webnovel

The Fleeing Chaos Demon

Asheel Doom, iblis yang lahir dari kekacauan, dan orang yang terlahir sebagai raja, kabur karena takut dengan mimpi yang dia alami. Dia pergi sambil mengajak rekan-rekannya yang ia temui di masa lalu, dan mereka tiba di sebuah dunia modern yang terdapat iblis, malaikat, malaikat jatuh, dan dewa. Ini hanyalah kehidupan sepasang Dewa yang dibuang ke Alam Fana.

Nobbu · Anime & Comics
Not enough ratings
289 Chs

Penyusup 4

Ting! Ting! Ting!

Seperti suara besi yang bertabrakan, sebuah jarum kecil melesat dan mencoba menembus sisik keras Seiryuu.

Itu hanya menghasilkan suara benturan dan pada akhirnya hanya memantul.

Seiryuu merasa gatal di sisiknya saat dia sedikit menggeliat, dia bahkan tidak merasa jika dirinya sedang diserang.

Setelah mengeluarkan raungan naga dalam skala yang mampu sebagian besar hutan sebelumnya, dia tidak berpikir bahwa seseorang akan berinisiatif untuk menyerangnya.

Tapi...

Ting! Ting! Ting!

Seiryuu akhirnya menyadari jika dirinya memang sedang diincar oleh seorang musuh di bawah. Dia mendengus dan melihat beberapa jarum membidiknya lagi.

Swoosh!

Menggoyangkan sedikit tubuhnya, dia mampu menghindari serangan itu. Rasanya sangat menyenangkan saat dia menghindari serangam itu daripada bertahan dengan mengandalkan sisik-sisiknya.

Itu artinya dia sangat gesit, fleksibel, dan memiliki insting binatang buas kebanggaannya.

Tubuhnya langsung melesat ke bawah seolah sedang mencari mangsanya. Dia mampu bermanuver secara sempurna di kehampaan seolah ikan dalam air.

Dalam sekejap, dia bisa melihat orang yang menyerangnya. Dia tidak bisa dikejutkan lagi dengan musuh kali ini karena...

Seorang makhluk aneh lagi.

Kali ini masih seorang Iblis humanoid, tapi yang ini sangat tinggi. Pada pandangan pertama Iblis itu bahkan bisa disalahartikan sebagai seseorang yang mengenakan set lengkap armor magenta, padahal ini adalah tubuhnya yang sebenarnya. Dia memiliki tangan yang sangat besar yang memiliki jari-jari tajam seperti pisau.

Yah, singkatnya: Manusia Kaleng.

Dia juga salah seorang anggota Six Knight of Black, yaitu Pump.

Menggunakan tubuhnya yang cukup gesit dan serangan jarak jauhnya yang mematikan, Pump mampu bertahan si hutan selama ini. Karena itu, kepercayaan dirinya masih ada saat dia menganggap tempat ini sebagai taman bermainnya.

Pandangannya secara tidak sengaja menangkap ular terbang di langit, karena itu dia menembaknya dengan jarum beracunnya.

Dia tidak berpikir jika ular kecil itu adalah dalang yang menyebabkan ledakan besar di sisi lain hutan, karena itu dia masih membidiknya.

Dia merasa bahwa serangannya telah mengenainya, tapi karena kabut tebal, dia tidak melihat dengan jelas bahkan saat dirinya adalah Iblis yang kuat.

"Kekeke, aku pasti akan keluar dari hutan sialan ini dan segera bertemu Bellion, lalu aku akan melepas Indura untuk menghancurkan tempat ini!" Dia tertawa dalam delusinya.

Tapi saat melihat ular itu masih baik-baik saja dan bahkan mengabaikannya, dia sangat marah dan karena itu, dia membidiknya lagi.

Kali ini adalah kebodohannya.

Jika saja kesombongannya tidak pernah setinggi itu, dia mungkin masih akan selamat dari ular yang sebenarnya adalah seekor Naga.

Seiryuu mungkin sangat ceroboh saat ini karena dia bersenang-senang terbang di udara dan melupakan tujuannya, tapi beraninya serangga rendahan ini menganggu kesenangannya.

Dia menghindari serangannya dan melesat ke bawah.

Pump melihat ular itu bergerak sangat cepat ke arahnya seperti tidak ada halangan apapun saat melesat dengan kecepatan super tinggi.

Pada akhirnya, dia terlambat untuk bereaksi, dan membuatnya secara panik mengeluarkan kemampuan rahasianya.

"Hypno Stinger!"

Sebuah jarum beracun tiba-tiba muncul dari semua lubang tubuhnya. Jumlahnya sangat banyak saat itu bahkan mampu menahan gerakan Seiryuu saat yang terakhir akan memangsanya.

Kret! Kret!

Sisik kerasnya bergesekan dengan jarum pelumpuh, membuat suara nyaring yang tidak enak di dengar telinga.

"Sial, jarumku tidak bisa menembusnya!"

Pump panik sejak melihat jika yang menyerangnya bukanlah seekor ular acak, itu adalah Naga!

Walaupun masih bayi dan sulit dikenali, tapi itu adalah Naga yang agung.

Mungkin di Alam Iblis, Klan Iblis memiliki anggota yang menyerupai Naga, tapi bagaimanapun mereka tetaplah Iblis dan tidak bisa menjadi Naga sejati kecuali mereka menjadi Naga Iblis.

Yang tepat dihadapannya merupakan seekor Naga Sejati, dia bahkan belum pernah melihatnya, tapi dia dikutuk kali ini karena sangat berani menyinggung bahkan menyerang makhluk perkasa ini.

Kret! Kret!

Gesekan itu mengeluarkan suara lagi. Itu terus berderit setiap kali Seiryuu menggerakkan tubuhnya.

Menyadari jika dia tidak bisa memakannya dengan posisinya saat ini, akhirnya dia hanya bisa mengandalkan sisik-sisik kerasnya.

Dengan tubuhnya yang tidak terlalu panjang untuk ukuran seekor Naga pada umumnya, dia masih mampu melilit tubuh makhluk kaleng itu.

Untunglah Pump kurus dan tinggi, membuatnya menjadi lebih mudah untuk melilitnya menggunakan tubuh ularnya.

Sisiknya benar-benar mengabaikan tusukan jarum beracun dan malah menghancurkan beberapa di antaranya.

Crack!

Jarum-jarum yang mencuat dari tubuh Pump akhirnya hancur di bawah kekuatan sisik itu dan tekanan lilitannya yang sangat kuat.

Kretek!

Seperti sebuah tulang yang hancur, lilitannya mampu menghancurkan tubuh kaleng Pump dari depan dan belakang.

Pump akhirnya kehilangan kesadaran, dam langsung meninggal setelah seluruh tubuhnya hancur. Tangannya menyerah dan menggantung dari tubuhnya.

Seiryuu yang tidak merasakan perlawanan lagi dari mangsanya kali ini akhirnya melonggarkan lilitannya dan melepaskannya.

Tubuh Pump jatuh ke tanah seperti rongsokan saat fisik armornya penyok di berbagai tempat dan darah mengalir keluar dari sela-sela.

Seiryuu mengibaskan tubuhnya dan memutar, menyipratkan darah yang menempel di sisiknya.

Melihat jika Pump terlihat tidak bisa dimakan olehnya, dia akhirnya pergi dan melayang-layang berkeliling hutan sambil menikmati suasana kabut ini.

...

Sementara itu, di hutan bagian barat.

Bellion melesat dari pohon ke pohon dengan kecepatan tinggi. Dia bahkan tidak berani terbang karena jika dia melakukannya, maka hanya akan mengekspos keberadaannya dan juga akan membuat beberapa anak panah terbang ke arahnya, yang sangat menjengkelkan.

Walau kabut tebal ini mampu mempengaruhi penglihatannya, dia masih mampu berpindah dengan cepat di antara pepohonan.

Bahaya masih ada dimana-mana, dia sangat bisa merasakan itu.

"Sial, haruskah aku melepaskan monster tak berakal itu sekarang?" Dia berada dalam keraguan.

Walaupun dia sombong di hadapan musuh-musuhnya, nyatanya di hadapan Sepuluh Perintah, dia bahkan tidak berani menampilkan sedikit keangkuhan di wajahnya.

Saat dia merenung di jalannya, dia tiba-tiba merasakan perasaan bahaya dari belakang.

Rawr!

Siluet putih kecil melaju cepat ke arahnya, tapi dia menghindar membuat serangan itu meleset.

Byakko yang beberapa saat sebelumnya mengamati Bellion, akhirnya memutuskan untuk menyerangnya karena tidak menemukan apa yang membuatnya tertarik untuk mengamatinya lagi.

Tapi serangan kejutannya gagal dengan refleks gila Bellion. Bagaimanapun, Bellion adalah orang yang memproklamirkan dirinya telah melampaui kekuatan Sepuluh Perintah, yang tentu saja itu hanyalah delusinya.

Tapi dia masih memegang kekuatan yang luar biasa meskipun tanpa tanda Perintah di tubuhnya.

Sayang sekali dia sudah menghabiskan banyak energinya untuk melawan prajurit elit dari pasukan bayangan sebelumnya, jadi dia masih belum pulih sepenuhnya.

Itu karena instingnya yang membuatnya bisa menghindar dengan tergesa-gesa dari serangan Byakko, tapi pada akhirnya itu hanyalah keberuntungan karena saat Byakko menyerangnya lagi, tubuhnya banyak tergores oleh cakarnya.

Byakko terus melompat dan mengelilingi Bellion dengan gesit, dengan setiap lompatan akan mencabik dagingnya menggunakan cakar tajamnya.

Bellion sesekali masih bisa memblokir serangan Byakko, tapi kebanyakan mampu mengenai dirinya dan menggores kulitnya.

Dia mengatupkan gigi karena marah, kesombongannya tidak akan membiarkan situasi ini terus berlanjut.

"Arrggh, sangat menyebalkan!" Dia meneriakkan keluhan, tapi tiba-tiba menyeringai, "Baiklah, kalian yang memintanya sendiri. Akan kutunjukkan apa itu monster sejati!"

Dia menggerakkan tangannya dengan gesit dan membuka sihir pemanggil, tidak, itu memanggil dari ruang terpisah yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Segera lingkaran sihir muncul ditanah, itu sangat besar dan berwarna ungu bersinar.

Dengung!

Seolah merasakan keberadaan makhluk yang tidak mengenakkan, Byakko langsung melompat ke dahan pohon.

Bluk!

Sebuah monster besar muncul dari lingkaran sihir. Itu berwarna ungu dan gemuk, merangkak menggunakan enam kaki.

ROOAARRRR!

Raungan monster tak berakal membuat kabut disekitarnya terhempas.

"Hahaha, inilah monster sejati yang aku persiapkan untuk menghancurkan Klan Dewi, tapi siapa yang menyangka aku akan menggunakannya secepat ini." Bellion tertawa terbahak-bahak seolah seluruh situasi telah berbalik ke arahnya, dia berkata, "Wahai Indura yang Agung, datangkan malapetaka ke tanah ini!"