webnovel

The World First Accelerator

Pertama kali Ether Energy muncul, bumi terguncang hebat. Makhluk hidup bermutasi dan menarik kehidupan lain dari luar angkasa. Umat manusia mendekati kepunahan. Nemesis adalah manusia pertama mengalami Rebirth menjadi Mortal atau kehidupan lebih tinggi dari manusia biasa. Ia menyelamatkan banyak nyawa saat genosida terjadi oleh para Genesis. Namun bisakah Nemesis terus mempertahankan kedamaian dan melindungi umat manusia? -Original Story-

Yuusha_7676 · Fantasy
Not enough ratings
16 Chs

Harga Selangit

Ketika Nemesis sampai didekat gedung, dia menelepon ayahnya untuk mengakses gudang bawah tanah. Setidaknya dia ingin menaruh hasil jarahan dan mandi sebelum memasuki gedung. Dia juga menyadari bahwa tubuhnya penuh dengan aroma darah dan bau busuk. Untunglah sekarang masih gelap dan jam malam masih berlaku, namun tetap saja beberapa petugas keamanan sudah mulai sedikit curiga mencium aroma darah di kejauhan.

Melihat notifikasi pesan ayahnya mengatakan 'ok', Nemesis membuka pintu gudang dan masuk. Didalam gudang dia mencari ruangan kosong lalu meletakkan tasnya dan mengeluarkan satu persatu hasil jarahan.

Sementara itu lantai atas gedung George dan Melissa bingung memikirkan anaknya tiba-tiba meminta akses gudang daripada langsung datang kesini.

"Apa yang dilakukan anak itu?"

George penasaran apa yang dilakukan anaknya memutuskan untuk menebak-nebak.

"Mungkin hasil jarahan?"

Sang istri Melissa menanggapinya santai. Terkadang insting seorang wanita lebih tajam dari laki-laki.

Mendengar itu George menganggukkan kepalanya dan mulai mencari informasi tentang harga dan penggunaan material berasal dari Genesis. Ketika baru saja membuka laman pertama tentang daftar harga, George tercengang. Melissa melihat ekspresi suaminya bingung lalu tertarik menatap layar smartphonenya dan diam-diam dia mengerti.

Keduanya mengambil nafas dalam-dalam dan terus melanjutkan menggali informasi itu. George juga menanyakan rekan bisnisnya tentang beberapa informasi terkait dengan mayat Genesis. Keduanya sibuk memilah informasi dan tidak menyadari bahwa Nemesis di dalam gudang dengan mudahnya mengeluarkan material Genesis kelas atas dari dalam tasnya.

Nemesis mengeluarkan gulungan kulit serigala dalam keadaan utuh tersenyum puas. Dia sangat menyukainya, dengan warna hitam dan setiap bagian rambutnya sangat tajam seperti jarum. Berbeda dengan kulit kadal raksasa di sebelahnya, kulit serigala ini sangat ringan. Tapi, sangat disayangkan pertahanannya tidak setangguh kulit kadal. Bagaimanapun Nemesis berniat membuat itu sebagai zirahnya sendiri.

Setelah mengeluarkan semua isi tasnya, Nemesis bergegas mandi. Dia sangat tidak nyaman terus mencium bau dari tubuhnya sendiri. Menyelesaikan mandinya Nemesis melihat pesan di layar smartphone menyuruhnya untuk bergegas ke lantai atas. Awalnya dia juga berniat kesana menanyakan pengrajin untuk membuatkan zirahnya.

Melihat dirinya sudah rapih didepan cermin, Nemesis menuju lantai atas. Beberapa menit kemudian dering bell berbunyi dan pintu lift terbuka. Melangkah keluar dia langsung pergi ke ruangan ayahnya dan masuk. Didalam ruangan Nemesis melihat ayah dan ibunya sudah menunggu.

George dan Melissa menghela nafas lega setelah memastikan Nemesis baik-baik saja. Lalu mereka memulai pembicaraan masing-masing. Nemesis menanyakan tentang pengrajin untuk membuat zirahnya sedangkan kedua orangtuanya memberitahu dia tentang harga dan kegunaan material Genesis berdasarkan level.

Nemesis juga menerima informasi baru tentang pembagian tingkatan Genesis sesuai dengan kekuatannya. Genesis ketika baru menerima Ether adalah rank F, orang biasa dengan fisik kuat bisa membunuhnya. Lalu Genesis setelah mengakumulasi Ether dan mengalami Rebirth adalah rank E. Selanjutnya Genesis dengan kekuatan E1 awal hingga menengah adalah rank D. Genesis E1 puncak hingga E2 awal adalah rank C. Genesis E2 menengah hingga E2 puncak adalah rank B dan akhirnya E3 awal hingga menengah adalah rank A. Adapun rank S hanyalah Genesis dengan kekuatan E3 puncak atau mungkin sudah melampaui E3.

Nemesis tersenyum pahit, melihat dirinya hanya sebatas rank C mortal. Bahkan masih tingkat awal untuk seorang rank C karena dia belum bisa membunuh Genesis dengan kekuatan E2 awal.

Menggelengkan kepalanya Nemesis membawa ayah dan ibunya ke gudang untuk menunjukkan hasil buruannya. Dia juga menjelaskan pada kedua orangtuanya tentang jenis Genesis apa material itu berasal sambil menceritakan pertarungan epiknya. Tentu saja Nemesis menceritakan seolah-olah dirinya adalah pahlawan di medan perang.

George dan Melissa melihat anaknya membual hanya bisa menggelengkan kepalanya. Tapi, sebagai orang tua, keduanya masih mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Setelah Nemesis puas menceritakan pertarungan epiknya dia diam-diam menyesal melihat ayah dan ibunya hanya menanggapi itu seperti biasa. Menghilangkan pikiran itu Nemesis kembali ke dirinya semula dan melihat orangtuanya sudah mulai menghitung harga.

Beberapa material dipisahkan untuk penggunaan keluarga dan dirinya sendiri. Ayahnya mengatakan bahwa material dengan tingkat seperti ini masih langka dan sangat mahal. Lagipula Mortal terkuat hanya memiliki kekuatan E1 menengah dan pasokan material E1 puncak keatas itupun hasil dari pertempuran dengan senjata berat. Jarahan dari hasil senjata berat tentunya tidak terlalu baik. Namun, tetap saja itu masih langka karena tingkat Genesis yang terbunuh itu rank atas.

Berbeda dengan milik Nemesis yang mulus dan dikuliti hati-hati. Meski ada beberapa beberapa cacat tapi hanya sebagian kecil. Dia juga tidak bodoh untuk menjual material dengan kualitas sempurna. Dia masih tidak ingin terekspos terlalu dini, jadi dia mengatakan pada ayahnya hanya material yang cacat untuk dijual. Nemesis mengira harganya hanya sebatas itu, namun dirinya salah besar. Matanya melotot saat melihat perkiraan uang yang akan didapat. Ayahnya mengatakan ke dia mungkin harga itu melebihi dari perkiraan awal setelah memikirkan dari kelangkaan dan kegunaannya.

Nemesis terkejut mendengar itu mengira ayahnya hanya bercanda. Dia sudah melihat akun itu kembali dan itu tetap pada 12 digit yang berarti Triliun. Dia juga heran ayahnya juga mengatakan itu adalah transfer langsung bukan sebagai saham atau properti. Nemesis benar-benar tidak mengerti dengan kegilaan ini.

Setelah selesai mengurus hasil jarahan, ayahnya membawa Nemesis ke lantai atas kembali untuk mengikuti pelelangan online serum Ark. Nemesis mengetahui bahwa keluarganya sudah tidak khawatir lagi tentang uang dan sangat paham tentang pentingnya Mortal. Dirinya tau apa yang ada dipikiran ayahnya sebagai seorang pembisnis. Menghela nafas pahit Nemesis hanya menerima dirinya sudah dicap oleh ayahnya sebagai mesin penghasil uang.

Tiba-tiba pintu terbuka dan Silvia dengan pakaian tidurnya masuk masih dalam keadaan setengah terbangun. Ruangan langsung hening, mereka langsung tersadar bahwa ini masih pagi hari dan melihat jadwal pelelangan juga itu diadakan saat siang hari. Ketiganya langsung tertawa dan menyadari masing-masing terlalu bersemangat.

Sementara Silvia sudah terbangun lalu melihat kakak dan orangtuanya tiba-tiba tertawa dengan semangat, dia memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Dia merinding melihat mereka seperti itu dan berfikir dirinya masih bermimpi.

Melissa tersenyum melihat tingkah lucu anak perempuannya. Dia diam-diam bersyukur gadisnya tidak bertingkah seperti kakaknya yang terlalu liar dan beresiko. Namun, dalam hatinya juga dia bangga pada Nemesis atas keberanian dan pantang menyerah.

Nemesis berbincang dengan ayahnya sementara sang ibu pergi menyiapkan sarapan. Dia seketika teringat membutuhkan tas besar yang cukup kuat dan meminta mobil truk pada ayahnya.

George bingung melihat permintaan putranya, jika hanya sebuah tas besar yang kuat dia bisa saja meminta pembuatan khusus ke pengrajin. Tapi, sebuah truk, dia tidak tau apa yang ada dipikiran anaknya.

"Nak, mengapa kamu tiba-tiba ingin sebuah truk?"

"Aku ingin membawa mayat buruanku, sangat menyakitkan melihat daging berkualitas bagus didepan mata, tapi tidak bisa membawanya pulang"

George terdiam tidak tau harus berkata apa. Sementara Melissa mendengar itu terdiam ketika dirinya sedang menyiapkan piring dan tiba-tiba teringat tentang julukannya 'Maniak Makan'.