webnovel

Menjadi penjahat

'Ughh.. kepala ku sakit.'

Seorang pria memegangi kepalanya dengan ekspresi kesakitan diwajahnya, tetapi dia berhenti sesaat ketika menyadari sesuatu yang berbeda dari tempat dia terbangun.

Pria itu menatap ke sekeliling dengan aneh.

'Aku.. Dimana?'

Dia terbangun di ruangan yang begitu besar dan mewah dengan nuansa abad pertengahan. Semua tirai dan barang yang berada di sana terlihat mewah dan mahal.

'Apa aku sedang ikut syuting film atau apa? Kenapa aku bisa terbangun disini? Juga ponsel ku ㅡughhh.. sial, kepalaku rasanya ingin pecah.'

Pria itu mencoba bangkit dari tempat tidur dan mencari ponselnya namun dia tetap tidak menemukannya. Dia mencari ke berbagai sudut dan berakhir berdiri di depan sebuah cermin.

Bruk

Pria itu baru menyadari bahwa dia terbangun di tubuh yang bukan miliknya.

"Huh? Si-siapa ini?"

Penampilannya sangat berbeda dengan dirinya yang asli. Tubuh kecoklatan miliknya yang lumayan atletis kini digantikan tubuh kurus kering dengan kulit pucat. Dia yang seharusnya terlihat berusia 30-an kini terlihat jauh lebih muda.

Matanya yang hampir hitam-coklat sebelumnya, yang bisa membuat semua orang terintimidasi, kini menghilangkan digantikan dengan sepasang mata coklat misterius yang terdapat semburat kuning didalamnya, yang memberikan sedikit cahaya pada mereka dan membuatnya kesan cantik dan elegan.

Rambut hitamnya yang halus kini berubah rambut berwarna merah berantakan.

Meskipun wajahnya terlihat tampan, namun dia memiliki kulit yang sangat pucat dan terlihat seperti seorang wanita.

Pantulan didepannya adalah sebuah karakter yang pernah dia lihat pada sebuah novel. Dan yang jelas, karakter itu bukan tokoh utamanya, melainkan karakter penjahat yang akan mati di akhir cerita.

Carlisle Cullen.

Plakk.

Dia menampar wajahnya beberapa kali mencoba berfikir bahwa dirinya sedang dalam mimpi.

"Ini sakit."

Pria itu memegangi wajahnya yang terasa panas karena bekas tamparan miliknya sendiri.

'Ini bukan mimpi?!'

Sekali lagi, pria itu menatap pantulan dirinya di cermin sebelum dia menghela nafas dan kembali berjalan ke tempat tidur untuk merenungkan semuanya.

Tidak mudah untuk beradaptasi dengan perubahan yang mendadak seperti ini.

Dia duduk ditempat tidur, mendongak keatas menatap langit-langit dengan lampu mewah diatasnya.

"Aku adalah Carlisle, musuh dari antagonis. Yang berarti, aku akan mati."

Dia menggelengkan kepalanya ketika mengucapkan kata 'mati'. Dia harus membuang jauh-jauh kata-kata itu.

Dia tidak ingin mati.

Dia ingin hidup.

Kemudian, ia beralih menatap sebuah meja yang terdapat beberapa kertas-kertas diatasnya, mata itu kemudian berbinar seolah melihat sesuatu yang akan membalik kematiannya menjadi sebuah keajaiban.

"Pertama-tama, mari kita tulis alurnya."

Yang jelas, dia harus menulis alurnya kembali sebelum dia menghindari kematiannya.

Dia menulis setiap kejadian dalam novel yang dia ingat. Tentang apa dan bagaimana cerita itu dimulai dan di akhiri.

Carlisle Cullen, pria kaya dengan segudang keahlian dan angkuh yang luar biasa. Dia bisa membuat semua orang bertekuk lutut karena kekayaannya. Namun hal itu langsung dipatahkan karena dia membeli seorang budak yang akan menjadi bendera kematiannya.

Latio Gervais. Seorang anak yang dia beli dari pedangan budak di wilayah utara. Anak yang dibelinya untuk di didik dan di besarkan menjadi pedangnya itu ternyata adalah seorang keturunan kaisar.

Seorang pangeran ke empat, putra kaisar dan seorang selir keturunan pelayan.

Latio mengalami berbagai macam jenis siksaan ketika dia dibesarkan oleh Carlisle. Dia sempat mengalami pelecehan dan membuatnya memiliki trauma.

Karena dia tidak tahan dengan semua itu, Latio yang berusia 18 tahun, akhirnya melarikan diri dari kediaman Cullen dan di selamat oleh James Arthur dengan keadaan yang cukup parah.

James merawat Latio dikediamannya bersama putri angkatnya, Russell Lizena.

Russell Lizena adalah seorang anak yatim-piatu yang di ambil dari sebuah panti asuhan. James yang kehilangan istri dan anaknya saat itu, berakhir mengangkat Russell menjadi anaknya. Dia memberikan seluruh kasih sayang kepadanya.

Latio dan Russell menjadi sangat dekat dan berakhir saling jatuh cinta. Namun, kisah cinta mereka menjadi sebuah bencana ketika Latio diketahui identitasnya sebagai anak kaisar.

Latio di bawa ke kerajaan, bertemu dengan orang-orang asing yang di sebut-sebut sebagai saudaranya.

Didalam kerajaan, Latio harus bersaing melawan saudara-saudara. Dia diasingkan, di hina, dan mendapatkan pembullyan yang sama saat dia berada di kediaman Cullen.

Ketika, Latio berhasil melawan saudara-saudaranya dan akan di angkat menjadi penerus kaisar, Carlisle muncul dan menyandra Russell bersama dengan pangeran kedua. Membuat Latio harus menyerahkan dan mundur dari penerus tahta kerajaan dan menyelamatkan Russell, cintanya.

Namun, Latio tidak berhenti dan menyerah begitu saja. Latio akhirnya berhasil melawan balik dan mengalahkan pangeran ke dua bersama Carlisle.

Orang-orang yang dulunya menghina dan membully Latio berakhir di penjara. Namun, Carlisle mendapatkan hukuman mati setelah rahasia karena yang telah menyiksa Latio di bongkar.

Carlisle di eksekusi mati didepan seluruh rakyat setelah pernikahan Latio dan Russell. Dan setelah itu, cerita berakhir.

"Haa.. Bajingan ini.."

Dia menghela nafas panjang.

Bagaimana caranya bisa menghindari kematian.