webnovel

Chapter 25

Guzel masih berdiri ditempatnya, gadis itu juga merasa kedua matanya mulai memanas apa yang dilihat nya sudah berhasil merobohkan benteng hatinya.

" Guzel " Juliet mengusap lembut pundak sahabatnya itu.

Dengan wajah tertunduk Guzel berjalan meninggalkan kedua sahabatnya, sedangkan Shawn yang berada di seberang sana mulai merasa tidak tenang.

Tanpa memperdulikan Cassandra yang meringis kesakitan di bahunya, Shawn justru lebih memilih mengejar Guzel. Jerry tahu kalau Tuannya mulai ingin membuka hati untuk Guzel, karena dia sudah beberapa kali mendengar Samuel dan juga Xavier menyinggung Tuannya soal ini.

" siapa Guzel? " tanya Cassandra yang mulai penasaran

" nona Guzel itu- " Jerry tidak melanjutkan kalimatnya, Lelaki itu justru berbalik lalu pergi meninggalkan Casandra seorang diri.

" Guzel!!! aku harus cari tahu siapa gadis itu " batin Cassandra.

*********

Guzel masih terus berjalan menyusuri jalanan kota, dia sama sekali tidak memperdulikan seorang lelaki yang sedari tadi terus mengejar dan memanggil nya dari belakang.

Karena mulai merasa lelah, Guzel menghentikan langkahnya dan dengan cepat kedua tangannya mengusap airmata yang sedari tadi mengalir.

" apa kau tuli!!!! " pekik seorang lelaki

Guzel menghela nafas panjang kemudian berbalik kebelakang menatap lelaki yang sedang menunduk mengatur nafasnya yang tersengal-sengal.

" untuk apa kau mengejar ku "

Shawn yang sudah berhasil mengatur nafasnya kini berjalan dengan santai menghampiri Guzel.

" aku ingin menagih hutang padamu!! "

Guzel menautkan kedua alisnya, hutang? Guzel berpikir, kapan dia memiliki hutang dengan lelaki gunung es itu.

" hutang apa? aku tidak memiliki hutang denganmu!!! " sahut Guzel

" kau berjanji akan mentraktirku makan, karena kau sudah diterima berkerja " balas Shawn santai seolah tidak terjadi apa-apa.

" apa kau sudah lupa ingatan? aku memang sudah berjanji tapi tunggu aku menerima gaji pertama ku!!! jangankan gaji pertama, aku saja mulai berkerja itu besok " ujar Guzel kesal

" aku tidak perduli!! yang jelas aku menginginkan nya sekarang " balas Shawn yang sama sekali tidak ingin dibantah

" dasar Lelaki menyebalkan!!! " desis Guzel dengan pelan

" terimakasih " ucap Shawn dengan tersenyum manis tidak perduli dengan raut wajah kesal gadis itu

" aku tidak meng iyakan permintaan mu!!!! dasar lelaki pemaksa!!!! " balas Guzel dengan melotot kesal

Guzel benar-benar dibuat gemas oleh tingkah Shawn. Tapi tunggu dulu!!!!! lelaki itu tersenyum manis, senyuman yang sangat jarang ditunjukkan oleh lelaki itu pada siapapun.

Guzel ingin bersorak senang tapi terlempar keras oleh kejadian yang terjadi beberapa menit lalu, bayangan seorang gadis mencium Shawn lagi-lagi meluluhlantakkan hati Guzel.

Sejujurnya Shawn hanya ingin menutupi rasa bersalah nya pada Guzel, entah mengapa dirinya merasa bersalah untuk apa yang sudah dilihat gadis itu tadi. Dan Shawn yakin Guzel pasti penasaran siapa gadis yang juga sudah dengan lancang mencium nya tadi.

*******

" kenapa kau terus menatap ku seperti itu, bukankah kau yang sedari tadi memaksa ku masuk dan makan di restoran ini!!! " seru Guzel yang mulai jengah karena Shawn sedari tadi terus menatapnya.

" bahkan makanan mu sudah dingin, Tuan!! " tunjuk Guzel pada makanan yang sudah terhidang di atas meja

" aku akan memesan makanan lagi jika semua sudah tidak enak untuk dimakan " jawab Shawn dengan enteng

" apa kau sudah gila!!! aku tidak mau membayar semua nya " seru Guzel yang melotot kesal tapi Shawn menggedikan bahunya tidak perduli.

" Shawn.... " panggil Guzel dengan ragu-ragu

" hmmmmm " Shawn hanya menyahut dengan gumaman karena mata dan jari jemarinya sedang fokus pada ponsel miliknya, lelaki itu sedang membalas pesan dari Samuel.

Shawn kembali meletakkan ponselnya keatas meja lalu menatap Guzel yang tidak bisa menutupi rasa penasarannya.

" tadi itu- "

" bukan apa-apa " sangkal Shawn dengan cepat, Guzel mendengus pelan.

" tapi tadi itu- "

" hanya ketidak sengajaan " sahut lelaki itu lagi dengan cepat

Shawn sudah menduga bahwa Guzel pasti akan mempertanyakan soal kejadian tadi.

" tidak sengaja tapi kau menikmatinya " sindir Guzel dengan bergumam

" apa kau cemburu? " tanya Shawn membuat Guzel yang hendak minum tersedak.

" ti-tidak!! " jawab Guzel gugup, Shawn tersenyum samar.

" apa wanita itu kekasih mu? " Shawn tidak langsung menjawab, lelaki itu sedikit berpikir

" bukan!! " jawab lelaki itu lantang, Guzel tersenyum kecil menghela nafas legah yang tadi nya terasa tercekat. Tapi Guzel tidak akan percaya begitu saja.

" apa kau sibuk malam ini? " tanya Shawn setelah berpikir panjang

" tidak, aku tidak sibuk ada apa? "

" aku ingin kau menemaniku menghadiri acara rekan bisnisku nanti malam "

" ha? " Guzel terbelalak

" yah apa kau keberatan? "

" bu-bukan itu ta-tapi? "

Shawn mengangkat sebelah alisnya menatap Guzel datar.

" aku hanya takut akan membuat mu malu jika kau mengajak ku, aku juga tidak pernah datang ke acara orang-orang besar seperti itu " cicit Guzel

" kau memakai baju kan? " Guzel mendelik kesal mendengar pertanyaan Shawn, tentu saja dia memakai baju!

" kau tidak perlu melakukan apapun, cukup berdiri disampingku " ucap Shawn.

Samuel mengirim pesan bahwa mereka mendapatkan undangan dari rekan bisnis mereka dari Toronto untuk menghadiri jamuan makan malam dan biasanya acara seperti ini juga akan di jadikan kesempatan bagi para pengusaha untuk mendapatkan mitra bisnis.

Shaun yakin bahwa keluarga Ibram juga pasti akan menghadiri jamuan itu mana mungkin keluarga yang gila hormat seperti mereka tidak datang, apa lagi acara besar seperti ini dan ini juga kesempatan bagi Shaun untuk membungkam mulut mereka yang sudah menghina Guzel. Lelaki itu juga sebenarnya tahu apa yang sudah terjadi antara Guzel dan Aurora beberapa waktu lalu, bagaimana Aurora menghina Guzel dan bagaimana juga Guzel memberi Aurora pelajaran di restoran milik rekan bisnis Shawn.