webnovel

Masalah baru,Sebastian Alvaro!

Brugghhh!

Bel masuk belum berbunyi.namun Sebastian murid baru yang pindah ke SMA BINA BANGSA sudag membuat masalah baru karna Davit menyandung kakinya.

"Otak itu di pake!!kaki buat jalan bukan nyandung orang!!"teriak Sebastian murka.

Sebuah pukulan melayang di perut Sebastian,karna setengah wajah Davit kena bogem cap kapak dari Sebastian.

"Anak baru mau jadi abang jago ya?"cibir Davit menarik sedikit ujung bibirnya melihat Sebastian memegangi perutnya.

Gabriel tak terima atas perlakuan Davit pada teman nya,hingga ia menyenggol bahu Davit dengan keras sehingga terdorong ke samping.

"Apaan sih lo?!"

"Lo yang apaan,berdiri di tengah jalan!orang juga mau lewat!!"gahar Gabriel dengan mata melotot.

Dengan segera Gabriel menarik tangan sebastian dengan kasar membawanya menjauh dari tempat itu.

"Maen kabur ajah dasar pecundang!!''ketus Davit,sebastian hanya membalas dengan mengacungkan jari tengahnya.

"Lo mau nge-fak sama tu bocah?"tanya Gabriel memperhatikan sebastian mengacungkan jari tengahnya dengan ekspesi seperti anak kecil.mau keliatan sangar jatohnya malah kek setan online,si momo.

"Ih jijik"balas Sebastian bergidik jijik.

"Lo kelas mana?"

"Emmm....apa yak?"ucap Sebastian seraya berfikir.

'Sumpah kalo bukan temen gue udah gue jadiin umpan buaya'batin Gabriel.ini yang namanya temen rasa kampret.

"Kelas apa monyet?"Geram Gabriel.bukan penasaran tapi tuh muka minta di tabok.

'Masih gue pantau bentar lagi gue sleding'lagi-lagi Gabriel hanya bisa membatin.

"cakep ih"

"Siapa si tuh cewek?kegatelan banget"

"Liat ajah nanti bakal jadi bahan bullyan"

Begitulah ucapan para adik kelas berdiri tepat di samping mereka tanpa malu sedikitpun..lagian yang di omongin gak peduli,ia malah berjalan cepat tanpa menoleh.

"Emmm...tangan lo,gue capek di tarik mulu kek anak ayam"ujar sebastian.dengan segera Gabriel melepas pergelangan tangan sebastian yang dari tadi ia pegang.

'Lupa pantesan di omongin tadi'batin Gabriel dan berjalan semakin cepat.

"11 Ipa 1"ucap Sebastian membuat bola mata Gabriel menggelinding ke lantai.

"Gimana bocah tengik macam lo masuk situ?sekelas pula,alamak jang"cerocos Gabriel menepuk jidatnya.

"Usaha banget lo masuk sini biar bisa gangguin gue ya?"Gabriel menatap sinis Sebastian yang malah nyengir.sudah di tebak tu anak usaha banget buat masuk SMA ini,sekelas pula.

kini mereka sudah sampai di depan kelas bertuliskan 11 Ipa 1.sedikit rasa tak nyaman menyerang saat Gabriel memperhatikan Sebastian yang benar-benar akan jadi santapan Alan.lihat saja penampilan nya memakai jaket bomber berwarna hijau lumut,sepatu warna kuning kulit pisang,dan rambut yang di cat pirang,tentu saja menyalahi aturan.

Alan berdiri di depan pintu seraya menyenderkan bahunya.memeperhatikan penampilan Sebastian dari atas sampai bawah dengan muka tembok.

Sebastian menatap Gabriel seolah bertanya.

"Lah ni bocah ngapa?suka sama gue?"celetuk Sebastian.

Tanpa basa-basi Alan mengeluarkan kata-katanya yang membuat harga diri Sebastian jatuh.

"Brandal macam lo masih jaman sekolah ya?pulang sana tauran sama anak warnet!!"ujarnya datar lalu menghalangi pintu agar dua anak curut di hadapan nya ini tidak bisa masuk.

"Lapangan luas!gelud yuk?"ucap Sebastian mulai naik daun,eh ralat naik darah yang sukses membuat Alan menarik sudut bibirnya.

"Gue bisa buat lo keluar dari sekolah ini,jadi lo harus taat sama aturan"

"Aturan kalo gak di langgar gak seru bro.buat apa di buat kako gak di langgar!hallo jangan mimpi" sebastian memperaktekan gaya emak-emak rempong di akhir kalimatnya membuat Gabriel senang.

'Gak rugi juga ni anak pindah,ada temen buat ngerecokin si tiang'batin Gabriel sambil senyum mesem-mesem di balas pelototan oleh Alan.

"Si dengkul monyet,semangat banget sekolah lo ya?sapa Gerell dan Garell yang tasnya kembaran bentuk dan ukuran nya sama persis.membuat para cewek yang melihat mereka semakin suka.

Kecuali matanya katarak kayak si Gabriel,cogan mah lewat.

Garell merangkul bahu Sebastian masuk ke kelas sembari memperkenalkan pada murid kelas ipa 1 walau pun guru belum masuk.Gabriel apa kabar?

Dia masih cengo di hadapan Alan yang sedang membaca buku.

Saat melangkah kan kaki memasuki kelas Alan berbisik pelan,mumpung telinga Gabriel masik conek dia bisa mendengar ucapan Alan.

"Ngajak temen?mau gue lempar temen lo ke sekolah asal nya?"

"Idih siapa juga yang ngajak dia,lo ajah yang di takdirin ketemu anak curut.gue gak pernah ngajak dia"bela Gabriel tanpa sedikit pun berbohong.

"Hm"Alan menutup bukunya dan berjalan ke mejanya karna guru biologi sudah datang.

"Siap-siap lo hari ini,anak titisan dakjal udah dateng"ancam Gabriel pada Alan yang terlihat acuh.

Lihat apa yang akan di perbuat Sebastian,bahkan kepala sekolah di SMA asalnya saja sampai merukyah sebastian karna kelakuan nya udah kek setan.

bu Nina guru pelajaran biologi masuk dengan langkah pelan.ia berwajah manis dengan postur tinggi dan kulit bening.membuat semua murid hormat kepadanya.

Namun hari ini dunia berkata lain,Sebastian mulai berulah dengan melempar kecoa mainan ke kepala bu nina sampe kaget setengah mati.

"Kurang ajar!!"

Sebastian tertawa puas,dan bu Nina masik sibuk dengan kecoa mainan di atas kepalanya.

'Habis ini apa lagi ya?'batin nya tersenyum lebar.

*****

TINGGALKAN JEJAK SETELAH MEMBACA.

HAPPY READING.