webnovel

Bicara Berat

Eleanor menatap dengan alis yang saling bertaut. Sedikit mempertanyakan kewarasan Arthur, yang seperti baru saja hanyut terbawa arus sungai.

"Jangan menatapku seperti itu, aku tahu jika aku sangat tampan," ia bicara dengan percaya diri. Ele ingin mengingkarinya, tapi kenyataannya seperti itu. Arthur memang tampan, walau tubuhnya tidak setinggi Zayn dan Aurora. Setidaknya, ia tidak boncel. Dan nilai plusnya, adalah sikap baik hatinya yang seperti malaikat.

"Arthur, untuk apa kau menyiapkan semua ini?" pertanyaan yang sedari tadi tertahan, akhirnya muncul juga. Menatap hamparan alas yang digunakan untuk meletakkan sejumlah makanan. Entah apa yang lelaki itu pikirkan, sampai membawa makanan ke tempat seperti ini.

"Ayo makan dengan tenang, dan nikmati suasananya," ajaknya sambil merangkul pundak Ele. Membawa gadis itu untuk melangkah dan duduk. Berhadapan dengan aliran sungai yang tenang.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com