webnovel

Ledakan Api dan Amarah

… …

Mourning Templar adalah Mayat Hidup yang mengenakan baju besi kusam yang usang dan berkarat, dengan sisa-sisa tanah dan lumpur. Dengan banyak kerusakan dan retakan di baju besinya, dapat juga terlihat daging-daging yang berwarna kecoklatan membusuk penuh lubang, dengan belatung yang menggeliat masuk dan keluar dengan bebas seakan-akan itu adalah hal yang wajar dalam rumah tempat tinggalnya. Sedangkan belatung-belatung tersebut juga mempunyai banyak kejanggalan dengan warna merah muda pucatnya.

Dan jikalau di amati dari dekat, belatung-belatung itu juga berukuran lebih besar dari belatung pada umumnya, beserta dengan gigi-gigi tajam menghiasi bagian yang bisa diduga sebagai kepalanya.

Mourning Templar juga tak mengenakan helm besi yang seharusnya merupakan salah satu dari bagian baju besinya. Semua yang terungkap adalah kepala yang membusuk, mata yang meleleh dan kulit yang longgar dan berkerut dengan sedikit rambut yang tersangkut oleh lumpur.

Daging busuk yang sobek di pipinya juga memperlihatkan gigi yang berwarna kuning kecoklatan dan darah yang mengering. Bagian lain dari tubuhnya pada dasarnya hanyalah daging yang memucat dan busuk seperti mayat seharusnya, akan tetapi memiliki banyak daging yang jatuh terlepas, termasuk bau yang sangat busuk dan menyengat.

Terdapat kabut hitam yang keluar dari mulutnya yang menganga sambil mengeluarkan suara rintihan. Siapapun korban yang mendengarnya, khususnya Rakyat Jelata yang tak mampu merasakan Energi Kehidupan, akan merasa kepedihan dan kesedihan mendalam. Dan Siapapun juga yang menghirup kabut yang keluar dari mulutnya akan mendapat Kutukan Kesedihan.

… …

Raging Shade adalah Roh yang selain lengan dan tengkoraknya yang terlihat, sebagian besarnya adalah sebuah penggabungan bayangan dan asap, membentuk jubah yang tak beraturan seakan-akan terhembus oleh angin, terpelintir dan meliputi kerangka anak manusia yang tersembunyi dibalik jubahnya. Terdapat cahaya merah di tengah lubang tengkorak matanya yang para Igniters masih belum yakin jika itu adalah hal yang mereka pakai untuk melihat.

Kedua lengannya sendiri yang tersingkap oleh bayangan dan asap terlihat panjang dan kurus seperti cabang.

Merupakan satunya-satunya bagian tubuh dengan kulit dan daging, yang juga terlihat meregang.

Jarinya mempunyai kuku yang tergolong panjang dan tajam, yang mana di pakai untuk memudahkan ketika mencoba mencapai jantung sasaran, untuk sesaat kemudian menariknya keluar dari tubuh korban. Raging Shade juga mempunyai ciri tersendiri yaitu suara napas terengah-engah yang bergema dan terdengar seperti seseorang yang kelelahan dan menahan amarah dengan bernafas tepat di sebelah telinga. Membuat siapapun yang tak sengaja mendengarnya gelisah, tak dapat fokus saat melakukan sesuatu, diikuti dengan rasa amarah yang berlebihan dan tak karuan.

… …

Sedangkan Howling Widow adalah Roh yang berpenampilan seorang wanita, dengan wajah cantik pucat yang selalu menunduk beserta dengan tanda bekas sobekan di kedua belah pipinya.

Kepalanya itu sendiri juga melayang terpisah oleh bahu. Dengan bekas potongan yang menjadi tanda bahwa sesuatu atau seseorang telah mengambil batang lehernya. Semua kengerian dan kesadisan tersebut ditutupi dan disembunyikan oleh rambut yang panjang mencapai ujung gaun putih yang dikenakannya. Ada darah yang menetes dari kepala yang lepas terpotong, menodai bagian atas gaun putih dengan warna merah.

(Ciri-ciri Roh adalah melayang dan terbang dengan ketinggian yang terbatas, dapat menembus dinding atau masuk menyelundup kedalam tanah. Dapat bersembunyi di tempat yang lebih kecil dari ukuran perwujudannya, Dan lain-lain)

Sedangkan Demon itu sendiri memiliki tubuh dan lengan manusia yang sangat kurus, dengan kaki seperti monyet berambut hitam. Di bahunya menempel kepala kambing dengan leher panjang dan bulu hitam, mulut terjulur lebar memegang penuh gigi-gigi kecil yang menguning tidak beraturan dan tidak rata.

... ...

04 segera membentuk Rune di Ruang Jiwa-nya. Sambil mengevaluasi keadaan dan memikirkan strategi beserta langkah-langkah yang akan dia ambil, 04 masuk ke sikap bertarung dengan menempatkan kaki kanannya didepan dan lutut yang sedikit ditekuk. Dia meletakkan tangan kanannya di depan dengan jari-jari terentang dan ibu jari tertekuk, membentuk tangan pisau. Dan tangan kiri membentuk kepalan tangan.

Raging Shade adalah yang pertama bergerak dengan meluncur terbang kearah 04. Kecepatannya sangatlah cepat dibandingkan dengan manusia biasa yang membuatnya segera tiba di dekat 04, yang merasa beruntung semua perlengkapannya aktif. Hanya saat istirahat dia melepaskannya.

Raging Shade menggunakan lengan kurusnya yang panjang untuk mencapai jantungnya, di belakang diikuti oleh Roh yang sama.

04 menghindar dengan cepat ke kanan dengan menekan kaki depannya agar bergerak cepat ke arah samping. Dan segera menggunakan tangan kirinya untuk memegang tengkorak dari Raging shade, kemudian dengan paksa 04 mendorong dan melemparkannya ke Raging Shade lain yang menghampirinya. Membuat mereka saling bertabrakan, berguling dan terbentur menabrak tanah.

Akan tetapi dengan cepat melayang, dan terbang berpencar ke samping, mencoba mencari kesempatan lain untuk menyerang lagi.

Sementara Mourning Templar masih berlari dengan kecepatan agak normal, tapi masih sangat cepat menurut ukuran manusia. Dengan tangan terulur mengarah ke 04, beserta mulut menganga mengeluarkan suara geraman yang serak.

*Rawwrr*

Tiba-tiba, Howling Widow muncul di belakang 04 sembari mengangkat wajahnya, dan membuka lebar mulutnya sampai tanda robekan di pipinya terbuka penuh dengan cucuran darah yang entah bagaimana seperti benang jahitan. Lalu dengan mulut yang terbuka lebar, Howling Widow berteriak dengan suara melengking.

*AAAAAAAAAAAAAAAAAAA*

Bahkan Raging Shade dan Mourning Templar juga terpengaruh, terdiam di tempatnya.

Akan tetapi itu semua tidak efektif terhadap 04. Karena terdapat selaput tipis yang melindunginya, muncul tepat pada saat Howling Widow berteriak. Ada juga sebuah Rune yang berwarna agak transparan tertempel disalah satu selaput tersebut. Seiring dengan teriakan Howling Widow, Rune tersebut juga sedikit demi sedikit mulai terisi dengan kabut berwarna biru arktik.

Setelah Howling Widow berhenti berteriak, Rune tersebut kemudian menghilang bersama dengan selaput yang meliputi 04.

The Howling Widow tampak bingung mengapa, pria di depannya tidak terpengaruh dengan Teriakannya. Itu membuatnya agak marah.

04 hanya melirik, menatap Rune yang hampir setengah terisi, 'tidak buruk', lalu memukul Howling Widow dengan punggung tangan kanannya yang membuat Howling Widow terlempar kebelakang.

Dia melihat Mourning Templar yang baru sadar kembali, dikarenakan efek Lengkingan dari Howling Widow yang agak lemah terhadap Roh dan Mayat Hidup lainnya.

Jika itu adalah manusia yang tidak dilindungi, mereka pada dasarnya akan tertidur, terjebak dalam Ilusi, atau berakhir dengan keadaan kebingungan di mana Howling Widow dapat dengan cepat menggigit dan memakan daging korban. Hingga korbannya tersebut terbangun karena rasa sakit yang memenuhi indera dan perspektif rasa mereka.

Atau tidak sama sekali karena terkadang ada beberapa korban yang tewas dengan segera setelah Howling Widow menggigit dan merobek lehernya.

04 berlari meninggalkan Howling Widow, karena satu-satunya masalah Howling Widow adalah Phantasm Screech. Cakar dan gigitan Howling Widow bukanlah masalah yang terlalu besar bagi dirinya, karena dia masih memiliki Rune (Protection) yang aktif. 04 berusaha menahan diri dan dengan sengaja membiarkan celah beberapa kali terbuka.

Karena hal yang paling dia khawatirkan adalah si Demon yang diam-diam menonton, mengamati pertarungan.

04 memiliki Rune lain, yang ia siapkan kalau-kalau Demon itu bergerak dan mulai menyerang.

Satu pukulan sudah cukup untuk mengakhiri pertarungan jika seorang Demon mendaratkan pukulan langsung ke tubuh Igniters. Bahkan dengan Rune (Protection) di antaranya, serangan Demon itu dengan sangat memadai batas dari nilai dan sketsa realitas, pastilah akan meninggalkan lubang di tubuh 04 yang ia sendiri sadari.

04 yang sekarang berada di sisi Mourning Templar segera menghindari raihan tangannya. Kemudian dengan posisi yang sudah ia tentukan, dengan akurat meninju wajah busuknya dengan Rune (Flame). Rune merah tiba-tiba muncul secara horizontal di depan tinjunya yang kemudian pecah sesaat sebelum kepalan tangannya sampai pada wajah Mourning Templar.

Saat susunan Matrix Rune tersebut pecah, daripadanya tampak api yang menjulur terbakar menutupi tangan kirinya yang terkepal bersama dengan setengah dari lengan bawahnya.

04 mendapati sensasi pada tinjunya. Tekstur tengkorak namun dengan daya tahan yang kuat terhadap pukulannya yang dapat membuat tembok retak.

Mourning Templar memanglah teramat kuat dalam segi pertahanannya, yang membuatnya hanya meluncur mundur sedikit sekitar 5 meter sambil tetap dalam postur berdiri.

*Graaaawwll*

Mourning Templar menggeram kesakitan, karena di wajahnya ada tambahan daging busuk yang terbakar, mendesis dengan asap yang keluar daripadanya.

'Aku tahu itu sakit, heh'. Pikir 04 di dalam hatinya.

Ada serangan tiba-tiba di belakang 04, Howling Widow mencoba menjangkau, meraih kepalanya, tetapi dengan gesit 04 mengelak serangannya.

Dia melangkah ke depan kanan dengan kaki kirinya, mengelak sambil berbalik, berputar dengan kaki kirinya, lalu memijak dengan kaki kanannya, membuat serangan Howling Widow hanya melewati samping tubuh 04.

Akan tetapi, 04 tidak menyayangkan kesempatan tersebut.

Dengan cekatan ia serentak memegang rambutnya yang panjang, lalu menariknya ke arah depan, kemudian mendaratkan pukulan cepat dengan tangan kirinya yang masih terbakar kearah muka dari Howling Widow. Ditambah dengan meloncat kedepan dan menghantam kembali muka Howling Widow dengan lutut kaki kanannya.

Saat kaki kanannya mendarat, dia menggunakan Rune (Impel) untuk berbalik dan berputar dengan cepat memakai tumpuan kaki kanannya, lalu melanjutkan dengan memakai kaki kirinya.

Menggunakan tangan kirinya yang masih menyala dengan api dari Rune (Flame), ia membelokkan serangan mendadak dari Raging Shade dengan mendorongnya ke kiri menggunakan telapak tangannya.

Dilanjutkan dengan tendangan ke arah Raging Shade dengan kaki kanannya.

*Crack*

Terdengar suara tulang retak dan patah. Sebelum hantaman, dia menggunakan Mantra Origin "Proma Tentia"(Force) bersamaan dengan Rune (Iron). Permukaan seperti besi terlihat membaluti kaki bagian bawah 04, yang sesaat kemudian segera lenyap.

Masih tak ada waktu untuk istirahat!

Ada serangan Raging Shade lainnya yang berasal dari atas belakang 04.

04 berbalik sementara tangannya yang terbakar dengan api kembali tampak normal. Digantikan dengan pisau komando hitam, yang diambil dari bagian pinggang belakangnya. Seringkali tersembunyi dan tertutupi oleh karena rompi hitamnya.

Saat dia memegangnya, ada 3 Rune yang bersinar dengan warna emas di bagian badan pisau tersebut.

04 serentak melompat ke belakang sembari menendang Raging Shade tepat di wajah tengkoraknya. Shade yang menyerang dari atas segera terhempas kebelakang oleh karena tendangan dari 04. Membuatnya jatuh dan kembali terguling di tanah.

04 dengan tenaga dorongan dari tendangannya kemudian membuat jarak, sambil diam-diam melihat ke arah Demon.

'Ia masih diam menonton', 04 yang melihat bahwa Demon itu masih memperhatikan tanpa niatan untuk campur tangan dalam pertarungan, segera melemparkan pisau hitamnya cukup jauh, terutama dari Demon itu.

Raging Shade kembali melayang. Dapat terdengar bahwa napasnya semakin cepat, tampaknya tak sabar dengan prospek bahwa dirinya masih belum dapat menarik jantung orang yang hidup itu.

Kenikmatan ketika ia membayangkan mencabik-cabik jantung seseorang, membuatnya tergila-gila. Ia teramat sangat mendambakan perasaan itu. Ia teramat sangat membenci pria bertopeng yang terus menghindari raihan tangannya.

Itu semua memicu kemarahan yang mengamuk di dalam Rohnya. Yang kemudian bermanifestasi dengan urat merah merayapi seluruh kerangkanya yang sekarang mulai terlihat.

Kerangka seorang anak kecil dengan tangan dan kepala yang tak berproporsi dikarenakan ukurannya yang lebih besar dari yang seharusnya.

Mourning Templar kemudian tiba, segera mencoba menggigit dan mencakar 04.

Akan tetapi 04 mengelak semua serangan beruntunnya yang penuh kegilaan dan keganasan.

Malahan 04 sempat membalas dengan tendangan kiri ke lututnya, kemudian disertai dengan Mantra Origin "Igreta Accero" (Accelerate) dan (Strength) (Rapid) 2 Rune yang pecah secara bersamaan.

Kemudian muncullah pukulan uppercut ke dagu yang mengangkat Templar ke atas, disusul dengan aliran pukulan cepat yang bertubi-tubi membuat sedikit daging dan tulang berserakan, termasuk wajah dan rahangnya yang remuk dan patah.

Sebelum terlempar dan kehilangan efek sihirnya, 04 dengan cepat meraih bahu Mourning Templar yang hampir terlepas dari sendinya, kemudian menghempaskannya ke tanah.

Saat Howling Widow kembali muncul dibelakang 04 secara tiba-tiba, ia segera memulai dengan menggunakan Phantasm Screech (Pekikan Hantu) lagi.

Beserta dengan kegagalan lain yang pada akhirnya mengisi seluruh Rune yang tiba-tiba muncul.

Raging Shade yang hendak menyerang juga berakhir tercengang oleh teriakan Howling Widow.

Dan tepat pada saat itulah 04 segera menjentikkan jarinya. (Release)

Selaput tipis dan Rune yang hampir menghilang muncul kembali. Dan seperti suara pecahan kaca, Rune yang dipenuhi dengan kabut berwarna biru arktik itu segera pecah dan mengeluarkan suara lengkingan yang 2 kali lebih keras dari pada yang digunakan oleh Howling Widow.

Itu membuat Shade yang baru sadar dari teriakan tadi, beserta dengan Howling Widow yang mencoba menggigit leher 04 membeku di tempat. Sementara 04 tidak terpengaruh karena masih ada selaput tipis yang menyelimuti dirinya.

"Linus Ferro" (Shift), Pisau yang semula sudah dilempar, dan kehilangan pancarannya mulai memancarkan cahaya keemasan lagi.

Salah satu Rune yang bersinar tiba-tiba pecah ketika 04 mengucapkan Mantra Origin.

Dia kemudian menghilang, digantikan oleh sebuah pisau komando hitam.

Disana terdapat pula 3 Rune (Api) (Angin) (Ledakan) yang terhubung dengan garis emas membentuk segitiga dengan satu bola emas yang kecil juga berputar di tengahnya. Tepat di area dada tempat 04 berdiri sebelumnya, di bagian atas pisau yang jatuh dan menancap di tanah.

"Iresti Acto" (Perkuat)." Dikatakan oleh 04.

*KABOOM*

Ledakan api kemudian terjadi di tempat Raging Shade, Howling Widow dan Mourning Templar yang mencoba untuk bangun tetapi tak berhasil dan malah berakhir membeku dan jatuh kembali disebabkan oleh Phantasm Screech yang dipantulkan oleh 04.

Ledakan tersebut akhirnya menyelimuti mereka bertiga.

Bisa terdengar suara ringih kesakitan yang nyaring dari Howling Widow, beserta gerutuan dari Mourning Templar yang berangsur-angsur menjadi samar hingga memudar menjadi keheningan.

Masih terdapat 1 lagi Raging Shade yang melayang terdiam melihat ke arah ledakan.

'Mungkin takut' Pikir 04.

Kemudian ia berbalik menoleh ke arah Demon tersebut.

Terdapat perasaan asam yang kuat mengalir dari lubuk hatinya. Aliran yang awalnya bertahap dan stabil, sekarang mulai merangkup pergi ke atas mengisi sesuatu sampai berakhir meluap-luap. Bergejolak dengan irama dan dentuman tajam nan panjang. Bergelora dalam musik yang hanya membuat desah panas dari hujan berakhir dengan embun yang melelehkan mata kesadaran.

'apakah aku sedang dipandang rendah?'

Kau berani memandang rendah aku?'

Ada kemarahan dan kebanggaan yang meluap di hatinya seperti ledakan-ledakan santunan dari arah peristiwa dan kejadian.

Dia adalah salah satu Igniter terbaik di tahun itu.

Seseorang yang bergabung dengan Akademi sebagai Kandidat Egrius.

'Semua orang penuh dengan perasaan cemburu dan iri hati pada bakat dan kehebatan ku. Aku mungkin bukan yang terbaik, tapi aku sadar dengan jelas bahwa aku adalah Ranker tercepat yang mendapat promosi langsung ke Rangkaian Digit Kedua dalam Daftar Para Kesatria.

Aku bahkan dipertimbangkan mempunyai cukup kemampuan agar langsung menduduki Digit Pertama. Jika bukan karena usiaku, pengalamanku, dan sedikit ... Sikap cerobohku.

Tapi Demon ini. Demon yang masih belum tercatat dalam Encyclopedia berani meremehkanku. Kau mungkin kuat. Akan tetapi aku juga bukanlah tahu lunak.

Sial. Akan ku tunjukkan mengapa diriku disebut 04' Pikir 04 dengan geram.

... ...

Bersambung...