webnovel

Bocah tengil.

"Siapa kamu?!!"bentak bu Nina dengan wajah merah padam,melotot ke arah meja pojok tempat duduk Sebastian.

"Anak emak saya"jawabnya enteng sambil membuka bungkus permen karet dan memakan nya tanpa rasa takut.

"Kutu monyet,sarap kemaluan lo masih berpungsi kan?!"tanya Gerell sedikit membentak Sebastian.

"Udah lepas,pasangin doong?"balas Sebastian dengan wajah konyol nya tak lupa dengan mulut masih mengunyah permen karet.

Bu Nina menghampiri meja Sebastian dengan tatapan murka.sialnya saat sang singa betina sedang ngamuk dan santapan nya malah ngemil micin.

Guru itu memeperhatikan nam tag di baju Sebastian lalu menatap bocah tengil itu yang duduk seperti bocah perawan dengan kaki menyilang rapat.

"Sebastian!kamu keluar dari sini,sampai 1 minggu kamu saya buat bolos!"ancam bu Nina serius.

"Jangan marah gitu dong bu,nanti kalo ibu keriputan gak bakal kebagian suami lo bu" ucapnya berhasil membuat bu Nina diam karna guru tersebut sudah gampir 28 tahun menjomblo dan belum mendapatkan jodoh.

"Nanti kalo ibu belum dapet jodoh dateng ke rumahh saya,Ehem"

Sebastian jago mempermainkan hati perempuanm.contohnya sekarang ini bu Nina sampe kesem-sem di rayu brondong cakep-cakep bangsat.

"Jangan di buat bolos ya bu..plisee.."pinta Sebastian memohon,membuat guru tersebut tak tega melihat wajah memelasnya.

bu Nina tak menjawab,ia kembali ke depan menjelaskan materi.

.

.

.

.

.

Bell berbunyi,bu Nina segera meninggalkan kelas, namun Sebastian menghalangi jalan guru tersebut.

"Ibu cantik deh hari ini"ucap Sebastian mensejajarkan langkahnya dengan guru cantik tersebut.

"Jangan gombal,saya gak gak suka."balas bu Nina geram.

Hari ini ada ajah anak curut yang ngerecokin dia tentang pernikahan.cukuplah emaknya saja yang banyak bacot tentang pernikahan.

Diam-diam Sebastian memasukan kecoa mainan ke dalam tas bu Nina yang sedikit terbuka,dengan muka sok sedih ia berkata....

"Ya udah deh bu.tapi kalo ibu udah dapet jodoh,saya bisa jadi simpenan ajah hehe"ujarnya hanya untuk basa-basi.ia mundur sedikit ke belakang namun seseorang menjitak kepalanya membuat ia menengok kesal.

"Briel?"kaget Sebastian.gadis itu mengajaknya ke ruang tata usaha untuk memimjam toa dengan alasan menguntip uang untuk korban bencana Alan di Sulawesi tengah.pak Ishak cuman manggut-manggut ajeb,lalu menuruti permintaan kedua murid yang ia anggap rewalawan dan santun.

Sebastian tersenyum lebar dan cepat ke arah kantin sembari membawa toa,ia teriak membuat perhatian tertuju padanya.

"HEYO GENGS!KALIAN MAU DANGDUTAN?KUYY KITA PUTERIN"teriaknya memenuhi seluruh penjuru kantin membuat para cewek mihatnya lucu.

"TARIKK SIS?"

"SEMONGKO"jawab semua orang yang ada di kantin.

Lagu pun di putar dengan volume full membuat pekak telinga dengan Sebastian joged kek belut kena setrum.

Alan datang dan mengambil alih toa yang di pegang Sebastian.ia tak sendiri, rupanya dia datang bersama pak ishak yang wajahnya sudah mau murka.Sebastian bingung harus minta bantuan sama siapa,karna yang ngajak dia dangdutan udah ngibrit duluan entah kemana.

"Sebastian!kamu murud baru tapi kurang ajar!!"bentak guru tersebut yang rambutnya hilang di tengah.

"Ajarin dong pak"balas Sebastian santai.Gabriel datang sambil memungut uang sumpangan di jejeran orang yang menonton tadi.

"Dangdutan udah nah sekarang mana uang nya? buat di sumbangin buat korban bencana Alam"ucap Gabriel sok halus dann dapat di dengar oleh pak ishak.

pak Ishak menatap Alan tajam meminta penjellasan,namun Alan diam tak tau harus apa.

"Gini lo pak...."lanjut Sebastian yang sudah mengerti rencana Gabriel.

"Saya sama Gabriel mau minta sumbangan dengan cara menghibur mereka.kalo mereka terhibur pasti mereka gak akan sungkan ngasih, bener kan pak?"

Sekarang Alan terpojokan dengan ucapan duo curut jago ngibul no-jutsu.pak Ishak mengangguk mengiyakan ucapan Sebastian sambil berpikir Sebastian dan Gabriel murid yang patut di contoh.

"Seharusnya kamu mendukung usaha mereka bukan menuduh mereka membuat onar!kenapa sekarang kamu jadi gak becus kayak gini?!"marah pak Ishak yang di dengar murid-murid yang ada di kantin.

Sudah pasti yang di marahi malu,namun ia harus tetap membela diri!

"Seharusnya minta izin ke pihak osis dulu,jangan seenaknya".

"Emang berbuat baik harus minta izin dulu?gue gak perlu bantuan osis kalo udh dapet ya tinggal sumbangin"sangkal Sebastian.

Karna kesal Alan pergi ke roptof.kalo orang sinting itu banyak alesan nya,apalagi yang di tipunya macam pak Ishak mudah percaya.

Pak Ishak sudah pergi dan saatnya dangdutan lagi.Sebastian udah joged kek cacing di siram air cuka.membuat para murid ngakak di tempat sampe lupa nafas.

"Lucu banget ih"

"Pengen punya pacar kayak dia"

"Abis nafas gue liat dia joged"

Dan masih banyak tanggapan-tanggapan lainya.

Gabriel kembali menguntip sumbangan lagi.niat mereka menguntip sumbangan karna Sebastian suka nangis bombay kalo liat gempa di sulbar

*****

TYPO BERTEBARAN HARAP MAKLUM.