webnovel

UNDEFINED POWER

Pada era modern dimana teknologi sangat maju tepatnya tahun 3000 seorang anak lelaki terlahir dalam klan Chen di China bernama Chen Fan. Namun karena ayahnya menikahi ibunya yang berasal dari klan biasa yaitu klan Yao, keluarganya diasingkan dari klan Chen yang berada di kota Beijing. Sehingga ayahnya memutuskan menjauh dari kota Beijing dan tinggal di kota Jieshou. Berkat keahlian ayahnya yang telah menjabat sebagai mantan CEO di perusahaan elektronik klan Chen mereka dapat hidup dengan normal di kota Jieshou dengan membuka bisnis mekanik elektronik. Chen Fan lahir ditahun ke-2 setelah ayah dan ibunya menikah tepatnya 26 April 3002 kalender Tiongkok. Chen Fan terlahir layaknya manusia biasa pada umumnya. Hanya saja diusianya yang ke-2 tahun semenjak ia mulai lancar beraktivitas seperti berjalan dan berbicara, tindakannya sangat berbeda dengan anak seumurannya yang dalam melakukan sesuatu selalu bergantung kepada orang tua mereka. Hal ini terus berlanjut, hingga pada usia 10 tahun iapun menyadari ia dapat mengembangkan segala aspek kemampuannya baik indera maupun iq nya hingga ketingkat yang ia mau sehingga ia menamakan kemampuannya dengan nama UNDEFINED POWER.

Rifan_4705 · Action
Not enough ratings
13 Chs

TEMAN BARU

Seminggu kemudian, tibalah saat Chen Fan harus berpisah lagi dengan keluarganya dikarenakan mereka mempunyai urusan masing-masing.

Sesuai dengan pengumuman Chen Fan di istana kemerdekaan sebelumnya, Chen Pa dan Yao Ma akan menuju ke perbatasan untuk memantau proses pembangunan perusahaan TRF yang baru sekaligus menetap disana dimana akan menjadi tempat tinggal mereka yang baru.

Sementara itu, Yao Zufu dan Yao Mufu kembali ke kediaman mereka untuk mengurus klan Yao sekaligus menikmati waktu tua mereka disana.

Sedangkan Chen Fan, ia berencana melanjutkan studinya dijurusan kedokteran China guna menepati janji dengan mentei pendidikan Anhui sebelumnya maupun menambah ilmu dibidang tersebut.

Adapun alasan ia memilih kedoteran China yaitu, kualitas kedokterannya yang baik dalam pembuatan obat-obatan yang terbilang ajaib serta prakteknya yang dapat membantu kultivasi seperti akupuntur.

Dengan itu, ia memilih kembali ke Beijing dimana disana terdapat universitas kedokteran China terbaik yakni Beijing Institute of Technology yang disingkat BIT.

Kali ini, ia tidak lagi memikirkan masalah keluarganya dengan klan Chen yang justru sebaliknya ia berpikir klan Chen pasti akan melakukan segala cara untuk menyenangkannya dan mendapat pengakuannya.

Mengingat klan Chen saat ini adalah salah satu mitra utama TRF berkat kehadiran langsung Chen Gepa saat pesta di istana kemerdekaan dan ikut serta mendaftarkan perusahaan mereka.

Namun Chen Fan tidak sedikitpun memberikan mereka perhatian khusus maupun memperlakukan meteka dengan buruk sebab ia tahu bahwa klan Chen telah sepenuhnya menyerah pada keluarganya.

Oleh karena itu, Chen Fan memblokir semua jaringan klan Chen agar kedatangannya ke Beijing tidak diketahui oleh mereka.

Sehingga saat tiba di Beijing, ia dengan sangat lancar mengatur pendaftaran yang tentu saja diterima dengan senang hati oleh BIT baik karena identitas serta sertivikat penghargaan internasioanl yang ia dapat saat SMA.

Melihat sikap mereka terhadapnya, Chen Fan mengingatkan mereka agar tidak menyebarkan identitasnya sebagai inspektur pasukan light dan memperlakukannya setara dengan mahasiswa baru lainnya karena tidak ingin menarik perhatian.

Meskipun pihak BIT agak kecewa karena tidak dapat membangga-banggakannya didepan umum, mereka juga tidak berani menentang permintaan tersebut baik karena menghargai ataupun takut kepadanya.

Dan begitulah Chen Fan dapat memasuki jurusan kesehatan BIT dengan mulus dan terhindar dari menjadi pusat perhatian.

Begitu pula saat dalam masa ospek, ia sengaja menjaga profil rendah hati meskipun masih banyak mahasiswa baru maupun kakak kelas yang mempertanyakan namanya yang sama dengan inspektur pasukan light.

Yang pertanyaan tersebut dengan santai dijawab "iya" oleh Chen Fan dan membuat mereka berpikir ia hanya bercanda dan tidak terlalu memperhatikannya lagi.

Tentu saja hal itu karena yang mengetahui wajah Chen Fan sebagai inspektur pasukan light hanyalah para pejabat tinggi pemerintahan serta kepala-kepala klan ternama yang menghadiri jamuan di istana kemerdekaan.

Terlebih lagi, saat ini ia sedikit merubah penampilannya seperti gaya rambut yang tersisir rapi serta menggunakan kaca mata layaknya kacamata berlensa namun hanya ia yang tahu bahwa kaca mata tersebut adalah salah satu tekhnologi komunikasi yang ia rancang sendiri untuk membantunya tetap terhung dengan pasukan light dan shadow untuk memantau tugas mereka.

Sehingga bagi segelintir orang yang telah melihat potretnyapun mulai meragukannya dan perlahan tidak memperhatikannya pula.

Chen Fan sendiri, sama sekali tidak mempermasalahkan mereka yang menertawai pengakuaannya dan tetap bersikap santai mengikuti arus.

Begitu pula mereka, sebagai salah satu universitas terbaik tentu saja mahasisiwa yang diterimapun jelas berpendidikan dan terkemuka khususnya dijurusan Chen Fan yang kebanyakan maha siswanya didominasi oleh perempuan yang rata-rata lebih memfokuskan pendidikan mereka dibanding urusan formalitas.

Sehingga Chen Fan pun terhindar dari kasus pembukian yang kerap terjadi dikalangan maha siswa baru dari para senior maupun sesama angkatan mereka.

Hingga dimulainya kuliah perdana, Chen Fan sukses menjaga ketahasiaan identitasnya dan tetap mempertahankan profil rendah.

Ia sendiri, adalah orang yang sangat pandai bersosialisasi sehingga mempunyai cukup banyak kenalan yang terbilang dekat dengannya baik dari seangkatan maupun senior yang sikap mereka baik terhadapnya.

Sesuai dengan hasil ujian saat pendaftaran, Chen Fan ditempatkan dikelas unggulan yang tentu saja berhasil menjadi mahasiswa baru terbaik di jurusannya yang mengundang lebih banyak lagi mahasiswa lain yang ramah dan ingin berteman dengannya.

Adapun mereka yang iri kepadanya, ia hanya menyikapi mereka dengan sikap rendah hati serta membuktikan keunggulannya dari mereka yang mencoba mencari masalah.

Namun tetap saja masih ada beberapa orang yang tetap tidak mengakuinya, khususnya bagi mereka yang selalu menjadi siswa terbaik dari sekolah mereka sebelumnya.

Mereka memutuskan untuk memberi Chen Fan pelajaran diluar sekolah nantinya dengan cara kekerasan.

Mengawali kuliah perdana seperti pada umumnya meskipun telah mengenal satu sama lain saat menjalani ospek, para maha siswa baru diperkenankan untuk saling memperkenalkan diri kepada teman sekelas maupun dosen mereka guna agar lebih mengenal satu sama lain lagi sekaligus pemilihan perwakilan kelas yang nantinya bertanggung jawab mengatur kedisiplinan kelas seperti ketua kelas dan sebagainya.

Berhubung belum saling mengenal dengan baik satu sama lain, maka pemilihan tersebut didasarkan dari nilai test mereka dimana dari yang tertinggi sebagai ketua kelas dan seterusnya sampai jajaran terendah.

Sehingga tidak perlu dipertanyakan lagi, jelaslah Chen Fan menjabat sebagai ketua kelasnya yakni kelas A tungkat pertama yang merupakan kelas unggulan.

Sekretarisnya kebetulan seorang perempuan tercantik diangkatan tersebut bernama Lin Mei yang tidak lain merupakan mahasiswa baru terbaik kedua.

Disamping cantik, ia juga sangat baik dan ramah kepada setiap orang yang bahkan hal itu diakui oleh Chen Fan yang mana mereka pernah saling beradu kecerdasan dibidang kedokteran China dengan kemenangan Chen Fan.

Hal itu secara bijaksana diterima oleh Lin Mei yang juga mengakui kecerdasan Chen Fan serta sedikit mengaguminya dalam hati karena selama ini ia pikir tidak ada orang seumurannya yang dapat menyainginya dalam bidang tersebut mengingat klannya dikenal sebagai salah satu klan ternama di China dengan keahlian turun temurun mereka dibidang kedokteran China.

Dengan semua itu, sekali lagi perhatian tertuju kepada Chen Fan khususnya dikalangan laki-laki yang mengagumi Lin Mei dan ingin menjalin hubungan dengannya.

Namun hal itu sama sekali tidak menganggu Chen Fan yang berpura-pura tidak menyadari kecemburuan mereka dan terus mengakrabkan diri dengan Lin Mei.

Tidak terkecuali kecemburuan dari para senior yang mulai memandangnya dengan tatapan tidak ramah bahkan memberikannya isyarat peringatan.

Sementara itu, sang bendahara juga seorang perempuan yang tidak kalah cantik dari Lin Mei bernama Xu You yang juga merupakan sahabat baik sekaligus rekan seperguruan Lin Mei yang berguru kepada kepala klan Lin.

Kepala kaln Lin bernama Lin Xing yang sangat terkenal sebagai ahli kedokteran terbaik di China yang sangat dihormati oleh semua kepala klan besar di China yang bahkan Yang Kai (presiden) sendiri sangat menghormatinya.

Alasan Lin Xing menguliahkan Lin Mei dan Xu You adalah karena kesibukannya mengurus klan serta untuk membuat mereka dapat belajar secara mandiri dan hanya meminta tuntunannya saat memiliki hambatan dalam pembelajaran mereka.

Disisi lain, Chen Fan pun cukup penasaran dan menghormati Lin Xing sebab pengetahuan yang ia miliki sekarang adalah berkat meneliti obat-obatan yang dibuat olehnya serta kualitas mereka yang terbilang baik.

Sehingga ia sempat mencoba meminta bantuan kepada Lin Mei dan Xu You untuk mempertemukan mereka dengan alasan ingin berguru padanya juga.

Namun hal tersebut tidak dianggap serius oleh mereka, karena hal itu sering dijadikan modus oleh laki-laki lain yang menciba mendekati mereka.

Karena Chen Fan pun bukan orang yang suka memaksa, ia hanya bisa menghela nafas pasrah dan menyerah membujuk mereka agar terhindar dari kesalah pahaman yang lebih jauh lagi serta membuat hubungan mereka menjadi canggung.

Begitulah Chen Fan menghabiskan hari pertama kuliahnya yang kebanyakan berdiskusi dengan mereka berdua mengenai peraturan kedisiplinan yang akan mereka terapkan dikelas serta untuk saling mengenal karakter masing-masing.

Setelah sekian lama berdiskusi dengan Chen Fan, baik Lin Mei maupun Xu You mulai dapat memahami karakter Chen Fan yang mana mereka merasa sedikit bersalah dan malu karena mengira, awalnya Chen Fan mendekati mereka dengan tujuan tertentu.

Namun demikian saat berbicara dengan mereka, perhatian Chen Fan lebih besar pada topik pembicaraan dibanding memperhatikan mereka yang menunjukan bahwa Chen Fan adalah karakter yang sangat serius dalam melakukan sesuatu.

Saat waktu perkuliahan berakhir dan mereka akan pulang, menyadari Chen Fan diawasi dengan niat buruk oleh para lelaki yang cemburu padanya, Lin Mei menawarkannya tumpangan dengan berkata

"Kak Chen !

Rumah kamu dimana ?"

Katanya menanyakan alamat rumah Chen Fan.

Menanggapi pertanyaan itu, Chen Fan dengan santai menjawab

"Di pangkalan 1 pasukan light.

Kenapa ?

Apakah kau tertarik untuk berkunjung ?"

Katanya.

Mendengar itu, baik Lin Mei maupun Xu You memutar mata mereka mnegannggap Chen Fan membual lagi dan membuat mereka sedikit kesal hingga menegur

"Kak Chen, tolong jangan bercanda.

Tidakkah kamu sadar saat ini kamu sedang ditargetkan ?

Untuk itu, lebih baik kamu numpang bersama kami kerumahmu agar aman.

Lagi pula kami tidak ingin membuatmu dalam masalah karena kami."

Kata Lin Mei dengan nada sedikit kesal.

Mendapatkan respon seperti itu, Chen Fan pun hanya dapat menghela nafas karena terbiasa dan tidak peduli berapa kalipun ia katakan tidak ada yang percaya.

Kemudian ia menjawab lagi

"Huff,, aku tahu kok.

Namun, tidak perlu khawatir karena mereka tidak akan dapat mekukaiku.

Malah sebaliknya, sebaiknya mereka tidak melakukan tindakan yang berlebihan demi kebaikan mereka."

Katanya santai dengan nada serius.

Sekali lagi kekesalan Lin Mei dan Xu You meningkat karena mengira Chen Fan masih bercanda dan segera membalas

"Baiklah tidak perlu bicara lagi !

Naiklah kemobil kami dan tunjukkan kepada pak supir jalan kerumahmu."

Kali ini Xu You yang memotong masuk kepembicaraan.

Menghelah nafas lagi, Chen Fan pun dengan pasrah mengiyakan

"Huffh,, baiklah !"

Katanya saat mengikuti mereka menuju kemobil jemputan yang telah menunggu mereka.

Memasuki mobil, Chen Fan segera memberi tahu pak supir menuju ke pangkalan 1 pasukan light yang letaknya tidak jauh dari RUC atau lebih tepatnya mantan wilayah klan Chen yang mereka sita dan dijadikan markad pertama dengan nama pangkalan 1.

Mendapatkan instruksi itu, gikiran sang supir yang merasa aneh lalu berbalik meminta tanggapan Lin Mei dan Xu You sebagai tuannya.

Adapun Lin Mei dan Xu You, mereka telah malas bicara karena kesal dan hanya mengangguk mengiyakannya sembari berpikir

"Asalkan para haters Chen Fan melihatnya menaiki mobil mereka, pasti mereka akan segera membatalkan rencana untuk saat ini."

Pikir mereka.

Dengan begitu, merekapun perlahan meninggalkan kampus menuju pangkalan 1 pasukan light meninggalkan tatapan murka dan kecewa dari para haters Chen Fan.

Kurang lebih 25 menit kemudian, mereka akhirnya tiba ditujuan yang membuat baik sang supir maupun Lin Mei dan Xu You secara serempak memperhatikan apa yang akan dilakukan Chen Fan selanjutnya.

Mendapatkan tatapan seperti itu, Chen Fan tidak tahu mau tertawa atau menangis dan hanya bisa berkata

"Ehem,, terima kasih atas tumpangannya !

Baiklah, maka saya akan turun duluan.

Sampai jumpa."

Katanya perlahan sembari berpamitan dan membuka pintu mobil.

Kebetulan saat itu, ada beberapa pasukan light yang bertugas menjaga gerbang yang juga cukup penasaran melihat mobil yang tidak mereka kenali datang kesitu.

Disaksikan oleh mereka semua, perlahan wujud Chen Fan keluar dari mobil yang membuat mereka semakin penasaran seiring berjalannya waktu.

Hingga akhirnya Chen Fan telah keluar dari mobil, semua penjaga gerbang segera membentuk formasi penghormatan dengan terburu-buru sambil berkata

"Hormat inspektur !

Selamat datang !"

Kata mereka secara serempak pula.

Melihat itu, baik sang supir, Lin Mei dan Xu You menunjukkan ekspresi serupa diwajah mereka yakni terdiam dengan mata terbelalak dan mulut sedikit terbuka.

Adapun perasaan mereka bercampur aduk, seperti terkejut, heran dan tidak percaya sehingga meninggalkan mereka seperti itu dalam waktu yang cukup lama.

Melihat itu, kali ini giliran Chen Fan yang heran dan menegur mereka

"Ehem,, apakah ada yang perlu disampaikan dari saudari Lin dan Xu ?

Atau mungkinkah kalian ingin mampir sebentar ?"

Tanyanya sembari membawa mereka kealam sadar.

Terbangun dari lamunan, mereka perlahan membenahi pikiran mereka yang berantakan dan saling memandang beberapa saat, kmudian Lin Mei menjawab

"Ehem,, ka- inspektur Chen maaf atas sikap kami sebelumnya.

Adapun yang ingin kami kami sampaikan tidak ada.

Sedangkan untuk mampir, jika inspektur Chen bersedia mengundang kami, maka akan dengan senang hati kami menerima undangan tersebut."

Katanya sekaligus mengubah panggilan dan cara berbicaranya kepada Chen Fan.

Melihat tingkahnya, Chen Fan tahu bahwa dia hanya bersikap hormat karena telah mengetahui indetitas aslinya.

Di mana hal itu dianggap wajar dan biasa oleh Chen Fan yang sering mengalaminya dan membuatnya merasa sedikit kurang nyaman.

Sehingga sambil memberi isyarat kepada penjaga untuk menyiapkan jamuan, Chen Fan pun berkata

"Ehem,, baiklah !

Maka izikan saya mengundang kalian kekediamanku ?"

Katanya sembari mempersilahkan masuk dan memandu mereka.

Masuk lebih dalam, semakin banyak mereka bertemu dengan pasukan light yang semua memberi hormat kepada Chen Fan dan mereka sebagai tamunya.

Hal ini membuat mereka seaakan berada diantara surga dan neraka sebab ada perasaan aman maupun terancam disaat bersamaan jika mereka salah bertindak sedikit saja.