webnovel

Selesaikan!!!

Sam sedang memandang kosong ke arah parkiran, sudah dua jam dia menunggu dibelakang kemudi. Tak lama sang ibu masuk dan duduk disampingnya lalu memasang seat belt. Sam tetap termenung, menunggu kata-kata yang akan dikeluarkan ibunya.

Ibunya ikut memandang parkiran, menghela nafas panjang dan tersenyum.

"Wajahnya begitu indah, kulitnya yang bersih mendamaikan hatiku. Aku langsung jatuh cinta padanya." Sam yang mendengarnya langsung memejamkan matanya dan tersenyum lebar.

"Aku tak heran jika kau menjadi begitu lemah saat mengetahui dia menderita. Dan dengan membayangkan wajahnya saja kau sudah tersenyum seperti ini." Ibu Sam memandang putranya yang masih tersenyum.

Sam membuka matanya dan memandang kearah ibunya, menunggu kata-kata selanjutnya.

"Dia baik-baik saja. Tidak perlu khawatir." Kata ibunya mengusap bahu Sam.

"Mari kita pergi dari sini!! Selesaikan apa yang harus kau selesaikan dengan pekerjaanmu. Disini ada kakak-kakaknya yang kuat. Kau tahu kan seberapa seram mereka? Sepertinya nyamuk pun tidak berani menggigitnya" Ibu Sam berusaha menghiburnya yang diikuti oleh senyum yang lebar. Senyum ketika mengingat betapa sering mengeluhnya Yuire ketika kakak-kakaknya selalu membuntutinya.

...

"Wow!!!! Lihat siapa yang datang?? Bos kita yang menghilang begitu saja!!" Teriak Jisoo saat melihat Sam masuk ke kantornya. Disana sudah banyak orang termasuk Hua Lu dan Evan.

Evan mendekati Sam, tapi Sam hanya mengangguk dan memberi tanda bahwa dia baik-baik saja.

"Apa kau sudah kehabisan uang dan akan mengemis pekerjaan??" Tanya Jisoo mulai berdiri dari mejanya dan melemparkan beberapa foto kedepan wajah Sam.

"Lihat kekacauan apa yang kau perbuat!!! Karena foto-foto itu drama yang sudah tayang ratingnya anjlok!! Kau tahu!!!"

Sam hanya memandangi foto yang berserakan di bawah kakinya. Foto-foto saat dia bersama Yu, saat Yu tertawa, saat Sam mengajaknya berlari dan saat Yu terkulai lemah didekapannya.

"Kau terlihat sangat sehat di foto itu Yu,," Sam tak sadar bahwa dia sudah tersenyum memandangi foto-foto itu.

"Kau masih bisa tersenyum?? Kau mempermainkanku!!?" Jisoo bertambah emosi dan berniat mendekati Sam untuk memukulnya namun Hua Lu menahan Jisoo.

"Biar aku saja!!" Hua Lu menarik tangan Sam menuju fitting room dan Sam mengikutinya dengan wajah datar.

...

Cukup lama di dalam fitting room tidak ada suara, Sam berdiri membelakangi cermin dan Hua Lu berada di dekatnya. Hua Lu mendekatkan wajahnya ke wajah Sam dan melirik matanya untuk memastikan tidak ada penolakan.

Semakin dekat wajah Hua Lu dengan Sam, dipandangnya wajah pria itu, wajah yang dingin tak mempedulikan setiap gerakannya.

"Kenapa kau menjadi dingin seperti ini?? Apakah kau telah melupakan kebersamaan kita secepat itu??" Tangan Hua Lu perlahan mengusap leher Sam.

"Cup" satu buah kecupan lembut untuk kekasihnya yang tak memberi respon apapun.

"Yakinkah kau tidak menginginkanku sayang??" Tanya Bai Lu dengan lembut lalu tangannya memegang rahang Sam yang sudah gemeretak.

"Haruskah kuhancurkan semua yang membuatmu lupa padaku?? Lelaki lemah itu dan restoran kesayangannya??" Hua Lu tersenyum licik.

"Apa maumu?" Tanya Sam dengan emosi dan melepaskan tangan Hua Lu dari wajahnya.

"Ikuti kata Jisoo, selesaikan tugasmu, aku sudah bertaruh banyak, dan aku tidak akan menyentuh apapun yang berhubungan dengan pria itu."

"Dan setelah itu, aku akan selesai denganmu." Ucap Sam dingin.

"Tidak akan semudah itu sayang, aku sudah merubahmu menjadi setampan ini, bagaimana bisa aku melepaskanmu?."

"Sekarang turuti apa yang aku katakan jika kau tidak mau pria itu mati tiba-tiba saat mendengar berita restorannya terbakar!." Hua Lu keluar dari fitting room membiarkan Sam sendirian.

....

"Sam apakah restoran Jepang itu enak sekali sampai setiap hari kesana?"

"Sam apa hubunganmu dengan pria itu??"

"Sam apakah kau sudah putus dengan kekasihmu?!"

Pertanyaan banyak wartawan terasa begitu mengganggu saat Sam melakukan conference pers. Sam hanya diam, berusaha tersenyum, hanya Jisoo dan Hua Lu lah yang menjawab. Itu sudah menjadi kesepakatan agar Sam tidak menjawab apapun dan memperburuk suasana.

"Pria itu teman Sam, dia sakit dan pada saat itu Sam hanya membantunya." Jawab Jisoo singkat

.....

-Message Sent-

"Aku merindukanmu Yu, apa kau baik-baik saja disana??"

Aku mendoakanmu

Aku menangisimu

Aku tak tahu siapa kamu

Bahkan tak tahu hidupmu

Aku hanya merasa terikat denganmu

(ghandistri)