webnovel

What it's really REALITY?

Sontak perkataan lia membuat wira semakin penasaran siapakah di antara sahabatnya yang dicintai sama widya, sehingga membuat wira bertanya kepada lia, " jadi siapakah di antara mereka yang dicintai oleh widya?" menatap lia dengan penuh penasaran.

" Kepo banget sich elo, mau tahu aja!", jawab lia dengan ketus sambil menjulurkan lidahnya. " ikh pelit banget sich elo gitu aja kagak mau kasih tahu kebenarannya, setidaknya dengan gue tahu siapa orangnya, gue bisa membantu hubungan mereka menjadi lebih dekat kan", kata wira sambil mengedipkan sebelah matanya.

Mendengar hal itu lia berpikir mungkin dengan begini setidaknya dirinya bisa membantu sahabatnya lebih dekat dengna pujaan hatinya, tetapi hati kecilnya paling dalam melarang nya untuk memberitahu karena itu sama saja dia tidak bisa menjadi sahabat yang bisa dipercaya karena membocorkan rahasia sahabatnya sendiri.

Dengan berat hati lia berkata, " sorry gue tidak bisa bantu elo dan sohib elo tapi saranku jika memang sohib elo benaran suka sama widya, tunjukkan dan nyatakan di widya yang sesungguhnya jangan terus sakiti widya, karena widya wanita baik-baik dan tulus mencintainya."

" tanpa elo bilang siapa orangnya, kayaknya gue tahu siapa orang yang disukai widya karena cuma 1 orang sohib gue yang suka nyakitin widya", kata wira sambil tersenyum.

" setidaknya bukan gue yang kasih tahu elo siapa orangnya jadi gue tidak mengkhianati dan membocorkan rahasianya",balas lia.

Tidak lama itu lia pun berpamitan sama wira karena penjemputnya telah datang menjemputnya.

" andre, tunggu gue di runah elo, gue punya kabar gembira buat elo, cinta elo tidak bertepuk sebelah tangan ", batin wira.

Setelah itu wira bergegas ke rumah andre dengan kecepatan penuh sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dirinya sampai di rumahnya andre.

Ketika sampai di rumah andre, wira melihat andre dan ryan lagi berbincang di luar teras rumah andre. Wira pun bergegas menghampiri mereka.

" Hai bro", sapa wira kepada kedua sahabatnya itu sambil tersenyum. Melihat senyuman wira membuat andre dan ryan kebingungan. " apa yang membuat elo kayaknya senang banget?", kata andre.

" gue punya berita baik buat elo andre tapi sorry ini berita buruk buat elo ryan", kata wira menatap ryan dengan sedih.

" apaan sich elo, buruan bilang aja, lebay banget jadi cowok", kata ryan dengan marah karena kata-kata wira membuatnya gelisah.

"okay, gue ke intinya tadi gue sempat bicara sama lia tentang widya dan ternyata gue dapat info secara tidak langsung siapa cowok yang disukai oleh widya", wira mengatakannya dengan bangga.

" jadi siapa orangnya", jawab andre dan ryan kompakkan.

" sabar bro, kompak banget sich berdua kalau bahas widya, hahahahaha", kata wira sambil tertawa. " sorry yach tapi dari kata-kata lia yang gue tangkap kalau orang disuka sama widya itu elo andre!" tegas wira.

Mendengar hal itu rasanya hati ryan sakit sekali dan tidak bisa menerima kenyataan itu tetapi dia tidak mau merespon kata-kata wira.

" elo yakin? ", tanya andre memastikan tapi hatinya sangat gembira mendengar hal itu. " gue yakin tapi sayangnya sikap elo selama ini ke widya membuat widya sakit hati terus dan kalau elo tidak buruan dekati dan nyatakan perasaan elo, takutnya hati widya bisa berpindah ke lain hati", tegas wira.

Ryan mendengar perkataan wira langsung tersenyum dan merasa punya ide yang bagus agar widya bisa berpindah hati ke dirinya. Dia pun dengan cepat pamitan ke sahabatnya untuk bisa bertindak lebih cepat dari andre, " gue balik duluan yach bro", ucapnya kepada sahabatnya.

Melihat senyuman di wajah ryan tadi membuat wira curiga kepada ryan. Setelah ryan pergi, wira pun cepat bicara kepada andre, " ndre kayaknya elo harus buruan ambil tindakan dekati widya karena perasaan gue curiga sama ryan bakal bergerak lebih cepat untuk dekati widya dan membuat widya jatuh hati kepada dirinya," tegas wira. " okay", kata andre.

Di sisi lain, widya sudah berada di rumahnya, dia memikirkan kata - kata andre tadi di sekolah kalau andre dan salah satu temannya menyukai seorang wanita tapi siapa wanita itu, karena di masa lalunya yang pernah dia jalani sebelumnya, dia tahunya andre suka sama dirinya tapi tidak ada sahabatnya yang juha menyukai dirinya.

Kata - kata itu masih terbayang - bayang di pikiran widya hingga sekarang membuat dirinya mengurung diri di kamar seharian. Hal itu lantas membuat mamanya widya merasa khawatir dengan keadaannya. " Tok.. Tok... Tok..., wid kau tidak apa apa kan nak, ayo keluar makan dulu kau dari pulang sampai sekarang belum makan loh", kata mama dengan cemas.

" bentar ma, widya belum lapar, nanti kalau widya lapar, pasti widya keluar makan kok", kata widya menenangkan hati mamanya agar mamanya tidak khawatir lagi dengan dirinya. "yaudah nanti makan yach kalau tidak nanti kamu sakit lagi", kata mama yang pasrah hadapi keras kepalanya widya. Kemudian mamanya pun kembali ke kamarnya.

Mendengar tidak ada lagi panggilan dari mamanya, membuat widya mengambil keputusan untuk berhenti memikirkan hal itu, karena semakin dirinya memikirkan hal itu semakin pusing dan sakit dia rasakan di bagian kepalanya. Akhirnya ia pun memutuskan untuk tidur lebih awal.

Keesokan harinya, widya bangun lebih awal kemudian segera mandi dan menyiapkan segala perlengkapan sekolahnya dan bergegas menuju ruang makan soalnya perutnya sudah daritadi berbunyi karena semalam dirinya tidak memakan apapun.

Sesampainya di meja makan, widya disambut hangat oleh mamanya, " pagi nak, kau baik-baik saja?",tanya mama penuh kehangatan." i'm okay ma, lihat lah saya ceria dan sehat begini", ucap widya dengan semangat agar sama mama tidak khawatir lagi. Mamanya tersenyum melihat sang buah hati sangat ceria.

" Yaudah ayo makan dulu dari kemarin kau pasti belum makan kan", kata mamanya. Widya pun segera memakan sarapannya karena perutnya saat ini sangat kelaparan.

Sesudah sarapan widya pun berpamitan kepada mamanya. " Ma, saya berangkat dulu yach," ucap widya. "iya, kau hati-hati di jalan dan belajar yang rajin yach", balas mama.

Selama perjalanan ke sekolah, widya berpikir jika memang benar dia kembali ke masa SMP maka hari ini adalah hari dimana andre berencana menyatakan perasaannya kepadaku tetapi tidak jadi karena gengsinya tetapi mungkin kali ini berbeda karena dirinya tidak pernah punya perasaan apapun terhadap diriku. Hal itu semakin membuat widya sakit hati dan terpukul.

Itu juga yang membuatnya bingung apakah ini sungguhan kenyataan yang harus dia jalani untuk kedua kalinya atau hanya mimpi belaka. Kenyataannya baru akan terungkap dengan kejadian yang akan dia alami hari ini ketika dia sudah sampai di sekolah nantinya.