webnovel

Jelaskan Nanti!!

"Ting tong" Suara bel di Apartement  Sam berbunyi, betapa kaget wajah Sam saat melihat empat polisi sudah menunggunya di depan pintu.

"Tuan Sam??"  Tanya Polisi dengan tegas.

"Iya" Jawab Sam singkat

"Tolong panggilkan tunangan mu Nona Hua Lu!!" Perintah polisi tanpa basa-basi. Sam hendak beranjak dari depan pintu akan kembali ke dalam apartementnya untuk memanggil Hua Lu, tapi polisi menahannya.

"Kau teriakan dari sini Tuan Sam..!" Polisi menarik tangan Sam dengan paksa lalu memakaikan borgol di kedua pergelangan Sam.

"Ada apa ini??" Sam meronta berusaha melepaskan borgol dari tangannya.

"Jangan banyak bicara!! Panggil saja tunangan mu!!"

"Hua Lu!!!!" Sam berteriak dengan keras, dan tidak lama wanita yang dipanggilnya keluar.

Melihat tunangannya sudah diapit oleh beberapa polisi, wajah Hua Lu berubah menjadi panik, dia dengan cepat kembali ke dalam apartement lagi.

"Mau kemana Nona Lu?? Kau harus ikut dengan kami!!!" Polisi menahan pintu yang hendak ditutup Hua Lu, lalu menarik tangan Hua Lu dan memasangkan benda yang sama seperti Sam dipergelangan tangannya.

"Hei!! Kalian tidak boleh menangkap ku!! Apa salahku??" Hua Lu berteriak-teriak dan meronta. Sam hanya diam dan melangkah tanpa merespon berlebihan pada apa yang dilakukan Hua Lu.

"Jelaskan Nanti!! Cepat jalan!!" Polisi sedikit mendorong tubuh Hua Lu untuk segera berjalan.

"Aku tidak mempunyai salah sayang.." Ratap Hua Lu melihat kearah Sam yang sedang berjalan disampingnya. Tidak ada respon dari Sam Lin, dia terus menatap ke depan dengan wajah dingin dan menarik nafas dalam beberapa kali.

.....

"Saaam..saaamm" Yosh tiba-tiba datang dan berlari ke arah Sam yang siap untuk memasuki mobil polisi.

"Yosh!! Kenapa kau bisa ada disini??" Tanya Sam heran

"Chris menyuruhku ke tempatmu.. Kenapa kau bisa ditangkap??" Tanya Yoshito kebingungan. Sam hanya menggeleng.

"Aku akan menyusulmu ke kantor polisi! Kau tenang saja ya!!!"

........

Di depan salah satu meja polisi sudah duduk dua orang pria dan satu orang wanita yang dicecar dengan puluhan pertanyaan.

Hua Lu dengan wajah lusuh masih menggunakan baju tidur, Sam yang hanya menggunakan celana pendek dan t-shirt abu-abu dan sedangkan Yoshito sudah menggunakan setelan lengkap dengan dasi yang tadi dia pakai selama perjalanan ke kantor polisi.

"Nona Lu jika kau tidak mempersulit kami, maka ini akan berjalan dengan cepat."

"Apa maksudmu? Bahkan aku tidak tahu salahku apa?" Jawab Lu dengan wajah memelas dan menoleh ke arah Sam beberapa kali.

"Tidak usah berdalih!! Dan kau Tuan Sam. Apa peranmu disini?"

"Aku tidak tahu apa-apa." Jawab Sam dengan wajah datar dan percaya diri.

"Nona Lu, Dokter Chen sudah terlebih dahulu kami tangkap dan dia sudah mengakui semuanya. Termasuk keterlibatan kalian!!" Mendengar nama Dokter Chen disebut wajah Hua Lu berubah menjadi tegang dan ketakutan.

"Sekarang kalian mengakulah!!" Sang polisi memerintah dengan nada yang sangat mendominasi.

"Sam tidak bersalah Pak!! Kau jangan sembarangan menangkap orang!!" Suara Yoshito menyela interogasi yang sedang dilakukan.

"Tuan Yoshito yang terhormat, bisakah anda memberikan kami bukti bahwa Sam Lin tidak bersalah?"

"Hmmm (Suara Yoshito mulai terdengar ragu-ragu). Aku yakin dia tidak bersalah."

"Apa hubunganmu dengan Sam Lin, Tuan Yoshito,? Kenapa kau begitu bersikukuh untuk membelanya?? Apa kau bisa menjamin kalau Sam Lin tidak bersalah??"

"Hmm.. " Yoshito terbata-bata, bingung apa yang harus dikatakan. Kakaknya Chris tidak memberinya informasi terlebih dahulu kalau dia harus berhadapan dengan seorang polisi.

.....

"Dia adikku!! Aku yang akan menjaminnya." Tiba-tiba suara datang dari arah belakang mereka

"Onii-chaan. Sejak kapan kau disitu??" Yoshito berteriak lega merasa ada pahlawan yang datang tepat waktu, dia segera berdiri dan menghampiri kakaknya itu.

"Sejak kau mulai mengoceh dan tidak menghasilkan apapun" Jawab Chris sedikit kesal, memandang adiknya sedikit merendahkan.

"Lalu kenapa kau diam saja tidak membantu kami??"

"Aku ingin melihat caramu menyelesaikan masalah, tapi ternyata kau tidak berguna!!." Ucap Chris tajam dan berlalu meninggalkan adiknya untuk menghampiri meja tempat Sam berada.

"Jika kau masih bodoh seperti tadi, sebaiknya jangan memakai pakaian rapi seperti itu. Sangat tidak seimbang dengan otakmu!!" Sindir Chris tanpa menoleh kearah adiknya itu.

"Tuan Chris." Polisi yang sedang menginterogasi langsung berdiri saat melihat Chris menghampirinya.

"Aku akan membawa Sam sekarang." Ucap Chris singkat

....

"Terima kasih Chris." Ucap Sam kepada Chris yang sedang mengemudi.

"Ya. Aku akan mengantarmu pulang. Beristirahatlah."

Sam mengangguk mendengar perintah Chris.

"Kau tidak akan mampir dulu??" Tanya Sam , perasaannya saat ini masih begitu terkejut berharap ada yang bisa dia ajak bicara untuk berkeluh kesah.

"Aku harus segera pulang. Adikku sudah menunggu." Ucap Chris menoleh sejenak kepada Sam dengan tatapan penuh arti.

"Dia sudah kembali." Itu bukan pertanyaan dari Sam, hanya sebuah respon yang membuat hatinya sedikit terobati. Membayangkan bahwa kekasih hatinya telah berada di negeri yang sama lagi.

"Ya. Tadi pagi." Ucap Chris singkat.

"Kau begitu hebat membuat dia menjauh dariku selama ini." Sam tersenyum kecut dan tertunduk.

"Aku tidak ingin dia melihat kekacauan yang terjadi disini."

Kau sudah kembali

Aku tidak tahu harus mulai darimana

Menyapamu dengan riang

Atau dimulai dengan maaf?

(ghandistri)