webnovel

Tidak Mudah Menjadi Pahlawan Di Dunia Lain

Ketika dalam perjalanan pulang dari rumah teman, tiba-tiba saja sebuah lingkaran sihir muncul di bawah kaki Budi dan membawanya ke dunia lain. Tapi, kenapa tidak ada sistem yang muncul? Atau berkah dari dewa? Jika tidak, minimal kakek di dalam cincin? Yang lebih menyedihkan adalah, bahkan Budi tidak mengerti bahasa yang mereka gunakan. Tanpa mengetahui apapun, Budi memasuki kelompok yang telah disiapkan untuk melindungi kerajaan dari ancaman iblis yang mengancam. Catatan: Insyaallah pembaruan akan stabil setiap hari pada, doakan saja author tetap sehat dan terus mendapatkan inspirasi, terima kasih.

WahyuET · Fantasy
Not enough ratings
10 Chs

Vas Bunga

Budi terkejut sejenak lalu mengangguk mengerti, tentu saja, pasti ada toilet di kamarnya. Tidak seperti rumahnya sebelumnya yang hanya memiliki satu toilet, ini adalah istana, jadi tentu saja itu bukan hal yang aneh jika setiap kamar memiliki toilet pribadi.

Budi yang terlahir di keluarga biasa dan tidak terlalu pintar tidak pernah memikirkan kemungkinan ini.

Setelah mereka berdua masuk, Budi menatap Eliza dan menunggu arahannya tentang lokasi toilet. Jika dilihat baik-baik memang ada beberapa pintu di dalam kamarnya. Awalnya Budi hanya berpikir itu adalah kesalahan arsitek, tapi sepertinya ada fungsi masing-masing.

Namun, Eliza melakukan sesuatu yang membuat Budi sangat terkejut, dengan perlahan dia mencopot pakaiannya satu-persatu.

Di mulai dari atasannya yang membuat Budi bisa melihat kulit putih bersih pada sekitar bahu dan pundaknya, kemudian Eliza mencopot roknya dan memperlihatkan pahanya yang mulus dan ramping.

Tidak, tunggu sebentar, apa yang sebenarnya dia lakukan? Aku hanya ingin buang air kecil.

Setelah terpaku karena melihat Eliza yang melakukan hal yang benar-benar 'mengejutkan', Budi langsung sadar dan merasa ada yang salah dengan situasi saat ini, tidak, pasti ada kesalahpahaman.

Budi berpikir baik-baik dan mengingat kembali apa yang salah, lalu tiba-tiba dia mengingat gerakan isyarat yang dia lakukan sebelumnya.

Dia menunjuk jarinya ke selangkangannya.

Budi melakukan itu untuk isyarat bahwa dia ingin buang air kecil, tapi Eliza menangkap makna lain dari gerakannya tersebut.

Tidak, yang lebih penting lagi adalah bagaimana harus menjelaskan masalah ini? Tidak mungkin Budi membiarkan Eliza terus salah paham dengan maksudnya.

Kemudian Budi membuat tanda silang dengan kedua tangannya dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

Hah, apa?

Eliza melihat Budi dengan tampilan bingung, bisa dikatakan dia sudah setengah telanjang karena hanya tersisa dalamannya saja yang menutupi tubuhnya.

Melihat Budi melakukan gerakan aneh sambil menggelengkan kepalanya membuat Eliza bingung tentang apa yang harus dia lakukan.

Apakah tidak perlu melepas dalamannya? Dia ingin melepaskan sendiri, begitu?

Eliza dengan hati-hati memikirkan alasannya dan sampai ke kesimpulan tersebut.

Sementara itu, sudah cukup lama Budi menahan buang air kecil dan kini dia sudah semakin tidak tahan.

Ayolah mengerti, aku hanya ingin buang air kecil!!!

Namun, tiba-tiba saja pintu kamar terbuka, kemudian sesosok wanita cantik terkejut melihat apa yang dia lihat di dalam kamar.

Wanita cantik itu adalah Theresia, dia awalnya berniat untuk memberitahukan Pahlawan akan perjalanan besok hari.

Ada laporan bahwa desa di pinggiran kerajaan yang diserang oleh iblis. Tapi, tidak ada yang berniat untuk memberikan misi pada petualang untuk menyelesaikan masalah tersebut karena itu hanya desa yang miskin dengan sedikit penduduk.

Oleh sebab itu, biasanya para kesatria dari kerajaan lah yang akan datang untuk menyelesaikannya.

Namun, dengan datangnya Pahlawan, Theresia ingin dia dan Pahlawan menyelesaikannya untuk membuat harum namanya dan akhirnya memberikan warga kerajaan pemahaman bahwa ada Pahlawan yang akan melindungi mereka mengingat banyak serangan iblis akhir-akhir ini.

Yah, walaupun Theresia masih ragu apakah Pahlawan bisa diandalkan mengingat kekuatannya belum bangkit.

Tapi, ini tidak masalah, Theresia akan pergi bersama beberapa orang lainnya dan menyelesaikan masalah tersebut, dengan kata lain Pahlawan hanya harus hadir dan membuat orang berpikir dia bisa diandalkan.

Namun, apa yang tidak Theresia duga adalah tidak hanya Pahlawan tersebut tidak bisa diandalkan, tapi dia juga sangat kotor, baru hari pertama dan dia ingin melakukan hal-hal busuk dengan pelayannya.

Meskipun Theresia tahu bahwa banyak bangsawan lain yang melakukan hal-hal kotor seperti ini, tapi Theresia berharap Pahlawan yang berasal dari dunia lain akan berbeda.

Tapi, sepertinya tidak peduli darimana asal mu dan apa statusmu, pria selalu memikirkan hal-hal kotor.

Setelah mengatakan urusannya dengan marah, Theresia langsung pergi dari sana dengan perasaan kecewa.

Sedangkan itu, Budi yang kebingungan langsung bergegas ke sudut ruangan dan langsung menyelesaikan urusan kecilnya pada vas bunga.

Dalam hatinya Budi berharap bunga di dalam vas tersebut tidak akan layu.