu beda di seoul... anggota lain nya mulai panik karena headline berita pagi ini juga ponsel si pria Kim yang tidak bisa dihubungi. Sebastian yang baru saja sampai mengambil sebotol amer dari chiller lalu meneguk nya langsung dari botol . "Bas! lo tau Nathan dimana?" yang dipanggil hanya menggedikkan bahu nya "gatau , gua baru bangun langsung kesini" kesie mondar mandir tidak jelas , Alex , Arkha , dan Everies berusaha mencari tau keberadaan brandalan satu itu . Okis? duduk terdiam di single sofa sembari menggigit kecil kuku nya . ia jadi ikut khawatir jika seperti ini kondisi nya . "pelayan mansion utama bilang kalau dia baru aja dari sana terus pergi gatau kemana" itu Everies yang bilang . "bukan cuma berita media . tapi situs sekolah sekarang bahkan penuh dengan tag line yang sama . Brengsek!! kalau begini caranya berita yang belum tentu benar bisa jadi kasus beneran di mata media . kes? Chris udah kasih rekaman CCTV di seluruh penjuru hall dan hotel tempat foto itu diambil?" kali ini Zayyan bersuara usai terdiam seperti pertapa didepan mac book nya . kesie yang baru ingat kalau ia meminta data CCTV ke Chris karena setaunya Chris lihai dibidang teknologi dan kedudukan nya cukup untuk meminta rekaman CCTV dari dua tempat yang bersangkut pautan dengan kasus kali ini . "sudah kukirim ke email mu Zay . semoga ada bukti yang bisa digunakan sebagai senjata balik. Zayyan hanya menanggapinya dengan anggukan dan kembali memfokuskan atensi nya pada rentetan rekaman CCTV di monitor macbook nya kini. Sebastian yang baru mengetahui alasan Nathan seperti ini masih terdiam . ia bingung harus memberitahukan lokasi Nathan atau tidak . mengingat pesan terakhir yang diberikan padanya ia memilih diam dan membantu anggota yang lain mencari informasi .

"Bukan nya memberi klarifikasi ia malah mengundurkan diri dari Kyunghee? jadi ini wujud asli dari cassanova kampus?! Tidak ada gunanya kalian ribut disini kawan . yang kalian cari sudah terlebih dulu melarikan diri bersembunyi diketiak ayah nya." Alex membaca salah satu komen di situs sekolah . mereka semua tampak terkejut dengan berita yang satu itu , tak terkecuali si manis yang disibukkan dengan serangkaian kegiatan anggota BEM . dengan cekatan Arkha meretas ID pengguna yang mengirim komen tersebut . "Carline... kalau itu benar Carline berarti semua kasus ini tidak jauh dari presensi Athala sebagai dalangnya , ga ada kapok-kapok nya anjir . mereka ini udah kek penyakit." Arkha berujar sembari terus men scroll situs kampus mencari tahu berita apa saja yang ada .

"I GOT IT!!" teriak Zayyan membuyarkan lamunan yang lain . dengan segera ia menyalurkan macbook nya dengan proyektor melalui bluetooth lalu memutar cuplikan-cuplikan rekaman dimana disitu terpampang jelas bukan nathan sebagai pelaku , tapi jelas ia sebagai korban . ada sisi lega juga khawatir meliputi mereka . lega karena ada bukti pendukung dan khawatir akan kondisi brandal satu itu , mereka tau betul hubungan nya dengan sang ayah sangat buruk saat ini. "harus nih sekarang gue kirim semua rekaman nya ke situs kampus? Athala terpampang jelas di setiap rekaman dan bahkan plat mobil nya terlihat ." lanjut zayyan "Ga perlu , alangkah lebih baik nya yang nyelesaiin masalah ini Nathan sendiri . kita tunggu aja kabar dia dulu . toh ga semudah itu bongkar kedok athala . biarin aja mereka merasakan kemenangan tanpa tau kehancuran apa yg nunggu mereka ." opini sebastian pun disetujui oleh anggota yang lain . Everies masih sibuk mengambil Screenshot komentar-komentar yang ada di situs web sekolah . bisa diperkarakan sebagai pencemaran nama baik menurutnya . "Okis? gue liat lo semalam sama mingyu di hall . apa lo bener-bener ga ngeliat nathan disana?" pernyataan tiba-tiba dari Arkha membuat seluruh atensi terfokus pada satu titik . "Gue... gue ga liat sama sekali . bahkan gue gatau kalo tu anak ada disana." jawaban itu membuat kesie ingin menghempaskan diri dari atas rooftop ke tanah saat itu juga kalau saja ia tak ingat pertunangan nya dengan Chris sebentar lagi. "Ugh Cmon guys .. apa ga ada yang sadar kalo sebenernya__ " belum sempat kesie menuntaskan kalimatnya terlebih dahulu dipotong oleh Zayyan "Nathan sama okis saling suka?" . well well seketika hening "Ya! itu maksud gue . geram juga gue lama-lama liatnya ." Okis masih dengan mata bambi nya yang membulat terkejut dengan perkataan sahabat2 nya barusan . "Gue straight anjir!" ujar nya lantang "Mana ada?! FWB doang ga lebih! selebihnya gue straight!!" lanjut nya . yang di ikuti reaksi helaan nafas dari anggota yang lain. "yayaya,, ok lil bunn u're straight.." ujar kesie diakhiri dengusan .

----------------------------------------------------------Very-very Important Place...

Sudah menunjukkan pukul 8 malam di daegu.. Bibi lee khawatir karena tuan muda Kim masih belum bangun dari tidur nya . saat di check kening nya cukup panas . dengan segera bibi lee meminta pengawal memindahkan tuan muda ke kamarnya . semakin larut panas nya semakin tinggi , sesekali menggumamkan kalimat tidak jelas dan gelisah dalam tidur nya . malam itu bibi lee tidak beranjak dari tepi ranjang , mengompres tuan muda dengan telaten berharap esok pagi demam nya reda...

"¿No podemos detenernos aquí?

Estoy cansado de fingir estar bien....

Me duele verte con otras personas" -Nthnmu

18 Januari 2021

"dont forget your vote and comment as support , Enjoyy and see ya in next chap!"

-StrangeDreamer