Synopsis

Awalnya, ia hanya ingin menantang takdir yang sepanjang napas terus menyiksa hidupnya. Bahwa tak satupun orang menyisakan harap untuk keberadaannya. Maka dengan bernaung di bawah penghinaan itu, ia memutuskan untuk bertahan. 

Tak terpikir lagi untuk meratapi sesak jalan takdir yang tidak pernah berbelas kasih padanya, sambil bersumpah bahwa dia tidak akan mau mengakhiri hidup sendiri.

Meski tubuh dan jiwanya, sebagai satu-satunya harta miliknya yang tersisa justru direnggut dalam sebuah malam yang menyakitkan. Satu peluang akhir untuk berteguh di balik pintu kebisuan sambil berbisik'aku tak apa'  lantas ia selami tanpa kebimbangan.

Sebab sekali lagi, dia ingin tetap berpijak hingga dunianya direnggut orang lain.

Namun kala semua mulai mengalir, saat ia berusaha menutupi beban barunya, sesuatu yang murni justru tertanam dalam dirinya. 

Waktu itu pula ia dikuasai rasa muak sebab menjadi sosok yang bungkam dan terus menerus patuh akan jalan hidupnya.

Sehingga ia memutuskan untuk mempertahankan berkat terakhir, sesuatu yang hanya boleh mmenjadi miliknya.

Tidak ada yang boleh mengambilnya, hartanya yang terakhir.

.

.

"Punyaku..." matanya melebar, menatap nyalang sosok gemetaran di hadapannya. "P-PUNYAKU!"

"H--Hela.." dia mengerjap-ngerjap, mencengkram lebih erat tulang-tulang yang ada di ruas jarinya. "H-Hela S-Shin.."

"Dia pilih perempuan itu, dia tidak mau aku.."

.

.

.

To be available

Heii ^^ terimakasih sudah mampir! sebelumnya cerita ini pernah aku publish di Wattpad, dan kali ini akan repost dengan banyak sekali perubahan. Ceritanya sudah hampir tamat, jadii semoga bisa selesai dengan cepat :D jangan sungkan berbagi pendapat, aku menantikan sarannya. terimakasih :))