webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Yasaka

"Oh, dimana sopan santunku. Perkenalkan, namaku Yasaka. Pemimpin barat fraksi Youkai yang memimpin Kyoto saat ini."

Seorang wanita muda dengan sosok menggairahkan dan rambut pirang yang sangat panjang dengan mata yang senada. Yasaka adalah seorang wanita dengan fitur wajah yang halus dan alisnya dipotong sangat pendek dan melingkar sebagai simbol kebangsawanan. Rambutnya diikat dengan kuncir kuda yang longgar, mencapai sampai ke kaki yang berujung spiral, dengan perban yang kencang agar tetap di tempatnya. Pakaiannya terdiri dari kimono kuning, obi emas, dan bulu hitam, dengan tengkorak dan garis emas tercetak di atasnya. Kimono menampilkan interior putih dan terbuka di pundaknya, memberikan pandangan ke payudaranya yang sangat besar. Rambutnya tertahan oleh hiasan rambut tradisional, dengan enam bira kanzashi emas dan beberapa kanzashi merah.

Asheel menangguk saat menatapnya, dia tidak menyangka banyak wanita cantik di dunia supernatural. Saat mengamati keindahannya, dia merasakan sakit di pinggangnya. Menoleh, dia melihat jari-jari ramping Sera yang sedang memutar kulit pinggangnya. Dia yakin Sera sedang memasang wajah cemberut saat ini.

Saatnya menggunakan jurus rahasia, mengangkat tangannya menuju kepala Sera, Asheel mengacak-acak rambutnya.

"Ara, pasangan bahagia~" Yasaka terkekeh melihatnya. Mengamati mereka semua, dia mengenal Kozuyu karena dia berteman dengan neneknya, tapi tidak dengan tiga lainnya. "Jadi, apa yang membawa kalian kesini?"

Kozuyu menoleh ke Asheel meminta persetujuan. Asheel mengangguk dan segera, Kozuyu menjelaskan apa masalahnya.

"Youkai Gunung Timur Sasabaki akan melakukan kudeta padaku? Fufu, betapa berani~" Yasaka terlihat tidak mempermasalahkannya, dia lalu menatap Kozuyu. "Terima kasih atas informasinya, sampaikan salamku kepada nenekmu juga."

Kozuyu mengangguk, "Baik, saya akan menyampaikannya."

Setelah mengatakan itu, dia berbalik dan pergi.

Yasaka lalu menoleh ke Asheel, "Lalu untuk urusan apa pria tampan ini mengunjungiku?"

Albedo terlihat tidak senang saat melihat Yasaka mencoba menggoda Asheel. Dia mencoba melotot padanya.

Asheel menghela nafas dan berkata, "Aku harus memperkenalkan diri kami terlebih dahulu, namaku Asheel Doom. Wanita di samping kananku adalah Sera dan di samping kiriku adalah Albedo."

Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Aku hanya ingin menyampaikan kepadamu jika pihak kami akan mencoba mempertahankan festival ini berjalan apapun yang terjadi."

Yasaka terlihat bingung karena gagal melihat tujuan Asheel melakukannya. "Tentu saja kamu bisa, itu akan membantuku juga. Tapi apa alasanmu melakukan itu?"

"Niat awal kami datang ke Kyoto terutama adalah mengikuti festival yang akan ada. Aku melakukannya demi kesejahteraan bawahan saya untuk terus menikmati liburan kali ini."

"Hanya itu saja?" Yasaka memiringkan kepalanya. Dia lalu menghela nafas mencoba tidak terlalu memikirkannya.

"Itu juga salah satu tugas atasan untuk memperlakukan bawahan," kata Asheel sambil tersenyum.

"Kamu sepertinya atasan yang baik." Dia menutup matanya sejenak lalu menatap Asheel dengan ekspresi serius. "Kalau begitu, aku mengijinkanmu untuk mempertahankan festival musim panas Kyoto."

"Kamu sepertinya percaya kepada kami," kata Asheel.

"Yah, tentu saja itu bukan tanpa alasan. Aku bisa menilai orang dengan baik." Yasaka melambaikan tangannya.

"Begitukah," Asheel terdiam sejenak. Setelah beberapa saat, dia berpikir sudah waktunya kembali karena tujuannya sudah terpenuhi. "Kalau begitu, kami akan pergi dulu. Aku sudah menyampaikan maksudku."

Asheel akan berdiri tapi Yasaka menghentikannya.

"Asheel-kun, bagaimana jika kamu ikut minum denganku?" Yasaka berkata dengan seringai nakal.

Asheel menatapnya sejenak, "Apakah tidak apa-apa? Kamu sedang dalam masalah lho?!"

"Wah, wah. Kamu benar aku dalam masalah, tapi... minum denganmu sekarang adalah keinginanku saat ini~ Kau tahu, aku sekarang tertarik padamu, Asheel-kun."

Asheel berpikir sejenak lalu melihat Sera dan Albedo. Sera masih tanpa ekspresi, sedangkan Albedo memiliki mata berharap untuk menolaknya. Dia menghela nafas lalu berkata, "Aku baik-baik saja dengan itu, tapi harus ada persetujuan mereka berdua."

"Bagaimana Sera-san, Albedo-san? Mari kita mengakrabkan diri~"

Sera menatapnya sejenak dan mengucapkan sepatah kata, "Terserah."

"Asheel-sama, aku akan mengikutimu untuk melindungi Anda dari wanita jalang ini!" Albedo berkata tanpa ragu-ragu.

"Ho~ Apa kau takut Tuanmu akan kurebut?" Yasaka tertawa kecil.

"Hmmpptt, aku adalah perisai Asheel-sama. Walaupun, Asheel-sama setuju denganmu, aku tidak akan mengakuimu!" Albedo melipat tangannya dan menatapnya dengan merendahkan.

...

Mereka berempat pindah ke balkon hotel dan minum dengan bahagia sambil melihat langit malam.

"Kamu sepertinya percaya diri menghadapi masalah kali ini," kata Asheel sambil meneguk minumannya.

"Begitulah, mereka semua lebih lemah dariku. Aku bisa mengurusnya sendirian." Yasaka berkata dengan percaya diri.

"Apakah kamu tidak berpikir jika musuh akan membawa kartu as untuk menahanmu? Atau hal yang serupa?" Sera bertanya.

"Hmmppt, bahkan jika mereka membawa harta, musuh masih tidak bisa berbuat apapun padaku!"

"Kesombonganmu itu pasti akan menghancurkanmu!" Albedo mencibir dari samping.

Yasaka bertanya-tanya bagaimana wanita ini begitu membencinya, dia menggelengkan kepalanya dan meneguk minumannya lagi.

"Ini adalah wilayahku, Kyoto. Atau bisa juga disebut Urakyoto, aku menjadi lebih kuat di wilayahku sendiri sejak tempat ini dibangun berdasarkan jenis rasku, Kitsune Kyuubi."

Mata Asheel berbinar saat mendengarnya, "Woah, kamu seorang kitsune?! Dan terlebih lagi sembilan ekor? Bolehkah aku melihatnya?"

Yasaka tertegun dengan reaksi Asheel sebelum tertawa kecil, "Tentu saja."

Dari balik kimononya, sembikan ekor berbulu emas muncul. Masing-masing ujung ekornya berbulu putih. Ekornya terus-menerus bergerak dengan elegan di balik langit malam dan terlihat bersinar. Di kepalanya juga muncul sepasang telinga rubah.

"Kamu juga boleh menyentuhnya lho~" Yasaka mencoba menggodanya dengan mengibaskan ekornya ke depan.

"Serius? Kalau begitu, selamat menikmati~" Asheel langsung memekuk ekornya dan mengelusnya. Memegang benda lembut itu, dia berulang kali menggosokannya di pipi, dia melakukannya dengan ekspresi senyum aneh di wajahnya.

"Hyaahh.. j-jangan disana.. itu sensitif.. Asheel-kun... k-kamu sangat a-ahli melakukannya.... kuhh... menyenangkan~" Yasaka mengeluarkan erangan aneh saat ekor dan telinganya disentuh oleh Asheel. Harus dia akui bahwa Asheel melakukannya dengan baik bahkan rasanya sangat nyaman untuknya. Sebelum dia menenangkan diri, dia merasakan telinganya tergigit.

"Kyahh..." Terengah-engah, dia melirik ke belakang dan melihat Sera menggigit telinganya sambil memainkannya dengan tangannya. Selanjutnya dia mendengar Sera bergumam.

"Asheel.. ayo kita bawa pulang dia, aku akan menjadikannya bantal hidup..."

"Sera, kamu sangat kasar. Bagaimana kamu bisa mengatakan itu." Asheel menegur Sera sebelum melanjutkan. "Tapi, ini adalah surga kelembutan! Hahh, aku puas dengan liburan ini."

Sementara mereka bertiga bersenang-senang, satu orang lainnya memiliki ekspresi yang menakutkan. Albedo begitu mengutuknya di pikirannya, 'Jalang ini, dia menggunakan hal-hal kotor itu untuk merayu Asheel-sama. Bahkan Sera-sama telah jatuh ke tipuannya. Sialan...'

Sesaat dia mendapatkan ide yang muncul di benaknya.

"Asheel-sama..."

Asheel menoleh dan melihat ke arah Albedo.

"Anda juga boleh menyentuh sayap saya sesuka hati. Tubuh saya adalah milik Anda!" Mengeluarkan sayap malaikat hitam dari pinggangnya, Albedo merentangkannya lebar-lebar.

"Albedo..." Entah kenapa, Asheel tahu apa yang dirasakan Albedo. "Kalau begitu, kemarilah. Aku akan menggosok kalian berdua secara bersamaan."

"Kyaahh..."

...

Dengan wajah merah dan nafas terengah-engah, Yasaka mencoba membetulkan posisi duduknya dan segera merapikan kimononya yang berantakan. Dia telah menemukan pandangan baru yang dirasakan dari penggunaan ekornya yang lain.

"Apakah kamu boleh bersantai seperti ini? Menurutku masalah fraksimu tidak sesederhana itu lho," kata Asheel khawatir kepada Yasaka.

"Apa maksudmu, Asheel-kun?" Yasaka bertanya sambil mengikat rambutnya. Rambutnya berantakan setelah Sera bermain-main dengan telinganya.

"Seharusnya musuh tahu jika ini adalah wilayahmu, dan kamu menjadi lebih kuat karena itu. Oleh karena itu, mereka harus sudah mempersiapkan beberapa hal bukan?"

"Yang ingin kamu katakan adalah..." Yasaka menjadi tersentak dan memikirkan banyak hal.

"Mungkin, musuh bisa menggunakan orang-orang di sekitarmu untuk melemahkanmu atau apa..."

*BOOM!*

Sebelum Asheel bisa menyelesaikan kalimatnya, sebuah ledakan besar terdengar tidak jauh dari tempat mereka berada.

Yasaka berdiri dan mencoba mencari tahu asal suara ledakan itu. Dia menemukan asal suara itu dan ekspresinya segera berubah.

"Tempat itu... adalah kediamanku!"

Ekspresi kemarahan muncul di wajahnya dan sembilan ekornya berkibar dengan kemarahan di belakang punggungnya. Dia mengeluarkan aura menindas yang membuat penginapan ini bergetar.

"KUNOU !!!"

Sebagai penulis pemula, saya sadar bahwa kata-kata saya sangat terbatas, terutama kata kerja setelah dialog.

Saya akan melakukan yang terbaik pada pertempuran berikutnya.

Nobbucreators' thoughts